Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syaalam (bicara | kontrib)
penulisan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual
 
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Perkumpulan Jurnalis Televisi Indonesia''', beroperasi sebagai '''Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia''' (disingkat '''IJTI''') adalah suatu [[asosiasi]] yang menghimpun para [[jurnalis]] [[televisi]] dan didirikan pada era [[reformasi]], yakni pada bulan [[Agustus]] [[1998]], menyusul pengunduran diri [[Presiden]] [[Soeharto]]. Pada saat itu, ratusan jurnalis televisi dari [[RCTI]], [[MNCTV|TPI]], [[SCTV]], [[Indosiar]], dan [[ANTV]] berkumpul di Jakarta untuk melakukan kongres pertama dan sepakat mendirikan IJTI dan memilih pengurus pertama organisasi ini.
 
IJTI didirikan pada era [[reformasi]], yakni pada bulan [[Agustus]] [[1998]], menyusul pengunduran diri [[Presiden]] [[Soeharto]]. Ratusan jurnalis televisi dari [[RCTI]], [[MNCTV|TPI]], [[SCTV]], [[Indosiar]], dan [[ANTV]] berkumpul di Jakarta untuk melakukan kongres pertama dan sepakat mendirikan IJTI dan memilih pengurus pertama organisasi ini.
== Sejarah IJTI ==
 
== Sejarah IJTI ==
=== Awal pendirian ===
Bermula dari pembicaraan beberapa reporter Indosiar dan SCTV yang sedang mengadakan peliputan di [[Pulau Panjang (Banten)|Pulau Panjang]] [[Kepulauan Seribu]] diadakan pada tanggal 25 April 1998, dimana akhirnya terdapat kesepakatan untuk membentuk Organisasi Jurnalis Televisi. Pembicaraan ini juga memunculkan gagasan pembentukan organisasi jurnalis televisi swasta dan pemerintah. Organisasi ini adalah sarana pemberdayaan dan peningkatan profesi para jurnalis televisi. Tujuan pembentukannya yaitu sebagai sarana berkumpul dan membicarakan berbagai masalah yang kerap dihadapi oleh para reporter.
'''25 April 1998'''
Berawal dari pembicaraan beberapa reporter Indosiar dan SCTV, yang sedang mengadakan peliputan di Pulau Panjang Kepulauan Seribu, maka disepakati ide pembentukan Organisasi Jurnalis Televisi, yang bisa menjadi wadah pemberdayaan dan peningkatan profesi para jurnalis televisi. Pertemuan ini melahirkan gagasan pembentukan organisasi jurnalis televisi swasta dan pemerintah.
 
'''Pada tanggal 30 Mei 1998''', Pembentukan organisasipembentukan itu padaorganisasi akhirnya direalisasikan dengan pertemuan informal di Pasar Festival, Kuningan, [[Kota Administrasi Jakarta Selatan,|Jakarta yangSelatan]]. Pertemuan ini dihadiri sejumlah reporter dan kameramen televisi dari ANTV, Indosiar, SCTV, dan RCTI. Pertemuan iniyang membicarakan berbagai masalah yang dihadapi para pengemban profesi ini. Baikbaik yang disebabkan belum adanya kode etik, maupun berbagai tekanan-tekanan yang membatasi tugas profesi. Disepakati pembentukan forum Komunikasi Jurnalis Televisi, yang diharapkan menjadi sarana berkumpul dan membicarakan berbagai masalah yang kerap dihadapi para pengemban profesi ini.
 
MelanjutkanPada tanggal 06 Juni 1998, pembicaraan dilanjutkan di pasarPasar Festival, Kuningan, [[Kota Administrasi Jakarta selatan,Selatan|Jakarta makaSelatan]]. paraPara jurnalis televisi yang menghadiri pertemuan di Café Venesia TIM Jakarta, akhirnya mendeklarasikan pembentukan Forum Komunikasi Jurnalis Televisi. DenganForum ini tujuanbertujuan utamauntuk sebagaimenjadi wadah pemberdayaan dan peningkatan profesionalisme para jurnalis televisi.
'''06 Juni 1998'''
Melanjutkan pembicaraan di pasar Festival Kuningan Jakarta selatan, maka para jurnalis televisi yang menghadiri pertemuan di Café Venesia TIM Jakarta, akhirnya mendeklarasikan pembentukan Forum Komunikasi Jurnalis Televisi. Dengan tujuan utama sebagai wadah pemberdayaan dan peningkatan profesionalisme para jurnalis televisi.
 
BerangkatPada daritanggal pemikiran30 bersamaJuni itulah, maka1998 diadakan lagi pertemuan antara para pemimpin redaksi dan anggota forum di ANTV,. Pertemuan berlangsung di Gedung Sentra Mulia LT.Lantai 18, Kuningan, Jakarta. Di sinilah gagasan pembentukan organisasi wartawan televisi itu dimatangkan, karena ternyata para pimpinan di bagian pemberitaan jauh-jauhtelah harimerasakan jugaperlunya memikirkanorganisasi halwartawan yangtelevisi sama,sejak lama; terutama setelah lengsernya presidenPresiden Soeharto pada tanggal 22 Mei 1998, yakni perlunya organisasi wartawan televisi. Pimpinan Redaksi ANTV selaku tuan rumah pertemuan menyatakan, bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah organisasi yang memiliki kekuatan menegakkan etika jurnalistik, dan melindungi anggotanya, bukan sekadar forum komunikasi. Dari pertemuan tersebut kemudian dibentuk panitia persiapan pembentukan organisasi, yang di dalamnya terdiri dari kelompok kerja yakni:
'''30 Juni 1998'''
Berangkat dari pemikiran bersama itulah, maka diadakan pertemuan antara para pemimpin redaksi dan anggota forum di ANTV, Gedung Sentra Mulia LT. 18 Kuningan Jakarta. Di sinilah gagasan pembentukan organisasi wartawan televisi itu dimatangkan, karena ternyata para pimpinan di bagian pemberitaan jauh-jauh hari juga memikirkan hal yang sama, terutama setelah lengsernya presiden Soeharto 22 Mei 1998, yakni perlunya organisasi wartawan televisi. Pimpinan Redaksi ANTV selaku tuan rumah pertemuan menyatakan, yang dibutuhkan sekarang adalah organisasi yang memiliki kekuatan menegakkan etika jurnalistik, dan melindungi anggotanya, bukan sekadar forum komunikasi. Dari pertemuan tersebut kemudian dibentuk panitia persiapan pembentukan organisasi, yang di dalamnya terdiri dari kelompok kerja yakni:
*Pokja AD / ART: Ruslan Abdul Ghani (Ketua)
*Pokja Kode Etik: Sumita Tobing (Ketua)
Baris 22 ⟶ 21:
Hasil dari Kelompok Kerja yakni membentuk Panitia Persiapan Kongres yakni:
 
[[Panitia Pengarah|'''[[Panitia Pengarah]]''']]
*Ketua: Dedy Pristiwanto (Indosiar)
*Wakil Ketua: Sumita Tobing (SCTV)
Baris 31 ⟶ 30:
**Crys Kelana (RCTI)
 
[[Panitia Pelaksana|'''[[Panitia Pelaksana]]''']]
*Ketua Presidium: Haris Jauhari (TPI)
*Anggota Presidium:
Baris 39 ⟶ 38:
**Teguh Juwarno (RCTI)
 
Selain mempersiapkan Kongres, panitia juga diberi mandat untuk menyelenggarakan seminar dengan topik "Peran Politik Jurnalisme Televisi" pada tanggal 7 Agustus 1998, di Hotel Menara PeninsullaPeninsula dan Kongres I tanggal 8 dan 9 Agustus 1998 ditempatdi tempat yang sama.
 
=== Persiapan Kongres ===
Baris 45 ⟶ 44:
 
=== Kongres I ===
Kongres Pertama Jurnalis Televisi Indonesia diadakan di Hotel Menara Peninsulla tanggal 8-9 Agustus 1998, diikuti tidak kurang dari 300 peserta dari jurnalis TVRI, RCTI, SCTV, TPI, Indosiar dan ANTV. Inilah Kongres yang berlangsung semarak diawal gerakan reformasi. Gerakan reformasi itu pula yang mempermudah insan jurnalis televisi untuk berhimpun dengan semangat kebersamaan memperjuangkan kebebasan pers dengan menjunjung tinggi kejujuran, keadilan serta professionalismeprofesionalisme dalam menegakkan demokrasi.
 
Berbagai keputusan yang dihasilkan adalah Deklarasideklarasi pembentukan organisasi yang mengambil nama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia disingkat IJTI. Kongres juga menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja dan Kode Etik Jurnalis Televisi Indonesia serta menetapkan saudara Haris Jauhari sebagai Ketua Umum terpilih sekaligus ketua Formatur dan anggota Formatur adalah Reva Deddy Utama, Zihni Rifai, Nugroho F. Yudho dan Iskandar Siahaan.
 
Rapat Formatur akhirnya menetapkan susunan Dewan Pengurus sebagai berikut:
Baris 82 ⟶ 81:
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pelatihan Jurnalisme Pemilu dan Sidang Umum MPR 1999 serta pelatihan Video Editor. Untuk pelatihan Jurnalisme Pemilu, pesertanya tidak hanya dari jurnalisme televisi, tetapi juga dari radio dan media cetak.
 
Tuntutan pembentukan Korda tampaknya terus berdatangan dari insan jurnalis televisi di luar daerah tersebut. Apalagi jumlah anggota saat itu sudah tercatat 800 orang (tahun 2001 ini tercatat 1.105 orang). Tuntutan itu datang dari sejumlah jurnalis televisi dari daerah Yokyakarta, Lampung, dan Aceh, namun tuntutan itu belum terlaksana karena IJTI ingin melihat perkembangan Korda yang ada, dan setelah dievaluasi akan ditingkatkan statusnya menjadi cabang jika Kongres II IJTI mengamanatkanyamengamanatkannya.
 
Sejalan dengan pengembangan organisasi itu pula, untuk pertama kalinya pada tahun 1999 diadakan IJTI Award, yakni penghargaan tertinggi dari IJTI untuk insan jurnalis televisi terhadap karya jurnalistik anggota IJTI dan Program Berita Terbaik Televisi. IJTI Award juga diberikan kepada mereka yang berjasa di bidang pertelevesian. IJTI Award untuk yang kedua kalinya diselenggarakan pada tahun 2000.