Ensiklomedia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
NikolasKHF (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
[[Berkas:Ensiklomedia.png|jmpl|Logo [http://Ensiklomedia.kemdikbud.go.id
'''Ensiklomedia''' (ejaan tidak baku) merupakan permainan kata dari [[ensiklopedia]] dan
Konten
== <big>Sejarah:</big> ==
Ensiklomedia dikembangkan oleh tim Pengembang Teknologi Pembelajaran berbasis Radio Televisi dan Film di Pustekkom<ref name=":0">{{Cite web|url=http://pustekkom.kemdikbud.go.id/|title=Pustekkom|website=pustekkom.kemdikbud.go.id|language=id-ID|access-date=2017-08-31|archive-date=2017-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20170830112613/http://pustekkom.kemdikbud.go.id/|dead-url=yes}}</ref> [[
* 2022: setelah peristiwa [[pandemi COVID-19]] melanda dunia maka modul-modul kelas Virtual di tvsekolah.id diambil menjadi silabus besar pembelajaran daring dengan nama Sekolah Virtual Indonesia (sekolahvirtual.id).
▲- 2014: Drs. Karnadi, MRDM. Menggagas konten sumber belajar yang mudah dibuat, dapat mengambil sumber dari media online (Youtube,<ref name=":2" /> dll) dan memiliki persediaan topik yang sangat banyak.
▲- 2015: [https://docplayer.info/35600394-Seri-teknologi-pembelajaran-pengembangan-modul-penulis-dr-purwanto-m-pd-drs-aristo-rahadi-drs-suharto-lasmono-m-pd.html Dr. Purwanto, M.Pd] yang memberikan gambaran mengenai pembelajaran saintifik<ref>{{Cite web|url=http://www.salamedukasi.com/2014/06/pengertiandefinisi-pendekatan-saintifik.html|title=Pengertian/Definisi Pendekatan Saintifik, Prinsip Pembelajaran dan Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013|website=www.salamedukasi.com|access-date=2017-08-31}}</ref> berupa sapi yang dibedah manjadi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan dari sisi ekonomi, misalnya susunya diolah menjadi minuman bergizi, kotorannya diolah menjadi pupuk, dan sebagainya. Pemikiran inilah yang akhirnya timbul gagasan untuk membuat sesuatu yang mirip dengan ensiklopedi tapi memiliki konten yang lebih beragam.
▲- 2016: Konsep ensiklomedia ini kemudian secara teknis disusun oleh Sigit Wiryawan Triwibowo, S.Sn<ref name=":3">{{Cite web|url=http://id.rodovid.org/wk/Istimewa:Tree/434056|title=Raden Sigit Wiryawan Triwibowo - Keturunan (Inventaris) - Rodovid ID|last=|first=|date=|website=id.rodovid.org|language=id|access-date=2017-08-31}}</ref> dibuat [[flowchart]] sampai dengan mock-up aplikasi. Beberapa instrumen untuk analisis dan ujicoba disusun oleh Dr. Ika Kurniawati, M.Pd untuk dilakukan beberapa pengujian di lapangan. Dengan melibatkan beberapa siswa PKL maka prototipa aplikasi ensiklomedia berhasil dibuat dalam beberapa versi dan diujicobakan pada kegiatan "Uji Coba Prototipa Ensiklomedia" yang melibatkan beberapa guru dan siswa berhasil mendapatkan kesimpulan bahwa konten video-lah yang paling digemari oleh pemirsa. Hasil ini oleh Sigit Wiryawan Triwibowo, S.Sn diserahkan kepada Drs Hendro Gunarto, M.I.Kom untuk ditindaklanjuti menjadi aplikasi yang jadi.
▲- 2017: Aplikasi berhasil dibuat dan dipublis oleh Drs. Hendro Gunarto, M.I.Kom menggunakan domain dan server kemdikbud dengan alamat http://ensiklomedia.kemdikbud.go.id. [[Cetak biru]] Ensiklomedia ini disusun dalam kegiatan penyusunan Juknis, Jukfat dan Blueprint ensiklomedia dengan melibatkan semua staf di SubBid Penyiaran dan Pengendalian PTP berbasis Radio Televisi dan Film Pustekkom<ref name=":0" />[[Kemendikbud]] pada bulan Mei 2017. Pada Tanggal 15 November 2017 Ensiklomedia secara resmi diluncurkan sebagai program Kemendikbud oleh Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran Berbasis Radio Televisi dan Film Pustekkom Kemendikbud Drs.Gatot Pramono, M.Ped dalam Seminar TIK di Grha Tama Kemendikbud Senayan, Jakarta.
▲-2018 Ensiklomedia karena proses update menggunakan aplikasi YII kurang memuaskan maka ensiklomedia dibangun ulang menggunakan framework Laravel dengan domain <nowiki>https://ensiklomedia.tve.kemdikbud.go.id</nowiki>.
▲-2019 di awal tahun Ensiklomedia kembali mendapatkan tekanan dari Google berkaitan dengan konten yang tidak original sehingga mengakibatkan aplikasi TV Edukasi yang didalamnya terdapat fitur Ensiklomedia harus diturunkan dari Google Play. Semenjak itu Ensiklomedia terpaksa harus dinonaktifkan oleh Pustekkom Kemendikbud untuk dievaluasi dan diintegrasikan dengan fitur TV Edukasi yang layanan lainnya, dan menghasilkan layanan baru yang disebut dengan TVE-net atau TV Edukasi Berjaringan dimana setiap sekolah dapat mengunggah konten video, membuka kanal dan melakukan siaran streaming sendiri.
▲-2020 TVE-net tidak lagi didukung oleh secara pembiayaan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan berubah nama menjadi TV Sekolah dengan alamat web tvsekolah.id. Ada beberapa fitur yang disediakan dalam TV Sekolah yaitu Perpustakaan Diigital, Panggung Sekolah, Kelas Virtual dan Ekstrakurikuler.
▲== Referensi: ==
{{reflist}}
|