Candi Prambanan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(77 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|Prambanan}}
{{Infobox Hindu temple
|name=Candi Prambanan
|native_name={{jav|ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀}}<br>{{sub|Caṇḍi Prambanan}}
|image=Yogyakarta Indonesia Prambanan-temple-complex-02.jpg
|image_size=
|alt=
|
|map_alt=
|map_relief=
|map_caption=
|map_type=Kabupaten Sleman#Indonesia Java#Indonesia
|map_size=258
|coordinates={{coord|-7.752020|110.491465}}
|coordinates_region=
|coordinates_format=
|coordinates_display=
|coordinates_footnotes=
|deity=Trimurti ([[Brahma]], [[Wisnu]], dan [[Siwa]]
|rite=
|sect=
|tradition=
|festival=[[Nyepi]]
|cercle=
|sector=
|location=[[Kabupaten Sleman|Sleman]] dan [[Kabupaten Klaten|Klaten]]
|district=
|territory=
|prefecture=
|state=
|province=[[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Jawa Tengah]]
|region=
|country=[[Indonesia]]
|administration=
|consecration_year=
|organisational_status=
|functional_status=Masih digunakan
|heritage_designation=
|ownership=PT [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero)
|governing_body=Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta<br/>Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah<br/>PT [[Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko]]
|bhattaraka=
|patron=
|website=
|architect=
|architecture_type=Kompleks [[candi]]
|architecture_style=
|founded_by=
|creator=
|funded_by=
|general_contractor=
|established=
|groundbreaking=850 M
|year_completed=
|construction_cost=
|date_demolished=
|facade_direction=Timur
|capacity=
|length=
|width=
|width_nave=
|interior_area=
|height_max={{convert|47|m|ft}} (Candi Siwa)
|dome_quantity=
|dome_height_outer=
|dome_height_inner=
|dome_dia_outer=
|dome_dia_inner=
|minaret_quantity=
|minaret_height=
|spire_quantity=
|spire_height=
|site_area=
|temple_quantity=240 (16 candi di bagian inti, 224 candi perwara)
|monument_quantity=
|shrine_quantity=
|inscriptions=[[Prasasti Siwagrha]]
|materials=[[Batu andesit]]
|elevation_m=
|designation1=WHS
|delisted1_date=
|designation1_offname=Prambanan
|designation1_type=Budaya
|designation1_criteria=i, iv
|designation1_date=1991
|designation1_parent=
|designation1_number={{url|http://whc.unesco.org/en/list/642|642}}
|designation1_free1name=Kawasan
|designation1_free1value=[[Asia-Pasifik]]
|designation1_free2name=
|designation1_free2value=
|designation1_free3name=
|designation1_free3value=
|embedded={{Infobox cagar budaya
| Name = Prambanan
| child=yes
| Type = Nasional
| Criteria = Kawasan
| ID =
| Year = {{unbulleted list|1 Juni 1998|13 Oktober 2014}}
| management
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015071300004/prambanan
}}
}}
'''Candi Prambanan''' ({{lang-jv|ꦕꦟ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀|Caṇḍi Prambanan}}) adalah bangunan candi bercorak agama [[Hindu]] terbesar di [[Indonesia]] yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi yang juga disebut sebagai '''[[Rara Jonggrang]]''' ini dipersembahkan untuk [[Trimurti]], tiga dewa utama [[Hindu]] yaitu dewa [[Brahma]] sebagai dewa pencipta, dewa [[Wishnu|Wisnu]] sebagai dewa pemelihara, dan dewa [[Siwa]] sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan [[prasasti Siwagrha]] nama asli kompleks candi ini adalah '''[[Siwagrha]]''' ([[bahasa Sanskerta]] yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di ''garbagriha'' (ruang utama) candi ini bersemayam arca [[Siwa|Siwa Mahadewa]] setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan [[dewa Siwa]] di candi ini.
Kompleks percandian
Candi ini adalah termasuk [[Situs Warisan Dunia]] [[UNESCO]], candi [[Hindu]] terbesar di [[Indonesia]], sekaligus salah satu candi terindah di [[Asia Tenggara]]. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur [[Hindu]] pada umumnya dengan candi [[Siwa]] sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.<ref>{{Cite web |url=http://www.borobudurpark.co.id/prambanan-temple-complex.html |title=Salinan arsip |access-date=2012-01-30 |archive-date=2011-10-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111006124908/http://www.borobudurpark.co.id/prambanan-temple-complex.html |dead-url=yes }}</ref> Sebagai salah satu candi termegah di [[Asia Tenggara]], candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.<ref>[http://www.indonesia-tourism.com/yogyakarta/prambanan-temple.html Prambanan Temple]</ref>
Menurut [[prasasti Siwagrha]], candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun [[850]] masehi oleh [[Rakai Pikatan]], dan terus dikembangkan dan diperluas oleh [[Rakai Watukura Dyah Balitung|Balitung Maha Sambu]], pada masa [[Kerajaan Medang|
== Etimologi ==
Nama
Nama lain dari Prambanan dapat berarti 5 (lima) gunung yang dalam bahasa Khmer/Kamboja 5 (lima) adalah Pram dan banam adalah gunung (ប្រាំភ្នំ). Hal ini menggambarkan 5 puncak gunung dari Himalaya di India. Mengingat pada saat yang sama dalam kronik Khmer bahwa Bangsa Jawa pernah menjajah Khmer selama 200 tahun dan Jayawarman ke 2 yang pernah di Jawa merupakan pahlawan yang membebaskan Khmer dari dominasi Jawa.
Baris 75 ⟶ 122:
== Sejarah ==
=== Pembangunan ===
[[Berkas:Hindu Temple in Java, Indonesia.jpg|jmpl|lurus|Candi Prambanan di antara kabut pagi.]]
Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh [[Rakai Pikatan|Sri Maharaja Rakai Pikatan]] sebagai tandingan candi Buddha [[Borobudur]] dan juga [[candi Sewu]] yang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan lama menduga bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali berkuasanya [[dinasti Sanjaya|keluarga Sanjaya]] atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa [[Sailendra]] penganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa [[Sailendra]] cenderung lebih mendukung [[Buddha]] aliran [[Mahayana]]. Hal ini menandai bahwa [[kerajaan Medang]] beralih fokus dukungan
Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh [[Rakai Pikatan]] dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja [[Balitung|Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu]]. Berdasarkan [[prasasti Siwagrha]] berangka tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk memuliakan dewa [[Siwa]], dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalah '''Siwagrha''' (Sanskerta:''Shiva-grha'' yang berarti: 'Rumah Siwa') atau '''Siwalaya''' (Sanskerta:''Shiva-laya'' yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa').<ref>Prasasti Siwagrha, [[Museum Nasional Indonesia]]</ref> Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah [[sungai Opak]] yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping).
Baris 85 ⟶ 132:
=== Ditelantarkan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Javaans huis gebouwd op een fundament van stenen afkomstig van de Candi Lara Jonggrang oftewel het Prambanan tempelcomplex TMnr 10017342.jpg|jmpl|Rumah warga yang memakai bebatuan Candi Prambanan sebagai pondasi.]]
Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke [[Jawa Timur]] oleh [[Mpu Sindok|Sri Maharaja Mpu Sindok]], yang mendirikan [[Wangsa Isyana|Wangsa Dinasti Isyana]]. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat [[gunung berapi|Gunung]] [[Gunung Merapi|Merapi]] yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Baris 91 ⟶ 139:
=== Penemuan kembali ===
[[Berkas:Prambanan 1895.jpg|jmpl|ka|Reruntuhan candi Siwa di Kompleks Candi Prambanan segera setelah ditemukan.]]
Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan [[Britania]] atas Jawa. Ketika itu [[Colin Mackenzie]], seorang surveyor bawahan Sir [[Thomas Stamford Raffles]], menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap telantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktik penjarahan ukiran dan batu candi. Kemudian pada tahun 1855 [[Jan Willem IJzerman]] mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian [[Isaäc Groneman]] melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang [[Sungai Opak]]. Arca-arca dan relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.
=== Pemugaran ===
[[Berkas:Plate III No 14 to 16 Relief in the Prambanan temple and its modern contemporary.jpg|thumb|Relief di Prambanan dan struktur rumah modern (dari 1920-an) yang mirip.]]
Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya dimulai pada tahun 1930-an. Pada tahun [[1902]]-[[1903]], [[Theodoor van Erp]] memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun [[1918]]-[[1926]], dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (''Oudheidkundige Dienst'') di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara sembarangan tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.<ref>''Mengenal Candi Siwa dan Parambanan Dari Dekat'', Penerbit Kanisius</ref>
Baris 108 ⟶ 157:
[[Berkas:Prambanan at night.jpg|jmpl|ka|Pemandangan Prambanan dikala malam yang disoroti lampu dari arah panggung terbuka Trimurti.]]
[[Berkas:Pemeran Sendratari Ramayana bersama Charlie Chaplin di PanggungTerbuka Roro Jonggrang (1961).jpg|jmpl|Dokumentasi pemeran utama Sendratari Ramayana, Rama (Tunjung Sulaksono) dan Sinta (Sumaryaning) bersama Charlie Chaplin dan GPH Suryohamijoyo di PanggungTerbuka Roro Jonggrang (1961).]]
[[Berkas:Prambanan Java274.jpg|jmpl|Arca [[Nandi]] di Candi Prambanan, [[Indonesia]]]]
Pada awal tahun 1990-an pemerintah memindahkan pasar dan kampung yang merebak secara liar di sekitar candi, menggusur kawasan perkampungan dan sawah di sekitar candi, dan memugarnya menjadi taman purbakala. Taman purbakala ini meliputi wilayah yang luas di tepi jalan raya Surakarta-Jogja di sisi selatannya, meliputi seluruh kompleks candi Prambanan, termasuk [[Candi Lumbung]], [[Candi Bubrah]], dan [[Candi Sewu]] di sebelah utaranya. Pada tahun 1992 Pemerintah Indonesia membentuk badan usaha milik negara, [[TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko|PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko]]. Badan usaha ini bertugas mengelola taman wisata purbakala di Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, serta kawasan sekitarnya. Prambanan adalah salah satu daya tarik wisata terkenal di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri ataupun wisatwan mancanegara.
Baris 135 ⟶ 184:
=== Candi Siwa ===
[[Berkas:
[[Berkas:Durga
Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga zona kompleks candi. Pelataran ini ditinggikan permukaannya dan berdenah bujur sangkar dikurung pagar batu dengan empat gerbang di empat penjuru mata angin. Dalam halaman berpermukaan pasir ini terdapat delapan candi utama; yaitu tiga candi utama yang disebut candi ''[[Trimurti]]'' ("tiga wujud"), dipersembahkan untuk tiga dewa Hindu tertinggi: Dewa [[Brahma]] ''Sang Pencipta'', [[Wishnu]] ''Sang Pemelihara'', dan [[Siwa]] ''Sang Pemusnah''.
Baris 148 ⟶ 197:
Di dalam buku terkenal Thomas Raffles, ''The History of Java'' (1817) terdapat gambar Candi Induk Prambanan dengan keterangan "candi induk di Jongrangan"''.'' Dalam nama ''jongrangan'' ini dikenal nama lokal lainnya yang populer untuk kompleks percandian ini, yaitu Loro Jonggrang, yang berarti "Gadis Semampai". Loro Jonggarang adalah tokoh utama dalam sebuah cerita rakyat Jawa.
=== Candi Brahma dan Candi
Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Dewa [[Wisnu]], yang terletak di sisi utara dan satunya dipersembahkan kepada [[Brahma]], yang terletak di sisi selatan. Kedua candi ini menghadap ke timur dan hanya terdapat satu ruang, yang dipersembahkan untuk dewa-dewa ini. Candi Brahma menyimpan arca Brahma dan Candi Wishnu menyimpan arca Wishnu yang berukuran tinggi hampir 3 meter. Ukuran candi Brahma dan Wishnu adalah sama, yakni lebar 20 meter dan tinggi 33 meter.
Baris 159 ⟶ 208:
=== Candi Perwara ===
[[Berkas:
Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam, tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua berukuran panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah halaman kedua atau zona kedua. Zona kedua terdiri atas 224 Candi Perwara yang disusun dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini dibangun di atas empat undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-candi ini berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini disebut "Candi Perwara" yaitu Candi Pengawal atau Candi Pelengkap. Candi-Candi Perwara disusun dalam empat baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris kedua 52 candi, baris ketiga 60 candi, dan baris keempat sekaligus baris terluar terdiri atas 68 candi.
Baris 191 ⟶ 240:
Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab Wastu Sastra/Kitab Silpastra. Denah candi megikuti pola [[mandala]], sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Prambanan memiliki nama asli ''Siwagrha'' dan dirancang menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci [[Mahameru]], tempat para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau [[Loka]].
Seperti [[Borobudur]], Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona:<ref>[http://konservasiborobudur.org/?p=11 Konservasi Borobudur] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110726234819/http://konservasiborobudur.org/?p=11 |date=2011-07-26 }} (in Indonesian)</ref>
* '''Bhurloka''' (dalam Buddhisme: ''[[Kamadhatu]]''), adalah ranah terendah makhluk yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus Hantu dan iblis. Di ranah ini manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah ''bhurloka''.
* '''Bwahloka''' (dalam Buddhisme: ''[[Rupadhatu]]''), adalah alam tegah, tempat orang suci, [[resi]], pertapa, dan [[dewata]] rendahan. Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan ranah ''bwahloka''.
* '''Swahloka''' (dalam Buddhisme: ''[[Arupadhatu]]''), adalah ranah trtinggi sekaligus tersuci tempat para [[dewa]] Hapsara Hapsari Bidadari bersemayam, juga disebut ''[[swargaloka]]''. Halaman dalam dan atap candi melambangkan ranah ''swahloka''. Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ''ratna'' ([[Sanskerta]]: permata), bentuk ''ratna'' Prambanan merupakan modifikasi bentuk [[wajra]] yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ''ratna'' adalah sandingan Hindu untuk ''[[stupa]]'' Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa terdapat sumur yang didasarnya terdapat ''pripih'' (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan [[Baruna]] (dewa laut) dan [[Parwata]] (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular [[naga]] (kobra), [[padma]], altar, dan telur).<ref>{{Cite web |url=
== Relief ==
Baris 213 ⟶ 262:
Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat [[kalpataru]]. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh pasangan [[kinnara]]-[[kinnari]] (hewan ajaib bertubuh burung berkepala manusia), atau pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di Prambanan, karena itulah disebut "Panel Prambanan"
== Museum Prambanan Jawa Tengah ==
Di dalam kompleks taman purbakala candi Prambanan terdapat sebuah museum yang menyimpan berbagai temuan benda bersejarah purbakala. Museum ini terletak di sisi utara Candi Prambanan, antara candi Prambanan dan [[candi Lumbung]]. Museum ini dibangun dalam arsitektur tradisional Jawa, berupa rumah [[joglo]]. Koleksi yang tersimpan di museum ini adalah berbagai batu-batu candi dan berbagai [[arca]] yang ditemukan di sekitar lokasi candi Prambanan; misalnya arca lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasuramardini, termasuk pula batu [[Lingga (arca)|Lingga]] Siwa, sebagai lambang kesuburan.
Baris 220 ⟶ 269:
== Candi lain di sekitar Prambanan ==
[[Berkas:Prambanan Plain Map en.svg|jmpl|ka|Candi dan situs purbakala di sekitar [[Dataran Kewu]]]]
[[Berkas:
[[Dataran Kewu]] atau dataran Prambanan adalah dataran subur yang membentang antara lereng selatan kaki [[gunung Merapi]] di utara dan jajaran pegunungan [[karst|kapur]] Sewu di selatan, dekat perbatasan [[Kabupaten Sleman|Sleman]] dan [[Klaten]]. Selain candi Prambanan, lembah dan dataran di sekitar Prambanan kaya akan peninggalan arkeologi [[candi]]-candi Buddha paling awal dalam sejarah Indonesia, serta candi-candi Hindu. Candi Prambanan dikelilingi candi-candi Buddha. Masih di dalam kompleks taman wisata purbakala, tak jauh di sebelah utara candi Prambanan terdapat reruntuhan [[candi Lumbung]] dan [[candi Bubrah]]. Lebih ke utara lagi terdapat [[candi Sewu]], candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur. Lebih jauh ke timur terdapat [[candi Plaosan]]. Di arah barat Prambanan terdapat [[candi Kalasan]] dan [[candi Sari]]. Sementara di arah selatan terdapat [[candi Sojiwan]], [[Situs Ratu Baka]] yang terletak di atas perbukitan, serta [[candi Banyunibo]], [[candi Barong]], dan [[candi Ijo]].
Dengan ditemukannya begitu banyak peninggalan bersejarah berupa candi-candi yang hanya berjarak beberapa ratus meter satu sama lain, menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Prambanan pada zaman dahulu kala adalah kawasan penting. Kawasan yang memiliki nilai penting baik dalam hal keagamaan, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Letak candi-candi [[Hindu]] dan [[Buddha]] yang berdampingan satu sama lain dalam jarak yang cukup dekat ini menunjukkan bahwa toleransi beragama sejak zaman dulu sudah ada dan hal ini menjadi simbol bagi kehidupan beragama yang damai dan [[keharmonisan beragama|harmonis]] di [[Indonesia]].<ref>UNESCO Cultural Heritages and Symbol of Indonesian Peace and Religious Harmony, [[Hary Gunarto]], International Journal of Current Multidisiplinary Studies. May 2019, pp. 993-997. [
Diduga kuat bahwa pusat [[kerajaan Medang|kerajaan Medang Mataram]] terletak disuatu tempat di dataran ini. Kekayaan situs arkeologi, serta kecanggihan dan keindahan candi-candinya menjadikan [[Dataran Prambanan]] tak kalah dengan kawasan bersejarah terkenal lainnya di Asia Tenggara, seperti situs arkeologi kota purbakala [[Angkor]], [[Bagan]], dan [[Ayutthaya]].
Baris 237 ⟶ 286:
{{Commonscat|Prambanan}}
<gallery>
Berkas:
Berkas:
Berkas:
Berkas:Yogyakarta Indonesia Prambanan-
</gallery>
Baris 250 ⟶ 296:
== Lihat pula ==
{{Portal|Indonesia|Jawa}}
* [[Kompleks Candi Prambanan]]
== Pranala luar ==
* [http://www.indonesia.travel/id/destination/247/prambanan Paduan wisata Prambanan]
* {{en}} [http://whc.unesco.org/en/list/642 Prambanan Temple Compounds] di situs web [[Situs Warisan Dunia UNESCO|UNESCO World Heritage Centre]]
* {{en}} [https://borobudurpark.com/temple/prambanan/ Candi Prambanan di website resmi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero)]
* {{en}} [https://www.youtube.com/watch?v=_onpsWOkhq0&ab_channel=UNESCO Prambanan Temple Compounds] - UNESCO: World Heritage List
{{Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia}}
{{Topik Yogyakarta}}{{Kuil Hindu di Indonesia}}{{Candi Hindu Indonesia}}
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}
{{Authority control}}
Baris 273 ⟶ 316:
[[Kategori:Kawasan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Cagar budaya
[[Kategori:Prambanan, Sleman]]
[[Kategori:Prambanan, Klaten]]
[[Kategori:Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia]]
|