Kekuatan pangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
k fix |
||
(25 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:Iowa harvest 2009.jpg|thumb|300px|Panen jagung di Iowa, Amerika Serikat]]
'''Kekuatan pangan''' dalam politik internasional adalah penggunaan sumber daya [[pertanian]] sebagai alat kontrol politik di mana satu negara atau kelompok negara menawarkan komoditas kepada, atau menahannya dari negara atau kelompok negara lain untuk kepentingan tertentu.
Kekuatan pangan merupakan bagian
== Latar belakang sejarah ==
Pada era 1970-an, empat negara ini memiliki kemampuan mengekspor komoditas pertanian dalam skala yang dianggap cukup sebagai kekuatan pangan hipotetis, yaitu: Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.<ref name=":0" /><ref name=":
== Kebijakan ==
[[File:2005food import.png|thumb|300px|Impor pangan dunia pada tahun 2005]]
Politik pangan adalah aspek politik produksi, pengendalian, pengaturan, pemeriksaan, dan [[Distribusi (bisnis)|distribusi]] pangan. Politik pangan itu sendiri dipengaruhi oleh perdebatan [[etika]], [[budaya]], [[Kedokteran|medis]] dan [[lingkungan]] tentang bagaimana
Pada tahun 1974 Earl Butz,
=== Kekuatan pangan dan ketahanan pangan ===
[[Ketahanan pangan]] dan kekuatan pangan tidaklah sama. Namun
=== Kekuatan pangan dan embargo ===
[[Image:Fidel Castro - UN General Assembly 1960.jpg|thumb|180px|right|[[Fidel Castro]] dalam sebuah pertemuan Sidang Umum PBB]]
[[Embargo]] tidak sama dengan kekuatan pangan tetapi kekuatan pangan bisa digunakan dalam embargo. Faktanya, embargo yang tidak memasukkan komoditas pangan dalam daftar
Pada awal 1980-an, Amerika Serikat mengembargo komoditas gandum terhadap [[Uni Soviet]]. Hal ini adalah tindakan AS dalam memanfaatkan kekuatan pangan meskipun hal itu tidak terkonfirmasi. Soviet kemudian mengimpor biji-bijian dari pemasok yang berbeda; embargo menyebabkan peningkatan impor biji-bijian selama periode waktu itu tetapi dengan biaya yang lebih tinggi.<ref name=":3" /> Upaya embargo pangan yang gagal lainnya yaitu yang diterapkan oleh [[Dewan Keamanan
Contoh lain lagi yaitu embargo Amerika Serikat terhadap Kuba.<ref>{{Cite book|last=Kaplowitz|first=Donna Rich|date=1998|url=https://archive.org/details/anatomyoffailede0000kapl/page/n10/mode/1up|title=Anatomy of a failed embargo : U.S. sanctions against Cuba|location=Boulder|publisher=Lynne Rienner Publishers|url-status=live}}</ref> Embargo ini masih berlangsung, dan, karena situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kuba yang menurun, embargo tersebut menuai banyak kecaman.<ref>{{Cite news|last=Chaguaceda|first=Armando|last2=Fusco|first2=Coco|date=7 Agustus 2021|title=Cubans Want Much More Than an End to the U.S. Embargo|url=https://www.nytimes.com/2021/08/07/opinion/sunday/cuba-embargo-protest.html|work=New York Times|access-date=31 Januari 2022}}</ref>
==
=== Kondisi struktural ===
Kekuatan pangan hanya dapat digunakan secara efektif jika kondisi struktural tertentu berlaku:<ref>{{Cite
# ''[[Kelangkaan]]'': Jika [[permintaan]] tinggi dan [[penawaran]] terbatas, nilai komoditas tertentu meningkat. Harga seringkali mencerminkan potensi barang sebagai senjata karena menunjukkan nilai penting yang melekat padanya. Contoh: Jika seorang konsumen bersedia membayar mahal sesuatu dari segi keuangan, dia juga mungkin bersedia membayar mahal dalam konsesi-konsesi politik.
# ''[[Penawaran dan permintaan|Suplai]] yang terpusat'': Pasokan seharusnya hanya berada di tangan segelintir produsen/penjual, yang memungkinkan persaingan terbatas, penetapan harga, atau potensi monopoli.
# ''Permintaan'' ''yang tersebar'': Penjual memiliki kemampuan untuk mengendalikan konsumen satu sama lain serta menaikkan harga, atau membuat persyaratan tertentu. Hal ini mendukung penggunaan pangan sebagai senjata ekonomi.
# ''Kemandirian tindakan'': Untuk memastikan efektivitas, penjual/produsen harus dapat mengontrol asetnya sendiri. Penjual/produsen juga harus dapat mengendalikan [[Produksi|proses produksi]] (mungkin melalui kontrol pemerintah atas perusahaan produsen), atau dia harus memiliki akses ke sarana di ranah yang berbeda untuk memastikan bahwa dia dapat mempertahankan atau memperluas kendali atas asetnya.
Keempat kondisi di atas harus hadir bersamaan untuk mengubah aset ekonomi pangan menjadi sebuah instrumen politik.
=== Penggunaan kekuatan pangan sebagai senjata ekonomi ===
Ada beberapa
Penerapan kedua menyangkut [[kebijakan ekonomi]] negara pembeli yang tidak berkaitan dengan [[Kontrak serah|transaksi]] barang. Kaitannya yaitu dengan keseimbangan [[neraca pembayaran]], masalah umum seperti [[inflasi]] atau [[Pajak|perpajakan]] dan [[penguasaan tanah]]. Perbedaannya dengan yang pertama yaitu tidak ada hubungan antara latar belakang kondisi-kondisi yang terjadi dengan proses transfer produk.<ref name=":0" /><ref name=":7" />
Kondisi tersebut di atas mengacu pada ranah ekonomi kehidupan. Sebuah bentuk penerapan dalam ranah politik berkaitan dengan pembeli luar negeri dan kebijakan pertahanan. Banyak yang percaya adanya ambang batas moral antara ekonomi dan politik sehingga penggunaan sarana ekonomi untuk keuntungan politik akan dipertanyakan. Contoh penggunaan senjata ekonomi untuk tujuan politik yaitu pemboikotan terhadap negara tertentu serta pembelian suara di PBB.<ref name=":0" /><ref name=":7" />▼
▲
Penerapan keempat berkaitan dengan asumsi dasar kategori ketiga: pemerintah tidak lagi menerima satu sama lain sebagai yang sah. Tujuan ekonomi tidak lagi dilihat sebagai sarana untuk mempengaruhi pemerintah negara lawan, melainkan untuk merangsang oposisi dan mencapai penggulingan atau penyerahan pemerintah.<ref name=":0" /><ref name=":7" />▼
▲Penerapan
=== Amerika Serikat ===
[[File:Barley.jpg|thumb|right|240px|Ladang jelai sebagai pakan ternak yang utama.]]
Pada saat Amerika Serikat menjadi negara yang
AS
AS telah mengubah pendiriannya sejak tahun 1970-an, ketika [[Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat|Departemen Luar Negeri]] dan [[Badan Intelijen Pusat|CIA]] mengeluarkan laporan yang mengeksplorasi potensi embargo pangan.<ref>{{Cite book|last=Butler|first=Nick|date=1986|url=https://
=== Afrika ===
Politik pangan di [[Afrika]] berbeda dengan kasus di [[Amerika Utara]] dan [[Eropa]], di mana terdapat penggunaan kekuatan pangan dalam skala kecil di Afrika, khususnya di Sudan.<ref name=":10">{{Cite journal|last=Bush|first=Ray|date=1996|title=The Politics of Food and Starvation|journal=Review of African Political Economy|volume=23|issue=68|pages=169-195|doi=10.1080/03056249608704194}}</ref> Beberapa ahli mengatakan bahwa [[kelaparan]] dan [[Ketahanan pangan|kerawanan pangan]] di Afrika disebabkan oleh produksi pangan yang tidak
==== Sudan ====
[[Image:Sudan sat.jpg|thumb|right|Citra satelit wilayah negara [[Sudan]]]]
Kelaparan umumnya dibentuk oleh dua teori. Yang pertama adalah terjadinya
Sebagai contoh, ada unsur kesengajaan dalam peristiwa kelaparan di Sudan tahun 1980-an
Kelaparan di Sudan pada tahun 1998 adalah bencana kemanusiaan yang disebabkan
== Referensi ==
Baris 72 ⟶ 73:
* Robert L. Paarlberg, ''Food, Oil and Coercive Power'', in Mark W. Zacher (ed.), ''The International political economy of natural resources.'', Edward Elgar Publishing, 1993, {{ISBN|1-85278-602-7}}, [https://archive.org/details/internationalpol0000unse_b0q7/page/n9/mode/2up]
* {{cite journal|author1=Thorald K. Warley|title=Agriculture in International Economic Relations|journal=American Journal of Agricultural Economics|date=Desember 1976|volume=58|issue=5|pages=820–830|doi=10.2307/1239978|jstor=1239978|url=http://ageconsearch.umn.edu/record/283828/files/19-00105AAEA_0474.pdf}}
{{Kekuasaan internasional}}
[[Kategori: Politik pangan]]
[[Kategori: Ilmu pangan]]
|