Orang Mukomuko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Mengubah tingkat perlindungan pada "Orang Mukomuko": semoga kondusif. ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (kedaluwarsa 3 Februari 2022 09.17 (UTC)))
Abcdef242526 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Mukomuko
|native_name=Ughang Mukomuko
|image=[[File:Tarian Gandai Asli Mukomuko.jpg|275px]]
|caption=[[Tari Gandai]] khas masyarakat Mukomuko
| population = 43.750<ref>{{cite book|publisher =Badan Pusat Statistik|title = Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010|year=2011|isbn = 9789790644175|url = http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html}}</ref>
|poptime=60.000 (perkiraan){{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}
|popplace=[[Kabupaten Mukomuko]]
|langs=[[Bahasa Mukomuko|Mukomuko]]
|rels=[[Islam]]
|related=[[Minangkabau]], [[Suku Rejang]], [[Suku Pekal]]
}}
 
'''Suku Mukomuko''' atauadalah disebut[[kelompok '''Muke-Muke'''etnis]] yang mendiami wilayah yang sekarang masuk Kabupaten [[Kabupaten Mukomuko|Mukomuko]], [[Bengkulu]] yang mendekatiterletak di perbatasan wilayah dengan [[SumatraSumatera Barat]] di utara.{{sfn|Pemerintah Kabupaten Mukomuko|8 Juli 2009}}{{sfn|Rismadona|2017|pp=670}} Orang Mukomuko bertutur dengan [[bahasa Mukomuko]]. Bahasa in memiliki pengaruh yang kuat dari [[bahasa Minangkabau]]. Selain bahasa, unsur-unsur kebudayaan Mukomuko juga banyak dipengaruhi oleh [[Budaya Minangkabau|kebudayaan Minangkabau]]. Dalam sistem kekerabatan, mereka mengamalkan prinsip penarikan garis keturunan [[matrilineal]], sebagaimana yang berlaku di daerah ''[[Ranah Minang]]''.{{sfn|Rismadona|2017|pp=670}}{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=19}}{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=22}}
 
Orang Minang Mukomuko mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Mukomuko, yang memiliki persamaan dengan [[bahasa Minangkabau]]. Selain bahasa, unsur-unsur kebudayaan Mukomuko banyak memiliki persamaan dengan [[Budaya Minangkabau|kebudayaan Minangkabau]]. Dalam sistem kekerabatan, mereka mengamalkan prinsip penarikan garis keturunan [[matrilineal]], sebagaimana yang berlaku di daerah [[Minangkabau]].{{sfn|Rismadona|2017|pp=670}}{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=19}}{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=22}}
 
Daerah Mukomuko termasuk wilayah [[Rantau|rantau Minangkabau]] atau dalam [[tambo Minangkabau]] disebut ''ombak nan badabua'' yakni daerah sepanjang pesisir pantai barat dari Padang hingga Bengkulu Selatan. Daerah ini pernah menjadi bagian wilayah [[Kerajaan Inderapura]] yang berkedudukan di [[Kabupaten Pesisir Selatan]]. Sejak masa kolonial Inggris, Mukomuko dipisahkan menjadi bagian administratif Bengkulu, sebagaimana yang telah berlangsung setelah kemerdekaan Indonesia.{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=18}}{{sfn|Pemerintah Kabupaten Mukomuko|8 Juli 2009}}
Baris 22 ⟶ 21:
 
== Populasi ==
Saat ini, daerah Mukomuko masuk ke dalam wilayah Bengkulu, berbatasan dengan dua provinsi yakni [[Jambi]] dan [[SumatraSumatera Barat]]. Penduduk asli Mukomuko terdiri dari dua suku, yaitu Minangsuku Mukomuko dan [[Suku Pekal|Pekal]]. Terbentuknya Mukomuko sebagai [[Kabupaten Mukomuko|kabupaten]] setelah [[Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan]] menyebabkan masyarakat yang mendiami Mukomuko semakin beragam.{{sfn|Pemerintah Kabupaten Mukomuko|8 Juli 2009}}
 
Jumlah orang Mukomuko belum diketahui secara pasti, tetapi ada perkiraan sekitar 60.000 jiwa. Pada masa akhir 1990-an, jumlah penduduk di daerah asalnya tadi, yaitu Kecamatan Mukomuko Utara sekitar 39.000 jiwa, dan Kecamatan Mukomuko Selatan sekitar 31.000 jiwa.{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}} Sebagian besar orang Mukomuko hidup dari usaha pertanian, nelayan, dan berdagang. Sebagian lainnya berpenghidupan sebagai pedagang.  Dalam pertanian, seperti yang dilakukan oleh penduduk Bengkulu Utara umumnya, mereka bercocok tanam di sawah dan di ladang. Dalam perkebunan, mereka bertanam kelapa, karet, kopi, dan cengkih.{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}
 
Orang-Mukomuko umumnya memeluk agama [[Islam]]. Sistem kepercayaan asli setempat masih tampak juga dalam kehidupan sehari-hari. Kesenian tampak berciri kesenian dengan pengaruh Minang yang menonjol.{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}
 
== Adat istiadat ==
Adat yang berlaku di Mukomuko bersumber kepada [[adat Minangkabau]] yang dijelaskan lewat ungkapan atau petatah-petitih. Orang Mukomuko mengenal falsafah ''[[Adaik basandi sarak, sarak basandi kitabullah|adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah]]''.{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=22-24}}
 
Orang Mukomuko mengenal tipe kesatuan kerabat yang disebut "kaum". Ada enam kaum di Mukomuko yaitu: Kaum Berenam di Hulu, Kaum Delapan di Tengah, Kaum Empat Belas, Kaum Berenam di Hilir, Kaum Lima Suku, dan Kaum Gersik. Setiap kaum dikepalai oleh seorang kepala kaum. Kepala kaum menjadi penanggung jawab pelaksanaan adat pada tingkat keluarga seperti pesta pernikahan, khitanan, dan sunat rasul.{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=19-21}}
 
Sistem kekerabatan Mukomuko ditarik berdasarkan garis keturunan ibu atau disebut [[matrilineal]]. Setelah menikah, suami akan melepaskan keanggotaan kekerabatannya dan memasuki kekerabatan istrinya atau dikenal sebagai semenda (dari [[Bahasa Minangkabau|bahasa Minang]]: ''sumando''). Sistem ini membuat anak perempuan mempunyai kedudukan lebih diutamakan karena anak perempuan menjadi penerus keturunan ibunya.{{sfn|Eni Irma Yunita|2014|pp=34}}
 
Dalam perkawinan, orang Mukomuko menganut sistem perkawinan eksogami sebagaimana halnya yang berlaku dalam adat Minangkabau. Pihak-pihak yang kawin harus mempunyai keanggotaan klan/marga yang tidak sama. Walaupun secara agama sah, tetapi jika dilanggar, pihak bersangkutan akan menerima sanksi sosial berupa tersingkir atau terasing di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=25}}{{sf|Devi Marlina|2017|pp=183-184}}{{sf|Devi Marlina|2017|pp=190}}{{sfn|Rismadona|2017|pp=675}}
Baris 40 ⟶ 39:
 
== Bahasa ==
Sehari-hari, orang Mukomuko menggunakan setidaknya dua bahasa yakni bahasa Minang mukomukoMukomuko dan [[bahasa Pekal]] ditambahjuga dengan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa resmi. Situasi kebahasaan demikan yang demikian telah beriangsungberlangsung sejak lama sekali dengan sendirinya berpengaruh terhadap bahasa Minang Mukomuko, baik mengenai kaidah bahasa maupun terhadap pemakaian bahasa.{{sfn|Umar Manan, dkk|1986}}
 
Dalam penelitian Umar Manan, dkk dalam ''Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah SumatraSumatera Barat'' yang diterbitkan [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] pada 1983, disebutkan penutur asli bahasa Mukomuko diperkirakan sekitar 25.000 orang.{{sfn|Umar Manan, dkk|1986}}
 
Bahasa Mukomuko masih erat hubungannya dengan [[bahasa Minangkabau]],<ref>{{Cite web|url=http://118.98.223.79/petabahasa/infobahasa2.php?idb=38&idp=Bengkulu|title=Minangkabau - Peta Bahasa|website=118.98.223.79|access-date=2019-02-16}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> sehingga ahli-ahli linguistik masih menggolongkannya sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau. Pada tahun 2008, ahli linguistik sudah menggabungkan kode bahasanya dengan Minangkabau.<ref>{{Cite web|url=https://iso639-3.sil.org/request/2007-181|title=2007-181 {{!}} ISO 639-3|website=iso639-3.sil.org|access-date=2019-05-01}}</ref> Bahasa ini mempunyai kemiripan dengan dialek Pancuang Soal (dituturkan di selatan Kabupaten [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]], [[SumatraSumatera Barat]]) serta mempunyai wilayah sebar tutur di sebelah utara Kabupaten Mukomuko.{{sfn|Umar Manan, dkk|1986}}
 
== Referensi ==
Baris 82 ⟶ 81:
|author5 = Agustar Surin
|year = 1986
|work = Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah SumatraSumatera Barat
|publisher = [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]]
|ref = {{sfnRef|Umar Manan, dkk|1986}}
Baris 131 ⟶ 130:
{{Suku bangsa di Indonesia}}
 
[[Kategori:Suku bangsa di IndonesiaBengkulu]]
[[Kategori:Bengkulu]]
[[Kategori:Minangkabau]]