Kabupaten Bogor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(506 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Provinsi Jawa Barat|kota yang menjadi enklave dari kabupaten ini|Kota Bogor}}
{{Kegunaan lain|Bogor (disambiguasi)}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|translit_lang1_info = {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮦᮔ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}
|
|bendera = Regency Flag of Bogor.svg
|peta = Map of West Java highlighting Bogor Regency.svg
|foto = {{multiple image|perrow = 1/2|total_width=300|border= infobox
|image1=Kebun Teh & Gunung Gede, Puncak, Bogor.jpg
|caption1=<center> [[Gunung Gede]] [[Kawasan Puncak|Puncak Bogor]]
|image2=Pakansari Stadium Bogor Indonesia.jpg
|caption2=<center>[[Stadion Pakansari]]
|image3=Sentul.jpg
|caption3=<center>Sirkuit Sentul
}}
|koordinat = {{coord|-6.1936471|106.107103}}
|motto = ''{{hlist|''[[Prayoga, Tohaga, Sayaga]]''|''Kuta Udaya Wangsa''|''Tegar Beriman''}}<br>{{small|{{lang icon|Sunda|Sunda}} Bersikap baik, kukuh pendirian, dan siap siaga untuk mewujudkan Bogor sebagai pusat kebangkitan perjuangan pembangunan demi kesejahteraan bangsa}}
|semboyan = Tegar Beriman<br>(Tertib, segar, bersih, indah, mandiri, aman, dan nyaman)
|
|
|
|
|luasdaratan =
|luasperairan =
|kecamatan = 40
|kelurahan = 19
|desa = 416
|dasar hukum = UU Nomor 14 Tahun 1950<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=21 Juni 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = 8 Agustus 1950<ref name="UU"/>
|hari jadi = {{start date and age|1482|6|3|df=yes}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Bachril Bakri]] ([[Penjabat|Pj.]])
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah =
|sekretaris daerah = Burhanudin
|ketua DPRD = Rudy Susmanto
|penduduk = 5664537
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|97,20% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,28% [[Kristen]]
** 1,73% [[Protestan]]
** 0,55% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,32% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,05% [[Hindu]] |0,15% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Sunda|Sunda]]<br>– [[Bahasa Sunda Bogor|Sunda Bogor]]<br>– [[Bahasa Sunda Priangan|Sunda Priangan]]<br>[[Bahasa Betawi|Betawi]]
|IPM = {{increase}} 70,60 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=11 Februari 2022}}</ref>
|kodearea = * +62 21 (Jonggol, Cariu, Cileungsi, Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, Sukamakmur dan Tanjungsari)
* +62 251 (sebagian besar wilayah kabupaten)
|
|
|
|
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=|accessdate=09 Februari 2022}}</ref>
|nomor_polisi = * F ''xxxx''
* B ''xxxx'' Z** {{efn|[[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]] dan [[Tajurhalang, Bogor|Tajurhalang]]}}
|flora = [[Kemang]]<ref>{{cite web|url=https://pingpoint.co.id/berita/manfaat-kesehatan-buah-kemang-flora-identitas-kabupaten-bogor/|title=Manfaat Kesehatan Buah Kemang Flora Identitas Kabupaten Bogor|website=pingpoint.co.id|access-date=09 Februari 2022|archive-date=2022-01-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220126155048/https://pingpoint.co.id/berita/manfaat-kesehatan-buah-kemang-flora-identitas-kabupaten-bogor/|dead-url=no}}</ref>
|fauna = [[Surili]]<ref>{{cite web|url=https://www.greeners.co/flora-fauna/surili-primata-khas-jawa-barat/|title=Surili Primata Khas Jawa Barat|website=www.greeners.co|access-date=09 Februari 2022|archive-date=2022-01-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220126154620/https://www.greeners.co/flora-fauna/surili-primata-khas-jawa-barat/|dead-url=no}}</ref>
|zona waktu = +7 ([[Waktu Indonesia Barat|WIB]])
|web = {{URL|http://www.bogorkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Bogor''' ({{lang-su|{{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮦᮔ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di Provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di Kecamatan [[Cibinong, Bogor|Cibinong]]. Kabupaten Bogor berbatasan dengan [[Kabupaten Lebak|Lebak]], [[Banten]] di barat, [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]] beserta [[Kota Tangerang Selatan]], Banten, [[Kota Depok]], [[Kota Bekasi]], serta [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]] di utara; [[Kabupaten Karawang|Karawang]] dan [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] di timur; [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] di tenggara, dan [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]] di selatan. [[Kota Bogor]] merupakan [[enklave]] dari kabupaten ini.
Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor.<ref name="Profil Kabupaten Bogor">[http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/area.php?ia=3201 Profil Daerah Kabupaten Bogor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150608105556/http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/area.php?ia=3201 |date=2015-06-08 }} regionalinvestment.bkpm.go.id</ref>
Dengan jumlah penduduk sebesar 5.664.537 jiwa, Kabupaten Bogor merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia.
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht over een dorp aan de voet van de vulkaan Salak omgeving Buitenzorg TMnr 60022899.jpg|jmpl|220px|ki|Pemandangan desa di Bogor pada tahun 1880-an, dengan latar belakang [[Gunung Salak]].]]
Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Pada 4 abad sebelumnya, [[Sri Baduga Maharaja]] dikenal sebagai raja yang mengawali zaman [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], raja tersebut terkenal dengan ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan. Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:
* '''[[Kerajaan
* '''[[Kerajaan Galuh]]''', diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak 516 hingga tahun 852.
* '''[[Kerajaan Sunda]]''', diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669 sampai dengan tahun 1333.
Baris 81 ⟶ 84:
* '''[[Kerajaan Pajajaran]]''', berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan Upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman dengan 3 gabungan kelompok besar antara lain Buitenzorg (wilayah tengah), Tjibaroesa/Djonggol (wilayah timur dan utara) dan Jasinga (wilayah barat) yang digabungkan oleh Gubernur Jenderal [[Hindia Belanda]], [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Baron van Inhof]] menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.<ref>{{cite web|url=https://bogorkab.go.id/pages/sejarah-kabupaten-bogor|title=Sejarah Kabupaten Bogor|website=bogorkab.go.id|access-date=11 Maret 2022|language=id|archive-date=2022-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220318102442/https://bogorkab.go.id/pages/sejarah-kabupaten-bogor|dead-url=no}}</ref>
Pada waktu itu, Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari [[Ci Liwung|Sungai Ciliwung]] ke [[Cimahpar, Bogor Utara, Bogor|Cimahpar]] dan dari [[Nanggewer, Cibinong, Bogor|Nanggewer]] sampai ke [[Kalimulya, Cilodong, Depok|Kalimulya]].<ref>{{cite web|url=https://www.infobogor.my.id/2014/01/sejarah-kabupaten-bogor.html|title=Sejarah Kabupaten Bogor|website=infobogor.my.id|access-date=30 Desember 2022|language=id|archive-date=2023-01-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230110123038/https://www.infobogor.my.id/2014/01/sejarah-kabupaten-bogor.html|dead-url=no}}</ref>
Terdapat berbagai pendapat tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Bogor berasal dari [[bahasa Arab]] yaitu Baqar yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukti berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti tunggul pohon enau<!-- atau mangkuk/pinggan besar terbuat dari logam-->. Pendapat di atas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap ahlinya.
Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.
Pada tahun 1908 Kabupaten Bogor memiliki 5 kawedanan yang dipimpin oleh seorang demang, yaitu (Buitenzorg, Tjibaroesa, Cibinong, Parung, dan Leuwiliang).<ref>{{Cite news|title=Sejarah Indonesia: Karesidenan di Pulau Jawa|url=https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/11/130010379/sejarah-indonesia-karesidenan-di-pulau-jawa|access-date=2022-08-24|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|first=Lukman Hadi|last=Subroto|work=[[Kompas.com]]|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824114108/https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/11/130010379/sejarah-indonesia-karesidenan-di-pulau-jawa|dead-url=no}}</ref> Kemudian untuk memudahkan tugas distrik dibentuklah sejumlah onderdistrik yang dikepalai oleh asisten demang. Pemberitaan dari koran [[Het Vaderland (surat kabar)|Het Vaderland]] dan [[Nieuws van den Daag voor Nederlandsch-Indië]],{{which | date = Agustus 2022}} pada November 1930, menyebutkan bahwa [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] dan [[Ciomas, Bogor|Ciomas]], pada mulanya adalah [[tanah partikelir]]<ref name = PR-27-JUL/> Pemerintah Belanda kemudian membeli tanah di Ciomas, Cibarusah, Rumpin, dan [[Kota Depok#Sejarah|Citayam]] supaya dapat mengurus administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah di tiga tanah yang status kepemilikannya sudah berganti tersebut. Selanjutnya, pada tahun 1938 terjadi nasionalisasi terhadap [[tanah partikelir]] di Bogor. Distrik Swasta Tjibaroesa berganti menjadi Onderafdeling Djonggol atau [[Kawedanan Jonggol]].<ref name = PR-27-JUL>{{cite news | first1 = Bambang | last1 = Arifianto | title = Citayam, Tanah Partikelir dan Kebun Karet | date = 27 Juli 2022 | work = [[Pikiran Rakyat]] | pp = 10}}</ref>
[[File:Peta Kawedanan di Bogor Jaman Penjajahan.jpg|thumb|ki|Peta pembagian Kawedanan di Bogor sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Bogor saat itu lebih luas dari wilayah sekarang.]]
Pasca [[Proklamasi]], tepatnya pada era [[Republik Indonesia Serikat]] atau '''RIS''', Kabupaten Bogor masuk dalam wilayah [[Negara Pasundan]], kemudian keluar SK Wali Negeri Pasundan Nomor 12<ref>{{Cite web|title=Kabupaten Bogor - Website Resmi Pemerintah Provinsi JawaBarat|url=https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1054|website=jabarprov.go.id|access-date=2020-08-17|archive-date=2022-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220120065504/https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1054|dead-url=yes}}</ref> yang menyatakan bahwa Kabupaten Bogor, kembali dibentuk 7 Kawedanan yaitu:
*'''[[Kota Bogor|Kawedanan Buitenzorg]]''' (mencakup Ciomas, Semplak, Kedunghalang, Ciawi, Cisarua, Cigombong, dan Cijeruk; serta seluruh wilayah [[Kota Bogor]] saat ini)
*'''[[Cibinong, Bogor|Kawedanan Cibinong]]''' (mencakup Cibinong, Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Citeureup, Babakan Madang dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Parung, Bogor|Kawedanan Parung]]''' (mencakup Parung, Gunungsindur, Kemang, Rumpin, Ciseeng, dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Kawedanan Jonggol]]''' (mencakup Jonggol, Gunung Putri, Cileungsi, Cariu, Tanjungsari dan sebagian wilayah Kota Depok dan sebagian wilayah selatan [[Kota Bekasi]] serta [[Kabupaten Bekasi]] dan sebagian wilayah selatan [[Karawang]].
*'''[[Leuwiliang, Bogor|Kawedanan Leuwiliang]]''' (mencakup Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan, dan Dramaga)
*'''[[Kawedanan Jasinga]]''' (mencakup Jasinga, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, dan Cigudeg).
Pada tahun 1950-an seiring dengan kebijakan restrukturisasi otonomi daerah, khususnya berkaitan dengan organisasi dan kewilayahan membuat Kabupaten Bogor kehilangan banyak wilayahnya. Di antara beberapa Kawedanan di Kabupaten Bogor, yang paling kehilangan banyak wilayahnya adalah [[Kawedanan Jonggol]], seperti [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Kecamatan Serang Baru]], [[Setu, Bekasi|Kecamatan Setu]] dan Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna|Kecamatan Jatisampurna]]) dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Bekasi]]'''; [[Batulawang, Cipanas, Cianjur|Desa Batulawang]] dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Cianjur]]'''; dan [[Pangkalan, Karawang|Kecamatan Pangkalan]] serta [[Tegalwaru, Karawang|Kecamatan Tegalwaru]] dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Karawang]]'''.<ref>{{Cite web|title=Sejak era soeharto sudah dibahas pengamat Kabupaten Bogor timur perlu segera direalisasikan|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013646509/sejak-era-soeharto-sudah-dibahas-pengamat-kabupaten-bogor-timur-perlu-segera-direalisasikan|access-date=2022-08-24|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824094335/https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013646509/sejak-era-soeharto-sudah-dibahas-pengamat-kabupaten-bogor-timur-perlu-segera-direalisasikan|dead-url=no}}</ref>
[[File:Peta Kawedanan di Bogor.png|thumb|ki|Pembagian Kawedanan Pasca Kemerdekaan, [[Kawedanan Jasinga]] (biru), Kawedanan Parung (oranye), Kawedanan Leuwiliang (merah), Kawedanan Cibinong (kuning), Kawedanan Buitenzorg (hijau toska), Kawedanan Jonggol (hijau).]]
Pada tahun 1975, Pemerintah Pusat menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri. Atas dasar tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Bogor untuk dijadikan calon ibu kota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah wilayah Kecamatan Ciawi, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Parung, Kecamatan Semplak dan Kecamatan Cibinong.
Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang diajukan ke Pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan sebagai calon ibu kota adalah Desa [[Rancamaya, Bogor Selatan, Bogor|Rancamaya]] (saat ini menjadi bagian [[Kota Bogor]]). Akan tetapi Pemerintah Pusat menilai bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan Pusat Pemerintahan [[Kota Bogor]] dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam rencana perluasan dan pengembangan wilayah [[Kota Bogor]].
Setelah mempertimbangkan rencana pembentukan [[Kota Depok|Kota Administratif Depok]] dan [[Jonggol, Bogor|Kabupaten Jonggol]] yang sudah menjadi bahasan Menteri Dalam Negeri [[Amir Machmud]] bersama Gubernur [[Jawa Barat]], Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengambil salah satu alternatif wilayah, yaitu [[Kemang, Bogor|Kemang]]. Saat itu, Kemang menjadi bagian Kecamatan Semplak yang akan menjadi titik paling tengah bagi kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bogor apabila Kota Administratif Depok terbentuk dan Kabupaten Jonggol dimekarkan dari Kabupaten Bogor.
Dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Bogor tahun [[1980]], Desa [[Kemang, Bogor|Kemang]] batal ditetapkan menjadi calon ibu kota Kabupaten Bogor karena ketersediaan lahan milik pemerintah kabupaten masih sangat sedikit, infrastruktur yang minim, hingga wacana pembentukan [[Kabupaten]] [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] yang dianggap masih mentah. Akhirnya ditetapkan bahwa calon ibu kota Kabupaten Bogor terletak di Desa Tengah (Sekarang Kelurahan [[Tengah, Cibinong, Bogor|Tengah]]), Kecamatan [[Cibinong, Bogor|Cibinong]].
Penetapan calon ibu kota ini diusulkan kembali ke pemerintah Pusat dan mendapat persetujuan serta dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang menegaskan bahwa ibu kota Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor berkedudukan di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong. Sejak saat itu, dimulailah rencana persiapan pembangunan Pusat Pemerintahan ibu kota Kabupaten Bogor dan pada tanggal [[5 Oktober]] [[1985]] dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati Kabupaten Bogor saat itu.
Wilayah Kabupaten Bogor yang luas ditambah cepatnya pertumbuhan penduduk akibat lokasi geografis Kabupaten Bogor sebagai wilayah penyangga [[DKI Jakarta]], muncul beberapa wacana terkait pemekaran berbasis pengembangan wilayah. Pada tahun [[1978]], Menteri Dalam Negeri [[Amir Machmud]] mengusulkan pembentukan [[Kota Administratif]] Depok yang mencakup [[Kota Depok|Kecamatan Depok]] serta kecamatan lainnya yang berbatasan dengan [[DKI Jakarta]] khususnya yang terdampak pembangunan Perumnas di wilayah tersebut. Rencananya [[Kota Administratif]] [[Kota Depok|Depok]] akan dijadikan kawasan pemukiman yang tertata bagi para pekerja di [[DKI Jakarta]].
Pada dekade [[1980]] bukan hanya bergulir usulan pembentukan [[Kota Administratif]] [[Kota Depok|Depok]]. [[Gubernur Jawa Barat]], [[Aang Kunaefi]] juga mengusulkan kepada [[Kementerian Dalam Negeri|Menteri Dalam Negeri]], [[Amir Machmud]] pembentukan wilayah di bekas [[Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa)|Kawedanan Jonggol]] yang sebagian telah dilimpahkan ke kabupaten lain untuk dipersatukan sebagai Daerah Tingkat II Kabupaten. Wilayah eks Kawedanan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] dan sekitarnya dianggap layak menjadi kabupaten, karena wilayahnya cukup luas, memiliki kekayaan alam yang melimpah, serta berpotensi sebagai kawasan pemukiman baru, industri, dan pariwisata.<ref>{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|title=DPR dan Kemendagri Didesak Realisasikan Kabupaten Bogor Timur|last=mediaindonesia.com|newspaper=mediaindonesia.com|access-date=2022-07-27|archive-date=2022-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220629095828/https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|dead-url=no}}</ref>
Wilayah yang diusulkan sebagai bagian dari pembentukan Daerah Tingkat II Kabupaten Jonggol dahulunya merupakan bekas wilayah dari [[Jonggol|Kawedanan Jonggol]] antara lain, daerah [[Jonggol, Bogor|Kecamatan Jonggol]], [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]], [[Cileungsi, Bogor|Kecamatan Cileungsi]] dan [[Kawasan Cibubur]] (yaitu [[Harjamukti, Cimanggis, Depok|Desa Harjamukti]] dan [[Leuwinanggung, Tapos, Depok|Desa Leuwinanggung]]), juga wilayah bekas Kawedanan Tjibaroesa yang telah dilimpahkan kepada daerah lain, seperti [[Kabupaten Bekasi]] yaitu [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]] serta Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]]); dan dari [[Kabupaten Karawang]] yaitu [[Pangkalan, Karawang|Kecamatan Pangkalan]] serta [[Tegalwaru, Karawang|Kecamatan Tegalwaru]].
Pada tahun [[1981]] akhirnya Kecamatan Depok ditingkatkan statusnya dari [[Kecamatan]] menjadi [[kota administratif]] berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang mencakup [[Beji, Depok|Kecamatan Beji]] dan [[Pancoran Mas, Depok|Kecamatan Pancoran Mas]] serta pemekaran dari [[Gunung Putri|Kecamatan Gunung Putri]] yaitu [[Cimanggis, Depok|Kecamatan Cimanggis]]. [[Kota Depok|Kota Administratif Depok]] dipimpin oleh Wali kota Administrasi. Sementara itu, gagasan pembentukan [[Jonggol, Bogor|Kabupaten Jonggol]] tidak terlaksana.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981|url=https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=11e44c4f1408ed20879d313231383434|website=peraturan.go.id|access-date=2020-10-12|archive-date=2020-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20201012181153/https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=11e44c4f1408ed20879d313231383434|dead-url=no}}</ref>
Pada tahun 1994, Presiden Soeharto tertarik menjadikan salah satu wilayah Kabupaten Bogor yaitu [[Jonggol, Bogor|Kecamatan Jonggol]] (kala itu termasuk [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Tanjungsari, Bogor|Tanjungsari]] dan [[Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor|Karang Tengah]])<ref name="tempointeraktif.com">{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/07/30/brk,20100730-267685,id.html |title=Tempointeraktif.Com - Pemindahan Ibu Kota ke Jonggol Lebih Realistis<!-- Bot generated title --> |access-date=2019-08-11 |archive-date=2016-08-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160808002555/http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/07/30/brk,20100730-267685,id.html |dead-url=yes }}</ref> sebagai lokasi ibu kota negara baru pengganti [[DKI Jakarta]], karena Jonggol terletak hanya 40 km di sebelah tenggara Jakarta.
Pasca reformasi seiring dengan kebijakan penghapusan daerah otonom Kota Administratif di seluruh [[Indonesia]]. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 meningkatkan status [[Kota Depok|Depok]] menjadi [[Kotamadya]], dengan demikian [[Kota Depok|Depok]] resmi berpisah dengan Kabupaten Bogor dan menjalankan otonominya sendiri. Sementara, rencana dan persiapan pemindahan ibu kota negara ke Jonggol tenggelam seiring dengan lengsernya [[Soeharto|Presiden Soeharto]] tahun 1998.<ref name="tempointeraktif.com"/>
== Geografi ==
[[Berkas:Salak 050408 012 bblk resize.jpg|jmpl|ka|250px|Kawasan [[Gunung Salak]] di Kabupaten Bogor.]]
{| class="wikitable"
|+ Titik ekstrem Kabupaten Bogor
|-
|align = center|Barat || {{coord|6|27|17.18|S|106|24|4.23|E}} || [[Tegal Wangi, Jasinga, Bogor]]
|-
|align = center|Selatan || {{coord|6|47|17.05|S|106|53|58.93|E}} || [[Watesjaya, Cigombong, Bogor]]
|-
|align = center|Timur || {{coord|6|36|7.5|S|107|13|34.5|E}} || [[Buanajaya, Tanjungsari, Bogor]]
|-
|align = center|Utara || {{coord|6|18|8.2|S|106|58|13.66|E}} || [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor]]
|-
|align = center|Titik Terendah || 25 m dpl || [[Villa Nusa Indah]], [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojong Kulur]]
|-
|align = center|Titik Tertinggi || 3019 m dpl || [[Gunung Pangrango|Puncak Pangrango]], [[Cisarua]]
|-
|align = center|Pemukiman Tertinggi || 1300 - 1500 m dpl || Kampung Arca, [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Jonggol]]
|-
|align = center|Titik Terdingin || -4°C (Juli, 1978)|| [[Gunung Pangrango|Puncak Pangrango]], [[Cisarua]]
|-
|align = center|Titik Terpanas || 37,3°C (2019) || [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]
|-
|}
=== Topografi ===
[[File:Topografi Kab Bogor.jpg|250px|thumb|ka|25-200 mdpl (hijau), 201-400 mdpl (kuning muda), 401-600 mdpl (kuning), 601-800 mdpl (cokelat muda), 801-1.000 mdpl (cokelat sedang), >1.001 mdpl (cokelat tua).]]
Topografi Kabupaten Bogor bervariasi, dari dataran yang relatif rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian selatan, yang dikelompokkan berdasar ketinggiannya sebagai berikut : sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15-150 meter di atas permukaan laut (dpl), 42,62% berada pada ketinggian 150-500 meter dpl, 19,53% berada pada ketinggian 500-1.000 meter dpl, 8,43% berada pada ketinggian 1.000-2.000 meter dpl dan 0,22% berada pada ketinggian 2.000–2.500 meter dpl.<ref>{{cite web|url=https://disbudpar.bogorkab.go.id/kondisi-geografis-daerah-kabupaten-bogor/|title=Kondisi Geografis Kabupaten Bogor|website=disbudpar.bogorkab.go.id|access-date=2022-10-01|archive-date=2022-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20221001111422/https://disbudpar.bogorkab.go.id/kondisi-geografis-daerah-kabupaten-bogor/|dead-url=no}}</ref>
# Ketinggian 15–150 m [[dpl]]: Sebagian besar topografi rendah berada di bagian utara dan barat, seperti [[Cibinong]], [[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], [[Tajurhalang, Bogor|Tajurhalang]], [[Parung, Bogor|Parung]], [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Citeureup, Bogor|Citeureup]], [[Gunung Sindur, Bogor|Gunung Sindur]], [[Tenjo, Bogor|Tenjo]], [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[Jasinga, Bogor|Jasinga]] dan [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]].
# Ketinggian 150 – 500 m: Topografi sedang sebagian besar berada di bagian tengah dan timur, seperti [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Babakan Madang, Bogor|Babakan Madang]], [[Ciomas, Bogor|Ciomas]], [[Leuwiliang, Bogor|Leuwiliang]], [[Leuwisadeng, Bogor|Leuwisadeng]], [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]], [[Ciampea, Bogor|Ciampea]], [[Sukaraja, Bogor|Sukaraja]] dan [[Dramaga, Bogor|Dramaga]].
# Ketinggian >500 m: Topografi tinggi sebagian besar berada di bagian selatan, seperti [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], [[Megamendung, Bogor|Megamendung]], [[Caringin, Bogor|Caringin]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Pamijahan, Bogor|Pamijahan]], [[Tenjolaya, Bogor|Tenjolaya]], [[Cijeruk, Bogor|Cijeruk]], [[Nanggung, Bogor|Nanggung]], [[Cigombong, Bogor|Cigombong]], [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]] dan [[Tanjungsari, Bogor|Tanjungsari]].
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah di Kabupaten Bogor juga dapat dilanda banjir, terutama pada saat musim hujan, yaitu: Gunung Putri, Cibinong, Citeureup, Parung, Gunungsindur, Parung Panjang, Cileungsi, dan Rumpin.
Kabupaten Bogor memiliki beberapa rangkaian [[gunung]] atau [[pegunungan]] yang tinggi dan besar, antara lain di bagian barat ada [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|Pegunungan Halimun Salak]] yang membentang dari [[Kabupaten Lebak]], [[Banten]] hingga kaki timur [[Gunung Salak]]. Kemudian, dua [[pegunungan]] yang mengurung Kawasan [[Puncak, Bogor|Puncak]] di sebelah selatan, yaitu [[Taman Nasional Gede Pangrango|Pegunungan Gede Pangrango]] yang membentang di tiga wilayah Kabupaten Bogor, [[Kabupaten Cianjur]] dan [[Kabupaten Sukabumi]], disebelah utara [[Puncak, Bogor|Puncak]], ada [[Pegunungan]] [[Jonggol]] yang membentang dari Sentul, Sukamakmur hingga [[Cipanas, Cianjur]]. Selain itu terdapat beberapa [[pegunungan]] kecil yang biasanya tandus dan terdiri atas batuan kapur, antara lain Pegunungan Cigudeg-Rumpin, Pegunungan Kapur Leuwiliang, Pegunungan Kapur Cileungsi dan [[Gunung Sanggabuana|Pegunungan Sanggabuana]], yang berbatasan dengan [[Kabupaten Karawang]] dan [[Kabupaten Purwakarta]].<ref name=":0">{{cite web|url=https://bogorkab.go.id/pages/letak-geografis|title=Gambaran Umum Kabupaten Bogor|website=bogorkab.go.id|access-date=2021-02-27|archive-date=2021-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20210306225718/https://bogorkab.go.id/pages/letak-geografis|dead-url=no}}</ref>
=== Hidrologi DAS ===
Secara hidrologis, sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor merupakan daerah aliran sungai Cisadane.<ref>[https://www.forestdigest.com/detail/1869/apa-itu-das Mengenal DAS atau Daerah Aliran Sungai]</ref> Kabupaten Bogor terbagi dalam beberapa [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai]] (DAS) diantaranya [[:Kategori:DAS Cidurian|DAS Cidurian]], [[:Kategori:DAS Cimanceuri|DAS Cimanceuri]], [[:Kategori:DAS Cisadane|DAS Cisadane]] (sub DAS; Cisadane Hulu, Ciapus, Cihideung, Ciaruteun, Citempuan, Cikaniki dan Cianten), [[:Kategori:DAS Ciliwung|DAS Ciliwung]] (sub DAS; Ciesek, Ciliwung Hulu, Cibogo, Cisarua, Ciseupan dan Cisukabirus), [[:Kategori:DAS Bekasi|DAS Kali Bekasi]] (sub DAS; Cikeas, Citeureup, Cileungsi, Cikarang), [[:Kategori:DAS Citarum|DAS Citarum]] (sub DAS; Cibeet dan Cipamingkis).<ref>[http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/images/docs/SLHD%20KAB%20BOGOR.pdf Laporan Status Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2007]</ref> Selain itu juga terdapat 32 [[Irigasi|jaringan irigasi]] pemerintah, 794 jaringan irigasi pedesaan, 93 [[Danau|situ]] dan 96 [[mata air]].<ref name=":0" />
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Bogor}}
Bupati Bogor adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Bogor. Bupati Bogor bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Jawa Barat]]. [[Bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Bogor ialah [[Ade Yasin]], dengan wakil bupati Iwan Setiawan. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Bupati Bogor 2018]]. Ade Yasin merupakan bupati Bogor ke-13 sejak kabupaten ini dibentuk, dan menjadi bupati [[perempuan]] kedua di Kabupaten Bogor setelah [[Nurhayanti]], bupati sebelumnya. Ade Yasin dan Iwan Setiawan dilantik oleh gubernur [[Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]], pada [[30 Desember]] [[2018]] di [[Gedung Sate]] [[Kota Bandung]].<ref name="BUPATI">{{cite web|url=https://diskominfo.bogorkab.go.id/gubernur-lantik-bupati-wakil-bupati-bogor-2018-2023/|title=Gubernur Lantik Bupati-Wakil Bupati Bogor 2018-2023|date=30 Desember 2018|website=www.diskominfo.bogorkab.go.id|accessdate=11 Februari 2022|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211101038/https://diskominfo.bogorkab.go.id/gubernur-lantik-bupati-wakil-bupati-bogor-2018-2023/|dead-url=no}}</ref> Pada September 2023, [[Iwan Setiawan (politikus)|Iwan Setiawan]] dilantik menjadi bupati Bogor, setelah sempat mengganti bupati [[Ade Yasin]] yang diberhentikan karena terlibat kasus korupsi, sebagai [[Pelaksana tugas|pelaksana tugas]] bupati sejak 29 April 2022 hingga 1 September 2023.<ref>{{cite web|first=Rizky Adha|last=Mahendra|date=4 September 2023url=https://news.detik.com/berita/d-6911786/iwan-setiawan-resmi-dilantik-jadi-bupati-bogor-gantikan-ade-yasin|title=Iwan Setiawan Resmi Dilantik Jadi Bupati Bogor Gantikan Ade Yasin|website=news.detik.com|accessdate=16 Desember 2023}}</ref>
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
!style="background: lavender;" colspan=2|Bupati
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Wakil Bupati
|-
|*
|[[Berkas:Dr. Ir. Bachril Bakri, M.App.Sc.jpg|100px]]
|[[Bachril Bakri]]<br> ([[Penjabat]])
|20 September [[2024]]
|Petahana
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 113 ⟶ 202:
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 40 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2002 saat ini wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, 410 desa dan 16 kelurahan.
== Demografi ==
[[Berkas:Tradisi Parebut Seeng Bogor.jpg|jmpl|ka|250px|[[Parebut seeng]], tradisi [[bela diri]] [[Suku Sunda|Sunda]] di [[Caringin, Bogor|Kecamatan Caringin]].]]
[[Berkas:Seren Taun 1012 Bogor A.jpg|jmpl|ka|250px|[[Seren taun]], perayaan tradisional Bogor di kaki [[Gunung Salak]], selepas [[Tahun Baru Hijriah]].]]
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Kabupaten Bogor tahun [[2021]], jumlah penduduk kabupaten Bogor sebanyak 5.427.068 jiwa, dengan kepadatan 1.817 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="BPS">{{cite web|url=https://bogorkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/c361561d89727c82e04e856a/kabupaten-bogor-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Bogor Dalam Angka 2021|date=26 Februari 2021|website=bogorkab.bps.go.id|accessdate=11 Februari 2022|format=pdf|pages=6, 49|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211093848/https://bogorkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/c361561d89727c82e04e856a/kabupaten-bogor-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref> Penduduk Kabupaten Bogor menjadi wilayah administrasi setingkat [[kabupaten]] dengan penduduk terbanyak di [[Jawa Barat]] dan bahkan di [[Indonesia]]. Penduduk asli Kabupaten Bogor dan [[Jawa Barat]] umumnya adalah orang [[Suku Sunda|Sunda]]. Suku lain yang cukup dominan adalah [[Suku Jawa|Jawa]], dan sebagian lagi orang [[Suku Betawi|Betawi]] serta suku pendatang lainnya seperti [[Suku Cirebon|Cirebon]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Banten|Banten]], dan lainnya.
Data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Bogor berdasarkan suku bangsa;<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.jabar.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Populasi ([[2000]])
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
! style="text-align: left;" | 1
! style="text-align: left;" | [[Suku Sunda|Sunda]]
! style="text-align: right;" | 2.928.415
! style="text-align: right;" | 83,62%
|-
| 2
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 224.037
| style="text-align: right;" | 6,40%
|-
| 3
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| style="text-align: right;" | 162.529
| style="text-align: right;" | 4,64%
|-
| 4
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 22.053
| style="text-align: right;" | 0,63%
|-
| 5
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 17.445
| style="text-align: right;" | 0,50%
|-
| 6
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 9.123
| style="text-align: right;" | 0,26%
|-
| 7
| [[Suku Banten|Banten]]
| style="text-align: right;" | 1.995
| style="text-align: right;" | 0,06%
|-
| 8
| [[Suku Cirebon|Cirebon]]
| style="text-align: right;" | 1.939
| style="text-align: right;" | 0,05%
|-
| 9
| ''Suku lainnya''
| style="text-align: right;" | 134.562
| style="text-align: right;" | 3,84%
|-
! colspan="2"|Kabupaten Bogor
! style="text-align: right;" | 3.502.098
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
===
Mayoritas penduduk di kabupaten Bogor menganut agama [[Islam]]. Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun [[2024]], penduduk kabupaten Bogor yang menganut agama Islam sebanyak 97,20%. Kemudian penduduk yang menganut agama [[Kekristenan]] sebanyak 2,28%, dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 1,73% dan [[Katolik]] sebanyak 0,55%. Sebagian lagi menganut agama [[Buddha]] sebanyak 0,32%, kemudian [[Konghucu]] sebanyak 0,15% dan [[Hindu]] sebanyak 0,05%.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=16 September 2024|format=Visual}}</ref>
=== Bahasa ===
{{Utama|Bahasa di Kabupaten Bogor}}
[[File:Peta Bahasa di Bogor Raya (Kabupaten & Kota).png|ka|jmpl|225px|Peta bahasa dan dialek di wilayah Bogor Raya.]]
[[Bahasa Sunda]] merupakan bahasa mayoritas dan bahasa asli yang dituturkan oleh mayoritas penduduk Kabupaten Bogor. Bahasa Sunda yang dituturkan di bagian barat Kabupaten Bogor memiliki ciri khas tersendiri berbeda dengan bahasa Sunda yang dituturkan di Kabupaten Bogor umumnya mengenal ''undak-usuk basa'' ([[Tatakrama bahasa Sunda|tingkatan bahasa]]), sedangkan bahasa Sunda dialek Jasinga yang merupakan bagian dari [[bahasa Sunda Banten]] ini tidak terdapat tingkatan bahasa didalamnya. Bahasa Sunda dialek Jasinga dituturkan di wilayah [[Jasinga Raya]] yang meliputi [[Jasinga, Bogor|Kecamatan Jasinga]], [[Tenjo, Bogor|Tenjo]], [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]], [[Nanggung, Bogor|Nanggung]], dan [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]].
Sedangkan [[bahasa Betawi]] merupakan bahasa yang dituturkan oleh pendatang dari wilayah [[Jakarta]] di kecamatan bagian utara-tengah yang berbatasan dengan [[Kota Tangerang Selatan]] di provinsi [[Banten]], [[Kota Depok]], [[Kabupaten Bekasi]], dan [[Kota Bekasi]]. Bahasa Betawi yang dituturkan oleh masyarakat di Kabupaten Bogor ini dikenal dengan nama ''bahasa Betawi Ora'' atau ''bahasa Betawi Pinggiran'' yang dialeknya berbeda dengan bahasa Betawi yang dituturkan di [[Kota Jakarta]]. Bahasa Betawi yang dituturkan di Kabupaten Bogor ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Sunda dan bahasa Jawa dalam kosakatanya seperti kata ''ora'' yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya 'tidak' dan ''ontong'' yang berasal dari kosakata bahasa Sunda ''tong'' yang artinya 'jangan'. Wilayah penutur bahasa Betawi di Kabupaten Bogor meliputi wilayah [[Bojonggede, Bogor|Kecamatan Bojonggede]] dan wilayah lainnya di utara Kabupaten Bogor yang penduduknya menuturkan bahasa Betawi dan bahasa Sunda yang bercampur.
== Indeks Pembangunan Manusia ==
Pada tahun 2021, Kabupaten Bogor berhasil mendapatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) keseluruhan yaitu '''70,60 (tinggi)'''.<ref>{{cite web|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|author=[[Badan Pusat Statistik]]|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|web=www.bps.go id|access-date=28 Okt 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
Daerah dengan IPM tertinggi di Kabupaten Bogor berada di sepanjang [[Jalan Transyogi]] yang merupakan kawasan komersial, industri, dan perumahan. Dimana banyak berdiri perumahan elit di kawasan, bahkan ada yang menyerupai kota mandiri, seperti Kota Wisata beserta Legenda Wisata milik [[Sinar Mas Land]] di Kecamatan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], Harvest City, Metland Transyogi, serta Metland Cileungsi milik [[Metland]] di Kecamatan [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], dan Citraland Cibubur beserta CitraIndah City Jonggol milik [[Ciputra Development]] di Kecamatan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]]. Bila luasnya di total, perukiman elit yang menyerupai kota mandiri di kawasan tersebut mengalahkan luas kota mandiri [[Bumi Serpong Damai]] di [[Kota Tangerang Selatan]] dan [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]], [[Banten]]. Selain itu, sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor dari kawasan tersebut yang hanya terdiri dari tiga kecamatan (Cileungsi, Gunung Putri, dan Jonggol) setara 40% dari total PAD tahunan yang didapat Kabupaten Bogor.<ref>{{cite web|title=Pemkab Bogor Kehilangan 40 Persen PAD dari BOTIM|author=Bogor online|url=http://bogoronline.com/2021/04/jika-bogor-timur-mekar-pemkab-bogor-kehilangan-40-persen-pad-tahunan/|web=bogoronline.com|access-date=28 Okt 2022|archive-date=2022-11-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20221102035658/http://bogoronline.com/2021/04/jika-bogor-timur-mekar-pemkab-bogor-kehilangan-40-persen-pad-tahunan/|dead-url=no}}</ref>
Daerah dengan IPM sedang berada di wilayah tengah yang notabene merupakan pusat pemerintahan kabupaten, kemudian [[Kawasan Puncak Bogor]] yang dikenal sebagai salah satu tujuan wisata di [[Indonesia]], serta kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung dengan [[Kota Depok]], [[Kota Bogor]] dan [[Kota Tangerang Selatan]].<ref>{{cite web|title=Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bogor 2020-2021|author=[[Badan Pusat Statistik]]|url=https://bogorkab.bps.go.id/pressrelease/2021/04/01/31/indeks-pembangunan-manusia--ipm--kabupaten-bogor-tahun-2020.html|web=bogorkab.bps.go.id id|access-date=28 Okt 2022|archive-date=2022-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20221029185842/https://bogorkab.bps.go.id/pressrelease/2021/04/01/31/indeks-pembangunan-manusia--ipm--kabupaten-bogor-tahun-2020.html|dead-url=no}}</ref>
== Pendidikan ==
[[Berkas:Gedung A3 TPB IPB.jpg|jmpl|ka|250px|Fasilitas [[Asrama]] di [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB).]]
Sebagai [[Kabupaten]] dengan jumlah penduduk tertinggi dan memiliki wilayah yang luas, membuat Kabupaten Bogor memiliki kualitas pendidikan yang cukup senjang. Kualitas pendidikan yang terbilang baik hanya didapatkan dibeberapa [[kecamatan]] yang sudah maju, seperti [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], [[Sukaraja, Bogor|Sukaraja]] dan [[Dramaga, Bogor|Dramaga]].
Sementara, di [[Kecamatan]] lainnya kualitas pendidikan bisa dibilang sangat terbatas, terutama beberapa [[Kecamatan]] yang terbilang tertinggal seperti, [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]], [[Jasinga, Bogor|Jasinga]], [[Nanggung, Bogor|Nanggung]], [[Rumpin, Bogor|Rumpin]], [[Pamijahan, Bogor|Pamijahan]] dan [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]]. Dalam wilayah Kabupaten Bogor berdiri salah satu [[Perguruan Tinggi|Perguruan Tinggi Negeri]] favorit, yaitu [[Institut Pertanian Bogor]] yang memiliki kampus di [[Dramaga, Bogor|Dramaga]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Kota Bogor|Baranangsiang]] (diluar Kabupaten Bogor). Selain itu, terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) setingkat yang terbilang favorit, seperti [[SMA Negeri 2 Cibinong]], [[SMA Negeri 1 Cileungsi]], [[SMA Negeri 2 Gunung Putri]], [[SMA Negeri 1 Jonggol]], SMA BPK Penabur Kota Wisata Ciangsana, SMA Regina Pacis Bogor, SMA Global Mandiri dan SMA Citra Berkat Jonggol.<ref>{{cite web|url=https://bogorkab.go.id/pages/pendidikan|title=Pendidikan|website=bogorkab.go.id|access-date=2022-01-16|archive-date=2022-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220116040204/https://bogorkab.go.id/pages/pendidikan|dead-url=no}}</ref>
==Olahraga==
[[Berkas:Stadion Persikabo, the entrance - panoramio.jpg|jmpl|ka|250px|[[Stadion Persikabo]] tampak dari depan.]]
Kabupaten Bogor memiliki sarana olahraga yang cukup baik.<ref>{{Cite news|url=https://www.tribunnews.com/sport/2020/10/01/perkembangan-olahraga-di-kabupaten-bogor-sangat-cepat-kata-anggota-dpr-ri-komisi-x|title=Perkembangan Olahraga di Kabupaten Bogor Sangat Cepat kata Anggota DPR RI Komisi X|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=14 Februari 2022|first=Toni|last=Bramantoro|language=id|editor-last=Bramantoro|editor-first=Toni|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214120858/https://www.tribunnews.com/sport/2020/10/01/perkembangan-olahraga-di-kabupaten-bogor-sangat-cepat-kata-anggota-dpr-ri-komisi-x|dead-url=no}}</ref> Di Kabupaten Bogor juga terdapat beberapa [[GOR|Gelanggang Olahraga]] yang terletak di [[Cibinong]] ataupun kecamatan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://bogor-kita.com/ade-yasin-gelanggang-olahraga-jonggol-silakan-dipakai-gratis/|title=Ade Yasin: Gelanggang Olahraga Jonggol Silakan Dipakai Gratis|website=bogor-kita.com|access-date=14 Februari 2022|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214120857/https://bogor-kita.com/ade-yasin-gelanggang-olahraga-jonggol-silakan-dipakai-gratis/|dead-url=no}}</ref> Selain [[GOR]], Kabupaten Bogor juga mempunyai beberapa [[stadion]] contohnya [[Stadion Pakansari]] dan [[Stadion Persikabo]] merupakan stadion yang terletak di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor yaitu [[Cibinong, Bogor|Kecamatan Cibinong]].<ref>{{Cite news|url=https://m.antaranews.com/amp/berita/1131892/stadion-pakansari-yang-masih-muda-namun-berdaya-magis|title=Stadion Pakansari yang masih muda, namun berdaya magis|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=14 Februari 2022|last=Adipati|first=A Rauf Andar|editor-last=Sukarelawati|editor-first=Endang|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214120853/https://m.antaranews.com/amp/berita/1131892/stadion-pakansari-yang-masih-muda-namun-berdaya-magis|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite web|title=Stadion Persikabo Direnovasi Menjadi Stadion Mini Cibinong|website=mahasiswaindonesia.id|access-date=14 Februari 2022|url=https://mahasiswaindonesia.id/stadion-persikabo-direnovasi-menjadi-stadion-mini-cibinong/|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305174841/https://mahasiswaindonesia.id/stadion-persikabo-direnovasi-menjadi-stadion-mini-cibinong/|dead-url=no}}</ref>
Tim [[sepak bola]] yang mewakili Kabupaten Bogor di [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]] adalah [[Persikabo 1973]] yang terbentuk setelah mergernya [[PS TIRA]] dan [[Persikabo Bogor]].<ref>{{cite web|url=https://m.bola.com/indonesia/read/4179765/kronologi-pergantian-nama-tira-persikabo-menjadi-persikabo-1973|title=Kronologi Pergantian Nama Tira Persikabo Menjadi Persikabo 1973|website=m.bola.com|access-date=14 Februari 2022|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214120854/https://m.bola.com/indonesia/read/4179765/kronologi-pergantian-nama-tira-persikabo-menjadi-persikabo-1973|dead-url=no}}</ref> Klub [[sepak bola]] wanita yang ada di Kabupaten Bogor adalah [[Persikabo Kartini]] yang merupakan tim wanita dari [[Persikabo 1973]].<ref>{{cite web|url=https://bogor-kita.com/merger-dengan-persijap-segera-hadir-tira-kabo-kartini/|title=Merger dengan Persijap, Segera Hadir Tira Kabo Kartini|access-date=14 Februari 2022|website=bogor-kita.com|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214120855/https://bogor-kita.com/merger-dengan-persijap-segera-hadir-tira-kabo-kartini/|dead-url=no}}</ref> Persikabo 1973 memiliki beberapa kelompok pendukung contohnya yaitu [[Kabomania]] dan [[Ultras Persikabo Curva Sud]].<ref>{{cite web|url=https://bogor.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-082375877/masyarakat-dan-elemen-suporter-sepakbola-kabupaten-bogor-gagas-pembentukan-tim-persikabo-baru|title=Masyarakat dan Elemen Suporter Sepakbola Kabupaten Bogor Gagas Pembentukan Tim Persikabo Baru|website=bogor.pikiran-rakyat.com|access-date=14 Februari 2022|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214122415/https://bogor.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-082375877/masyarakat-dan-elemen-suporter-sepakbola-kabupaten-bogor-gagas-pembentukan-tim-persikabo-baru|dead-url=no}}</ref>
Kabupaten Bogor sebelumnya juga mempunyai wakil di [[Proliga]] yang merupakan kasta tertinggi dalam kompetisi [[bola voli]] di Indonesia yakni [[Bogor LavAni]] yang merupakan tim yang didirikan oleh mantan Presiden Indonesia ke-6 [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada 1 Desember 2019 dan memulai debutnya pada tahun 2022 serta berhasil meraih gelar juara di [[Proliga 2022|musim]] pertamanya. Tim ini pernah bermarkas di [[GOR LavAni]], [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]] sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Jakarta.<ref>{{cite web|url=https://www.sportstars.id/amp/profil-tim-proliga-bogor-lavani-milik-presiden-ri-ke-6-8r9Ky4|title=Profil Tim Proliga Bogor LavAni Milik Presiden RI ke-6|website=www.sportstars.id|access-date=14 Februari 2022|archive-date=2022-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220213170704/https://www.sportstars.id/amp/profil-tim-proliga-bogor-lavani-milik-presiden-ri-ke-6-8r9Ky4|dead-url=no}}</ref>
== Transportasi ==
[[Berkas:Jakarta-Bogor-Ciawi (JBC) Toll Road (Jalan Tol 2), August 2019 (7).jpg|jmpl|ka|250px|Suasana di [[Jalan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi]].]]
Kabupaten Bogor dilintasi [[Jalan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi]]. Jalan tol ini adalah jalur wisata utama dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini melewati rute Jalan Tol Jagorawi–Puncak–Cianjur–Bandung. Jalur [[Ciawi, Bogor|Ciawi]]–[[Puncak, Bogor|Puncak]] merupakan salah satu yang terpadat pada musim libur, karena kawasan tersebut merupakan tempat berlibur warga Jakarta dan sekitarnya.<ref name="Jalur Puncak">[http://www.tempo.co/topik/masalah/2437/Jalur-Puncak Jalur Puncak Macet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305010937/http://www.tempo.co/topik/masalah/2437/Jalur-Puncak |date=2016-03-05 }} tempo.co</ref>
Apabila jalur wisata utama tersebut macet, yang biasanya terjadi pada hari-hari libur, maka dapat menggunakan rute alternatif melewati [[Jalan Transyogi]] ([[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]]–[[Jonggol, Bogor|Jonggol]]–[[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]) yang dapat menjadi akses menuju [[Puncak, Bogor|Kawasan Puncak]] dan [[Kota Bandung|Bandung]]. Untuk transportasi rel, Kabupaten Bogor dilalui oleh [[jalur kereta api Manggarai–Padalarang]] yang melayani kereta api komuter [[KRL Commuter Line]] seperti [[Commuter Line Bogor]]; stasiun yang dilayani di kabupaten ini adalah Stasiun {{sta|Citayam}}, {{sta|Bojonggede}}, {{sta|Cilebut}}, {{sta|Cibinong}}, dan {{sta|Nambo}}. Untuk angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), biasanya terdapat di [[Terminal Cileungsi]].
Sarana transportasi lain di wilayah Kabupaten Bogor adalah [[angkutan kota]], [[angkutan pedesaan]], ojek motor, becak kayuh, dan delman.<ref>{{Cite web|title=Rute Angkot Jabodetabek|url=https://web.trafi.com/id/jakarta/angkot|website=web.trafi.com|access-date=2021-10-30|archive-date=2021-10-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20211030005745/https://web.trafi.com/id/jakarta/angkot|dead-url=yes}}</ref>
Berikut ini adalah transportasi umum di Kabupaten Bogor:
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
** Aglomerasi
*** {{KAIC symbol|PG||size=20}} {{KA|Pangrango}}: {{sta|Bogor}}–[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]
** [[
*** {{rint|jakarta|red}} [[Commuter Line Bogor]]
*** {{rint|jakarta|green}} [[Commuter Line Rangkasbitung]]
* Bus BRT [[
** 2: Pasar Ciawi–[[Terminal Bubulak]]
* [[Angkutan kota]] pengumpan [[Trans Pakuan]]
** TPK-02: Pasar Ciawi–Baranangsiang–[[Terminal Bubulak]]
** TPK-03: Pasar Ciawi–Suryakancana–Terminal Bubulak
** TPK-04: Pasar Ciawi–Danau Villa Bogor Indah
** TPK-06: Pasar Ciawi–Plaza Warung Jambu
** TPK-07: Terminal Baranangsiang–Bellanova Country Mall
* [[Perum DAMRI]]
** JA Connexion
*** Cibinong City Mall–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
** JR Connexion
*** Taman Budaya Sentul City–[[Blok M Plaza]]
*** Cibinong City Mall–[[Plaza Senayan]]
*** Cibinong City Mall–CityWalk Gajah Mada
==== Stasiun kereta api ====
[[Berkas:Bojong Gede Station.JPG|jmpl|ka|250px|[[Stasiun Bojonggede]] di Kabupaten Bogor.]]
Kabupaten Bogor memiliki 12 [[stasiun kereta api]] yang masih beroperasi dan 2 stasiun [[KRL Commuter Line]] yang akan dibangun dan 4 stasiun [[LRT Jabodebek]] yang sedang dalam perencanaan, diantaranya:
* {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Bojonggede]]
* {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Cibinong]]
* {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Cigombong]]
* {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Cilebut]]
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Cilejit]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Gunung Putri]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|l1}} [[Stasiun LRT Cibinong]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|l1}} [[Stasiun LRT Gunung Putri]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|l1}} [[Stasiun LRT Sentul]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|l1}} [[Stasiun LRT Sentul City]]
* {{KAIC symbol|PG||size=20}} [[Stasiun Maseng]]
* {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Nambo]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|green}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Parayasa]]
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Parung Panjang]]
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Tenjo]]
==== Terminal ====
* Terminal Bantarkambing
* Terminal Ciampea
* Terminal Ciawi
* Terminal Cibinong
* [[Terminal Cileungsi]]
* Terminal Cimulang
* [[Terminal Laladon]]
* Terminal Leuwiliang
* Terminal Nambo
* Terminal Parung
* [[Terminal Sasak Panjang|Terminal Sasakpanjang]]
* Terminal Segog
== Pariwisata ==
<gallery mode="packed">
Berkas:Sirkuit sentul atas.jpg|[[Sirkuit Internasional Sentul]] di Kabupaten Bogor
Berkas:Puncak Cisarua Bogor - farhanjourney.jpg|Kawasan [[Puncak|Puncak Cisarua Bogor]]
Berkas:Situ Rawagede Jonggol.Jpg|Wisata [[Situ Rawa Gede Jonggol]]
Berkas:Menuju Curug Mariuk Jonggol.jpeg|Pemandangan Pegunungan Sukamakmur dari trek [[Curug Mariuk]]
Berkas:Jalan Alternatif Puncak2 Jonggol.jpg|Kawasan Wisata Puncak Dua Sukamakmur, dengan julukan ''Dieng Van Jonggol'' perbatasan [[Cianjur]]
</gallery>
{{col|2}}
* [[Puncak, Bogor|Puncak]]
* [[Taman Safari]]
* [[Gunung Gede Pangrango]]
* [[Batu Tapak Cidokom]]
* [[Gunung Salak]]
* [[Gunung Batu Jonggol]]
* [[Gunung Kencana]]
* [[Gunung Munara]]
* [[Gunung
* [[Gunung Pancar]]
* [[Sirkuit Sentul]]
* [[Stadion Pakansari]]
Baris 336 ⟶ 392:
* [[Taman Wisata Matahari]]
* [[Situ Rawa Gede Jonggol]]
* [[Curug
* [[Curug Ciherang]]
* [[Air terjun Cipamingkis|Curug Cipamingkis]]
* [[Curug Cisarua|Curug Cisarua
* [[Curug Leuwi Hejo Jonggol]]
* [[Curug Mariuk]]
* [[Setu Lebak Wangi]]
* [[Telaga Warna Cisarua]]
{{EndDiv}}
== Catatan kaki==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bogorkab.go.id/ Situs Web Resmi Kabupaten Bogor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130911083007/http://www.bogorkab.go.id/
{{Kabupaten Bogor}}
{{Jabodetabek}}
Baris 375 ⟶ 417:
[[Kategori:Kabupaten Bogor| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Barat|Bogor]]
[[Kategori:Jawa Barat]]
[[Kategori:DAS Cidurian]]
[[Kategori:DAS Ciujung]]
[[Kategori:DAS Cisadane]]
[[Kategori:DAS Bekasi]]
[[Kategori:DAS Ciliwung]]
[[Kategori:DAS Citarum]]
[[Kategori:DAS Angke]]
{{Commonscat|Bogor Regency}}
|