Agama Wad’i: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Agama Wad'i''' adalah agama dunia (natural religion) yang tidak bersumber pada [[wahyu]] [[Allah|Illahi]] melainkan hasil ciptaan akal pikiran dan perilaku [[manusia]], oleh karena disebut juga dengan agama budaya atau agama bumi.<ref name="q">{{cite web |author= |title=Agama dan Budaya|url=https://www.academia.edu/3743051/AGAMA_DAN_BUDAYA2| }}</ref><ref name="w">{{cite journal |author=Triwidiya |title=Pengajuan Skripsi |url=http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2006-triwidhiya-749-Bab1_410-1.pdf |4= |journal= |access-date=2014-06-13 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304231411/http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2006-triwidhiya-749-Bab1_410-1.pdf |dead-url=yes }}</ref> Yang termasuk dalam agama wad’I adalah [[Hindu]], [[Buddha]], [[Tao]]isme, [[Kong Hu Cu]] (Kung Fu Tse), [[Shinto]] dan berbagai aliran keagamanan lainnya.<ref name="q"/><ref name="w"/>
 
Menurut Islam, semua agama selain Islam adalah termasuk ke dalam agama Wad'i. Selain itu, [[Agama abrahamik]] lainnya seperti [[Yahudi (agama)|Yahudi]] dan [[Kristen]] dianggap pada awalnya merupakan agama Samawi, akan tetapi seiring berjalannya waktu berubah menjadi agama Wad'i.
 
Agama Wad'i lahir dari [[filsafat]] [[masyarakat]], baik yang berasal dari para pemimpin [[masyarakat]] ataupun dari para pengajar [[agama]] yang bersangkutan.<ref name="e">{{cite book|last=Sutardi|first=Tedi|coauthors=|title=Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XII|year=|publisher=PT Grafindo Meia Pratama|}}</ref> Agama ini berkembang pada [[masyarakat]] yang memliki tingkat [[Solidaritas|solidaritas mekanik]] atau pada masyarakat yang masih memeliki pola berpikir yang tradisional.<ref name="r">{{cite journal |author= |title= Kelas 12 Antropologi Perkembangan Agam dan Kepercayaan di Indonesia |url= http://files.sman1-mgl.sch.id/viewing/Pdff/Kelas_12/Antropologi/Kelas12-Antropologi-Perkembangan+Agama+dan+Kepercayaan+di+Indo2.pdf/ |4= }}{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pengelompokkan agama menjadi agama samawi (langit) dan agama Wad'i (bumi) sebenarnya sangat bias dan tidak relevan untuk diaplikasikan ke kajian perbandingan agama saat ini. Selain karena hanya menggunakan sudut pandang tradisi Judeo-Kristen-Islam, pembagian ini kerap menegasikan kajian empirik atas agama.
 
== Ciri-ciri ==
Baris 10 ⟶ 14:
# Ajaran agama tidak terpisahkan engann [[adat istiadat]] dan [[Budaya|kebudayaan]] dari [[penduduk]].<ref name="r"/>
# Sesuatu yang disembah adalah [[Dewa|dewa-dewi]], [[Roh|roh-roh]], ataupun kekuatan alam lainnya, seperti [[api]],[[air]],atau [[Matahari]].<ref name="r"/>
 
== Kritisisme ==
Pada faktanya, istilah Agama Wad'i sangat bias dan tidak akurat untuk menyebut agama-agama yang sering dilabeli secara tidak tepat secara sepihak sebagai agama Wad'i seperti [[Agama Hindu|Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]], dan [[Konfusianisme|Konghucu]].
 
Dalam hal konsep ketuhanan, agama seperti konghucu pada hakikatnya merupakan agama monoteis, memiliki satu Tuhan tertinggi dengan sebutan [[Tian]]. Adapun [[Konghucu (filsuf)|Konghucu]] sendiri dianggap sebagai nabi oleh umat Konghucu. Istilah nabi sendiri dikenal dengan istilah [[Sheng Ren|Sheng Ren (聖 人)]].
 
Untuk kitab suci, umat Hindu meyakini [[Weda|Veda]] sebagai kata-kata para [[Awatara|Avatara]], yang merupakan jelmaan atau manifestasi dari Tuhan yang Maha Esa itu sendiri saat turun ke dunia.
 
Adapun terkait anggapan bahwa ajaran dasarnya tidak tahat kritik juga tidak akurat. Hingga sekarang, berbagai ajaran dasar dari agama [[Agama Buddha|Buddha]] bahkan masih sangat relevan dan sejalan dengan ilmu [[psikologi]] modern, terutama berkaitan dengan Sati atau [[mindfulness]].
 
Selain itu, ajaran dalam agama [[Agama Buddha|Buddha]] juga diyakini oleh umatnya sebagai bersifat universal dan bahkan dapat berbaur dengan adat istiadat dan kebudayaan dari penduduk di seluruh dunia, mulai dari penduduk Asia Timur (Jepang, Cina, Korea), Asia selatan (India, Sri Lanka, Nepal), Asia Tenggara (Burma, Thailand), bahkan hingga ke penduduk di kerajaan Bactria ([[Menander I|Raja Menander]]), hingga wilayah yang sekarang menjadi Iran, Afghanistan. Pada abad ke-21, bahkan mulai mendapat popularitas di negara barat seperti Australia, Amerika, yang dipopulerkan oleh Bikkhu yang berasal dari Barat seperti [[Ajahn Brahm]].
 
== Referensi ==