Suku Wolio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Mengubah tingkat perlindungan pada "Suku Wolio": semoga kondusif. ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (kedaluwarsa 3 Februari 2022 09.18 (UTC))) |
Mommy Debby (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Suku Wolio''' merupakan salah satu [[suku bangsa]] yang ada di [[Sulawesi Tenggara|Provinsi Sulawesi Tenggara]] yang tersebar di [[
== Bahasa ==
Baris 11:
# Suku Wolio juga memiliki tradisi memberi lubang rahasia di rumahnya. Mereka memilih kayu terbaiknya untuk diberi [[emas]] sebagai tanda pintu rahasia tersebut.
# Goraana Oputa/Maludju Wolio<ref>{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/Gorana-Oputa|title=Gorana Oputa » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia|website=budaya-indonesia.org|access-date=2019-03-30}}</ref> yaitu tradisi masyarakat dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw. Tradisi ini berawal dari kebiasaan di kerajaan Buton. Tradisi ini diawali dari membaca kitab berjanji.
# Qunua,<ref>{{Cite web|url=http://www.baubaukota.go.id/detailpost/dini-hari-prosesi-qunua-ramadhan-berlangsung-hikmad|title=DINI HARI PROSESI QUNUA RAMADHAN BERLANGSUNG HIKMAD|website=www.baubaukota.go.id|access-date=2019-03-30|archive-date=2019-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20190330003333/http://www.baubaukota.go.id/detailpost/dini-hari-prosesi-qunua-ramadhan-berlangsung-hikmad|dead-url=yes}}</ref> yaitu tradisi yang dilakukan masyarakat Buton pada pertengahan bulan Ramadhan. Tradisi ini diawali dengan ibadah Salat tarawih tepat pada pukul 24.00, lalu dilanjutkan dengan doa qunut, lalu ditutup oleh sahur bersama.
# Tuturiangana Andaala,<ref name=":0" /> biasa dikenal dengan sedekah laut. Tradisi ini dilakukan agar diberikan kelancaran saat beraktivitas di laut. Tradisi ini dilakukan oleh laki-laki yang membawa empat sesajen dari rakit kecil yang terbuat dari bambu. Setelah dilakukan do’a lalu kambing jantan disembelih dan darahnya diambil dengan gelas bambu. Darah kambing tersebut kemudian diletakkan di samping rakit sesaji.
# Mataa<ref name=":0" /> yaitu ritual adat yang digelar masyarakat Buton etnik cia-cia di desa Laporo yang merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang diperoleh.
Baris 24:
# [[Nanas]], merupakan simbol kesejahteraan. Dari buah nanas diharapkan bahwa [[masyarakat Buton]] agar mempunyai sifat seperti nanas, yang walaupun penuh duri dan berkulit tebal tetapi rasanya manis.
# Bosu-bosu, adalah buah dari [[pohon Butun]] (baringtonia asiatica), bosu-bosu mempunyai simbol keselamatan, keteguhan dan kebahagiaan.
# Ake, merupakan hiasan yang bentuknya seperti [[patra (daun]]). Ake mempunyai simbol
# [[Motif]] atau [[Ornamen (arsitektur)|ornamen]] yang digunakan oleh suku Wolio adalah [[daun]] dan [[bunga]]. [[Motif]] yang sering digunakan adalah, [[cempaka]], [[melati]], [[kamboja]], [[Ambalawi, Bima|ambalagi]], [[flamboyan]], dan [[kembang]].
Baris 68:
''<small>Bemo sau-saua</small>''
Lagu ''Tana Wolio'' meneritakan tentang daerah Wolio yang berlimpah akan kekayaan dan keindahan alamnya, seperti hasil [[tambang]], hasil laut, dan lainya.<ref>{{Cite web|url=http://www.kumpulanlagudaerah.web.id/2018/07/makna-arti-dan-lirik-lagu-tanah-wolio.html|title=Makna, Arti dan Lirik Lagu Tanah Wolio|website=Kumpulan Lagu Daerah|access-date=2019-03-29|archive-date=2019-03-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20190329233400/http://www.kumpulanlagudaerah.web.id/2018/07/makna-arti-dan-lirik-lagu-tanah-wolio.html|dead-url=yes}}</ref>
== Referensi ==
<references />
== Lihat pula ==
[[Kategori:Sulawesi Tenggara]]▼
* [[
* [[Bahasa Wolio]]
{{Suku bangsa di Indonesia}}
▲[[Kategori:Suku bangsa di Sulawesi Tenggara]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia|Wolio]]
|