Dragon Ball Z: Wrath of the Dragon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k WP:GENRE |
paragrap pertama |
||
(16 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20:
|gross = ¥1.10 billion ($12.2 million)<ref>{{cite web|url=http://www.the-numbers.com/movie/Dragon-Ball-Z-Movie-13-Wrath-of-the-Dragon#tab=video-sales |title=Dragon Ball Z Wrath of the Dragon DVD Sales |work=The Numbers |accessdate=2014-05-01}}</ref>
}}
'''Dragon Ball Z: Wrath of the Dragon'''
== Sinopsis ==
Menceritakan tentang seorang anak kecil
Filmnya kemudian beralih ke bumi di mana sedang ada perampokan bank. Si perampok lari ketika Great Saiyaman menghentikan mobil dengan kakinya dan memukul bagian depannya membuat para penjahat terlontar keluar dari mobil untuk melawan Great Saiyaman II. Mereka membekuk para penjahat dan mengirim mereka ke polisi, di sisi lain mereka sedang dimata-matai oleh pria tua aneh. Sesaat kemudian, mereka dipanggil lagi dari sekolah mereka untuk menyelamatkan pria tua yang ingin bunuh diri. Ketika mereka tiba di lokasi, mereka menemukan kalau dia adalah pria yang sama yang telah memata-matai mereka. Setelah menyelamatkannya, kakek itu memperkenalkan dirinya sebagai [[Hoi]] dan memberi tahu keduanya
Mereka tiba
Singkatnya setelah Tapion dibebaskan, bagian tubuh bawah Hirudegarn mulai merusak Kota Barat. [[Gohan]] dan [[Videl]] tiba di lokasi untuk menyelidiki, tetapi sesaat setelah mereka tiba, mereka hampir tersapu oleh ekor monster. Mereka melakukan pose Great Saiyaman mereka, akan tetapi kaki Hirudegarn tak tertarik; dia melempar kedua pahlawan itu ke sudut jalan, menyebabkan [[Videl]] kehilangan helmnya dan [[Gohan]] kehilangan ikat kepala dan kacamatanya. [[Gohan]], dengan dukungan [[Videl]], segera membalas serangan itu. Setelah [[Gohan]] meningkatkan tenaganya sampai bentuk Ultimate-nya, [[Videl]] berpikir [[Gohan]] telah menang, tetapi [[Gohan]] mengatakan kalau ini belum berakhir. Tapion datang membantu [[Gohan]] dan [[Videl]] denga memainkan nada ajaib dengan Hero's Flutenya, melemahkan tubuh bagian bawah Hirudegarn dan menyebabkannya menghilang. Tapion meninggalkan tempat itu dan percaya kalau Hoi telah membunuh Minotia, adiknya Tapion.
Kemudian, saat [[Trunks]] mengunjungi Tapion lagi, Hoi berusaha untuk mencuri Hero's Flute dari Tapion. Hoi dihalangi oleh [[Trunks]]. Hoi yang cerdik memberi tahu [[Trunks]]
Tapion memulai ceritanya dengan ribuan tahun yang lalu. Di Planet Konats, sebuah planet di galaksi selatan dari alam semesta, sekelompok penyihir jahat, Kashvar, memantrai sebuah patung yang kemudian hidup, lalu menimbulkan perang di planet itu. Monster itu, Hirudegarm, mulai mengamuk dan membunuh semua orang yang menghalangi jalannya, menghancurkan planet itu. 2 pahlawan muda, Tapion dan adiknya Minotia, berhasil membekukan monster itu dengan memainkan divine ocarinas mereka, memberikan kesempatan pada seorang penyihir untuk memotongnya menjadi 2 dengan pedang ilahi. Karena Hirudegarn tak bisa dibunuh saat itu juga, tubuh bagian atasnya disegel dalam tubuh Tapion dan yang bawahnya dalam Minotia. Akan tetapi, rasa takut kalau monster itu mungkin muncul lagi suatu hari, kedua saudara itu dipisahkan, masing-masing disegel dalam sebuah kotak musik dan dilemparkan ke ujung galaksi. Kotak musik yang menyegel Tapion mendarat di bumi. Segera setelah itu, Hoi menjadi yakin untuk membangkitkan kembali monster itu untuk menguasai alam semesta. Dia membebaskan bagian bawah tubuh Hirudegarn di planet yang jauh dengan mudahnya menyingkirkan Minotia dengan membuat monster itu menginjak tubuhnya. Saat ini, di bumi Hoi berencana untuk menyatukan tubuh Hirudegarn dan melepaskan makhluk itu di bumi. Setelah mendengar cerita Tapion, [[Bulma]] memutuskan untuk membuat sebuah ruangan yang berdasarkan pada desain kotak musik yang hancur supaya Tapion bisa istirahat. Tapion mencoba tidur di dalam kamar barunya, tetapi dia memilik masalah mimpi buruk yang menyebabkannya menghancurkan kamar itu. Pada saat yang sama, bagian bawah tubuh Hirudegarn sekali lagi menyebabkan malapetaka, saat ia menarik banyak lelaki dan wanita ke ekornya untuk menyerap energi kehidupan mereka. Esok paginya, [[Goku]], anaknya, dan [[Videl]] tiba di rumah [[Bulma]] untuk memeriksa kamar yang hancur. Tapion muncul secara tiba-tiba, memperingatkan semua orang kalau bagian bawah Hirudegarn telah bebas. Jadi dia meminta seseorang untuk membunuhnya agar bagian atas Hirudegarn bangkit juga. Kemudian Hoi dan bagian bawah Hirudegarn muncul untuk menghentikan siapapun yang ingin membunuh Tapion. Ketika Tapion akan memainkan nada dari Hero's Flute, kekuatan dari bagian bawah Hirudegarn jadi sangat dekat dengan Tapion, menyebabkan bagian atas dalam tubuh Tapion bereaksi dan membebaskan dirinya. Hoi berhasil menjalankan rencananya dan dengan ini ia percaya tak akan ada yang bisa menghentikannya. Pertarungan pun dimulai. [[Goku]] berubah ke bentuk Super Saiya 2-nya, [[Goten]] berubah menjadi Super Saiya dan [[Gohan]] meningkatkan kekuatannya sampai potensi maksimumnya.
Mereka melancarkan serangan balasan, tetapi dengan cepat dikalahkan saat monster itu dengan mudahnya bisa menghindar dengan menteleportasikan dan membalas serangan mereka. [[Gohan]] digenggam dan tepat sebelum dia akan diremas menjadi bubur kertas oleh Hirudegarn, [[Vegeta]] menyelamatkannya dengan menembakkan sebuah Ki Blast ke lengan Hirudegarn dan ikut bertarung. Dia berubah menjadi Super Saiya 2 karena marah pada Hirudegarn yang menghancurkan rumahnya di Capsule Corporation. Setelah pertarungan singkat, [[Vegeta]] dilempar ke bangunan terdekat dan pingsan setelah dia menyelamatkan orang-orang dalam bangunan itu dari serangan lidah api Hirudegarn dengan menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuat perisai yang cukup kuat untuk menahan serangan. [[Goku]] datang untuk membantu tetapi masih tak sanggup memukul monster itu, ia dijepit sangat kuat dan akhirnya pingsan. [[Goten]] dan [[Trunks]] menjadi [[Goten]]ks. [[Goten]]ks, sekarang Super Saiya 3, tampak cukup bisa melawan monster itu dan ia menembakkan Continuous Die Die Missile ke arah sang monster. Hirudegarn diyakini sudah mati atau setidaknya dinetralisir, tetapi serangan itu hanya menyebabkan ia berevolusi ke bentuk
Sesaat kemudian, Tapion memainkan Hero's Flutenya lagi dan berhasil menyegel Hirudegarn ke dalam dirinya. Dia kemudian meminta [[Trunks]] untuk membunuh dirinya dengan pedangnya sendiri yang mana akan menghancurkan monster yang sudah terperangkap itu. [[Trunks]] pada mulanya bimbang, tetapi saat ia mau melakukannya Hirudegarn berhasil bebas terlebih dahulu. Hero's Flute pun hancur saat ini terjadi. Hoi (yang dari tadi sudah menonton seluruh pertarungan) mengejek Tapion karena kebodohannya, tetapi ia terbunuh saat Hirudegarn melangkah dan
▲Mereka melancarkan serangan balasan, tetapi dengan cepat dikalahkan saat monster itu dengan mudahnya bisa menghindar dengan menteleportasikan dan membalas serangan mereka. [[Gohan]] digenggam dan tepat sebelum dia akan diremas menjadi bubur kertas oleh Hirudegarn, [[Vegeta]] menyelamatkannya dengan menembakkan sebuah Ki Blast ke lengan Hirudegarn dan ikut bertarung. Dia berubah menjadi Super Saiya 2 karena marah pada Hirudegarn yang menghancurkan rumahnya di Capsule Corporation. Setelah pertarungan singkat, [[Vegeta]] dilempar ke bangunan terdekat dan pingsan setelah dia menyelamatkan orang-orang dalam bangunan itu dari serangan lidah api Hirudegarn dengan menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuat perisai yang cukup kuat untuk menahan serangan. [[Goku]] datang untuk membantu tetapi masih tak sanggup memukul monster itu, ia dijepit sangat kuat dan akhirnya pingsan. [[Goten]] dan [[Trunks]] menjadi [[Goten]]ks. [[Goten]]ks, sekarang Super Saiya 3, tampak cukup bisa melawan monster itu dan ia menembakkan Continuous Die Die Missile ke arah sang monster. Hirudegarn diyakini sudah mati atau setidaknya dinetralisir, tetapi serangan itu hanya menyebabkan ia berevolusi ke bentuk ke duanya. Sekarang dalam bentuknya yang seperti serangga, Hirudegarn mendorong [[Goten]]ks ke tanah dan memecah [[Goten]]ks kembali menjadi [[Goten]] dan [[Trunks]]. [[Gohan]] dan [[Videl]] kemudian dilempar ke sebuah bangunan dan [[Goku]] ke puing-puing. Akan tetapi, [[Goku]] tak menyerah dan tetap bertarung dengan semua kekuatannya.
▲Sesaat kemudian, Tapion memainkan Hero's Flutenya lagi dan berhasil menyegel Hirudegarn ke dalam dirinya. Dia kemudian meminta [[Trunks]] untuk membunuh dirinya dengan pedangnya sendiri yang mana akan menghancurkan monster yang sudah terperangkap itu. [[Trunks]] pada mulanya bimbang, tetapi saat ia mau melakukannya Hirudegarn berhasil bebas terlebih dahulu. Hero's Flute pun hancur saat ini terjadi. Hoi (yang dari tadi sudah menonton seluruh pertarungan) mengejek Tapion karena kebodohannya, tetapi ia terbunuh saat Hirudegarn melangkah dan meremukannya. Lalu kemudian [[Goku]] muncul lagi dalam bentuk Super Saiya 3 yang berkekuatan penuh dan pertarungan pun dimulai antara [[Goku]] dan Hirudegarn. Biarpun begitu, [[Trunks]] mencoba melawan Hirudegan juga menggunakan pedang Tapion dan berhasil memotong ekor monster itu, tetapi [[Goku]] menghentikan [[Trunks]]. [[Gohan]] berteriak pada [[Goku]] tentang kelemahan Hirudegarn yang mana telah ia lihat (kelemahannya adalah Hirudegarn akan memadat ketika dia menyerang). Dia menggunakn Dragon Fist-nya untuk melubangi Hirudegarn dan melenyapkan sang monster.
Kini setelah monsternya menghilang, Tapion menggunakan mesin waktu [[Bulma]] untuk kembali ke planet asalnya, setelah memberikan pedangnya pada [[Trunks]].
Baris 62 ⟶ 58:
{{rapikan}}
[[Kategori:Film animasi Dragon Ball]]
[[Kategori:Film anime]]
[[Kategori:Film Jepang tahun 1995]] |