Tari Pala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
k top: clean up
 
(13 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tari Ayun Pala''' adalah tarian [[suku Dayak]] Mualang, [[Kalimantan Barat]] dan merupakan sebuah tarian tunggal [[tradisional]] yang di sajikan kepada masyarakat mualang setelah para [[kesatria]] ( ''Sabung'' ) Mualang pulang dari ''Mengayau'' dan membawa [[kepala]] musuh yang sudah ia kalahkan, sebagai bukti kemenangan tersebut, kepala hasil ''kayau'', mereka hantar dan disambut oleh seorang penari [[wanita]].
{{rapikan}}
Tari Kalimantan Barat
TARI AYUN PALA’ / TARI PALA' ( Dayak Mualang )
 
Tari Ayun Kepala adalah sebuah tarian tunggal tradisional yang di sajikan kepada masyarakat mualang setelah para kesatria ( Sabung ) Mualang pulang dari Mengayau dan membawa kepala musuh yang sudah ia kalahkan, sebagai bukti kemenangan tersebut, kepala hasil kayau, mereka hantar dan disambut oleh seorang penari wanita. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan menyambut dan menimang kepala [[manusia]] yang di dapatkan dari ekspedisi ''Mengayau'' dipada masa lalu. Adapun ''property'' yang digunakan dalam menari tersebut yakni sebuah [[kain tenun]] yang dilipatkan atau di lingkarkan di bagian [[bahu]], ibarat menggendong [[bayi]], kepala tersebut divsambutdisambut dan di timang, kemudian baru di serahkan kepada orang – orang tertentu yang dipilih, untuk di upacarakan. Upacar menyambut kepala hasil kayau di sebut Mulai Burung ( mengembalikan semangat perang ) yang di hadiri oleh kesatria yang telah mengalahkan dan memenggal kepala tersebut. Iringan musik untuk tari Ayun Pala disebut Tebah Unup. Masa kini Tarian ini sudah mulai punah, dikarenakannya tidak banyak generasi tua yang menurunkan tari ini kepada generasi muda, dan tidak banyak juga generasi muda yang tertarik mempelajari tari pada umumnya, dan tari Ayun Pala’ khususnya. Tokoh yang masih bisa menarikan tarian Ayun Pala’ ini yakni: Ibu Jeriah dari Kampung Batu Anchau kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
 
Upacar menyambut kepala hasil ''kayau'' di sebut ''Mulai Burung'' ( mengembalikan semangat perang ) yang di hadiri oleh kesatria yang telah mengalahkan dan memenggal kepala tersebut. Iringan musik untuk tari '''Ayun Pala''' disebut '''Tebah Unup'''.
 
Masa kini Tarian ini sudah mulai punah, dikarenakannya tidak banyak generasi tua yang menurunkan tari ini kepada generasi muda, dan tidak banyak juga generasi muda yang tertarik mempelajari tari pada umumnya, dan tari Ayun Pala’ khususnya. di daerah Dayak Mualang Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau kalimantan Barat, Tari ini masih dapat di lakukan oleh seorang tua adat yang bernama. Ibu Jeriah / Inay Jeriah dari kampung batu Anchau, Tapang Pulau.
 
{{DEFAULTSORT:Pala}}
Tari[[Kategori:Tarian dari Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Tari di Indonesia]]
 
 
{{Indo-tari-stub}}