Tomegorō Yoshizumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Jufryalfa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 14:
}}
 
{{Nihongo|'''Tomegorō Yoshizumi'''|吉住 留五郎|Yoshizumi Tomegorō|{{lahirmati|[[Oizumi-Mura Nishitagawa]]|9|2|1911|[[Blitar]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|10|8|1948}}}} adalah seorang [[wartawan]] dan mata-mata Jepang yang membelot berpihak ke [[Indonesia]]. Pada awalnya, ia bekerja sebagai wartawan untuk ''Nichiran Shogyo Shinbun'' dari 1935. Ia kemudian ditugaskan untuk menjadi mata-mata di [[Hindia Belanda]] dengan menyamar sebagai pekerja di Toko San’yo.<ref name="historia">https://historia.id/persona/articles/tomegoro-yoshizumi-intel-negeri-sakura-vZrnv</ref> Di Indonesia, ia kemudian membentuk surat kabar ''Tohindo Nippo'', sebuah [[Koran|surat kabar]] hasil perpaduan dari ''Nichiran Shogyo Shinbun'' dan ''Jawa Nippo'', dalam rangka menggalang persatuan orang-orang Jepang di Hindia Belanda.<ref name="historia" />
 
Ia kemudian membelot dan berpihak ke [[Indonesia]] dengan bergabung dengan kelompok [[Tan Malaka]] dimana ia dipanggil dengan sebutan '''Arif'''.<ref name="historia" /> Tomegoro Yoshizumi gugur saat bergerilya sebagai Komandan Pasukan Gerilya Istimewa<ref>{{Cite web news|url=https://x.detik.com/detail/intermeso/20181110/Tinggalkan-Hinomaru-Rengkuh-Merah-Putih/index.php |title=SalinanTinggalkan arsipMatahari Terbit, Rengkuh Merah Putih |access-date=2018-11-12 |archive-date=2018-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181112101416/https://x.detik.com/detail/intermeso/20181110/Tinggalkan-Hinomaru-Rengkuh-Merah-Putih/index.php |dead-url=yes |work=[[Detik.com|detikcom]] |last=Sapto }}</ref> di Blitar, Jawa Timur pada 10 Agustus 1948 dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan]], [[Blitar]], [[Jawa Timur]].<ref name="historia" />
 
Kisahnya kemudian dibukukan dalam sebuah buku berjudul ''Jejak intel Jepang: kisah pembelotan Tomegoro Yoshizumi'' oleh [[Wenri Wanhar]].<ref>https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-intel-jepang-pro-indonesia-di-balik-perjuangan-tan-malaka.html</ref>