Kebun Raya Bogor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add flag icon Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
menambah pranala |
||
(59 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
|map_width=
|map_caption=Lokasi di Bogor
|type=[[Kebun botani]]
|location= {{flagicon image|City Flag of Bogor.svg}} [[Bogor]], [[Jawa Barat]]
|lat_d=-6.598587
Baris 17:
|area={{convert|87|ha|acre km2}}
|created={{start date|1817|5|18}}
|owner=[[Badan Riset dan Inovasi Nasional]]
|operator=[[KebunRaya.id]]
|visitation=|open=
|embedded=
|website=[http://
|founder=[[Caspar Georg Carl Reinwardt]]}}
'''Kebun Raya Bogor''' atau '''Kebun Botani Bogor''' (
Didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah [[Hindia Belanda]], Kebun Raya Bogor berkembang pesat di bawah kepemimpinan berbagai ahli botani terkenal termasuk [[Johannes Elias Teijsmann]], [[Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer]], dan [[Melchior Treub]]. Sejak didirikan, Kebun Raya Bogor berfungsi sebagai pusat penelitian utama pertanian dan hortikultura, dan merupakan kebun raya tertua di Asia Tenggara.<ref>{{Cite web|url=https://tools.bgci.org/garden.php?id=39?id=39|website=tools.bgci.org|access-date=2022-12-05}}</ref> Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu serta hari libur. Tiket masuknya Rp 30.000. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu ''Herbarium Bogoriense'', [[Museum Zoologi Bogor]], dan [[PUSTAKA]].
== Sejarah ==
[[Berkas:Bogor_kebun_raya.jpg|pus|jmpl|450px|Kebun Raya Bogor]]
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal [[Thomas Stamford Raffles]], yang mendiami [[Istana Bogor]] dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, [[W. Kent]], yang ikut membangun [[Kew Garden]] di [[London]], Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.▼
=== Latar belakang ===
[[Berkas:Olivia Raffles Monumen.jpg|200px|jmpl| Monumen Olivia Raffles]]
Kawasan yang kini menjadi Kebun Raya Bogor awalnya merupakan bagian dari "samida" (hutan buatan) yang kira-kira didirikan di masa [[Sri Baduga Maharaja]] (Prabu Siliwangi, 1474-1513) yang memerintah [[Kerajaan Sunda]], sebagaimana tertulis dalam [[prasasti Batutulis]]. Hutan ini dibuat untuk melindungi bibit pohon langka.<ref>{{Cite book|last=Iguchi|first=Masatoshi|date=2015-01-28|url=https://books.google.com/books?id=oQ5TBgAAQBAJ&q=history+of+bogor+botanical+garden+book&pg=PA161|title=Java Essay: The History and Culture of a Southern Country|publisher=Troubador Publishing Ltd|isbn=978-1-78462-151-3|language=en}}</ref> Hutan ini terbengkalai setelah kerajaan Sunda runtuh pada abad ke-16. Pada tahun 1744, [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC) mendirikan sebuah taman dan [[wastu]] di lokasi Kebun Raya yang sekarang ada di Buitenzorg (sekarang dikenal sebagai Bogor).
▲
Pada tahun 1814, [[Olivia Mariamne Devenish|Olivia Raffles]] (istri Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di [[Batavia]]. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.<ref>{{Cite web|title=KERKHOF IN DE PLANTENTUIN (KEBUN RAYA) VAN BUITENZORG (BOGOR) IN WEST-JAVA|url=http://www.dodenakkers.nl/artikelen/buitenland/252-bogor.html|website=dodenakkers.nl|access-date=2022-12-05|archive-date=2015-02-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20150217191559/http://www.dodenakkers.nl/artikelen/buitenland/252-bogor.html|dead-url=yes}}</ref>
=== 's Lands Plantentuin te Buitenzorg ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Olieverfschilderij voorstellende een tafereel uit de plantentuin te Buitenzorg TMnr 15-984.jpg|jmpl|Lukisan cat minyak yang menggambarkan kehidupan di ''Buitenzorg Plantentuin'' pada tahun 1899.]]
Setelah [[Perjanjian Inggris-Belanda 1814|Perjanjian Inggris-Belanda]] berlaku pada tahun 1814, Belanda mengirimkan kapal berisi para pejabat untuk mengambil alih kembali Hindia Belanda. Di antara mereka adalah ahli botani Belanda-kelahiran [[Prusia]], [[Caspar Georg Karl Reinwardt]], yang diangkat sebagai kepala pertanian, seni, dan sains di tanah koloni. Reinwardt tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri [[Herbarium Bogoriense]].
Setahun kemudian ia mengusulkan sebuah pendirian Kebun Raya, suatu langkah yang didukung oleh [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen|G.A.G.Ph. van der Capellen]]. Kebun raya itu secara resmi didirikan pada tanggal 18 Mei 1817 di samping tanah istana melalui kerjasama dengan dua ahli botani, William Kent dari Belanda dan James Hooper dari [[Kebun Botani Kew|Kew]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Maat|first=H.|date=2013-04-17|url=https://books.google.com/books?id=ycCLBQAAQBAJ&q=Rudolph+Scheffer+buitenzorg&pg=PT62|title=Science Cultivating Practice: A History of Agricultural Science in the Netherlands and its Colonies, 1863–1986|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-94-017-2954-3|language=en}}</ref> Kebun tersebut didirikan sebagai ''<nowiki/>'s Lands Plantentuin te Buitenzorg'' ("Kebun Raya di Buitenzorg").<ref>{{Cite web|date=2010-01-19|title=THE INDONESIAN BOTANIC GARDENS|url=http://www.bogor.indo.net.id/kri/bhist.htm|website=web.archive.org|access-date=2022-12-05|archive-date=2010-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20100119074431/http://www.bogor.indo.net.id/kri/bhist.htm|dead-url=yes}}</ref> Dia menjadi direktur utama selama lima tahun, dan mengumpulkan tanaman dan benih-benih yang memiliki potensi ekonomi dari seluruh nusantara untuk dibudidayakan. Sebagian besar pekerjaan taksonominya dikatalogkan oleh pendahulunya [[Carl Ludwig Blume]] pada tahun 1823, yang mencatat 914 tumbuhan di kebun raya tersebut.<ref name=":0" />
Sekitar 47 hektaree tanah di sekitar [[Istana Bogor]] dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari [[1817]] sampai [[1822]]. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain [[Nusantara]]. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan [[pertanian]] dan [[hortikultura]] di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.▼
▲Sekitar 47
Pada tahun [[1822]] Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. [[Carl Ludwig Blume]] yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis ([[spesies]]) tanaman serta menjadikan kebun raya sebagai markas Komisi Ilmu Alam. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh [[Johannes Elias Teysmann]] (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal [[Johannes van den Bosch]]. Dimulai di periode ini, kebun raya berada di pengawasan pengawasan staff Gubernur Jenderal.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1027945445|title=Kegagalan ilmuan Hindia Belanda.|last=Gross, Andrew.|isbn=978-602-9402-32-2|location=Komunitas Bambu|oclc=1027945445}}</ref> Dengan dibantu oleh [[Justus Karl Hasskarl]], ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).
Baris 53 ⟶ 56:
Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]]). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu ([[1880]] - [[1905]]).
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het Zo÷logisch Museum en laboratorium van 's Lands Plantentuin te Buitenzorg West-Java TMnr 10010799.jpg|jmpl|''Zoologisch Museum en Laboratorium'' dibangun pada tahun 1901, sekarang [[Museum Zoologi Bogor]].]]
Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. [[Carl Ludwig Blume]] (1822), JE. Teijsmann dan Dr. [[Justus Karl Hasskarl|Hasskarl]] (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan [[Simon Binnendijk]], Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. [[Melchior Treub]] (1881), Dr. [[Jacob Christiaan Koningsberger]] (1904), [[Van den Hornett]] (1904), dan Prof. Ir. [[Koestono Setijowirjo]] (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.
Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang [[koleksi]] tumbuh-tumbuhan [[Cryptogamae]], 25 [[spesies]] [[Gymnospermae]], 51 spesies [[Monocotyledonae]] dan 2200 spesies [[Dicotyledonae]], usaha pengenalan tanaman [[ekonomi]] penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya [[vanili]], [[kelapa sawit]], [[kina]], [[getah perca]], [[tebu]], [[ubi kayu]], [[jagung]] dari [[Benua Amerika|Amerika]], [[kayu besi]] dari [[Palembang]] dan [[Kalimantan]]), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Indonesische mannen poseren bij waringinbomen langs een laan in 's Lands Plantentuin te Buitenzorg TMnr 60043611.jpg|jmpl|Pohon beringin raksasa di Kebun Raya/Istana Bogor.]]
* [[Herbarium]]
* [[Museum]]
Baris 75 ⟶ 79:
* Kebun Gede
* Kebun Jodoh
Pada tahun 2020, Kebun Raya Bogor bersama 3 Kebun Raya milik BRIN lainnya (Cibodas, Purwodadi dan Bali) bekerjasama dengan pengelola pihak swasta yaitu [[PT Mitra Natura Raya|KebunRaya.id]], melalui skema [[Kemitraan pemerintah swasta]].<ref>https://money.kompas.com/read/2020/01/22/203800826/lakukan-ekspansi-dyandra-kelola-4-kebun-raya-</ref>
== Direktur<ref>{{Cite web|url=http://krbogor.lipi.go.id/id/Sejarah-Kebun-Raya-Bogor.html|title=Sejarah Kebun Raya Bogor|website=krbogor.lipi.go.id|access-date=2020-05-12}}</ref> ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van R.H.C.C. Scheffer directeur van 's Lands Plantentuin in Buitenzorg TMnr 10018639.jpg|jmpl|258x258px|[[Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer]] (1844–1880)]]
* 1817-1822: [[Caspar Georg Karl Reinwardt]] (1773-1854).
* 1823-1826: [[Carl Ludwig Blume]] (1789-1862).
Baris 95 ⟶ 101:
* 1990-1997: [[Suhirman]]
* 1997-2002: [[Dedi Darnaedi]]
* 2002-2008: [[Irawati (ilmuwan)|Irawati]]
* 2008-2013: [[Mustaid Siregar]]
* 2013-2019: [[Didik Widyatmoko]]
* 2019-
* 2022 : Sukma Surya Kusuma
==Koleksi pohon dan tumbuhan==<!--[[Berkas:Bunga Bangkai.jpg|thumb|left|150px| Rafflesia Arnoldi atau dikenal juga dengan nama bunga bangkai.]] *Note: Rafflesia arnoldi (Fam. Rafflesiaceae) bukan bunga bangkai. Nama umumnya adalah padma raksasa. Bunga bangkai yg menjadi daya penarik pengunjung di KBR adalah Amorphophallus titanum (Fam. Araceae) -->
[[Berkas:Bunga bangkai.jpg|jmpl|200px|
* Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah [[bunga bangkai]] (''Amorphophalus titanum'') karena saat-saat mendekati mekar akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Bunga ini dapat mencapai tinggi 2m dan merupakan bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.<ref>{{Cite
* Pohon [[kelapa sawit]] tertua di [[Asia Tenggara]] yang masih hidup sampai sekarang.
<!--[[Berkas:Arborescent fern.jpg|thumb|right|150px| pohon kelapa sawit dengan bentuk yang aneh di Kebun Raya Bogor]] -->
Baris 119 ⟶ 126:
Pada [[16 Mei]] [[2006]], memperingati 189 tahun Kebun Raya Bogor (KRB), Kedutaan Besar [[Jerman]] bersama dengan [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] (LIPI), meresmikan Tugu Peringatan Reinwardt di dalam kompleks kebun. Monumen sederhana di seberang kolam depan [[Istana Bogor]] tersebut diresmikan oleh Kepala LIPI [[Umar Anggara Jenie]] dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, [[Joachim Broudré-Gröger]].
Peringatan ulang tahun ini juga dimeriahkan dengan acara "ASEAN-China Workshop Botanical Garden on Management and Plant Conservation". Selain [[
Puncak acara peringatan ulang tahun ditandai dengan penanaman bibit pohon oleh sepuluh [[Menteri Lingkungan Hidup]] ASEAN yang hadir dalam rangka acara "ASEAN Environmental Year" di Indonesia. Acara tersebut merupakan yang ketiga kalinya setelah yang pertama di Brunei Darussalam pada [[2000]] dan yang kedua di Kamboja pada [[2003]] <ref>[http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=144531 'HUT KEBUN RAYA BOGOR Usia Sudah 189 Tahun, Namun Tetap Lestari'] {{Webarchive|url=https://
=== Rusak akibat badai ===
Baris 130 ⟶ 137:
Areal kebun dekat pintu coklat [[Istana Bogor]], yang tidak terlihat dari jalan raya, porak-poranda. Pohon-pohon yang diameternya 50 sentimeter dan tingginya 30-50 meter roboh, rebah malang melintang di tanah dan jalan-jalan di dalam KRB. Di antaranya ada pohon yang diameter pangkalnya sampai satu meter lebih tumbang, tercerabut dengan akar-akarnya.
Kerugian material KRB mencapai miliaran rupiah, sementara kerugian imaterial tidak dapat dihitung karena semua pohon koleksi dan usianya sudah sangat tua <ref>[http://www.kompas.com/metro/news/0606/02/135748.htm], [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], diakses [[29 April]] [[2008]]</ref><ref>[http://www.lipi.go.id/www.cgi?berita&1149300757&&2006& 'KRB Rusak Berat: Ratusan Pohon Tumbang akibat Badai, Terpaksa Tutup Sementara'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311111355/http://www.lipi.go.id/www.cgi?berita&1149300757&&2006& |date=2007-03-11 }}, [[LIPI]].Go.Id, diakses [[29 April]] [[2008]]</ref><ref>[http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0606/02/nas7.htm '124 Pohon di Kebun Raya Bogor Tumbang'] {{Webarchive|url=https://
=== Korban ===
* Pada [[4 Juli]] [[2005]] Mediana Nurcahyani yang berumur 8 tahun tewas<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0607/05/metro/2787210.htm/], [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], diakses [[29 April]] [[2008]]</ref> dan 11 kerabat lainnya luka-luka tertimpa batang [[randu]] (kapuk) ketika sedang berpiknik dan makan siang di bawah pohon dalam Kebun Raya tersebut.
* Pada 11 Januari 2015 pohon [[damar]] tumbang menimpa pengunjung Kebun Raya Bogor <ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2015-01-19|title=Korban Tewas Pohon Maut Kebun Raya Bogor Jadi 7 Orang|url=https://www.liputan6.com/news/read/2163047/korban-tewas-pohon-maut-kebun-raya-bogor-jadi-7-orang|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-05-27}}</ref>. Korban meninggal pada peristiwa tersebut adalah: Saefulloh (43), Sarijo (40), Supriyono (32), Suryana (43), Rizki (25), Ahmad Saefullah (43), dan Nur Ali (52).
=== Pembangunan dan pembongkaran landasan helikopter ===
* Pada tanggal [[20 November]] [[2006]] pemerintah Bogor menyambut kedatangan [[Presiden Amerika Serikat]], [[George W. Bush]], yang akan mendarat menggunakan [[helikopter]] dengan membangun landasan helikopter pada daerah serapan air di kebun raya bogor. Landasan ini akhirnya tidak dipakai karena helikopter yang membawa Presiden AS mendarat di tempat lain. Daerah disekitar landasan juga dipasangi [[televisi sirkuit tertutup|CCTV]]. Kini landasan helikopter ini telah dibongkar karena tidak sesuai dengan [[lanskap]] Kebun Raya Bogor.
=== Kunjungan Barack Obama ===
Pada [[30 Juni]] [[2017]], mantan Presiden [[Amerika Serikat]] [[Barack Obama]] mengunjungi Kebun Raya Bogor (KRB), sebagai bagian dari rangkaian acara kunjungan Obama ke Indonesia [http://travel.kompas.com/read/2017/07/01/090200627/jokowi-obama-bakso-dan-teh-hangat-]. Presiden [[Joko Widodo]] (Jokowi) awalnya menerima kedatangan Obama di [[Istana Bogor|Istana Kepresidenan Bogor]]. Tak lama kemudian, Jokowi mengajak Obama bercengkerama sambil menikmati berbagai makanan ringan di Grand Garden Cafe (GGF) di kawasan KRB.
Makanan yang disuguhkan pada Obama di antaranya [[onde-onde]], [[Kue talam|kue talam ubi]], [[kue mangkok]], [[panada]], [[Lemper|lemper ayam]], dan [[bakso|bakso kuah]] [http://nasional.kompas.com/read/2017/06/30/19473441/saat.obama.habiskan.semangkuk.bakso.kuah.].
Baris 146 ⟶ 154:
GGF adalah lokasi terakhir pertemuan Obama dan Jokowi hari itu. Dari titik tersebut, Obama berpisah dengan Jokowi untuk kembali ke Jakarta [http://nasional.kompas.com/read/2017/06/30/15071201/tak.jadi.makan.siang.jokowi.dan.obama.hanya.ngobrol.informal..].
== Kunjungan ==
Baris 152 ⟶ 159:
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2016,
mulai 1 Juli 2018 berlaku tarif masuk bagi pengunjung Kebun Raya Bogor sebagai berikut:
* Tiket Masuk Rp. 15.000,- / orang.▼
* Tiket Khusus Wisatawan Asing Rp. 25.000,- / orang.▼
* Kendaraan Keliling Roda 4 Rp. 30.000,-.▼
* Parkir Kendaraan Roda 2 Rp. 5.000,-.▼
* Tiket Sepeda Keliling Rp. 25.000,-▼
Tiket masuk sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja Distribusi Pemkot dan Masuk Museum Zoologi.
Baris 193 ⟶ 201:
* Pada Hari Minggu dan Hari Libur semua jenis kendaraan dilarang masuk
* ''[[Drone]]'' / Pesawat tanpa awak dilarang
== Lihat pula ==
* [[Institut Pertanian Bogor]]
* [[Hendrik de Wit]]
* [[Daftar kebun raya]]
== Referensi ==
{{reflist}}
* Weber, A & Wille R.-J.'', Laborious Transformations: Plants and Politics at Bogor Botanical Gardens'' Studium (2018). Buka akses edisi khusus tentang sejarah kebun raya di Bogor. Untuk akses lihat di sini: http://triggered.edina.clockss.org/ServeContent?url=http%3A%2F%2Fwww.gewina-studium.nl%2F589%2Fvolume%2F11%2Fissue%2F3%2F
* http://bogorbotanicgardens.org/fasilitas.php?action=iu {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130331101626/http://www.bogorbotanicgardens.org/fasilitas.php?action=iu |date=2013-03-31 }}
* {{en}} [http://www.bogor.indo.net.id/kri/bhist.htm Sejarah Kebun Raya Bogor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100119074431/http://www.bogor.indo.net.id/kri/bhist.htm |date=2010-01-19 }}
Baris 204 ⟶ 219:
== Pranala luar ==
{{commons cat|Bogor Botanical Gardens}}
* {{id}} [http://www.suaramerdeka.com/cybernews/gaya/wisata/wisata-gaya61.html Artikel Kebun Raya Bogor di Suara Merdeka Online]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0605/18/humaniora/2661094.htm Mengenang Reinwardt, Sang Pendiri]
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/destination/421/kebun-raya-bogor-kebun-buatan-terbaik-indonesia Situs Resmi Kementrian Pariwisata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140911044301/http://indonesia.travel/id/destination/421/kebun-raya-bogor-kebun-buatan-terbaik-indonesia |date=2014-09-11 }}
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
Baris 217 ⟶ 229:
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]
[[Kategori:Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]
[[Kategori:Kebun Raya Bogor| ]]
[[Kategori:Taman di Jawa Barat]]
|