Tampubolon: Perbedaan antara revisi

| keterangan = Tugu Tuan Sihubil &dan Sapala Tua Tampuk Nabolon di [[Sibolahotang Sas, Balige, Toba|Sibolahotang]], [[Balige, Toba|Balige]], [[Kabupaten Toba|Toba]].

| alias = TPBL <br> Tampu Bolon <br> Tp. Bolon

| aksara = {{batkbtk|ᯖᯔ᯲ᯇᯮᯅᯬᯞᯬᯉ᯲ᯖᯔ᯲ᯇᯮᯅᯬᯞᯉᯬ᯲}} <br> <{{small>|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Toba]])</small>}}

| arti = <!-- ''tampuk'' + ("na)" + ''bolon'' <br> Tangkai{{small|tangkai daun atau buah (yang) besar}} -->

| label1 = 1 | data1 = {{{gen1|[[SirajaSi Raja Batak]]}}}

| label3 = 3 | data3 = {{{gen3|[[Tuan Sorimangaraja]]}}}

| label4 = 4 | data4 = {{{gen4|[[Tuan Sorbadibanua|Tuan Sorbadibanua]] <br> <{{small>|([[Raja Nai Suanon)</small>]])}}}}}

| label5 = 5 | data5 = {{{gen5|[[Sibagot Nini Pohan]]}}}

| label7 = 7 | data7 = {{{gen7|'''Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon <br> (Tampubolon)'''}}}

| nama lengkap = Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon <br> <small>(Tampubolon)</small>

| nama istri = br.[[Sitorus|boru Sitorus]]

| nama anak = {{ubl
|1. Raja Mataniari <br>
|2. Raja Niapul <br>
|3. Raja Siboro}}

| kerabat = {{ubl|[[Silalahi]]|[[Baringbing]]|[[Silaen]]|[[Pohan (adik angkat)Barus]]|}}

| padan = {{ubl|[[Sitompul]]}}

NamaSecara [[etimologi]], nama Tampubolon dalam bahasa [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]] secara harfiah merujuk kepada kata ''tampuk'' dan ''bolon'' yang memiliki arti tangkai daun atau buah (yang) besar. Hal tersebut mengacu kepada:

{{main|Tarombo Batak}}

Berikut merupakan ''tarombo'' ([[silsilah]]) keturunan Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon (Tampubolon):

Menurut silsilah garis keturunan orang [[Suku Batak|Batak]] (''tarombo''), Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon (Tampubolon) adalah generasi ketujuh dari [[SirajaSi Raja Batak]] dan anak pertama dari [[Tuan Sihubil]].

Dua cucu dari Tampubolon (Alang Pardosi dan Raja Unduk) juga merantau ke wilayah [[Barus, Tapanuli Tengah|Barus]], [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]] dan menggunakan marga kakek buyutnya yaitu [[Sibagot Nini Pohan|Pohan]]. Keturunan Raja Unduk juga dipercayai sebagai pengguna marga [[Karo-Karo Barus|Karokaro Barus]] hingga saat ini.

Raja Mataniari memperoleh delapan putra melalui pernikahan dengan tiga istrinya. Ketiga istri tersebut adalah: [[Siahaan|br.boru Hinalang]], [[Sitorus|br.boru Sitorus]], dan [[Borbor|br.boru Borbor]].

==== Pernikahan dengan br.boru Hinalang ====

Pernikahan Raja Mataniari pertama dengan [[Siahaan|br.boru Hinalang]] memperoleh empat putra yaitu:

===== Ompu Sidomdom, Simangan Dalan, &dan Ginjang Niporhas (Baringbing) =====

==== Pernikahan dengan br.boru Sitorus ====

Pernikahan Raja Mataniari kedua dengan [[Sitorus|br.boru Sitorus]] memperoleh dua putra yaitu:

Keturunan SondirajaSondi Raja dewasa ini menggunakan marga '''[[Silaen]]'''.

==== Pernikahan dengan br.boru Borbor ====

Di masa tua Raja Mataniari pergi ke daerah [[Barus, Tapanuli Tengah|Barus]] dan menikah dengan [[Borbor|br.boru Borbor]]. Melalui pernikahan ketiga tersebut, Raja Mataniari memperoleh dua putra yaitu:

Keturunan Alang Pardosi menggunakan marga persatuan keturunan kakek buyutnya yaitu [[Sibagot Nini Pohan|Pohan]], bersama dengan keturunan Sibagot Nini Pohan lainnya yang telah terlebih dulu bermukim di Barus. Dengan demikian marga Pohan yang ada di Barus tidak seluruhnya merupakan keturunan langsung dari Alang Pardosi.

Raja Niapul memperoleh dua putra melalui pernikahan dengan istrinya [[Pane|br.boru Sitorus Pane]], yaitu:

Tuan Sumandar memperoleh dua putra melalui pernikahan dengan istrinya [[Pane|br.boru Sitorus Pane]], yaitu:

Raja Siboro memperoleh dua putra melalui pernikahan dengan dua istrinya [[Sitorus|br.boru Sitorus]] dan [[Nainggolan|br.boru Nainggolan]], yaitu:

Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon (Tampubolon) menikah dengan [[Sitorus|br.boru Sitorus]], oleh sebab itu ''Hulahula (mataniarimata ni ari binsar)'' dari seluruh marga Tampubolon adalah marga Sitorus.

Marga Tampubolon memiliki hubungan kekerabatan yang erat dengan marga [[Silalahi]] dikarenakan Raja Bungabunga / Raja Parmahan Silalahi yang merupakan cucu dari [[SilahisabunganSilahi Sabungan|Raja SilahisabunganSilahi Sabungan]] telah diangkat oleh [[Tuan Sihubil]] sebagai anak angkat dan menjadikannya sebagai adik dari Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon (Tampubolon). Oleh sebab itu keturunan dari Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon (Tampubolon) dan Raja Bungabunga/Raja Parmahan Silalahi memegang teguh persaudaraan tersebut hingga saat ini.

Marga Tampubolon juga memiliki hubungan kekerabatan dengan marga [[Sitompul]]. Hubungan tersebut menurut kisah yang diceritakan turun-temurun dari keturunan Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon (Tampubolon) bermula ketika Badiaraja (cucu Raja Sapala Tua Tampuk Nabolon/Anak Raja Mataniari) memiliki konflik dengan saudaranya Sondiraja sehingga menyebabkan Badiaraja pergi meninggalkan kampung asalnya Balige ke arah selatan tepatnya di kawasan [[Silindung]]. Di sana Badiaraja dengan menggunakan nama Raja Somundur berhasil membunuh [[Babi Hutanceleng|babi hutan]] yang telah menewaskan Ompu Hobolbatu, yakni cicit tunggal [[Sitompul|Raja Sitompul]]. Badiaraja kemudian direstui oleh ibu Ompu Hobolbatu sebagai pewaris harta peninggalan oleh Ompu Hobolbatu beserta kedua istri Ompu Hobolbatu yang tengah mengandung. Badiaraja juga berikrar akan menganggap dirinya sebagai pengganti Ompu Hobolbatu dan keturunannyapun akan menggunakan marga Sitompul. Kedua istri Ompu Hobolbatu yang telah menjadi Istri Badiaraja kemudian melahirkan masing-masing satu anak yang dibuahi oleh Ompu Hobolbatu, dan setelah menikah dengan Badiaraja kembali mengandung dan juga melahirkan masing-masing satu anak bagi Badiaraja. Keempat anak tersebut adalah:

==Tokoh-tokoh bermarga Tampubolon==

Beberapa tokoh bermarga Tampubolon, yaitudi antaranya adalah:

Beberapa tokoh marga Tampubolon yang menggunakan marganama [[Baringbing]] dan [[Silaen]] sebagai nama marganya, di antaranya adalah:

{{Sibagot Nini Pohan}}

[[Kategori:Sibagot Nini Pohan]]