Husain bin Ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(31 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Hiperbolis-islam}}<!---JANGAN DIHAPUS-->{{Infobox religious biography
| honorific_prefix = {{smallcaps|Sayyidus Syuhadaa}}
| name = Al-Husain bin Ali
| honorific_suffix =
| other_names =
| image = الحسين ابن علي.svg
| caption = [[Kaligrafi Islam|Kaligrafi]] Husain bin Ali
| native_name = اَلْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيِّ
| birth_date = 10 Januari 626<
| birth_place = [[Madinah]], [[Hijaz]], [[Arabia]]
| death_date = {{Death date and age|680|10|10|626|1|10|df=yes}}<br/>(10 Muharram 61 H)
| death_place = [[Karbala]], [[Kekhalifahan Umayyah]]
| death_cause = Dipancung saat [[Pertempuran Karbala]]
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| known_for =
| notable_works =
| title =
| term_start1 = 670
| term_end1 = 680
Baris 22:
| predecessor1 = [[Hasan bin Ali]]
| successor1 = [[Ali bin Husain|Ali Zainal Abidin]]
| movement =
| spouse = {{hlist
| [[Shahrbanu]]
Baris 32:
| [[Ali bin Husain|Ali Zainal Abidin]]
| [[Sakinah binti Husain|Sakinah]]
| [[Ali al-Akbar]]
| [[Sukaina binti Husayn|Sukainah]]
| [[Ali Asghar bin Husain]]
| [[Fatima Sughra|Fatimah as-Sughra]]
}}
| mother = [[Fatimah binti Muhammad]]
| father = [[Ali bin Abi Talib]]
| relatives =
| module =
| footnotes =
| background = #ded
| religion = [[Islam]]
Baris 47:
{{Syi'ah}}
{{Imamah12}}
'''Al-Husain bin ‘Alī bin Abī Thālib''' ([[Bahasa Arab]]: <span lang="ar" dir="ltr">الحسين بن علي بن أﺑﻲ طالب</span>) (3 [[Sya'ban|Sya‘bān]] 4 H - 10 [[Muharram]] 61 H; [[8 Januari]] [[626]] - [[10 Oktober]] [[680]] AD) adalah putra [[Ali bin Abi Thalib]] dan [[Fatimah az-Zahra]]
Husain menghabiskan tujuh tahun pertama hidupnya bersama kakeknya, Muhammad. Nabi dikutip mengatakan tentang Husain dan saudaranya, [[Hasan bin Ali|Hasan]]. Seperti: "Hasan dan Husain adalah penguasa para pemuda surga." Peristiwa terpenting masa kecil Husain adalah ikut serta dalam peristiwa [[Mubāhalah]] dan disebut "Ibnaana" dalam ayat Mubahila. Selama kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, Husain bersama ayahnya dan menemaninya dalam perang. Kemudian, dia mematuhi [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|perjanjian]] damai saudaranya dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] dan tidak melakukan tindakan apapun terhadap Muawiyah; Namun, dia menganggap permintaan Muawiyah untuk menerima [[Yazid bin Muawiyah|Yazid]] sebagai Putra Mahkota bertentangan dengan perjanjian damai dan [[bidah]] dalam Islam dan tidak menerimanya.
Baris 57:
== Masa muda ==
===
"Husain" berarti "baik". Menurut beberapa riwayat, nama ini berasal dari nama kakak laki-laki, yang dalam hal ini sebanding dengan "Syabar", "Syabir", "Juhr" dan "Jahir".{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=665}} [[Laura Veccia Vaglieri|Vaglieri]], menurut tradisi Islam, Husain disebutkan dalam Taurat sebagai "Syabir" dan dalam Alkitab sebagai "Tab".<ref name=":1">{{Cite journal|last=[[Laura Veccia Vaglieri]]|first=|date=2012-04-24|title=(al-)Ḥusayn b. ʿAlī b. Abī Ṭālib|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/al-husayn-b-ali-b-abi-talib-COM_0304|journal=Encyclopaedia of Islam, Second Edition|language=en|publisher=Brill}}</ref> [[Harun (tokoh Al-Qur'an)|Harun]], saudara laki-laki [[Musa]], mempelajari surat-surat yang diberikan Allah kepada putra-putra Ali bin Abi Thalib dan menyerahkannya kepada kedua putranya.<ref name=":0">[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Emadi Haeri, "Hussein bin Ali, Imam", Danshanameh Jahan Islam.]</ref>
Muhammad menamai cucu ini setelah putra kedua Harun, Syabir, Husain. Syiah mengatakan bahwa nama Husain diberikan kepada anak sejak awal, dan ini terjadi atas perintah Tuhan.<ref name=":0" /> Haj Manouchehri mengatakan bahwa gelar "Hasnain", yang berarti dua kebajikan, terkenal dalam sabda Nabi Islam, dan asosiasi kedua nama ini, lebih dari kesamaan leksikal, mengungkapkan kedekatan karakter kedua nama ini.{{sfn|Madelung|2004|p=665}}
===
Julukan Husain yang terkenal adalah "Sarullah", "Safin al-Najah" (kapal penyelamat), "Aba Abdullah", "Sayyid Syabab dari ahlul janah" (penguasa pemuda surga), "yang tertindas" dan "Sayyid [[Syahadat|syahada]] "(penguasa para martir).<ref name=":0" /><ref>[https://www.ghbook.ir/index.php?option=com_dbook&task=viewbook&book_id=552&Itemid=167&lang=fa Kebudayaan Asyura]</ref
=== Genealogi ===
Baris 83:
=== Kelahiran dan masa kecil ===
[[Berkas:Ramadan 1439 AH, Karbala 25.jpg|jmpl|258x258px|Kaligrafi "Husain berasal dariku dan aku dari Husain".]]
Menurut sebagian besar riwayat, Husain lahir pada 5 [[Syakban]] 4 H / 10 Januari 626 M.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=.}} Ketika Husain lahir, Nabi mengumandangkan adzan di telinganya dan membuat [[Akikah]] domba. Husain menghabiskan tujuh tahun pertama hidupnya selama kehidupan kakeknya Muhammad.
Nabi wafat pada tahun-tahun masa kanak-kanak Husain, jadi Husain tidak banyak mengingatnya. Ada riwayat dari Nabi tentang dia dan saudaranya, Hasan Mojtaba; Seperti: "Siapa yang mencintai mereka, mencintaiku dan siapa yang membenci mereka, membenciku" atau "Hasan dan Husain Sayyid adalah pemuda surga." Hadits kedua sangat penting dari sudut pandang Syiah dan menurut mereka, itu adalah bukti legitimasi Hasan dan Husain adalah Imamah. Muhammad menempatkan kedua cucunya di atas lutut dan lengannya dan bahkan membiarkan mereka diletakkan di punggungnya saat berdoa dan sujud.<ref name=":1" /> Muhammad memeluk Hasan dan Husain dan berbicara kepada orang-orang dalam situasi yang sama.<ref name=":0" /> Mengutip [[Al-Shaykh Al-Mufid|Shaykh Al-Mufid]] dalam Al-Arshad dan dalam hadits lain, Nabi berkata tentang Husain: "Husain berasal dariku dan aku dari Husain."
Nabi melaporkan insiden Karbala pada beberapa kesempatan; Misalnya, dia memberikan sebotol kecil tanah kepada [[Hindun binti Abi Umayyah]] dan mengatakan kepadanya bahwa tanah di dalam botol itu akan berubah menjadi darah setelah Husain terbunuh.<ref name=":
Peristiwa terpenting di masa kecil Hasan dan Husain adalah peristiwa Mubāhalah, dan keduanya adalah "putra kami" dalam "ayat [[Mubāhalah]]".<ref name=":0" />
Baris 103:
Setelah orang-orang menerima kesetiaan kepadanya, Hasan pergi ke mimbar dan memberikan pidato yang dianggap beberapa orang sebagai upaya untuk berdamai dengan Mu'awiyah. Jadi mereka pergi ke Husain, tapi Husain mengirim mereka ke Hasan.
Usai penandatanganan [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|perjanjian]] damai, Muawiyah menyampaikan pidato di Kufah yang menyatakan bahwa ia telah melanggar semua ketentuan perjanjian dan juga menghina Ali bin Abi Thalib. Husain ingin menjawab, tetapi sekali lagi menolak untuk melakukannya atas perintah Hasan, dan Hasan sendiri berbicara untuk menanggapi Muawiyah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=679}} Husain mematuhi ketentuan perjanjian bahkan setelah kematian Hasan.<ref name=":
=== Pada masa kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan ===
Baris 125:
=== Menerima undangan dari orang-orang Kufah ===
Berita kematian Muawiyah disambut dengan kegembiraan kaum Syiah [[Kufah]]. Para pemimpin Syiah Kufah berkumpul di rumah [[Sulaiman bin Shurad|Suleiman bin Sard al-Khaza'i]] dan bersyukur kepada Tuhan dalam sebuah surat kepada Husain karena telah mengakhiri kekuasaan Muawiyah, menyebut Muawiyah sebagai khalifah yang tidak adil dan merebut tanpa pamrih, dan mengakui bahwa dia tidak lagi menoleransi kekuasaan [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]].{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Kufi menyatakan bahwa mereka tidak akan mengadakan [[salat Jumat]] minggu ini di kediaman [[An-Nu'man bin Basyir|Nu'man ibn Bashir]], penguasa Kufah, dan bahwa mereka akan mengusir Nu'man dari Kufah jika Hussein ingin datang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Penduduk Kufah mengirim banyak tas surat kepada Husain, Banyak surat lainnya sampai ke Husain, beberapa di antaranya sejalan dengan komunitas Syiah Kufi; Seperti surat-surat [[Syabats bin Rib'i]] dan Amr bin Al-Hajjaj yang berperang melawan Husain di [[Karbala]].{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=664–715}}
Sebagai tanggapan, Husain menulis bahwa dia memahami rasa persatuan mereka dan menyatakan bahwa Imam umat harus bertindak sesuai dengan Kitab Allah dan mendistribusikan properti dengan benar. Namun, sebelum melakukan sesuatu, dia melihat Salah mengirim sepupunya [[Muslim bin Aqil]] ke sana untuk menyelidiki situasi.<ref>Emadi Haeri, Seyed Mohammad (2009). "[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Hussein bin Ali, Imam.]" Ensiklopedia Dunia Islam. 13. Teheran: Yayasan Ensiklopedia Islam.</ref>
Baris 131:
Rasool Jafarian, yang menyebutkan catatan buruk kaum Kufi pada masa Ali dan Hasan, berpendapat bahwa, bagaimanapun, mengingat pengetahuan Husain tentang rencana Yazid untuk membunuhnya, tidak ada cara yang lebih baik bagi Husain pada saat itu. Sebab, misalnya, kemungkinan berangkat ke Yaman tidak berhasil karena pengaruh pemerintah. Dia menunjukkan bahwa semua orang yang memprotes kepergian Husain menasihatinya untuk menerima pemerintahan Yazid, meskipun untuk sementara, dan bahwa Husain ibn Ali tidak ingin setuju dengan Yazid dan pemerintahannya sama sekali, bahkan jika penentangan terhadap pembunuhannya ini Memimpin.{{sfn|Jafarian|1999|p=472–475}}
Husain mengirim Muslim bersama beberapa orang lainnya ke Kufah dan memerintahkan agar misinya dirahasiakan. Muslim tiba di Kufah pada awal [[Syawal]] dan membaca surat Husain kepada orang-orang. Orang-orang Kufah dengan cepat berjanji setia kepada Muslim dan bahkan Muslim pergi ke mimbar masjid Kufah dan mengatur orang-orang di sana. Dikatakan bahwa 18.000 orang berjanji setia kepada Muslim untuk membantu Husain.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Para pendukung Umayyah dan orang-orang seperti Umar bin Sa'ad, [[Muhammad bin Al-Asy'ats]] dan Abdullah bin Muslim, dalam surat-suratnya, melaporkan peristiwa dan ketidakmampuan Nu'man kepada Yazid. Menurut Najm Haidar dalam [[Encyclopaedia of Islam|Encyclopedia of Islam]], Nu'man sengaja tidak menindak aktivitas Muslim.<ref name=":4"
Bahramian mengatakan bahwa dengan pengetahuannya tentang Kufi, ia mampu merebut Kufah dari pendukung Husain melalui berbagai tindakan seperti ancaman, suap dan gosip. Dan untuk mencapai tujuan utama Bani Umayyah, yaitu membunuh Husain dalam situasi apapun.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Setelah aksi kaum Kufi dalam pemberontakan dan perebutan Istana Kufah tidak ke mana-mana, Muslim bersembunyi, tetapi akhirnya tempatnya terungkap dan pada tanggal 9 [[Zulhijah|zulhijjah]], setelah dipenggal, dia dilempar dari atap. Istana Kufah di depan umum. Hani bin Urwah, pemimpin suku Murad, juga tewas. Dalam sebuah surat, Yazid memuji Ibn Ziad atas perlakuan kejamnya dan memerintahkannya untuk mengawasi Husain dan para pengikutnya dan menangkap mereka, tetapi hanya untuk membunuh mereka yang berniat berperang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}
Baris 153:
=== Di Karbala ===
Di daerah Syaraf atau Zuhsum, penunggang kuda berada di bawah pimpinan [[Al-Hurr at-Tamimi|al-Hurr bin Yazid]], dan karena cuaca panas, Husain memerintahkan mereka dan kuda mereka untuk diberi minum, dan kemudian di sana dia mengumumkan kepada tentara Hurr motif . gerakan dan berkata:<blockquote>Anda tidak memiliki seorang Imam dan saya menjadi sarana untuk menyatukan umat. Keluarga kami lebih pantas mendapatkan pemerintahan daripada siapa pun, dan mereka yang berkuasa tidak pantas mendapatkannya dan memerintah secara tidak adil. Jika Anda mendukung saya, saya akan pergi ke Kufah. Tapi jika kamu tidak menginginkanku lagi, aku akan kembali ke tempat pertamaku.<ref name=":02" />{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}</blockquote>Namun kufi yang menemani Hurr tidak menjawab. Kemudian Husain melakukan salat dan bahkan orang-orang Hurri dan Kufi mengikuti Husain.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670}} Setelah shalat, dia mengingat kata-katanya kepada orang-orang Kufi dan berbicara tentang hak keluarga Muhammad dan hak keluarga ini atas kekhalifahan dan merujuk pada surat-surat yang telah ditulis oleh orang-orang Kufan
Husain membacakan khotbah dan berkata, "Saya tidak melihat kematian kecuali kesyahidan dan hidup dengan penindas kecuali kesulitan." Menjelaskan alasan penentangannya terhadap pemerintah, ia memperkenalkan dirinya dan mengingatkan pahitnya kesetiaan orang-orang Kufi kepada ayah dan saudaranya, dengan mengatakan, "Orang-orang ini telah tunduk pada ketaatan setan dan telah meninggalkan ketaatan kepada Allah, Yang Maha Penyayang."{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670-671}} Seorang utusan dari Ibn Ziad datang ke Hurr dan tanpa menyapa Husain, dia mengirim surat kepada Hurr di mana Ibn Ziad telah memerintahkan Husain untuk tidak berhenti di mana pun dia memiliki akses ke air dan benteng yang kuat. Dengan surat ini, Ubaidullah ingin memaksa Husain untuk berperang. Zuhair ibn Qain menyarankan kepada Hussein untuk menyerang pasukan kecil Hurr dan merebut desa berbenteng Iqr, tetapi Husain menolak, karena dia tidak ingin memulai perang.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}}
Baris 176:
[[Al-Hurr at-Tamimi|Hurr bin Yazid]] dan putranya terkesan dan pergi ke tentara Husain. Hurr menyalahkan Kufi karena mengkhianati Husain, dan Hurr akhirnya terbunuh di medan perang.<ref name=":02" /> Zuhair bin Qain meminta orang-orang Kufah untuk mendengarkan Husain dan tidak membunuhnya. Tetapi mereka menghinanya dan kemudian Zuhair meminta mereka untuk setidaknya menahan diri dari membunuh Husain, tetapi orang-orang Kufi mulai menembak.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=674}}<ref name=":02" />
Perang dimulai. Sayap kanan Korps Kufah menyerang komando Amr bin Hajjaj, tetapi menghadapi perlawanan dari
Pada siang hari, Husain dan para sahabatnya melaksanakan salat Zuhur.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=675}} Tentara musuh menembaki mereka di tengah-tengah salat zuhur.<ref name=":12" /> Pada sore hari, tentara Husain dikepung dengan keras. Tentara Husain terbunuh di depannya. [[Bani Hasyim]] pertama yang dibunuh adalah [[Ali Akbar bin Husain|Ali Akbar]], putra Husain.<ref name=":02" /> Kemudian putra-putra Muslim bin Aqil, putra-putra Abdullah bin Ja'far, putra-putra
Rincian kematian [[Abbas bin Ali|Abbas]] di
Saat itu, pasukan Ibn Ziad sangat dekat dengan Husain, tetapi tidak ada yang berani melakukan apa pun terhadapnya. Hingga Malik bin Nasir
Bagian menyedihkan lainnya dari momen-momen ini adalah pembunuhan [[Ali Asghar bin Husain|Ali Asghar]], yang ditempatkan Husain di lengannya (atau kakinya). Bayi ini berusia enam bulan. Husain melepas pakaian perangnya dan meminta air untuk anak itu, tetapi peluru itu merobek leher anak itu dan Husain mengumpulkan darah anak itu di telapak tangannya dan menuangkannya ke udara, meminta murka Tuhan atas orang-orang jahat.
Baris 188:
Syamr pergi ke Husain dengan pasukan, tetapi tidak berani menyerangnya, dan hanya terjadi konflik verbal di antara keduanya. Husain bersiap untuk perang. Husain berusia 55 tahun pada saat itu dan, karena usianya, tidak bisa bertarung terus-menerus. Meskipun usianya masih muda, Abdullah ibn Hasan pergi membantu Husain dan tidak mendengarkan apa pun yang diperintahkan Husain dan Zainab kepadanya untuk kembali ke tenda. Akhirnya dia meletakkan tangannya di depan pedang yang terpotong oleh pukulan pedang, dan Husain berjanji untuk melihat ayahnya di surga dan mencoba untuk menghilangkan rasa sakitnya. Husain mengenakan beberapa pakaian karena takut dibiarkan telanjang di padang pasir setelah kematiannya. Tetapi setelah dia terbunuh, dia menjarah semua pakaian itu dan tubuhnya dibiarkan telanjang di gurun Karbala.
Ibn Sa'ad telah mendekat dan [[Zainab binti Ali|Zainab]] berkata kepadanya: "
=== Acara setelah pertempuran ===
Baris 195:
Pertempuran berakhir, dan tentara Ibn Ziad menjarah pakaian, pedang, dan perabotan Husain, serta perhiasan wanita. Symar ingin membunuh [[Ali bin Husain]] (salah satu yang selamat dari pertempuran dan Imam Syiah keempat) yang sakit di salah satu tenda. Tapi Ibn Sa'ad menghentikannya dan tidak mengizinkan siapa pun masuk ke tendanya.
Dia membagi kepala orang-orang yang terbunuh dalam pasukan Husain di antara suku-suku sehingga mereka bisa lebih dekat dengan Ibn Ziad. Suku
==== di syam ====
Baris 211:
== Makam ==
{{main|Mashad al-Husain}}
Makam ini kemungkinan terbentuk dua abad setelah peristiwa Karbala dan dibangun kembali serta diperluas hingga abad ketiga belas Hijriah. Tempat ini pada awalnya tidak memiliki bangunan dan ditandai dengan papan nama yang sederhana. Setelah itu, pada abad ketiga Hijriah, sebuah monumen dibangun di atasnya, yang dianggap pada masa pemerintahan beberapa khalifah Abbasiyah dan amir Dailami dan raja patriarkal dan Ottoman, dan secara bertahap kota Karbala dibangun dan diperluas di sekitarnya.
Baris 234 ⟶ 233:
==== Berita tentang nasib Husain ====
Ada riwayat bahwa [[Jibril]] memberi tahu Muhammad pada saat kelahiran Husain bahwa umatnya akan membunuh Husain dan bahwa Imamah akan berasal dari Husain, dan bahwa Muhammad memberi tahu teman-temannya tentang bagaimana Husain dibunuh. Kecuali Muhammad, Ali dan Hasan, mereka mengatakan hal yang sama. Allah juga memberitahu nabi-nabi sebelumnya tentang pembunuhan Husain.<ref name=":0" /> Ali juga tahu bahwa Husain akan dibunuh di Karbala, dan begitu dia melewati daerah ini, dia berhenti dan menangis dan mengingat berita tentang Muhammad. Dia menafsirkan Karbala (<span lang="ar" dir="ltr">کربلا</span>) sebagai (<span lang="ar" dir="ltr">کرب</span>) kesedihan dan (<span lang="ar" dir="ltr">بلا</span>) bencana. Pembunuh Karbala akan masuk
== Pasangan dan anak ==
Baris 277 ⟶ 276:
== Pranala luar ==
* [http://abatasya.net/content/view/62/72/ Riwayat Hidup Imam Husain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928055834/http://abatasya.net/content/view/62/72/ |date=2007-09-28 }}
* https://freepages.rootsweb.com/~naqobatulasyrof/family/main/des/d2.htm#g2
* https://freepages.rootsweb.com/~naqobatulasyrof/family/main/des/d3.htm#i23
{{S-start}}
Baris 292 ⟶ 293:
[[Kategori:Ahlul Bait]]
[[Kategori:Imam
[[Kategori:Empat belas masum]]
[[Kategori:Dua Belas Imam]]
[[Kategori:Syuhada]]
[[Kategori:Orang-orang yang terbunuh dalam pertempuran Karbala]]
|