Sungai Efrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox_river | river_name = Sungai Furat | image_name = Tigr-euph.png | caption = Peta lembangan Tigris-Furat | origin = Timur Turki | mouth = [[Shatt …' |
Mengganti Coat_of_arms_of_the_Kingdom_of_Iraq.svg dengan Coat_of_arms_of_the_Kingdom_of_Iraq_(1921–1958).svg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: [[ |
||
(162 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox river
| name = Sungai Efrat
| name_native =
| name_native_lang =
| name_other =
| name_etymology = Dari bahasa Yunani ''Eufrates'', dari bahasa Persia Lama ''Ufrātu'', dari bahasa Elam ''ú-ip-ra-tu-iš''
<!---------------------- GAMBAR & PETA -->
| image = Zalabiya,Euphrat.jpg
| image_size = 300
| image_caption = Situs arkeologi [[Zalabiye|Zalabiyah]] di tepi kiri Sungai Efrat
| map = Tigr-euph.png
| map_size = 300
| map_caption = Daerah kuning adalah [[daerah aliran sungai|DAS]] gabungan [[Sungai Tigris]] dan Sungai Efrat
| pushpin_map =
| pushpin_map_size = 300
| pushpin_map_caption=
<!---------------------- LOKASI -->
| subdivision_type1 = Negara
| subdivision_name1 = [[Irak]], [[Suriah]], [[Turki]]
| subdivision_type2 = [[daerah aliran sungai|DAS]]
| subdivision_name2 = [[Turki]], [[Suriah]], [[Irak]], [[Arab Saudi]], [[Kuwait]], [[Iran]]
| subdivision_type3 =
| subdivision_name3 =
| subdivision_type4 =
| subdivision_name4 =
| subdivision_type5 = Kota
| subdivision_name5 = [[Birecik]], [[Ar-Raqqah|Raqqah]], [[Deir ez-Zor|Dairuz Zur]], [[Mayadin]], [[Haditsah]], [[Ramadi]], [[Habbaniyah]], [[Fallujah]], [[Kufah]], [[Samawah]], [[An-Nashiriyah|Nasyiriyah]]
<!---------------------- SIFAT-SIFAT LAHIRIAH -->
| length = Kira-kira 2800 km (1700 mil)
| width_min =
| width_avg =
| width_max =
| depth_min =
| depth_avg =
| depth_max =
| discharge1_location= [[Hīt]]
| discharge1_min = 58 m<sup>3</sup>/detik (2000 kaki<sup>3</sup>/detik)
| discharge1_avg = 356 m<sup>3</sup>/detik (12600 kaki<sup>3</sup>/detik)
| discharge1_max = 2514 m<sup>3</sup>/detik (88800 kaki<sup>3</sup>/detik)
<!---------------------- TAMPILAN LEMBAH -->
| source1 =
| source1_location = [[Sungai Murat|Murat Su]], [[Turki]]
| source1_coordinates=
| source1_elevation = 3520 m (11550 kaki)
| source2 =
| source2_location = [[Karasu (Sungai Efrat)|Kara Su]], [[Turki]]
| source2_coordinates=
| source2_elevation = 3290 m (10790 kaki)
| source_confluence =
| source_confluence_location = [[Keban]], [[Turki]]
| source_confluence_coordinates=
| source_confluence_elevation = 610 m (2000 kaki)
| mouth = [[Sungai Shatt al-Arab|Syattul Arab]]
| mouth_location = [[Al Qurnah]], [[Kegubernuran Basra|Gubernemen Basra]], [[Irak]]
| mouth_coordinates = {{coord|31|0|18|N|47|26|31|E|display=inline,title}}
| mouth_elevation =
| progression =
| river_system =
| basin_size = Kira-kira 500000 km<sup>2</sup> (190000 mil<sup>2</sup>)
| tributaries_left = [[Sungai Balikh|Balikh]], [[Sungai Kebar|Khabur]]
| tributaries_right = [[Sungai Sajur|Sajur]]
| custom_label =
| custom_data =
| extra =
}}
'''Sungai Efrat''' atau '''Sungai Eufrat''' ([[bahasa Sumeria]]: {{Script/Cuneiform|sux|𒌓𒄒𒉣}}, ''Buranuna''; {{lang-akk|{{cuneiform|7|𒌓𒄒𒉣}}}}, ''Purattu''; {{lang-syr|̇ܦܪܬ}}, ''Pǝrāt''; {{lang-he|פרת}}, ''Perat''; {{lang-ar|الفرات}}, ''Al Furat''; {{lang-tr|Fırat}}; {{lang-ku|Firat}}; {{lang-hy|Եփրատ}}, ''Yeprat'') adalah sungai terpanjang di [[Asia Barat]], dan merupakan salah satu sungai terpenting dalam sejarah. Sungai Efrat dan [[Sungai Tigris]] adalah dua bengawan yang menjadi sebab daerah di sepanjang tepiannya disebut [[Mesopotamia]], negeri di antara dua sungai. Dari sumbernya di [[Kawasan Anatolia Timur|kawasan timur Turki]], Sungai Efrat mengalir melintasi [[Suriah]] dan [[Irak]], sampai akhirnya bersatu dengan Sungai Tigris menjadi [[Sungai Shatt al-Arab|Sungai Syattul Arab]] yang bermuara di [[Teluk Persia]].
== Etimologi ==
''Efrátis'' ({{lang|grc|Εὐφράτης}}), nama Sungai Efrat dalam [[bahasa Yunani Kuno]], seakan-akan terbentuk dari penggabungan kata ''eu'' (εὖ) yang berarti "baik" dan ''frato'' (ϕράζω) yang berarti "aku nyatakan", tetapi sesungguhnya diserap dari [[bahasa Persia Lama]], ''Ufrātu'' (𐎢𐎳𐎼𐎠𐎬𐎢),<ref>{{harvnb|Negev|Gibson|2001|p=169}}</ref> yang juga diserap dari [[bahasa Elam]] ''ú-ip-ra-tu-iš'' (𒌑𒅁𒊏𒌅𒅖). Nama dalam bahasa Elam ini pun berasal dari sebuah nama yang dalam [[aksara paku]] tertulis 𒌓𒄒𒉣. Dalam [[bahasa Sumeria|bahasa Sumer]], huruf-huruf ini dilafalkan "buranuna", tetapi dalam [[bahasa Akkadia|bahasa Akad]] dilafalkan "purattu". Ada banyak kata beraksara paku yang sama persis bentuknya, tetapi dilafalkan berlainan dalam bahasa Sumeria dan bahasa Akadia, kendati sama saja artinya. ''Purattu'', nama sungai Efrat dalam [[bahasa Akkadia|bahasa Akad]],<ref>{{harvnb|Woods|2005}}</ref> terlestarikan dalam [[rumpun bahasa Semit|bahasa-bahasa Semit]] (bdk. ''Pərāṯ'' dalam [[bahasa Suryani]], dan ''Al Furāt'' dalam [[bahasa Arab]]) dan bahasa bangsa-bangsa lain di sekitarnya (bdk. ''Puranti'' dalam [[bahasa Hurri|bahasa Huri]] , dan ''Uruttu'' dalam [[Subartu|bahasa Subartu]]). Bentuk Elam, Akad, dan mungkin pula bentuk Sumer diduga berasal dari [[stratum (linguistik)|bahasa substratum]] yang tak tercatat.<ref>{{cite book|first=Michael |last=Witzel |chapter=Early Loan Words in Western Central Asia: Substrates, Migrations and Trade |title =Contact and Exchange in the Ancient World|editor-first = Victor H. |editor-last =Mair |publisher =University of Hawai'i Press|date = 2006 |chapter-url=http://www.people.fas.harvard.edu/~witzel/C._ASIA_.pdf}}</ref> [[Tamaz V. Gamkrelidze]] dan [[Vyacheslav Ivanov (filolog)|Vyacheslav Ivanov]] menduga bahwa kata ''*burudu'' dalam bahasa Proto-Sumer (''urudu'' dalam bahasa Sumer), yang berarti "tembaga", adalah cikal bakal dari nama Sungai Efrat, dengan alasan bahwa Sungai Efrat adalah jalur pengangkutan bijih tembaga dengan menggunakan rakit, karena Mesopotamia adalah pusat kepandaian mengolah tembaga pada zaman Sumer.<ref>{{citation |url=https://books.google.com/books?id=M2aqp2n2mKkC&pg=PA616&lpg=PA616 |title=Indo-European and the Indo-Europeans: A Reconstruction and Historical Analysis of a Proto-Language and Proto-Culture |page=616 |first=Thomas |last=Gamkrelidze |first2= Vjaceslav |last2=V. Ivanov |year=1995 |publisher=Walter de Gruyter}}</ref>
Rujukan tertua bagi Sungai Efrat tercantum dalam naskah-naskah beraksara paku yang ditemukan di kota [[Šurupak]] dan di kota [[Nibru|Nipur]] pra-[[Sargon dari Akkad|Sargon]] yang berada di kawasan selatan [[Irak]]. Naskah-naskah ini diperkirakan berasal dari pertengahan milenium ke-3 pra-Masehi. Di dalam naskah-naskah berbahasa Sumer ini, Sungai Efrat dinamakan ''Buranuna'' ([[logogram|logograf]]: UD.KIB.NUN). Nama ini dapat pula ditulis KIB.NUN.(NA) maupun <sup>d</sup>KIB.NUN, diawali dengan imbuhan "<sup>[[Dingir|d]]</sup>", yang menunjukkan bahwa sungai ini didewakan. Nama kota [[Sipar]] di Irak dalam bahasa Sumeria juga ditulis UD.KIB.NUN, sehingga menyiratkan adanya hubungan kesejarahan yang erat antara kota ini dan Sungai Efrat.
==
{{See also|Paya-paya Mesopotamia}}
[[Berkas:Rafetus euphraticus (29056605113).jpg|jmpl|''[[Rafetus euphraticus]]'', kura-kura cangkang lunak efrat]]
Aliran Sungai Efrat melewati sejumlah mintakat [[vegetasi]] yang berbeda-beda. Meskipun keberadaan manusia selama ribuan tahun di sebagian besar daerah lembah Sungai Efrat telah merusak bentang alamnya, masih ada lingkungan-lingkungan vegetasi asli. Curah hujan tahunan yang tetap dari daerah hulu Sungai Efrat sampai ke Teluk Persia sangat menentukan jenis-jenis vegetasi yang dapat ditunjang alam. Aliran udik Sungai Efrat, yang melewati daerah pegunungan di kawasan tenggara dan lereng-lereng perbukitan di kawasan selatan wilayah negara Turki, menunjang keberadaan mintakat [[hutan belukar]] [[gersang]]. Spesies tumbuh-tumbuhan di daerah-daerah yang lebih lembap pada mintakat ini adalah berbagai jenis [[ek|pohon ek]], [[pistacia|pistacio]], dan ''[[rosaceae]]'' (mawar-mawaran). Daerah-daerah yang lebih kering pada mintakat ini hanya ditumbuhi hutan ek yang lebih renggang dan ''rosaceae''. Di mintakat ini terdapat pula berbagai jenis [[serealia]], antara lain [[einkorn|gandum biji tunggal]], [[Triticum dicoccum|gandum biji ganda]], [[gandum hitam]], dan [[haver]].<ref>{{harvnb|Moore|Hillman|Legge|2000|pp=52–58}}</ref> Di selatan mintakat ini, terbentang mintakat campuran antara hutan belukar dan [[stepa]]. Di antara kota Raqqah dan perbatasan Suriah-Irak, Sungai Efrat mengalir melewati bentangan stepa yang luas. Tumbuhan khas stepa ini adalah ''[[artemisia herba-alba]]'' (sudamala putih) dan ''[[Amaranthaceae|chenopodiaceae]]'' (bayam-bayaman). Sepanjang sejarah, mintakat ini digunduli oleh penduduknya yang mencari penghidupan dengan cara [[pastoralisme|membiakkan serta menggembalakan]] [[kambing]] dan [[domba|biri-biri]].<ref>{{harvnb|Moore|Hillman|Legge|2000|pp=63–65}}</ref> Di sebelah tenggara perbatasan Suriah-Irak, terbentang [[gurun|padang gurun]] yang sesungguhnya. Mintakat ini sama sekali tidak menunjang keberadaan vegetasi atau hanya bidang-bidang kecil yang ditumbuhi ''chenopodiaceae'' dan ''[[Poa|poa sinaica]]'' (rumput biru semusim). Kendati kini sudah musnah lantaran ulah manusia, penelitian menunjukkan bahwa daerah lembah Sungai Efrat pernah memiliki [[mintakat riparian|hutan tepian sungai]]. Spesies tumbuh-tumbuhan yang menjadi ciri khas hutan tepian sungai ini adalah ''[[pohon berangan|platanus orientalis]]'' (pohon berangan), ''[[Populus|populus euphratica]]'' (pohon hawar efrat), [[tamariska|''tamarix'']] (pohon tamariska), ''[[fraxinus]]'' (sejenis pohon salam), dan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan lahan basah.<ref>{{harvnb|Moore|Hillman|Legge|2000|pp=69–71}}</ref>
Di antara berbagai spesies ikan yang hidup di perairan Sungai Efrat dan Sungai Tigris, yang paling umum dijumpai orang adalah spesies-spesies ''[[cyprinidae]]'' (ikan mas), yakni 34 spesies dari keseluruhan 52 spesies ikan yang ada.<ref name=coad>{{harvnb|Coad|1996}}</ref> Di antara berbagai spesies ''cyprinidae'', ''[[luciobarbus esocinus]]'' memiliki sifat-sifat yang disukai para penggemar kegiatan [[penangkapan ikan rekreasi|memancing]], sampai-sampai dijuluki "ikan salem tigris" oleh orang-orang Inggris. ''[[Rafetus euphraticus]]'' adalah sejenis ''[[trionychidae]]'' (kura-kura cangkang lunak) yang hanya hidup di perairan Sungai Efrat dan Sungai Tigris.<ref>{{harvnb|Gray|1864|pp=81–82}}</ref><ref name=navalintelligencedivision203205>{{harvnb|Naval Intelligence Division|1944|pp=203–205}}</ref>
Relief-relief istana [[kerajaan Asiria Baru|Kekaisaran Asyur Baru]], yang dibangun pada milenium pertama pra-Masehi, menggambarkan adegan perburuan [[singa]] dan banteng di bentang alam yang subur.<ref>{{harvnb|Thomason|2001}}</ref> Orang-orang Eropa, yang pernah berkelana sampai ke daerah lembah Sungai Efrat di Suriah pada kurun waktu abad ke-16 sampai abad ke-19, melaporkan tentang keberagaman margasatwa di daerah tersebut. Kini banyak yang sudah langka bahkan punah. Spesies-spesies satwa seperti [[gazel|kijang]], ''[[equus hemionus]]'' (keledai liar), dan [[burung unta arab]] (sudah punah), hidup bebas di kawasan stepa yang memagari daerah lembah Sungai Efrat, sementara daerah lembah Sungai Efrat itu sendiri merupakan daerah yang dihuni satwa [[babi celeng|celeng]]. Spesies-spesies satwa pemakan daging yang hidup di daerah ini adalah [[serigala abu-abu|serigala kelabu]], ''[[canis aureus]]'' (jakal), [[rubah merah]], [[macan tutul]], dan singa. [[Beruang cokelat syam]] mendiami daerah pegunungan di kawasan tenggara Turki. Keberadaan ''[[castor fiber]]'' (berang-berang pengerat erasia) dibuktikan oleh sekumpulan tulang temuan dari situs prasejarah [[Tal Abu Hurairah|Abu Hurairah]] di Suriah, tetapi berang-berang pengerat ini tidak pernah dilihat orang sepanjang zaman sejarah.<ref>{{harvnb|Moore|Hillman|Legge|2000|pp=85–91}}</ref>
== Sejarah ==
=== Abad Kuno ===
Pada [[Zaman Jemdet Nasr]] (3600–3100 SM) dan Zaman Wangsa Perdana (3100–2350 SM), terjadi pertambahan jumlah maupun ukuran permukiman manusia di kawasan selatan Mesopotamia, yang menyiratkan adanya lonjakan populasi. Permukiman-permukiman ini, yang mencakup situs-situs [[Babilonia|bangsa Sumer-Akad]] seperti [[Sipar]], [[Uruk]], [[Adab (kota)|Adab]], dan [[Kiš]], adalah [[negara kota|negara-negara kota]] yang saling bersaing.<ref>{{harvnb|Adams|1981}}</ref> Banyak dari kota-kota ini dibangun di tepi aliran Sungai Efrat dan Sungai Tigris, yang kini sudah mengering, tetapi masih dapat dilihat bekas-bekasnya dalam citra-citra [[pengindraan jauh|pengindraan jarak jauh]].<ref>{{harvnb|Hritz|Wilkinson|2006}}</ref> Perkembangan serupa juga berlangsung di kawasan [[Mesopotamia Hulu|udik Mesopotamia]], [[Subartu]], dan [[Asyur]], kendati baru bermula pada pertengahan milenium ke-3 dan dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan kawasan hilir Mesopotamia. Pada kurun waktu inilah situs-situs seperti [[Ebla]], [[Mari, Suriah|Mari]], dan [[Tel Leilan]] tumbuh menjadi kota-kota terkemuka untuk pertama kalinya.<ref name=akkermansschwartz233>{{harvnb|Akkermans|Schwartz|2003|p=233}}</ref>
Sebagian besar daerah Lembah Sungai Efrat untuk pertama kalinya dipersatukan di bawah daulat penguasa tunggal pada zaman [[Kekaisaran Akkadia|Kekaisaran Akad]] (2335–2154 SM) dan [[Dinasti Ketiga Ur|Kekaisaran Ur III]], yang menguasai sebagian besar dari wilayah negara Irak dan kawasan timur laut wilayah negara Suriah sekarang ini, baik secara langsung maupun melalui jajahan-jajahannya.<ref name=vandemieroop63>{{harvnb|van de Mieroop|2007|p=63}}</ref> Sesudah dua kekaisaran ini runtuh, [[Kekaisaran Asyur Lama]] (1975–1750 SM) dan Kerajaan Mari mendaulat kawasan timur laut Syam dan kawasan utara Mesopotamia, sementara kawasan selatan Mesopotamia dikuasai oleh negara-negara kota seperti [[Isin]], [[Kiš]], dan [[Larsa]], sebelum dijadikan bagian dari wilayah negara [[Babilonia|Babel]] oleh [[Hammurabi|Hamurabi]] mulai dari permulaan sampai dengan pertengahan abad ke-18 SM.<ref name=vandemieroop111>{{harvnb|van de Mieroop|2007|p=111}}</ref>
Pada separuh akhir milenium ke-2 SM, daerah lembah Sungai Efrat terbagi menjadi wilayah Kerajaan Babel [[bangsa Kass|Kerajaan Babel Orang Kasi]] di sebelah selatan, dan wilayah [[Mitanni|Kerajaan Mitani]], [[Asyur|Kerajaan Asyur]], serta [[bangsa Het|Kekaisaran Orang Het]] di sebelah utara. Pada akhirnya, [[Kekaisaran Asyur Pertengahan]] (1365–1020 SM) berdaulat atas Kekaisaran Orang Het, Kerajaan Mitani, dan Kerajaan Babel Orang Kasi.<ref name=vandemieroop132>{{harvnb|van de Mieroop|2007|p=132}}</ref> Sesudah Kekaisaran Asyur Pertengahan runtuh pada penghujung abad ke-11 SM, Kerajaan Babel dan Kerajaan Asyur bertarung memperebutkan daerah lembah Sungai Efrat yang kini termasuk wilayah negara Irak. [[Kerajaan Asiria Baru|Kekaisaran Asyur Baru]] (935–605 SM) pada akhirnya berjaya memenangi pertarungan ini, bahkan berhasil pula menguasai kawasan utara daerah lembah Sungai Efrat pada separuh awal milenium pertama pra-Masehi.<ref name=vandemieroop241>{{harvnb|van de Mieroop|2007|p=241}}</ref>
Dari abad ke abad kemudian, daerah lembah Sungai Efrat silih berganti dikuasai oleh Kekaisaran Asyur Baru (runtuh antara tahun 612 dan 599 SM), [[bangsa Mede|Kekaisaran Orang Madai]] (612–546 SM), serta [[Kekaisaran Babilonia Baru|Kekaisaran Babel Baru]] (612–539 SM) pada tahun-tahun menjelang akhir abad ke-7 SM, dan pada akhirnya jatuh ke tangan [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Wangsa Hakamanes]] (539–333 SM).<ref name=vandemieroop270>{{harvnb|van de Mieroop|2007|p=270}}</ref> Kekaisaran Wangsa Hakamanes pun pada gilirannya ditaklukkan oleh [[Aleksander Agung]], Raja Makedonia yang mengalahkan [[Darius III dari Persia|Raja Darius III]] dan wafat di Babel pada tahun 323 SM.<ref name=vandemieroop286>{{harvnb|van de Mieroop|2007|p=287}}</ref>
Sepeninggal Aleksander Agung, daerah lembah Sungai Efrat dikuasai oleh [[Kekaisaran Seleukia|Kekaisaran Wangsa Seleukos]] (312–150 SM), dan selanjutnya oleh [[Kekaisaran Parthia|Kekaisaran Wangsa Aršak]] (150 SM – 226 M). Pada zaman Kekaisaran Wangsa Aršak, sejumlah negara [[Kerajaan Asiria Baru|Asyur Baru]], semisal [[Adiabene|Kerajaan Adiabene]], menguasai daerah-daerah tertentu di dalam bentang daerah lembah Sungai Efrat. [[Kekaisaran Romawi]], demikian pula penerusnya, [[Kekaisaran Romawi Timur]], bertarung melawan [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Wangsa Sasan]] (226–638 M), lantaran memperebutkan daerah lembah Sungai Efrat, sampai akhirnya [[Penyebaran Islam|ditaklukkan oleh kaum Muslim]] pada pertengahan abad ke-7 M. [[Pertempuran Karbala]] berkecamuk di tepi sungai Efrat pada tahun 680 M.
=== Zaman Modern ===
{{See also|Politik air di Timur Tengah}}
[[Berkas:Coat of arms of the Kingdom of Iraq (1921–1958).svg|jmpl|kiri|Lambang Kebesaran Kerajaan Irak 1932-1959 menampilkan gambar dua aliran menyatu menjadi Sungai Syatul Arab, serta gambar hutan kurma Irak, hutan kurma terbesar di dunia pada zamannya]]
[[Berkas:Baghdad Railway Euphrates wooden bridge.jpg|jmpl|ka|Jembatan kayu penyangga [[jalur kereta api Baghdad|rel kereta api rute Berlin-Bagdad]] yang melintasi Sungai Efrat, ''[[circa|ca.]]'' 1900–1910]]
[[Berkas:Euphrates River (1).JPG|jmpl|Aliran Sungai Efrat di dekat kota [[Kâhta]].]]
Seusai [[Perang Dunia I]], tapal-tapal batas antarnegara di kawasan barat daya Asia diperbaharui dengan [[Perjanjian Lausanne|Perjanjian Lausanne tahun 1923]], berbarengan dengan [[Pemisahan Kekaisaran Utsmaniyah|pemecahbelahan wilayah]] [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Utsmaniyah]]. Klausa 109 dari perjanjian ini mewajibkan ketiga negara yang terletak di tepi Sungai Efrat kala itu, yakni Turki, [[Prancis]] di [[Mandat Prancis di Suriah dan Lebanon|Wilayah Mandat Suriah]], dan [[Britania Raya|Inggris Raya]] di [[Mandat untuk Mesopotamia|Wilayah Mandat Irak]], untuk merumuskan kesepakatan bersama terkait pemanfaatan air Sungai Efrat dan segala macam pembangunan instalasi tenaga air.<ref>{{citation |url=http://wwi.lib.byu.edu/index.php/Treaty_of_Lausanne |title=Treaty of peace with Turkey signed at Lausanne |publisher=World War I Document Archive |accessdate=19 Desember 2010}}</ref> Kesepakatan antara Turki dan Irak, yang ditandatangani pada tahun 1946, mewajibkan Turki untuk melaporkan kepada Irak setiap kali melakukan perubahan dalam bentuk apa pun atas pemanfaatan tenaga air Sungai Tigris dan Sungai Efrat, dan memperbolehkan Irak membangun bendungan-bendungan di wilayah Turki untuk mengatur aliran Sungai Efrat.<ref name=geopolicity1112>{{harvnb|Geopolicity|2010|pp=11–12}}</ref>
Gambar Sungai Efrat ditampilkan dalam [[Lambang Irak|Lambang Negara Irak]] pada kurun waktu 1932-1959.<!--
Turki dan Suriah merampungkan pembangunan bendungan-bendungan pertama mereka di Sungai Efrat, yakni Bendungan Keban dan Bendungan Tabqa, within one year of each other dan filling of the reservoirs commenced pada tahun 1975. Pada waktu yang sama, kawasan ini dilanda kemarau panjang dan aliran sungai di wilayah Irak merosot dari {{convert|15.3|km3}} pada tahun 1973 menjadi {{convert|9.4|km3}} pada tahun 1975. This led to an international crisis during which Irak mengancam akan mengebom Bendungan Tabqa. An agreement was eventually reached between Suriah dan Irak setelah diintervensi Arab Saudi dan [[Uni Soviet]].<ref name=shapland117118>{{harvnb|Shapland|1997|pp=117–118}}</ref><ref name=kaya>{{harvnb|Kaya|1998}}</ref> A similar crisis, although not escalating to the point of military threats, occurred in 1981 when the Keban Dam reservoir had to be refilled after it had been almost emptied to temporarily increase Turkey's hydroelectricity production.<ref name=kolars49>{{harvnb|Kolars|1994|p=49}}</ref> In 1984, Turkey unilaterally declared that it would ensure a flow of at least {{convert|500|m3}} per second, or {{convert|16|km3}} per year, into Syria, and in 1987 a bilateral treaty to that effect was ditandatangani oleh kedua negara.<ref name=daoudy169-170>{{harvnb|Daoudy|2005|pp=169–170}}</ref> Another bilateral agreement from 1989 between Syria and Iraq settles the amount of water flowing into Iraq at 60 percent of the amount that Syria receives from Turkey.<ref name=geopolicity1112/><ref name=kaya/><ref name=daoudy1720>{{harvnb|Daoudy|2005|pp=172}}</ref> Pada tahun 2008, Turki, Suriah, dan Irak membentuk Komite Trilateral Bersama untuk manajemen air di daerah lembah Sungai Tigris-Efrat, dan pada tanggal 3 September 2009 a further agreement was signed to this effect.<ref name=geopolicity16>{{harvnb|Geopolicity|2010|p=16}}</ref>
Pada tanggal 15 April 2014, Turki mulai mengurangi aliran Sungai Efrat ke Suriah dan Irak. Aliran terputus sama sekali pada tanggal 16 Mei 2014 resulting in the Euphrates terminating di tapal batas wilayah Turki–Suriah.<ref>{{cite news|url=http://english.al-akhbar.com/node/19970|title=A new Turkish aggression against Syria: Ankara suspends pumping Euphrates' water|work=[[Al Akhbar (Lebanon)|Al Akhbar]]|date=30 May 2014|first=Suhaib|last=Anjarini|accessdate=20 Juni 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20180616180412/https://english.al-akhbar.com/node/19970|archive-date=16 Juni 2018|dead-url=yes}}</ref> This was in violation of an agreement reached in 1987 in which Turkey committed to releasing a minimum of {{convert|500|m3}} of water per second di perbatasan Turki–Suriah.<ref>{{cite av media|url=https://www.youtube.com/watch?v=wuCd0blQ2V0|title=Eupherates of Syria Cut Off by Turkey|date=30 Mei 2014|work=YouTube}}</ref>-->
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Sungai di Turki}}
[[Kategori:Sungai di Turki|Efrat]]
[[Kategori:Sungai di Suriah|Efrat]]
[[Kategori:Sungai di Irak|Efrat]]
[[
[[Kategori:Tempat di Alkitab]]
|