Indeks massa tubuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah isi dan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(18 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Indeks massa tubuh''' (IMT) atau '''indeks Quetelet''' merupakan proksi heuristik untuk [[lemak tubuh]] manusia berdasarkan berat badan seseorang dan tinggi. IMT tidak benar-benar mengukur persentase lemak tubuh. Itu ditemukan antara tahun 1830 dan 1850 oleh [[polymath]] asal [[Belgia]] [[Adolphe Quetelet]] selama pengembangan "fisika sosial".<ref>{{cite journal| last=Eknoyan| first=Garabed| year=2008| month=January| title=Adolphe Quetelet (1796–1874)—the average man and indices of obesity| journal=Nephrol. Dial. Transplant.| volume=23| issue=1| pages=47–51| pmid = 17890752| doi = 10.1093/ndt/gfm517}}</ref>
{{Sedang ditulis}}
 
Indeks massa tubuh (IMT) adalah metode yang digunakan untuk menentukan status gizi seseorang. Pada usia [[remaja]], penentuan ini didasarkan pada perhitungan IMT yang kemudian dicocokkan dengan gafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin. Standar normal ideal yang digunakan untuk orang [[dewasa]] berusia di atas 20 tahun adalah IMT antara 20 hingga 25,0. Seseorang dikatakan memiliki berat badan berlebih jika IMT antara 25,0 hingga 29,9. Jika IMT < 20 berarti berat badan kurang dan IMT ≥30 berarti [[obesitas]].<ref>{{Cite journal|last=Oktaviani|first=Wiwied Dwi|last2=Saraswati|first2=Lintang Dian|last3=Rahfiludin|first3=M. Zen|date=2012|title=HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK, POLA KONSUMSI, KARAKTERISTIK REMAJA DAN ORANG TUA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) (Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012)|url=https://media.neliti.com/media/publications/18843-ID-hubungan-kebiasaan-konsumsi-fast-food-aktivitas-fisik-pola-konsumsi-karakteristi.pdf|journal=Jurnal Kesehatan Masyarakat|volume=1|issue=2|pages=542-553}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Mawi|first=Martiem|date=2004|title=Indeks massa tubuh sebagai determinan penyakit jantung koroner pada orang dewasa berusia di atas 35 tahun|url=https://core.ac.uk/download/pdf/144967117.pdf|journal=Jurnal Kedokteran Trisakti|volume=23|issue=3|pages=87-92}}</ref>
'''Indeks massa tubuh''' (IMT) atau '''indeks Quetelet''' merupakan proksi heuristik untuk [[lemak tubuh]] manusia berdasarkan berat badan seseorang dan tinggi. IMT tidak benar-benar mengukur persentase lemak tubuh. Itu ditemukan antara tahun 1830 dan 1850 oleh [[polymath]] asal [[Belgia]] [[Adolphe Quetelet]] selama pengembangan "fisika sosial".<ref>{{cite journal| last=Eknoyan| first=Garabed| year=2008| month=January| title=Adolphe Quetelet (1796–1874)—the average man and indices of obesity| journal=Nephrol. Dial. Transplant.| volume=23| issue=1| pages=47–51| pmid = 17890752| doi = 10.1093/ndt/gfm517}}</ref>
 
Jika IMT seseorang berada di luar rentang IMT yang dinyatakan sehat, risiko kesehatan mereka bisa meningkat secara signifikan. Berat tubuh berlebih dapat berdampak pada berbagai kondisi kesehatan, seperti [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes tipe 2,]] [[tekanan darah tinggi]] dan [[penyakit kardiovaskular]]. Sementara berat tubuh yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya [[malnutrisi]], [[osteoporosis]] dan [[anemia]]. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung dan tidak pula mempertimbangkan usia, jenis kelamin, [[etnis]] atau massa otot pada orang dewasa.<ref>{{Cite web|date=2018-11-09|title=Obesity: What is BMI in adults, children, and teens|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/323622|website=www.medicalnewstoday.com|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>
Indeks massa tubuh (IMT) adalah metode yang digunakan untuk menentukan status gizi seseorang. Pada usia [[remaja]], penentuan ini didasarkan pada perhitungan IMT yang kemudian dicocokkan dengan gafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin. Standar normal ideal yang digunakan untuk orang [[dewasa]] berusia di atas 20 tahun adalah IMT antara 20 hingga 25,0. Seseorang dikatakan memiliki berat badan berlebih (''overweight'') jika IMT antara 25,0 hingga 29,9. Jika IMT < 20 berarti berat badan kurang (''underweight'') dan IMT ≥30 berarti [[obesitas]].<ref>{{Cite journal|last=Oktaviani|first=Wiwied Dwi|last2=Saraswati|first2=Lintang Dian|last3=Rahfiludin|first3=M. Zen|date=2012|title=HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK, POLA KONSUMSI, KARAKTERISTIK REMAJA DAN ORANG TUA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) (Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012)|url=https://media.neliti.com/media/publications/18843-ID-hubungan-kebiasaan-konsumsi-fast-food-aktivitas-fisik-pola-konsumsi-karakteristi.pdf|journal=Jurnal Kesehatan Masyarakat|volume=1|issue=2|pages=542-553}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Mawi|first=Martiem|date=2004|title=Indeks massa tubuh sebagai determinan penyakit jantung koroner pada orang dewasa berusia di atas 35 tahun|url=https://core.ac.uk/download/pdf/144967117.pdf|journal=Jurnal Kedokteran Trisakti|volume=23|issue=3|pages=87-92}}</ref>
 
== Asal usul Indeks Massa Tubuh sebagai standar untuk menentukan kondisi kesehatan ==
Jika IMT seseorang berada di luar rentang IMT yang dinyatakan sehat, risiko kesehatan mereka bisa meningkat secara signifikan. Berat tubuh berlebih dapat berdampak pada berbagai kondisi kesehatan, seperti [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes tipe 2,]] [[tekanan darah tinggi]] dan [[penyakit kardiovaskular]]. Sementara berat tubuh yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya [[malnutrisi]], [[osteoporosis]] dan [[anemia]]. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung dan tidak pula mempertimbangkan usia, jenis kelamin, [[etnis]] atau massa otot pada orang dewasa.<ref>{{Cite web|date=2018-11-09|title=Obesity: What is BMI in adults, children, and teens|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/323622|website=www.medicalnewstoday.com|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>
IMT pertama kali ditemukan oleh [[Adolphe Quetelet]], seorang [[matematikawan]] yang juga mempelajari [[astronomi]], [[statistika]] dan [[sosiologi]]. Model Quetelet berasal dari penelitiannya terhadap partisipan asal [[Perancis]] dan [[Skotlandia]] dan tidak termasuk partisipan lain yang bukan [[orang kulit putih]] [[Eropa]]. Model ini menunjukkan bahwa ada standar rata-rata massa tubuh selama mereka menyerupai rata-rata pria kulit putih Eropa. Akibatnya, karya Quetelet digunakan sebagai pembenaran ilmiah untuk [[eugenika]]–[[sterilisasi]] [[orang-orang kulit berwarna]], imigran dan penyandang [[disabilitas]]. Perhitungan IMT yang digunakan dengan cara berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi tinggi badan (dalam satuan meter persegi) merupakan formula matematis yang tidak pernah diniatkan untuk menentukan massa tubuh seseorang atau kondisi kesehatannya. Namun, pada abad ke-20, perusahaan [[asuransi]] [[Amerika]] mulai mengadopsi model Quatelet sebagai cara untuk menentukan uang perlindungan bagi pemegang [[Polis asuransi|polis]]. Akhirnya, konsep berat tubuh sebagai indikator kondisi kesehatan bermula dan menjadi tren yang masih digunakan hingga saat ini.<ref>{{Cite web|title=The problematic origins of BMI {{!}} Sports|url=https://thelinknewspaper.ca/article/the-problematic-origins-of-bmi|website=thelinknewspaper.ca|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>
== Pentingnya mengetahui Indeks Massa Tubuh ==
Dalam beberapa kasus, IMT dapat membantu dokter dalam menentukan status kesehatan seseorang secara keseluruhan dan risiko terserang penyakit kronis. Namun, tetap saja [[dokter]] tidak hanya mengandalkan IMT sebagai faktor pertimbangan karena IMT tidak sepenuhnya merupakan penilaian yang dapat diandalkan untuk setiap bentuk tubuh yang berbeda. Angka-angka IMT perlu diketahui karena dapat menjadi sinyal tentang kondisi kesehatan seseorang. IMT yang rendah bisa saja menandakan bahwa seseorang mengalami [[kurang gizi]]. Kemungkinan tubuhnya tidak mampu melakukan penyerapan [[nutrisi]] dengan baik atau orang tersebut tidak mendapatkan asupan [[kalori]] yang yang cukup untuk menunjang aktivitasnya. Sebaliknya, jika angka IMT lebih tinggi menandakan bahwa seseorang memiliki risiko [[penyakit jantung]], [[Diabetes melitus|diabetes]] dan [[kanker]] tertentu yang lebih tinggi daripada seseorang dengan IMT yang normal. Dengan mengetahui hal ini, dokter dapat merujuk [[pasien]] pada [[Dietitian|penata diet]] yang terdaftar untuk membantu pasien mendapatkan berat badan ideal dan mengurangi risiko timbulnya berbagai masalah kesehatan.<ref>{{Cite web|title=Why Is BMI Important?|url=https://healthyeating.sfgate.com/bmi-important-8377.html|website=Healthy Eating {{!}} SF Gate|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>
 
Asal== usulFisiologi Indeks Massa Tubuh sebagai standar untuk menentukan konisi kesehatan ==
[[Penelitian]] baru-baru ini tentang hubungan antara kenaikan IMT terhadap berbagai penyakit dilakukan untuk menentukan patofisiologi kondisi tersebut. Ada suatu studi yang mengevaluasi tingkat sel progenitor stroma mesenchymal dan [[sel progenitor]] yang terdapat pada partisipan yang sehat dengan IMT < 30 dan pada partisipan yang sehat dengan IMT > 30. Peneliti menemukan bahwa ada peningkatan sel progenitor sebanyak 5 kali lipat pada partisipan dengan IMT lebih besar dari 30. Penelitian ini dilakukan untuk mengelaborasi penelitian lain yang menunjukkan adanya peningkatan [[sel darah putih]] dan hubungannya dengan [[neoplasma]] pada penderita obesitas. Sel progenitor dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan [[tumor]], di mana tumor membutuhkan [[angiogenesis]] dan [[vaskulogenesis]] untuk berkembang biak. Ketika [[Adiposit|jaringan adiposa putih]] memobilisasi sel-sel progenitor, mereka digunakan oleh tumor untuk mendukung perkembangbiakkan [[kanker]].<ref>{{Cite book|last=Zierle-Ghosh|first=Asia|last2=Jan|first2=Arif|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535456/|title=Physiology, Body Mass Index|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30571077}}</ref>
 
IMT dan persentase lemak tubuh yang tinggi terkait dengan [[resistensi insulin]]. Resistensi insulin meningkat secara bertahap sesuai dengan tingkat IMT dan tingkat lemak tubuh secara sekunder.<ref>{{Cite journal|last=Martinez|first=Keilah E.|last2=Tucker|first2=Larry A.|last3=Bailey|first3=Bruce W.|last4=LeCheminant|first4=James D.|date=2017-07-25|title=Expanded Normal Weight Obesity and Insulin Resistance in US Adults of the National Health and Nutrition Examination Survey|url=https://www.hindawi.com/journals/jdr/2017/9502643/|journal=Journal of Diabetes Research|language=en|volume=2017|pages=e9502643|doi=10.1155/2017/9502643|issn=2314-6745}}</ref> [[Diabetes melitus tipe 2|Diabetes tipe 2]] ditandai dengan adanya resistensi insulin dan defisiensi [[insulin]] relatif sehingga penting untuk melakukan identifikasi dini sebagai strategi pencegahan diabetes melitus. Akumulasi [[lemak viseral]] secara khusus diasumsikan memainkan peranan penting dalam [[etiologi]] resistensi insulin, terutama oleh paparan berlebihan pada organ [[hati]] terhadap [[asam lemak]] bebas sehingga menyebabkan resistensi insulin dan [[hiperinsulinemia]]. Peroxisome proliferator activated receptor- (PPAR-) agonis, meningkatkan sensitivitas insulin dan [[lipemia]] sebagian melalui peningkatan proliferasi jaringan adiposa dan kapasitas retensi lemak. Identifikasi korelasi (PPAR-) agonis dengan obesitas memerlukan IMT untuk mengembangkan kebijakan kesehatan masyarakat dan rekomendasi [[diet]] serta aktivitas fisik yang komprehensif dn efektif.<ref>{{Cite journal|last=Hettihewa|first=Menik|last2=Dharmasira|first2=Lalith|last3=Ariyaratne|first3=Chamil|last4=Jayasinghe|first4=Sudheera|last5=Weerarathna|first5=Thilak|last6=Imendra|first6=K G|date=2009-09-25|title=Correlation between BMI and insulin resistance in type 2 diabetes mellitus patients on pioglitazone treatment|url=https://www.researchgate.net/publication/244948589_Correlation_between_BMI_and_insulin_resistance_in_type_2_diabetes_mellitus_patients_on_pioglitazone_treatment|journal=Galle Medical Journal|volume=12|doi=10.4038/gmj.v12i1.1080}}</ref>
 
== PentingnyaKategori mengetahuidan interpretasi angka Indeks Massa Tubuh ==
Bagi orang dewasa usia 20 dan 20 tahun ke atas, interpretasi IMT menggunakan kategori status berat badan standar. Kategori tersebut sama, baik untuk laki-laki maupun perempuan, dari segala usia dan tipe tubuh.<ref name=":0">{{Cite web|last=CDC|date=2021-08-27|title=All About Adult BMI|url=https://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html|website=Centers for Disease Control and Prevention|language=en-us|access-date=2022-02-06}}</ref>
Dalam beberapa kasus, IMT dapat membantu dokter dalam menentukan status kesehatan seseorang secara keseluruhan dan risiko terserang penyakit kronis. Namun, tetap saja [[dokter]] tidak hanya mengandalkan IMT sebagai faktor pertimbangan karena IMT tidak sepenuhnya merupakan penilaian yang dapat diandalkan untuk setiap bentuk tubuh yang berbeda. Angka-angka IMT perlu diketahui karena dapat menjadi sinyal tentang kondisi kesehatan seseorang. IMT yang rendah bisa saja menandakan bahwa seseorang mengalami [[kurang gizi]]. Kemungkinan tubuhnya tidak mampu melakukan penyerapan [[nutrisi]] dengan baik atau orang tersebut tidak mendapatkan asupan [[kalori]] yang yang cukup untuk menunjang aktivitasnya. Sebaliknya, jika angka IMT lebih tinggi menandakan bahwa seseorang memiliki risiko [[penyakit jantung]], [[Diabetes melitus|diabetes]] dan [[kanker]] tertentu yang lebih tinggi daripada seseorang dengan IMT yang normal. Dengan mengetahui hal ini, dokter dapat merujuk [[pasien]] pada [[Dietitian|penata diet]] yang terdaftar untuk membantu pasien mendapatkan berat badan ideal dan mengurangi risiko timbulnya berbagai masalah kseh<ref>{{Cite web|title=The problematic origins of BMI {{!}} Sports|url=https://thelinknewspaper.ca/article/the-problematic-origins-of-bmi|website=thelinknewspaper.ca|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>atan.<ref>{{Cite web|title=Why Is BMI Important?|url=https://healthyeating.sfgate.com/bmi-important-8377.html|website=Healthy Eating {{!}} SF Gate|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!Indeks Massa Tubuh (IMT)
!Status berat badan
|-
|< 18,5
|Berat badan kurang (underweight)
|-
|18,5–24,9
|Normal
|-
|25,0–29,9
|Berat badan berlebih (overweight)
|-
|≥ 30
|Obesitas
|}
Namun, interpretasi IMT berbeda pada anak-[[Anak-anak|anak]] dan [[remaja]] meskipun dihitung menggunakan formula yang sama dengan IMT orang [[dewasa]]. Pada anak-anak dan remaja, IMT harus dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin karena perubahan jumlah lemak tubuh yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.<ref name=":0" />
 
IMT pada anak-anak dapat dihitung dengan rumus '''IMT = Berat badan (kg) : [ Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)]''', kemudian dibandingkan dengan nilai standar sebagai berikut.<ref name=":1">{{Cite news|last=Mardatila|first=Ani|date=2021-09-06|title=Cara Menghitung IMT Anak dan Kiat Makan Sehatnya|url=https://m.merdeka.com/sumut/cara-menghitung-imt-anak-dan-kiat-makan-sehatnya-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2022-02-06}}</ref>
== Fisiologi Indeks Massa Tubuh ==
[[Penelitian]] baru-baru ini tentang hubungan antara kenaikan IMT terhadap berbagai penyakit dilakukan untuk menentukan patofisiologi kondisi tersebut. Ada suatu studi yang mengevaluasi tingkat sel progenitor stroma mesenchymal dan [[sel progenitor]] yang terdapat pada partisipan yang sehat dengan IMT < 30 dan pada partisipan yang sehat dengan IMT > 30. Peneliti menemukan bahwa ada peningkatan sel progenitor sebanyak 5 kali lipat pada partisipan dengan IMT lebih besar dari 30. Penelitian ini dilakukan untuk mengelaborasi penelitian lain yang menunjukkan adanya peningkatan [[sel darah putih]] dan hubungannya dengan [[neoplasma]] pada penderita obesitas. Sel progenitor dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan [[tumor]], di mana tumor membutuhkan [[angiogenesis]] dan [[vaskulogenesis]] untuk berkembang biak. Ketika [[Adiposit|jaringan adiposa putih]] memobilisasi sel-sel progenitor, mereka digunakan oleh tumor untuk mendukung perkembangbiakkan [[kanker]].<ref>{{Cite book|last=Zierle-Ghosh|first=Asia|last2=Jan|first2=Arif|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535456/|title=Physiology, Body Mass Index|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30571077}}</ref>
 
'''Untuk perempuan'''
IMT dan persentase lemak tubuh yang tinggi terkait dengan [[Resistensi insulin|resistensi insulin.]] Resistensi insulin meningkat secara bertahap sesuai dengan tingkat IMT dan tingkat lemak tubuh secara sekunder.<ref>{{Cite journal|last=Martinez|first=Keilah E.|last2=Tucker|first2=Larry A.|last3=Bailey|first3=Bruce W.|last4=LeCheminant|first4=James D.|date=2017-07-25|title=Expanded Normal Weight Obesity and Insulin Resistance in US Adults of the National Health and Nutrition Examination Survey|url=https://www.hindawi.com/journals/jdr/2017/9502643/|journal=Journal of Diabetes Research|language=en|volume=2017|pages=e9502643|doi=10.1155/2017/9502643|issn=2314-6745}}</ref> [[Diabetes melitus tipe 2|Diabetes tipe 2]] ditandai dengan adanya resistensi insulin dan defisiensi [[insulin]] relatif sehingga penting untuk melakukan identifikasi dini sebagai strategi pencegahan diabetes melitus. Akumulasi [[lemak viseral]] secara khusus diasumsikan memainkan peranan penting dalam [[etiologi]] resistensi insulin, terutama oleh paparan berlebihan pada organ [[hati]] terhadap [[asam lemak]] bebas sehingga menyebabkan resistensi insulin dan [[hiperinsulinemia]]. Peroxisome proliferator activated receptor- (PPAR-) agonis, meningkatkan sensitivitas insulin dan [[lipemia]] sebagian melalui peningkatan proliferasi jaringan adiposa dan kapasitas retensi lemak. Identifikasi korelasi (PPAR-) agonis dengan obesitas memerlukan IMT untuk mengembangkan kebijakan kesehatan masyarakat dan rekomendasi [[diet]] serta aktivitas fisik yang komprehensif dn efektif.<ref>{{Cite journal|last=Hettihewa|first=Menik|last2=Dharmasira|first2=Lalith|last3=Ariyaratne|first3=Chamil|last4=Jayasinghe|first4=Sudheera|last5=Weerarathna|first5=Thilak|last6=Imendra|first6=K G|date=2009-09-25|title=Correlation between BMI and insulin resistance in type 2 diabetes mellitus patients on pioglitazone treatment|url=https://www.researchgate.net/publication/244948589_Correlation_between_BMI_and_insulin_resistance_in_type_2_diabetes_mellitus_patients_on_pioglitazone_treatment|journal=Galle Medical Journal|volume=12|doi=10.4038/gmj.v12i1.1080}}</ref>
 
Kurus = < 17&nbsp;kg/m²
 
Normal = 17–23&nbsp;kg/m²
 
Kegemukan = 23–27&nbsp;kg/m²
 
Obesitas = > 27&nbsp;kg/m²
 
'''Untuk laki-laki'''
 
Kurus = < 18&nbsp;kg/m²
 
Normal = 18–25&nbsp;kg/m²
 
Kegemukan = 25–27&nbsp;kg/m²
 
Obesitas = > 27&nbsp;kg/m²
 
Dalam menentukan status gizi anak [[balita]] usia 0-60 bulan, nilai IMT harus dibandingkan dengan nilai IMT standar [[WHO]] 2005 sedangkan pada anak dan remaja usia 5-19 tahun harus dibandingkan dengan referensi WHO/NCHS 2007.<ref name=":1" />
 
== IMT dan masalah obesitas ==
 
=== Asia dan Oseania ===
Pada tahun 1997 ketika WHO memprakarsai ''International Obesity Task Force'' (IOTF), IOTF denga bantuan Asosiasi Internasional untuk Studi Obesitas (IASO) mengusulkan kriteria kelebihan berat badan dengan IMT antara 25 dan 30 serta obesitas dengan IMT sama atau lebih dari 30,15. Dengan kriteria ini, prevalensi penderita obesitas di [[Jepang]] hanya 1,79% pada pria dan 3,00 pada wanita. Jika klasifikasi WHO terkait kriteria kelebihan berat badan diganti dengan kriteria obesitas dalam klasifikasi ''Japan Society for the Study of Obesity'' (JASSO) akan diperoleh empat tingkat obesitas sedangkan WHO hanya memiliki tiga tingkat obesitas. Hasil terbaru dari ''Japan Nutritional Survey'' 1999 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas (IMT ≥ 25) mencapai hampir 30% pada pria berusia 30-60 tahun dan wanita pada usia 50-70 tahun.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Kanazawa|first=Masao|last2=Yoshiike|first2=Nobuo|last3=Osaka|first3=Toshimasa|last4=Numba|first4=Yoshio|last5=Zimmet|first5=Paul|last6=Shuji|first6=Inoue|date=2002|title=Criteria and classification of obesity in Japan and Asia-Oceania|url=https://apjcn.nhri.org.tw/server/APJCN/11/s7/S732.pdf|journal=Asia Pacific Journal of Clinic and Nutrition|volume=11|pages=S732-S737}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!IMT
!JASSO
!WHO
|-
|< 18,5
|Berat badan kurang
|Berat badan kurang
|-
|18.5 ≥ – < 25
|Berat badan normal
|Berat badan normal
|-
|25 ≥ – < 30
|Obesitas kelas 1
|Pra-obesitas
|-
|30 ≥ – < 35
|Obesitas kelas 2
|Obesitas kelas 1
|-
|35 ≥ – < 40
|Obesitas kelas 3
|Obesitas kelas 2
|-
|≥ 40
|Obesitas kelas 4
|Obesitas kelas 3
|}
Untuk mengetahui apakah kriteria tersebut dapat diterapkan pada masyarakat di kawasan [[Asia]]-[[Oseania]], negara-negara anggota IASO megadakan pertemuan dua kali di [[Hong Kong|Hongkong]]. Mereka membandingkan data dari tujuh negara (Jepang, [[Korea]], [[Filipina]], [[Indonesia]], Hong Kong, [[Malaysia]] dan [[Thailand]]) dan memperoleh kesimpulan bahwa kriteria IMT ≥ 25 sebagai obesitas sesuai bagi masyarakat Asia-Oseania di mana asupan energi berasal dari [[karbohidrat]] (sekitar 60%). Kriteria kelebihan berat badan dengan IMT antara 23 dan 25 ditetapkan karena data Hong Kong menunjukkan secara jelas peningkatan penyakit terkait dengan obesitas terjadi secara signifikan pada subjek dengan IMT ≥ 23.<ref name=":2" />
 
=== Afrika ===
Di [[Afrika]], terjadi peningkatan pesat penderita obesitas di negara-negara yang mengalami transisi nutrisi dan disertai pula dengan peningkatan prevalensi penyakit kardiometabolik serta kematian dini. Tren obesitas di Afrika dari tahun 1980-2014 yang ditemukan pada 1,2 juta partisipan menunjukkan bahwa rata-rata IMT (kg/m²) berdasarkan kategori usia meningkat dari 21,0 menjadi 23,0 pada pria dan dari 21,9 menjadi 24,9 pada wanita, dengan perbedaan regional dan jenis kelamin yang signifikan. Peningkatan tren obesitas yang terjadi di wilayah selatan dan utara Afrika berada di atas estimasi global sedangkan di [[Afrika Barat]] dan [[Afrika Tengah|Tengah]] berada di bawah estimasi.<ref>{{Cite journal|last=Ramsay|first=Michèle|last2=Crowther|first2=Nigel J.|last3=Agongo|first3=Godfred|last4=Ali|first4=Stuart A.|last5=Asiki|first5=Gershim|last6=Boua|first6=Romuald P.|last7=Gómez-Olivé|first7=F. Xavier|last8=Kahn|first8=Kathleen|last9=Khayeka-Wandabwa|first9=Christopher|date=2019-01-17|title=Regional and sex-specific variation in BMI distribution in four sub-Saharan African countries: The H3Africa AWI-Gen study|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6407581/|journal=Global Health Action|volume=11|issue=Suppl 2|pages=1556561|doi=10.1080/16549716.2018.1556561|issn=1654-9716|pmc=6407581|pmid=30845902}}</ref>
 
=== Amerika Serikat ===
Di [[Amerika Serikat]], antara tahun 1980 hingga 2000, terjadi peningkatan prevalensi obesitas secara signifikan antara pria dan wanita. Peningkatan signifikan lebih lanjut terlihat pada pria tetapi tidak untuk wanita selama 2003-2004. Dalam sebuah survei perwakilan nasional yang dilakukan terhadap 2.638 pria dewasa (rata-rata usia 46,8 tahun) dan 2.817 wanita dewasa (rata-rata usia 48,4 tahun) dari ''National Health and Nutrition Examination Survey'' (NHANES) selama 2 tahun terakhir (2013-2014) dan 21.013 partisipan pada tahun 2005-2012, menunjukkan prevalensi obesitas yang disesuaikan dengan usia pada 2013-2014 adalah 35% di antara pria dan 40,4% di antara wanita. Persentase untuk pengidap obesitas kelas 3 adalah 5,5% untuk pria dan 9,9% untuk wanita. Prevalensi obesitas secara keseluruhan dan obesitas kelas 3 menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dan linear antara tahun 2005 hingga 2014. Namun, tidak ada tren yang signifikan untuk pria.<ref>{{Cite journal|last=Flegal|first=Katherine M.|last2=Kruszon-Moran|first2=Deanna|last3=Carroll|first3=Margaret D.|last4=Fryar|first4=Cheryl D.|last5=Ogden|first5=Cynthia L.|date=2016|title=Trends in Obesity Among Adults in the United States, 2005 to 2014|url=https://doi.org/10.1001/jama.2016.6458|journal=JAMA|volume=315|issue=21|pages=2284–2291|doi=10.1001/jama.2016.6458|issn=0098-7484}}</ref>
 
== Kelemahan Indeks Massa Tubuh dalam menentukan status kesehatan ==
Kelemahan IMT utamanya adalah tidak dapat mengukur risiko obesitas dan kematian dengan akurasi yang sama pada semua target populasi karena danya variasi komposisi dan distribusi lemak tubuh. IMT tidak mempertimbangkan massa lemak viseral dalam menentukan status kesehatan individu sehingga jika digunakan pada orang-orang tua dapat menyesatkan karena prevalensi penyakit yang sering terjadi, penurunan jumlah cairan tubuh kurangnya batasan yang spesifik untuk orang-orang dari kelompok usia tua. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena dapat mendorong mereka yang tergolong kelebihan berat badan untuk menurunkan berat badan.<ref>{{Cite journal|last=Bhurosy|first=Trishnee|last2=Jeewon|first2=Rajesh|date=2013|title=Pitfalls Of Using Body Mass Index (BMI) In Assessment Of Obesity Risk|url=https://www.foodandnutritionjournal.org/volume1number1/pitfalls-of-using-body-mass-index-bmi-in-assessment-of-obesity-risk/|journal=Current Research in Nutrition and Food Science Journal|language=en-US|volume=1|issue=1|pages=71–76}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 27 ⟶ 114:
* {{Google books|c5vp0_M_XgwC|Focus on Body Mass Index and Health Research}}
* {{Google books|PCU0RwDI6c4C|Human body size and the laws of scaling: physiological, performance, growth, longevity and ecological ramifications}}
* {{cite book|title=Handbook of Pediatric Obesity: Clinical Management|url=https://archive.org/details/liquidchromatogr0000ugle|author=Constantin V. Uglea|month=June|year=1996|publisher=[CRC Press]|isbn=978-0-8247-9720-1 }}
 
== Pranala luar ==
Baris 36 ⟶ 123:
** [http://apps.nccd.cdc.gov/dnpabmi/Calculator.aspx BMI calculator ages 2–19] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100107050437/http://apps.nccd.cdc.gov/dnpabmi/Calculator.aspx |date=2010-01-07 }}
** [http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/bmi/adult_BMI/english_bmi_calculator/bmi_calculator.htm BMI calculator ages 20 and older]
 
{{kesehatan-stub}}
 
[[Kategori:Bentuk tubuh]]