Keloid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintisan |
WanaraLima (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(35 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Keloid''' adalah
Keloid terus tumbuh dan berkembang melampaui batas proses normal penyembuhan luka, yaitu membesar lebih dari batas luka, dan terus berjalan bertahun-tahun.
Meskipun pernah dikemukakan bahwa yang memiliki bakat keloid biasanya orang berkulit gelap dan jarang ditemukan pada orang berkulit terang dan pernah pula dikemukakan bahwa keloid merupakan penyakit yang menurun, tetapi hal tersebut tidak bisa dipastikan.
[[Kategori:Kesehatan]]▼
Patofisiologi tentang terbentuknya keloid hingga kini belum dapat ditemukan. Penelitian penelitian yang terbaru mengemukakan adanya kelainan proses signaling dalam pembentukan jaringan parut, yang bisa ditimbulkan akibat adanya sifat mirip keganasan dalam sel keloid. Artinya, ditemukan adanya sifat oncogen dalam sel keloid.
Keloid tidak dapat disembuhkan sama sekali, tetapi dapat dikurangi, sehingga penampilannya menjadi lebih baik. Berbagai macam terapi sering dikemukakan, tetapi tidak ada yang pasti.
Beberapa cara tersebut antara lain:
1. konservatif, tanpa operasi bedah, diolesi berbagai macam salep, seperti [[silikon]] gel (dermatix, strataderm, dll), salep mederma, salep Madecassol berisi Centella asiatica, dll.
2. Injeksi corticosteroid, ataupun zat citostatik (anti-kanker)
3. Radiasi sinar (radio terapi)
4. Operasi (tindakan [[Bedah|pembedahan]]) berupa eksisi intra keloid, yaitu pembuangan jaringan keloid dengan menyisakan sedikit tepi keloid.
Tindakan pembedahan ini harus diikuti dengan injeksi di sisa keloid, dengan jarak waktu tertentu selama waktu tertentu.
Semua terapi ini biasanya dikombinasi, dengan hasil cukup memuaskan (mengecil, berkurang gatalnya, dan bahkan sembuh sempurna)
Sebaiknya dokter spesialis bedah plastik yang paham benar tentang keloid yang menangani kasus keloid.
Kadang-kadang dokter umum dan dokter bedah umum kurang paham dengan keloid, serta sering kali menganggap remeh penyakit yang bisa sangat mengganggu ini. Sehingga hasil terapinya kurang optimal.
{{medis-stub}}
|