Petulai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ~ |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{italic title}}
'''''Petulai''''' ({{lang|rej|ꤶꥎꤳꥈꤾꥁꥇ}}), disebut juga sebagai '''''Bang Mêgo''''' ({{lang|rej|ꤷꥏꤸꥎꤱꥋ}}) merupakan istilah bagi subsuku atau [[klan]] asli di antara masyarakat [[suku Rejang|Rejang]].{{sfn|Jaspan|1984|pp=7}} Subsuku atau klan tersebut berjumlah empat, oleh karenanya suku Rejang lantas dikenal pula sebagai Rejang Empat Petulai (''Jang Pat Pêtulai'').{{sfn|Nurdin, Rani, Suhandi, & Siregar|1990|pp=20}} Catatan tertua mengenai keempatnya terdapat dalam ''The History of Sumatra'', sebuah monograf tahun 1783 yang ditulis oleh [[Wiliam Marsden]], seorang antropolog berkebangsaan Inggris.{{sfn|Marsden|1783|pp=178}} Keempat ''petulai'' yang dimaksud adalah [[petulai Bermani|Bermani]], [[petulai Jurukalang|Jurukalang]], [[petulai Selupu|Selupu]], dan [[petulai Tubei|Tubei]].{{sfn|Hazairin|1936|pp=1}}{{sfn|Jaspan|1984|pp=7}}{{efn|Marsden menulis keempat ''petulai'', masing-masing sebagai ''Beremanni'', ''Joorcalang'', ''Selopo'', dan ''Toobye''.}}
Pembagian masyarakat Rejang ke dalam ''petulai-petulai'' dapat ditarik asal-usulnya pada legenda kedatangan empat ''[[Biku (Rejang)|bikau]]'' yang konon katanya berasal dari [[Majapahit]]. Para biku diceritakan memiliki kesaktian, kewibawaan, dan kepandaian yang memukau penduduk Rejang, yang saat itu telah diperintah oleh para ''[[
== Catatan ==
|