Melinjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k migrasi
 
(78 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Tumbuhan berbiji terbuka dari famili Gnetaceae}}
{{disambig info|Tangkil}}
{{Speciesbox
| fill = yes
| genus = ''[[Gnetum]]''
| species = '''''G. gnemon'''''}}
'''Melinjo''' atau '''belinjo''' (''[[Gnetum gnemon]]'' LLinn.) atau dalam bahasa Sunda disebut '''Tangkil''' adalah suatu [[spesies]] tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk [[pohon]] yang berasal dari [[Asia]] tropik, [[melanesia]], dan Pasifik Barat.<ref name="a"/> Melinjo dikenal pula dengan nama maninjo ([[bahasa Makassar]]), ku'lang ([[bahasa Selayar]]), ''belinjo'', ''mlinjo'' ([[bahasa Jawa]]), ''tangkil'' ([[bahasa Sunda]]) atau ''bago'' ([[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Tagalog]]), ''khalet'' (Bahasa Kamboja), ''bidau'' (bahasa Melayu [[Kapuas Hulu]]) ''muliëng'' ([[bahasa Aceh]]).<ref name="a">{{en}} [http://www.traditionaltree.org/. Manner HI, Elevitch. 2006. Gnetum gnemon (gnetum)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100515174726/http://www.traditionaltree.org/ |date=2010-05-15 }}Diakses pada 4 Apr 2010.</ref> Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan "buah" dan daunnya,<ref name="a"/> terutama untuk dibuat panganan keripik yang disebut [[emping]].
 
Berbeda dengan anggota ''Gnetum'' lainnya yang biasanya merupakan [[liana]], melinjo berbentuk pohon dan memiliki batang yang lurus.<ref name="a"/>
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Melinjo
| image = Gnetum gnemon.jpg
| image_width = 200px
| image_caption = Melinjo
| regnum = [[Plant]]ae
| divisio = [[Gnetophyta]]
| classis = [[Gnetopsida]]
| ordo = [[Gnetales]]
| familia = [[Gnetaceae]]
| genus = ''[[Gnetum]]''
| species = '''''G. gnemon'''''
| binomial = ''Gnetum gnemon''
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
 
[[File:倪藤果 Gnetum gnemon -檳城熱帶果園 Tropical Fruit Farm, Penang- (9222653200).jpg|jmpl]]
'''Melinjo''' (''Gnetum gnemon'' L.) atau dalam bahasa Sunda disebut '''Tangkil''' adalah suatu [[spesies]] tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk [[pohon]] yang berasal dari [[Asia]] tropik dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama ''belinjo'', ''mlinjo'' ([[bahasa Jawa]]), ''tangkil'' ([[bahasa Sunda]]) atau ''bago'' ([[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Tagalog]]). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan "buah" dan daunnya.
 
Berbeda dengan anggota ''Gnetum'' lainnya yang biasanya merupakan [[liana]], melinjo berbentuk pohon.
 
== Deskripsi botani ==
Melinjo merupakan tumbuhan tahunan [[tumbuhan berbiji terbuka|berbiji terbuka]], berbentuk [[pohon]] yang be[[tumbuhan berumah dua|rumah dua]] (''dioecious'', ada individu [[jantan]] dan [[betina]]).<ref name="a"/> Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar.<ref name="a"/> Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan [[bangunan]].<ref name="a"/> Daunnya tunggal berbentuk [[oval]] dengan ujung tumpul.<ref name="a"/> Melinjo tidak menghasilkan [[bunga]] dan [[buah]] sejati karena bukan termasuk [[tumbuhan berbunga]].<ref name="a"/> Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah [[biji]] yang terbungkus oleh selapis [[aril]] yang berdaging.<ref name="a"/>
 
Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80–100&nbsp;kg, bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah.<ref name="e">[http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2009/01/budidaya-tanaman-melinjo.html. Cerianet C. Budidaya Tanaman Melinjo]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}Diakses pada 4 Apr 2010.</ref>
Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang be[[tumbuhan berumah dua|rumah dua]] (''dioecious'', ada individu [[jantan]] dan [[betina]]). Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan [[bunga]] dan [[buah]] sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah [[biji]] yang terbungkus oleh selapis [[aril]] yang berdaging.
Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan, dan [[Setek|stek]]).<ref name="e"/>
 
[[File:Melinjo (Gnetum gnemon) (6863727669).jpg|jmpl|Buah melinjo]]
 
=== Tempat Hidup ===
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/[[lempung]], berpasir, dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0–1.200 mdpl.<ref name="e"/> Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena [[sinar matahari]], lubang tanam berukuran 60 × 60 × 75&nbsp;cm, dengan jarak tanam 6–8 m.<ref name="e"/>
 
Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai [[tropis]].<ref name="a"/> Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan [[tanah]] yang bernutrisi tinggi atau [[iklim]] khusus.<ref name="a"/> Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas.<ref name="a"/> Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah [[pantai]] karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar [[garam]] yang tinggi.<ref name="a"/>
 
Di [[Indonesia]] tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di [[hutan]] dan [[perkebunan]] saja.<ref name="e"/> Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan [[rumah]] atau [[kebun]] rumah dan dimanfaatkan oleh [[penduduk]] secara langsung.<ref name="e"/>
 
== Pemanfaatan ==
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif.<ref name="a"/> Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana.<ref name="a"/> Daun mudanya (disebut sebagai ''so'' dalam [[bahasa Jawa]]) digunakan sebagai bahan sayuran[[sayur]]an (misalnya pada [[sayur asem|sayur asam]]).<ref name="Bungaa"/> Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (''pentil'') maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran.<ref name="a"/> Biji melinjo juga menjadi bahan baku [[emping]].<ref name="a"/> Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.<ref name="a"/>
 
=== Kandungan Nutrisi ===
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan. Daun mudanya (disebut sebagai ''so'' dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada [[sayur asem]]). "Bunga" (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (''pentil'') maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku [[emping]].
[[Berkas:Melinjo.jpg|ka|jmpl|200px|Biji melinjo yang terbungkus [[aril]].]]
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menunjukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa [[antioksidan]].<ref name="c"/> Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi [[protein]] tinggi, 9–10% dalam tiap biji melinjo.<ref name="c"/> Protein utamanya berukuran 30 kilo [[Dalton]] yang amat efektif untuk menghabisi [[radikal bebas]] yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.<ref name="c">[http://atanitokyo.blogspot.com/2007/04/promosi-melinjo-di-jepang.html. Pudjiatmoko. 2007. Potensi melinjo di Jepang] Diakses pada 4 Apr 2010.</ref>
 
Di [[Jepang]] dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan [[purba]] yang secara [[evolusi]] dekat dengan tanaman [[Ginkgo biloba]] yang ada di [[Jepang]].<ref name="c"/>
Akhir-akhir ini, ilmuwan Jepang menemukan bahwa ternyata biji melinjo bukanlah penyebab dari penyakit `asam urat` yang selama ini ditakutkan oleh masyarakat luas.
 
Ginkgo adalah [[spesies]] pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150–200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik [[otak]] karena memperkuat [[daya ingat]].<ref name="c"/> Daun ginkgo juga punya khasiat [[antioksidan]] kuat dan berperan penting dalam [[oksidasi]] radikal bebas penyebab penuaan dini dan [[pikun]].<ref name="c"/>
 
Sampai saat ini, doktor [[biokimia]] dari ''Osaka Prefecture University'', Jepang telah mengisolasi dua jenis [[protein]] yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi.<ref name="c"/> Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari [[daun]], [[kulit batang]], [[akar]], sampai [[biji]], ditemukan protein paling potensial adalah dari biji.<ref name="c"/> Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan [[fenolik]] ini setara dengan [[antioksidan]] sintetik BHT (''Butylated Hydroxytolune'').<ref name="c"/>
<gallery>
Berkas:Melinjo.jpg|Biji melinjo yang terbungkus [[aril]].
Berkas:Sayur asem vegetable soup.jpg|[[Sayur asem]] menggunakan biji melinjo (di bagian kiri bawah, berbentuk kapsul) sebagai salah satu sayuran pelengkapnya.
Berkas:Gnetum gnemon BotGardBln1105C.JPG|''Pentil'', alat kelamin betina melinjo.
Berkas:Gnetum gnemon male.jpg|''Kroto'', alat kelamin jantan melinjo.
</gallery>
 
Selain itu melinjo juga merupakan [[Antibiotik|antimikroba]] alami.<ref name="d"/> Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh [[bakteri]].<ref name="d"/> Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis [[bakteri gram positif]] dan negatif.<ref name="d">[http://www.tempointeractive.com/hg/iptek/2007/05/09/brk,20070509-99753,id.html. Tjandra D. 2007. Antioksidan dari Biji Melinjo]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}Diakses pada 4 Apr 2010.</ref>
[[Kategori:Botani]]
 
[[Kategori:Pertanian]]
=== Asam urat ===
[[Berkas:Sayur asem vegetable soup.jpg|[[kiri|jmpl|200px|Sayur asem]]asam menggunakan biji melinjo (di bagian kiri bawah, berbentuk kapsul) sebagai salah satu sayuran pelengkapnya.]]
Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan [[asam urat]] ([[Hiperurisemia]]) yang signifikan.<ref name="c"/> Hal ini benar karena melinjo mengandung [[purin]].<ref name="d"/> Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan [[metabolisme]] purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara berlebihan.<ref name="c"/>
 
Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh [[ginjal]].<ref name="c"/> Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor [[genetik]] dan dapat diturunkan.<ref name="c"/> Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula, dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat.<ref name="c"/> Kegemukan, pengguna obat [[diuretik]], [[diet]] penurunan [[berat badan]], juga sering menyebabkan hiperurisemia.<ref name="c"/> Namun, apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat.<ref name="c"/>
 
Konsumsi berlebihan dan [[minyak goreng]] yang digunakan untuk menggoreng [[emping]] hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat.<ref name="c"/> Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat.<ref name="c"/>
{{clear}}
 
== Komoditas Ekspor Indonesia ==
[[Indonesia]] adalah [[negara]] yang menjadikan biji melinjo sebagai [[komoditas ekspor]] dalam jumlah yang cukup besar.<ref name="b"/> Melinjo akan dipanen dan menghasilkan buah setelah 5–6 tahun setelah penanaman biji.<ref name="b"/> Di daerah [[Sumatera Barat]] setiap tahunnya dilaporkan menghasilkan 20.000–25.000 buah melinjo dan produksi bijinya mencapai 80– 100&nbsp;kg per [[pohon]] per [[tahun]].<ref name="b">Cadiz RT, Florido HB. 2001. Bago: Gnetum gnemon Linn. ''Research Information system'' 13(2).</ref>
 
== Referensi ==
[[en:{{commonscat|Gnetum gnemon]]}}
{{wikispecies|Gnetum gnemon}}
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q72368}}
 
[[Kategori:BotaniTumbuhan berbiji]]
[[Kategori:Bahan makanan]]
[[Kategori:Gnetaceae]]
[[Kategori:PertanianTanaman pertanian]]
 
[[en:Gnetum gnemon]]
[[nl:Melindjoe]]
[[to:Sukau]]
[[vi:Rau bép]]