Herpes genital: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
{{More footnotes|date=Januari 2022}}
{{Infobox medical condition (new)
| name =
| image = SOA-Herpes-genitalis-Genital herpes female.jpg
| alt =
| caption = [[Vulva]]Herpes yanggenital terinfeksipada herpes genitalperempuan
| pronounce =
| field = [[Penyakit menular]]
Baris 24 ⟶ 25:
| deaths =
}}
'''Herpes genital''' atau '''herpes kelamin''' adalah infeksi yang disebabkan oleh [[virus herpes simpleks]] Herpes Simplex (terutama HSV= 2/Herpes Simplex virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikula (vesikel = peninggian [[kulit]] berbatas tegas dengan diameter kurang dari 1 cm dan dapat pecah menimbulkan infeksi seperti koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit (mukokutaneus), bergerombol di atas dasar kulit yang berwarna kemerahan.
 
Saat ini dikenal dua macam herpes yakni herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua herpes ini berasal dari [[virus]] yang berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster. Zoster tumbuh dalam bentuk ruam memanjang pada bagian tubuh kanan atau kiri saja. Jenis yang kedua adalah herpes simpleks, yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). HSV sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya menyerang bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut (herpes simpleks labialis), dan HSV-2 yang menyerang bagian pinggang ke bawah, terutama bagian kelamin. Sebagian besar herpes genitalis disebabkan oleh HSV-2, walaupun ada juga yang disebabkan oleh HSV-1 yang terjadi akibat adanya hubungan kelamin secara orogenital, atau yang dalam bahasa sehari-hari disebut dengan oral seks, serta penularan melalui [[tangan]].
Baris 33 ⟶ 34:
Pada episode I non infeksi primer, infeksi sudah lama berlangsung tetapi belum menimbulkan gejala klinis. Pada keadaan ini tubuh sudah membentuk antibodi sehingga pada waktu terjadinya episode I ini kelainan yang terjadi tidak seberat episode I dengan infeksi primer.
 
Sedangkan infeksi rekurens terjadi apabila HSV yang sudah ada dalam tubuh seseorang aktif kembali dan menggandakan diri. Hal ini terjadi karena adanya faktor pencetus, yaitu berupa trauma ([[luka]]), hubbunganhubungan seksual yang berlebihan, [[demam]], gangguan alat pencernaan, stress, kelelahan, makanan yang merangsang, [[alkohol]] serta obat-obatan yang menurunkan kekebalan tubuh seperti misalnya pada penderita [[kanker]] yang mengalami [[kemoterapi]].
 
== Gejala ==
Herpes genitalis primer memiliki masa inkubasi antara 3 - 73–7 hari. Gejala yang timbul dapat bersifat berat tetapi bisa juga tidak tampak, terutama apabila lukanya berada di daerah mulut rahim pada perempuan. Pada awalnya, gejala ini didahului oleh rasa terbakar beberpabeberapa jam sebelumnya pada daerah dimanadi mana akan terjadi luka. Setelah luka timbul, penderita akan merasakan gejala seperti tidak enak badan, demam, sakit kepala, kelelahan, serta nyeri otot. Luka yang terjadi berbentuk vesikel atau gelembung-gelembung. Kemudian kulit tampak kemerahan dan muncullah vesikel yang bergerombol dengan ukuran sama besar. Vesikel yang berisi cairan ini mudah pecah sehingga menimbulkan luka yang melebar. Bahkan adakalanya kelenjar getah bening di sekitarnya membesar dan terasa nyeri bila diraba.
 
Pada pria gejala akan tampak lebih jelas karena tumbuh pada kulit bagian luar kelenjar penis, batang penis, buah zakar, atau daerah anus. Sebaliknya, pada wanita gejala itu sulit terdeteksi karena letaknya tersembunyi. Herpes genitalis pada wanita biasanya menyerang bagian labia majora, labia minora, klitoris, malah acap kali leher rahim (serviks) tanpa gejala klinis. Gejala itu sering disertai rasa nyeri pada saluran kencing.
 
== Penularan dan pencegahannyapencegahan ==
{{Essay-like|date=Januari 2022}}
Baik HSV-1 maupun HSV-2 menular melalui kontak kulit, ciuman, hubungan seks dan oral seks. Herpes paling mudah ditularkan pada masa terjadinya luka aktif. Akan tetapi virus juga dapat menyebar selama tidak ada gejala yang tampak, dan ditularkan dari daerah yang kelihatannya tidak aktif. Sebagian besar penularan herpes genitalis ini terjadi melalui kontak seksual. Sulitnya, kadang-kadang penderita tidak sadar bahwa ia sedang kambuh, sehingga dengan melakukan hubungan seks yang tidak terlindungi, ia menularkan virus ini ke pasangannya.