Nagekeo The Heart of Flores: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ignas Kunda (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
[[Berkas:Nagekeo The Heart of Flores.jpg|800px200px|thumb|atas-teks]]
== Konsep Slogan ==
"'''Nagekeo The Heart of Flores'''" adalah sebuah slogan dari [[Kabupaten Nagekeo]] di [[Pulau Flores]], NTT,[[Nusa Tenggara IndonesiaTimur]]. Slogan ini dipakai sebagai sebuah nama lain dari kabupatenKabupaten Nagekeo. <ref>https://mediaindonesia.com/nusantara/452345/bupati-luncurkan-nagekeo-the-heart-of-flores</ref> <ref>https://travel.kompas.com/read/2021/12/12/190700327/nagekeo-the-heart-of-flores-upaya-promosi-wisata-nagekeo-ntt-ke-mata-dunia-?page=all</ref> <ref>https://kupang.antaranews.com/berita/70349/pemkab-luncurkan-slogan-pariwisata-nagekeo-the-heart-of-flores</ref> <ref>https://travel.kompas.com/read/2021/12/31/173015127/lagu-tema-the-heart-of-flores-kencangkan-promosi-wisata-nagekeo?page=all</ref> Slogan ini digunakan untuk mempromosikan pariwisata Flores.
 
Logo  dan Slogan   Nagekeo   ''The Heart   of Flores  ''sehingga   bukan   hanya menjadi hiasan visual  namun cerminan adalah  budaya  dan nilai masyarakat   Nagekeo yang sudah memiliki   nilai-nilai  luhur  oleh pendahulunya   seperti   beberapa   ungkapan   ''"To'o Jogho   Wagha'' Sama" atau Gotong   Royong,   ''"Kia Zi'a   Tabhe Pawe"'' atau cinta   kasih, ''"Pese Tenu"  ''atau nasihat   dan ''"Wua Mesu"'' atau   belas   kasihan,  sehingga   setiap elemen   masyarakat  akan dapat   berkolaborasi dalam   ''spirit   ''yang   sama menuju ''"Nagekeo    The   Heart    of Flores"  '' demi   tujuan  yang  mulia   yaitu   kesejahteraan masyarakat kabupaten   Nagekeo.
Kabupaten  Nagekeo   sebagai   daerah   yang sedang berkembang    memiliki     potensi   yang  sangat   kuat untuk    dioptimalisasi      menjadi   komoditi      unggulan daerah   yang mampu  bersaing   di kawasan   daratan pulau  Flores   bahkan    sampai    dengan luar  daerah. Terlebih    dalam  potensi  kepariwisataan,      kabupaten Nagekeo    memiliki  posisi strategis   dalam   aspek geografi     dan   geologi    atau   disebut      sebagai Geostrategis,     yang   berpengaruh       pada    kondisi geografis   yang  sangat  berkorelasi   dengan bentang alam,  budaya, adat-istiadat    dan perilaku masyarakat yang dapat  dirangkum    dalam istilah Trilogi  Potensi Pariwisata. Oleh karena  itu, aspek-aspek   yang menjadi  kelebihan atau kekuatan   kabupaten   Nagekeo didaratan   pulau Flores  menjadi   strategi  untuk  menangkap    peluang yang ada dan berkembang.
 
Salah satunya   adalah  dengan   mengoptimalkan   peluang   pola  perjalanan  wisata   Flores atau  Flores ''Overland Tourism Maps'' yang menjadi fokus dari  fungsi  koordinasi   Sadan Pelaksana Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores, sekaligus   memiliki  peluang   menjadi daerah yang  siap menjadi   ''"Rejuvenation"'' atau peremajaan  destinasi pariwisata  berkelanjutan  berbasis kawasan untuk  menjadi wisata alternatif menuju daerah  tujuan wisata  unggulan.  Sehingga   melalui sektor  pariwisata   maka sektor lain akan terdongkrak dan memberikan   dampak peningkatan   kesejahteraan  masyarakat dan pendapatan   asli daerah.
 
Oleh karena  alasan yang sudah  diuraikan,  maka pemilihan   Slogan sebagai identitas kabupaten  Nagekeo adalah  ''"Nagekeo The Heart of Flores".''Dapat  dimaknai  bahwa kabupaten   Nagekeo dalam posisi strategis berada  di tengah-tengah   pulau Flores yang menjadi  inti  atau pusat,  dan slogan tersebut   bagi masyarakat Nagekeo   adalah perwujudan dari  rasa memiliki   atau  perhatian, kebanggaan   oleh setiap   lapisan,  suku, agama,   dan  pluralisme.   Bagi ''stakeholder'' eksternal kabupaten  Nagekeo   memberikan   rasa aman  bagi pengunjung   atau pendatang   dengan  berbagai  macam motivasi   seperti perjalanan   seperti tugas dinas, berwisata,   bisnis  hingga   investor,  dan sebagai  kawasan yang  menjadi   bagian dari Pulau  Flores yang sedang   berkembang    dengan  segala potensinya,   Nagekeo  mampu  berkolaborasi  antar  lintas   daerah. Dalam   konteks  pariwisata  Nagekeo   ingin   menawarkan  dan menyajikan   yang  terbaik   dengan  sifatnya yang  ''Borderless,'' maka konsep  pembangunan   pariwisata   di  Nagekeo  adalah  pariwisata berkelanjutan yang berdaya  saing  dan berdaya  sanding.
 
Pemilihan  slogan   ''"Nagekeo  The Heart  of Flores"'' diharapkan  dapat  diterima  oleh masyarakat Nagekeo   khususnya   dan masyarakat   luas pada  umumnya dengan maksud  membangun   daerah dan membangun  pulau Flores  serta  Provinsi  Nusa Tenggara  Timur  yang  akan  turut   serta   mengharumkan    nama   bangsa   Negara Kesatuan  Republik Indonesia.
 
Slogan   yang dipilih   akan  disempurnakan     oleh  Logo atau  ldentitas  yang  telah melalui  proses  kreatif,   orisinil   yang mengedepankan  aspek  artistik,  esensi,   ''eye catching, marhetable.   ''Terdiri  dari elemen   Logo, pemilihan   warna, jenis huruf serta komposisi desain sehingga Logo dan ''tagline  ''adalah satu kesatuan utuh  yang tidak terpisahkan   wujud dari visi   misi  pembangunan    daerah   untuk aspek   pariwisata sebagai  sektor strategis dan ''prime mover'' sektor  lain. Sehingga   melalui   identitas dalam  bentuk  Logo  dan slogan  ini dapat   mengintepretasikan    secara apik  dan bertanggung   jawab untuk   untuk  memberikan    ''brand positioning   ''sebagai   proses awal ''City Branding'' kabupaten   Nagekeo.
 
Logo  dan Slogan   Nagekeo   ''The Heart  of Flores  ''sehingga   bukan   hanya menjadi hiasan visual  namun cerminan   budaya  dan nilai masyarakat   Nagekeo yang sudah memiliki   nilai-nilai  luhur  oleh pendahulunya  seperti   beberapa   ungkapan   ''"To'o Jogho  Wagha'' Sama" atau Gotong  Royong,   ''"Kia Zi'a  Tabhe Pawe"'' atau cinta  kasih, ''"Pese Tenu"  ''atau nasihat  dan ''"Wua Mesu"'' atau  belas  kasihan,  sehingga   setiap elemen   masyarakat  akan dapat   berkolaborasi dalam   ''spirit   ''yang  sama menuju ''"Nagekeo   The  Heart   of Flores" '' demi   tujuan  yang  mulia   yaitu   kesejahteraan masyarakat kabupaten   Nagekeo.
 
== Elemen Grafis ==
Elemen grafis diambil dari unsur visual logogram yakni berangkat dari unsur bentuk ''Peo (Lambang kabupaten Nagekeo yang berasal dari sebuah kayu bercabang pada tengah kampung di Nagekeo lambang persatuan suku)'' yang telah di ''stilasi'' menjadi bentuk yang sedemikian rupa. Elemen grafis ini terbentuk dari bentuk garis-garis yang dinamis yang diambil dari representasi masyarakat Nagekeo yang ramah (friendly),dengan pengambilan visual savana dan bukit yang menjadi pembeda kabupaten lain, sedangkan warna kuning dan magenta diambil karena sebuah ciri khas dari warna tenun Nagekeo. Lengkungan warna biru yang dihasilkan dari visual pantai yang telah di ''stilasi'' supaya menjadi bentuk elemen yang menarik serta simple. Bentuk lengkungan yang dinamis melambangkan semangat untuk menuju pariwisata berkelanjutan. visual lengkungan berwarna biru juga menyimbolkan keindahan panorama pantai menjadi salah satu ikonik Nagekeo terdapat sebuah pantai yang sangat indah dengan hamparan Laut dan pemandangan alamnya. Keberadaan elemen grafis ini digunakan sebagai dekorasi suatu layout dan dibuat untuk elemen estetika untuk mempertahankan konsistensi branding secara visual. Penempatan visual elemen grafis bebas bisa mengarah ke kanan atau pun ke kiri sesuai kebutuhan dalam desain.
 
== Topografi ==
Secara Topografi slogan "Nagekeo The Heart of Flores" ini dipakai karena Kabupaten Nagekeo berada di tengah pulau Flores.
 
== Budaya ==
Selain topografi "The Heart of Flores" juga menggambarkan keunikan dan kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Nagekeo. Ada 3 budaya yakni Nage, Mbay, dan Ma'u dengan bahasa daerah tersendiri. Ada kekayaan tenunan seperti tenun ikat Hoba Nage dengan ciri khas warna hitam dan merah bata, lalu ada tenun Telo Poi dengan dominan warna ungu, serta tenun songket Dhowik Mbay dengan warna hitam dan motif warna kuning yang dominan. Kakayaan budaya lain yakni masih adanya rumah adat tradisonal yang masih terpelihara dengan baik di kampung-kampung tradisional seperti kampung Tutubhada, Nunungongo, Boamara, Rendu Ola, Kawa, Ola Lape, Mbare, dan Ola Dhawe.<ref>https://mediaindonesia.com/nusantara/275813/roh-nenek-moyang-menjaga-kampung-kawa-tetap-lestari</ref> Bukan hanya rumah adat segala ritual adat masih terus dilakukan dengan baik hingga kini. Selain itu ada Ritual Tinju adat "Etu" yang selalu digelar setiap tahun pada setiap kampung di kabupaten Nagekeo.<ref>https://mediaindonesia.com/nusantara/243615/etu-tinju-beringas-simbol-laki-laki-flores</ref>
 
== Kekayaan Alam ==
Dari segi kekayaan alamnya, pada bagian selatan kabupaten Nagekeo, sangat subur berkat gunung berapi Ebulobo. <ref>https://m.metrotvnews.com/play/NLMCRG9J-menikmati-keindahan-flores-dari-puncak-gunung-ebulobo</ref> Ada perkebunan cengkeh pada warga sekitar pegunungan sekitar kecamatan Mauponggo dan Keo Tengah <ref>https://m.metrotvnews.com/play/NLMCRG9J-menikmati-keindahan-flores-dari-puncak-gunung-ebulobo</ref>. Ada pula tanaman rempah lain seperti Pala, Vanili, Kakao untuk menghasilkan coklat serta kelapa yang melimpah. Dibagian utara kaya akan beras karena persawahan irigasi di Mbay dengan luas mencapai 3000 hektar untuk saluran irigasi Mbay Kanan. <ref>https://mediaindonesia.com/nusantara/354851/pupr-siapkan-rp17-miliar-untuk-pembangunan-irigasi-mbay-kiri</ref> <ref>https://www.metrotvnews.com/play/k8oC9zwG-menikmati-kesegaran-udara-dengan-bersepeda-di-nagekeo-ntt</ref> <ref>https://travel.kompas.com/read/2021/12/18/085343527/parade-sepeda-di-nagekeo-promosi-wisata-baru-ntt?page=all</ref> Di Mbay juga penghasil sayuran yang juga biasa didistribusikan ke beberapa kabupaten tetangga. Bagian utara juga menjadi penghasil ternak seperti domba,sapi dan kambing serta kerbau. Dari segi alam ada hamparan hutan bakau di bagian utara yang menjadi habitat burung dengan berbagai jenis diantaranya tempat migrasi burung Pelikan Australia dan Gagang Bayam Timur <ref>https://mediaindonesia.com/humaniora/242679/burung-migran-dan-pesona-keindahan-pantai-nagelewa</ref> <ref>https://www.metrotvnews.com/play/Ky6C6gEZ-melihat-burung-pelikan-australia-di-nagekeo</ref> <ref>https://mediaindonesia.com/nusantara/268703/menikmati-burung-pelikan-australia-di-nagekeo.html</ref> <ref>https://www.metrotvnews.com/play/NOlCaapW-pesona-savana-dan-hutan-bakau-nagekeo</ref> <ref>https://www.antaranews.com/berita/813342/ratusan-hektare-hutan-bakau-di-nagekeo-terancam-punah</ref>
 
== Sejarah ==
Dari segi sejarah, kekayaan lain dan keunikan lain sehingga disebut "The Heart of Flores" adanya fosil stegodon atau gajah purba berumur 700 ribu tahun lalu dan hewan purba lain seperti burung purba seperti bangau yang ditemukan di desa Nagerawe, kecamatan Boawae yang termasuk daerah cekungan So'a dimana pada cekungan ini tepatnya di Natamenge juga ditemukan fosil manusia purba 700 ribu tahun lalu.<ref>https://mediaindonesia.com/nusantara/440199/fosil-gajah-purba-berusia-700-ribu-tahun-ditemukan-di-nagekeo-flores#:~:text=FOSIL%20gajah%20purba%20atau%20stegodon,lokal%20dalam%204%20hari%20penggalian.</ref> <ref>https://makassar.antaranews.com/berita/35060/surabaya-ii-jadi-bandara-utama-wilayah-flores</ref> Selain itu pada masa penjajahan Jepang terdapat peninggalan bersejarah seperti bandar udara yang diberikan nama oleh Jepang yakni Surabaya 2. Terdapat juga bunker atau gua-gua jepang yang terapat di kota Mbay serta bekas kapal-kapal jepang yang karam di perairan utara dan selatan.<ref>https://www.mongabay.co.id/2019/11/17/melihat-bunker-persembunyian-tentara-jepang-di-mbay-kenapa-tidak-terawat/</ref>
 
== RefrensiReferensi ==
<references />
[[Kategori:Flores]]
[[Kategori:Pariwisata di Indonesia]]