Penalaran abduktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WahyuNF (bicara | kontrib)
Fah.irfah (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
: Kondisi kedua ialah <math>E</math> konsisten dengan <math>T</math>.
 
Pada logika formal, <math>O</math> dan <math>E</math> diasumsikan sebagai set [[literal]]<ref>{{Cite journal|last=Eiter|first=Thomas|last2=Gottlob|first2=Georg|date=1995|title=The Complexity of Logic-Based Abduction|url=https://www.dbai.tuwien.ac.at/staff/pichler/complexity/eiter1995.pdf|journal=Journal of the ACM|language=en|volume=42|issue=1|pages=3|doi=10.1145/200836.200838}}</ref> dengan dua syarat untuk <math>E</math> menjadi penjelasan dari <math>O</math> sesuai teori <math>T</math> yakni
 
: <math>T \cup E \models O;</math>
Baris 23:
 
=== Peirce ===
Charles Sanders Peirce (1839–1914) adalah seorang filsuf Amerika<ref name=":0">{{Cite web|last=Stanford Encyclopedia of Philosophy|date=2001|title=Charles Sanders Peirce|url=https://plato.stanford.edu/entries/peirce/|website=plato.stanford.edu|access-date=2021-12-12}}</ref> yang memperkenalkan abduksi ke dalam logika modern berfungsi untuk menawarkan suatu hipotesis yang tentunya mampu memberikan penjelasan terhadap seluruh peristiwa secara akurat dan mendekati kebenaran. Selang waktu bertahun-tahun ia disebut seperti ''hipotesis'' inferensi, ''abdutif'', ''praduga'', dan ''retroduksi''. Ia menganggapnya bahwa topik dalam logika sebagai bidang normatif dalam filsafat, bukanlah suatu logika formal atau [[matematika murni]], dan akhirnya sebagai topik juga dalam ekonomi penelitian. Silogisme abduksi ini biasanya diwali oleh sebuah fakta atau peristiwa, kemudian disimpulkan dalam bentuk hipotesis unyuk menjelasakan peristiwa tersebut. Dalam hal ini charles memberikan 2 macam ciri dari metode abduksi ini. Ciri yang '''pertama''', abduksi menawarkan suatu hipotesis yang memberikan penjelasan atau eksplanasi yang ''probable''. ''Probable'' disini maksudnya adalah untuk menjelaskan dan menegaskan bahwa hipotesis itu merumakan satu kemungkinan penjelasan. Sifat dari hipotesis itu adalah sebagai konjektur, atau sering disebut sebagai dugaan. Ilmuwan yang menjelaskan suatu pengetahuan harus benar-benar tahu bahwa, jika pengetahuannya benar, maka fakta yang diobservasi akan dapat dijelaskan secara benar pula. Kebenaran yang terkandung di dalam hipotesis itu harus diuji melalui proses verifikasi. Ciri yang '''kedua''', abduksi pun dapat memberikan eksplanasi atau penjelasan bagi fakta yang mungkin belum dijelaskan atau bahkan tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat diobservasi secara langsung. Berdasarkan ciri yang kedua ini, sedikit ada pertentangan dari seorang tokoh Auguste Comte dengan positivisme-nya yang beranggapan bahwa semua hipotesis seharusnya dapat secara langsung menjelaskan fakta. Tapi bagi Pierce, jika hipotesis itu mampu menjelaskan fakta yang bisa diamati, sekaligus juga fakta-fakta yang tidak bisa diamati, itu sudah cukup untuk dianggap sebagai teori.
 
Karena dua tahap pengembangan dan perluasan dari hipotesis dalam [[Pertanyaan|penyelidikan]] ilmiah antara abdusi dan juga [[Pembuktian melalui induksi|induksi]] sering dipecah menjadi satu konsep menyeluruh dalam suatu hipotesis. Itulah sebabnya, dalam [[metode ilmiah]] yang dikenalan oleh [[Galileo Galilei|Galileo]] dan [[Francis Bacon|Bacon]] yakni tahap abduktif dari pembentukan hipotesis yang dikonsepkan secara sederhana sebagai induksi. Jadi, pada abad kedua puluh, penalaran ini diperkuat oleh penjelasan [[Karl Popper]] tentang model [[Model hipotetis-deduktif|hipotetis-deduktif]], di mana hipotesis dianggap hanya "dugaan" terhadap semangat Peirce.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Rossi|first=Roberto|date=2017|title=Confidence-based Representation in Decision Making|url=https://core.ac.uk/download/pdf/82961835.pdf|journal=Edinburgh Research Explorer|location=Edinburgh|pages=1}}</ref> Namun, ketika pembentukan hipotesis dianggap sebagai hasil dari suatu proses, menjadi jelas bahwa "tebakan" ini telah dicoba dan dibuat lebih kuat dalam pemikiran sebagai tahap yang diperlukan untuk memperoleh status hipotesis. Memang, banyak abduksi yang ditolak atau diubah secara besar-besaran oleh abduksi berikutnya sebelum mencapai tahap ini.
 
Sebelum tahun 1900, Peirce<ref name=":2" /> memperlakukan abduksi sebagai penggunaan aturan yang diketahui untuk menjelaskan suatu pengamatan. Misalnya, sudah menjadi aturan umum bahwa, jika hujan, rumput menjadi basah. Jadi, untuk menjelaskan fakta bahwa rerumputan di halaman ini basah, orang ''mengatakan'' bahwa telah turun hujan. Abduksi dapat menyebabkan kesimpulan yang salah jika aturan lain yang mungkin menjelaskan pengamatan tidak diperhitungkan karena bisa saja rumput basah karena [[embun]]. Hal Ini tetap menjadi penggunaan umum istilah "abduksi" dalam [[ilmu sosial]] dan [[kecerdasan buatan]].
Baris 40:
 
=== Kecerdasan buatan ===
Dalam kecerdasan buatan dikatakan ilmu desain AI mirip dengan sains tradisional dalam hal perhatian untuk membuat sistem yang menunjukkan kepada kita hal-hal baru tentang fenomena  kecerdasan, seperti penalaran dan pemecahan masalah.<ref>{{cite book|last1=R. Josephson|first1=John|last2=G. Josephson|first2=Susan|date=1994|url=https://cloudflare-ipfs.com/ipfs/bafykbzacedhoqvt3gnyzkhlivuesg6zp3sttkfrrglcwmlbmm5al4t7av7vpu?filename=John%20R.%20Josephson%2C%20Susan%20G.%20Josephson%20-%20Abductive%20Inference_%20Computation%2C%20Philosophy%2C%20Technology%20%281994%29.pdf|title=Abductive Inference: Computation, Philosophy, Technology|place=Cambridge, Britania Raya|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521575454|pages=35|language=en-EN|url-status=live|coauthors=}}</ref> Aplikasi dalam kecerdasan buatan termasuk diagnosis kesalahan, revisi keyakinan, dan perencanaan otomatis. Aplikasi abduktif dari data abstraksi yang paling langsung adalah pendeteksian kesalahan secara otomatis dalam sistem menggunakan teori yang berhubungan dengan kesalahan, dampak dan serangkaian efek yang diamati, abduktif dapat digunakan untuk menurunkan rangkaian kesalahan yang mungkin menjadi penyebab masalah.<ref>{{cite book|last1=R. Josephson|first1=John|last2=G. Josephson|first2=Susan|date=1994|url=https://id1lib.org/ireader/894777|title=Abductive Inference: Computation, Philosophy, Technology|place=Cambridge, Britania Raya|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521575454|pages=1-2|language=en-EN|coauthors=}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Pengobatan ===
Baris 52:
 
=== Filsafat ilmu ===
Dalam [[filsafat ilmu]], abduktif telah menjadi metode inferensi kunci bagi filosofis untuk mendukung realisme ilmiah dan banyak perdebatan tentang realisme ilmiah difokuskan pada apakah abduktif adalah metode inferensi yang dapat diterima. Teori filosofis yang diartikulasikan dengan baik dapat terdiri dari beberapa prinsip, sebagai informatif, sederhana, dan konsisten sehingga lebih kuat dan lebih mendasar untuk sains daripada logika lainnya teori, hal ini dikemukandikemukakan oleh Williamson (2017).<ref>{{Cite journal|last=Tajer|first=Diego|date=2021|title=Logic as a puzzle-solving activity|url=https://www.redalyc.org/journal/3400/340067606005/340067606005.pdf|journal=Análisis Filosófico|language=en|volume=41|issue=1|pages=122|doi=10.36446/af.2021.361}}</ref>
 
=== Linguistik sejarah ===
Baris 58:
 
=== Linguistik terapan ===
Dalam penelitian linguistik terapan, penalaran abduktif mulai digunakan sebagai penjelasan alternatif untuk penalaran induktif yang digunakan sebagai pengakuan atas hasil<ref name=":3">{{Cite journal|last=DEUTSCHER|first=GUY|date=2002|title=On the misuse of the notion of 'abduction' in inguistics|url=https://swiki.hfbk-hamburg.de/algorithm/uploads/30/AbductionMisuseLinguistics.pdf|journal=Journal of Linguistics|language=en|volume=38|issue=3|pages=469|doi=10.1017/S002222670200169X}}</ref> yang diantisipasi dari penyelidikan kualitatif yang berperan dalam membentuk arah analisis. Ini didefinisikan sebagai "penggunaan premis yang tidak jelas berdasarkan pengamatan, mengejar teori untuk mencoba menjelaskannya".
 
=== Pemrograman komputer ===
Baris 64:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Penalaran]]