Bing Slamet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hardiat (bicara | kontrib)
k Penghargaan dan nominasi: Saya menambahkan bahwa Bing Slamet masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.
Adalsiza Pinto (bicara | kontrib)
 
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox person
{{Untuk|Aktor bernama mirip|Adi Bing Slamet}}
| honorific_prefix =
{{Infobox penyanyi indonesia
| name = Bing Slamet
| honorific_suffix =
|image = Bing Slamet, Film Varia 1.6 (May 1954), p14.jpg
| image = Bing Slamet, Film Varia 1.6 (May 1954), p14.jpg
|imagesize =
| image_upright =
|caption =
| image_size =
|background = solo_singer
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
|birthdate = {{birth date|1927|9|27}}
| alt =
|birthplace = {{negara|Belanda}} [[Cilegon]], [[Hindia Belanda]]
| caption =
|birthname = Ahmad Syech Albar
| native_name =
|deathdate = {{death date and age|1974|12|17|1927|9|27}}
| native_name_lang =
|deathplace = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| birth_name = Ahmad Syech Albar
|genre = Pop, Pop Melayu
|occupation burial_place = [[Aktor]],TPU [[pelawakKaret Bivak]], [[penyanyiJakarta]]
| alias =
|yearsactive = [[1939]] - [[1974]]
| birth_date = {{birth date|1927|9|27}}
|label = Bali Record<br />Canary Record<br />[[Musica Studios|Metropolitan Records]]
| birth_place = [[Cilegon]], [[Hindia Belanda]]
|spouse = Ratna Komala Furi
| death_date = {{death date and age|1974|12|17|1927|9|27}}
|children = [[Uci Bing Slamet]]<br/>[[Adi Bing Slamet]]<br />[[Iyut Bing Slamet]]
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|grandchild = [[Ayudhia Bing Slamet]]<br />[[Ratna Kharisma Adzana|Adzana Bing Slamet]]
| occupation = {{hlist|[[Aktor]]|[[pelawak]]|[[penyanyi-penulis lagu]]}}
|parents = Rintrik Achmad
| children = {{hlist|[[Uci Bing Slamet]]|[[Adi Bing Slamet]]|[[Iyut Bing Slamet]]}}
|pastmembers = Mambetarumpajo<br />[[Eka Sapta]]<br />Trio Los Gitos<br />Trio SAE<br />EBI<br />[[Kwartet Jaya]]
| parents = Rintrik Achmad
| alma_mater =
| relatives =
| spouse = Ratna Komala Furi
| website =
| signature =
| module = {{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = {{hlist|[[Pop tradisional]]|[[pop melayu]]}}
| instrument =
| years_active = 1939–1974
| label = {{hlist|Bali|Canary|[[Musica Studios|Metropolitan]]}}
| associated_acts = {{hlist|Mambetarumpajo|[[Eka Sapta]]|Trio Los Gitos|Trio SAE|EBI|[[Kwartet Jaya]]}}
}}
}}
'''Bing Slamet''' ({{lahirmati|[[Cilegon]], [[Banten]]|27|9|1927|[[Jakarta]]|17|12|1974}}) yang dilahirkan dengan nama '''Ahmad Syech Albar'''<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/950881201|title=Almanak musik Indonesia, 2005-2015|last=M.,|first=Nugroho, Kelik|isbn=9786027365407|location=Tangerang Selatan|oclc=950881201}}</ref> adalah salah satu [[maestro]] lawak Indonesia pada masanya bersama [[Kwartet Jaya]], grup yang terdiri dari Bing Slamet, [[Ateng]], [[Iskak]] dan [[Eddy Sud]]. Namanya sebenarnya pertama kali berkibar ketika bergabung dengan grup musik [[Eka Sapta]] yang dimulai pada tahun [[1963]], bersama beberapa nama terkenal seperti [[Yamin Wijaya]], [[Ireng Maulana]], [[Itje Kumaunang]], [[Benny Mustapha]] dan [[Idris Sardi]]. Selain itu dia juga banyak bermain dalam film-film komedi pada era tahun 1960-an dan 1970-an. Untuk mengenang kepergiannya, [[Titiek Puspa]] menciptakan lagu berjudul ''[[Bing (lagu)|Bing]]''.
 
'''Bing Slamet''' ({{lahirmati|[[Cilegon]], [[Banten]]|27|9|1927|[[Jakarta]]|17|12|1974}}) yang dilahirkan dengan nama '''Ahmad Syech Albar'''<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/950881201|title=Almanak musik Indonesia, 2005-2015|last=M.,|first=Nugroho, Kelik|isbn=9786027365407|location=Tangerang Selatan|oclc=950881201}}</ref> adalah salah satu [[maestro]] lawak Indonesia pada masanya bersama [[Kwartet Jaya]], grup yang terdiri dari Bing Slamet, [[Ateng]], [[Iskak]] dan [[Eddy Sud]]. Namanya sebenarnya pertama kali berkibar ketika bergabung dengan grup musik [[Eka Sapta]] yang dimulai pada tahun [[1963]], bersama beberapa nama terkenal seperti [[Yamin Wijaya]], [[Ireng Maulana]], [[Itje Kumaunang]], [[Benny Mustapha]] dan [[Idris Sardi]]. Selain itu sejak bermain peran tokoh antagonis dalam dua film ''Tiga Buronan'' (1957) dan ''[[Bing Slamet Setan Djalanan]]'' (1972) serta banyak film-film komedi pada era tahun 1960-an dan 1970-an. Untuk mengenang kepergiannya, [[Titiek Puspa]] menciptakan lagu berjudul ''Bing''.
 
== Awal Karier ==
 
Ayahnya seorang mantri pasar bernama Rintrik Achmad. Bing Slamet seolah dilahirkan sebagai penghibur yang bertugas menghibur siapa saja. Bahagia dan gelak tawa kelak merupakan jasa yang ditampilkan Bing dalam kesempatan apa saja termasuk menghibur para pejuang dengan berkeliling Indonesia antara kurun waktu 1942-1945. Di balik corong mikrophonemikrofon radio, Bing bahkan tampil sebagai agitator yang menyemangati pejuang menghalau kaum penjajah.
 
Sejak tahun [[1939]], dalam usia 12 tahun, Bing Slamet telah ikut mendukung Orkes Terang Bulan yang dipimpin Husin Kasimun. Bakat seninya yang luarbiasa mulai terlihat di sini. Setahun menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Bing ikut bergabung dengan kelompok teater Pantja Warna.
Baris 32 ⟶ 48:
Tampaknya, seni merupakan dunia yang dipeluk Bing Slamet. Ia bahkan menampik keinginan orang tuanya yang mendamba sang putera tercinta untuk menjadi dokter maupun insinyur. Walau sempat mengenyam bangku HIS Pasundan, HIS Tirtayasa, Sjugakko, dan STM Pertambangan. Pilihan Bing bulat: mengabdi untuk seni.
 
Bing Slamet lalu bergabung pula pada Divisi I Brawijaya sebagai Barisan Penghibur. Di sini, kemampuannya bermusik dan melawak mulai terasah. Seolah tanpa pamrih, Bing lalu bersedia ditempatkan di kota mana saja. Bing yang mulai masuk [[Radio Republik Indonesia]] (RRI) kemudian ditempatkan di [[RRI Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Malang]]. Ia pun sempat bergabung di Radio Perjuangan [[Jawa Barat]].
 
Pada tahun 1949, untuk pertama kali suara baritone Bing Slamet menghiasi soundtrack film Menanti Kasih yang dibesut [[Mohammad Said]] dengan bintang [[A. Hamid Arief]] dan [[Nila Djuwita]].
Baris 38 ⟶ 54:
Kariernya di bidang tarik suara sebetulnya terlecut ketika memasuki dunia radio. Di RRI, Bing Slamet banyak menyerap ilmu dan pengalaman dari pemusik [[Iskandar]] dan pemusik keroncong tenar, [[M Sagi]], serta sahabat-sahabat musikal lainnya seperti [[Sjaifoel Bachrie]], [[Soetedjo (musisi)|Soetedjo]], dan [[Ismail Marzuki]]. Dan, yang banyak memengaruhinya adalah penyanyi Sam Saimun yang dikenalnya sejak bertugas di Yogyakarta pada tahun 1944. Bagi Bing, [[Sam Saimun]] adalah tokoh penyanyi panutannya. Tak sedikit yang menyebut timbre vokal Bing sangat mirip dengan Sam Saimun.
 
Dan diaBing meninggal di Jakarta pada tanggal 17 Desember 1974 karena penyakit liver yang ia derita. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat bermain film terakhirnya berjudul Bing Slamet Koboi Cengeng yang dibintangi oleh Ateng dan Iskak.
 
== Main film & Rekaman ==
Pada tahun 1950, Bing mulai menjejakkan kaki di dunia sinema sebagai aktor meningkat seiring banyaknya tawaran bermain kepadanya. Berbagai Bing peran telah dilakoninya, termasuk pengamen bermain sebagai gerombolan yang berwibawa, militer, dokter, juga sebagai komedian dan tokoh antagonis. Antara tahun 1950 sampai 1952, Bing Slamet aktif pada Dinas Angkatan Laut Surabaya dan Jakarta. Pada tahun 1952 saat Bing ditempatkan lagi di Jakarta, dia bergabung di [[RRI Jakarta]] dan mulai aktif mengisi acara bersama Adi Karso. Bakat dan kemapuan musiknya mulai memuncak saat bergabung di RRI hingga tahun 1962.
 
Pada tahun 1955, Bing Slamet mulai menoreh prestasi dengan menjadi juara ''[[Bintang Radio]]'' untuk jenis Hiburan. [[Piringan Hitam]] Bing pun mulai dirilis pada label Gembira Record dan Irama Record. Ia terampil menyanyikan langgam keroncong hingga pop dan jazz. Selain menyanyi, Bing pun memainkan [[gitar]] sekaligus menulis lagu. Salah satu tembang pertama yang ditulisnya bersama gitaris jazz, Dick Abell, adalah 'Cemas' .
[[Berkas:1970-bing-slamet.jpg|ka|jmpl|Bing Slamet pada tahun 1970-an dalam salah satu film-nya]]
Pada tahun 1950, Bing mulai menjejakkan kaki di dunia sinema sebagai aktor. Antara tahun 1950 sampai 1952, Bing Slamet aktif pada Dinas Angkatan Laut Surabaya dan Jakarta. Pada tahun 1952 saat Bing ditempatkan lagi di Jakarta, dia bergabung di RRI Jakarta dan mulai aktif mengisi acara bersama Adi Karso. Bakat dan kemapuan musiknya mulai memuncak saat bergabung di RRI hingga tahun 1962.
 
Pada tahun 1955, Bing Slamet mulai menoreh prestasi dengan menjadi juara Bintang Radio untuk jenis Hiburan. [[Piringan Hitam]] Bing pun mulai dirilis pada label Gembira Record dan Irama Record. Ia terampil menyanyikan langgam keroncong hingga pop dan jazz. Selain menyanyi, Bing pun memainkan [[gitar]] sekaligus menulis lagu. Salah satu tembang pertama yang ditulisnya bersama gitaris jazz, Dick Abell, adalah 'Cemas' .
 
Lalu, bermunculanlah lagu-lagu karya Bing Slamet lainnya, semisal 'Hanya Semalam', 'Risau', 'Padamu', 'Murai Kasih', hingga 'Belaian Sayang'. Lagu yang disebut terakhir dianggap sukses di mata khalayak. Bing Slamet bisa menyanyikan dengan fasih lagu berbahasa Minang 'Sansaro',dengan luwes Bing menyanyikan lagu 'Selayang Pandang' dari ranah Melayu. Bing adalah penyanyi serba bisa yang memiliki fleksibiltas tak tertandingi.
 
Rekaman rekaman single Bing Slamet pada era 50-an diiringi oleh Orkes Keroncong M Sagi dan Irama Quartet yang didukung [[Nick Mamahit]] (piano), Dick Abell (gitar), Max Van Dalm (drum), dan Van Der Capellen (bas). Bing Slamet pun membangun sebuah kelompok musik yang diberi nama [[Mambetarumpajo]], merupakan akronim dari Mambo, Beguine, Tango, Rhumba, Passo Double, dan Joged, yang saat itu adalah jenis musik untuk mengiringi dansa.
 
Bing Slamet telah menjejakkan kakinya sebagai pemain film dimulai melalui peran antagonisnya dalam ''Tiga Buronan'' (1957). Tak disangka, berkat Bing Slamet peran antagonis dalam film tersebut, Bing berhasil menarik perhatian banyak kalangan dan pamornya semakin meningkat tajam. Di film berating tinggi yang kemudian dibuat sekuelnya itu, Bing beradu akting dengan orang dewasa kala itu [[Bambang Irawan]]. Pasca vakum karena kesibukan pada tahun 1972 Bing kembali melalui peran antagonisnya ''[[Bing Slamet Setan Djalanan]]'' (1972) yang disutradarai [[Hasmanan]].
 
Pada tahun 1963, pria ini membentuk sebuah grup musik yang diberi nama [[Eka Sapta]] dengan pendukungnya, antara lain Bing Slamet (gitar, perkusi, vokal), [[Idris Sardi]] (bass,biola), Lodewijk [[Ireng Maulana]] (gitar, vokal), Benny Mustapha van Diest (drum), Itje Kumaunang (gitar), Darmono (vibraphone), dan Muljono (piano). Eka Sapta menjadi fokus perhatian, karena keterampilannya memainkan musik yang tengah tren pada zamannya. Eka Sapta lalu merilis sejumlah album pada label Bali Record, Canary Record, dan Metropolitan Records, yang kelak berubah menjadi Musica Studio's. Eka Sapta adalah kelompok musik pop yang terdepan di negeri ini pada era 60-an hingga awal 70-an.
 
Bing Slamet hebatnya mampu membagi konsentrasi antara bermain musik, menyanyi, bikin lagu, melawak, dan main film layar lebar. Setidaknya ada 20 film layar lebar yang dibintanginya, mulai dari era film hitam putih hingga berwarna. Bing pun tercatat beberapa kali membentuk grup lawak antara era 50-an hingga 70-an di antaranya Trio Los Gilos, Trio SAE, EBI, dan yang paling lama bertahan adalah [[Kwartet Jaya]] bersama [[Ateng]], [[Iskak]], dan [[Eddy Soed]].<ref>http://dennysak.multiply.com/journal/item/19/BING_SLAMET_ULANG_TAHUN_27_SEPTEMBER{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Bing Slamet Ulang Tahun 27 September, diakses 17 September 2008</ref>
 
== Wafat ==
Bing Slamet meninggal pada Selasa, [[1974|17 Desember 1974]] setelah berjuang melawan [[Hepatitis|penyakit liver]] yang dideritanya selama 7 bulan.<ref>{{Cite web|date=2021-07-31|title=Mengenang Pelawak Legendaris Bing Slamet sang Seniman Serba Bisa|url=https://www.inews.id/lifestyle/seleb/mengenang-pelawak-legendaris-bing-slamet-sang-seniman-serba-bisa|website=iNews.ID|language=id|access-date=2022-03-16}}</ref>
 
== Kehidupan Pribadi ==
Baris 69 ⟶ 88:
 
== Diskografi ==
[[Berkas:Bing Slamet.jpg|ka|jmpl|Cover Album Bing Slamet dengan Eka Sapta Band]]
=== Album solo ===
 
Baris 107 ⟶ 125:
 
== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Keterangan
|-
| 1952
| ''[[Solo di Waktu Malam]]''
|
| Karya debut
|-
| 1955
| ''[[Di Simpang Djalan]]''
|
|
|-
| rowspan="4"|1956
| ''[[Melati Sendja]]''
|
|
|-
| ''[[Pilihlah Aku]]''
|
|
|-
| ''[[Radja Karet dari Singapura]]''
|
|
|-
| ''[[Bing Slamet (film)|Bing Slamet]]''
| Bing Slamet
|
|-
| rowspan="2"|1957
| ''[[Hari Libur]]''
| Johan
|
|-
| ''[[Tiga Buronan]]''
| Mat Codet
|
|-
| 1959
| ''[[Bing Slamet Tukang Betjak]]''
|
|
|-
| rowspan="2"|1961
| ''[[Amor dan Humor]]''
|
|
|-
| ''[[Kisah Pelawak]]''
|
|
|-
| 1962
| ''[[Bing Slamet Merantau]]''
|
|
|-
| rowspan="2"|1966
| ''[[Bunga Putih]]''
|
|
|-
| ''[[Hantjurnya Petualang]]''
| Pejabat
|
|-
| rowspan="2"|1967
| ''[[2 x 24 Djam]]''
| Bing
|
|-
| ''[[Juda Saba Desa]]''
| Yuda
|
|-
| 1972
| ''[[Bing Slamet Setan Djalanan]]''
| Bing Slamet
| rowspan="4"| Juga sebagai penata musik
|-
| rowspan="3"|1973
| ''[[Ambisi (film)|Ambisi]]''
|
|-
| ''[[Bing Slamet Dukun Palsu]]''
| rowspan="3"| Bing Slamet
|-
| ''[[Bing Slamet Sibuk]]''
|-
| 1974
| ''[[Bing Slamet Koboi Cengeng]]''
| Karya terakhir
|}
 
== Prestasi dan pengakuan ==
 
* Untuk dedikasinya di bidang seni, Bing Slamet menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta, [[Ali Sadikin]] pada tanggal 10 Juni 1972.
* ''[[Solo di Waktu Malam]]'' (Borobudur Film,1952)
* Pada saat pemerintahan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]], Bing Slamet memperoleh Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma di Istana Negara tanggal 7 November 2003.
* ''[[Di Simpang Djalan]]'' (Canary Film 1955)
* Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari ''The Immortals'': 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
* ''[[Melati Sendja]]'' (Refic Film,1956)
* ''[[Pilihlah Aku]]'' (Geliga Film,1956)
* ''[[Radja Karet dari Singapura]]'' (Olympiad 1956)
* ''[[Hari Libur]]'' (Anom Pictures,1957)
* ''[[Tiga Buronan]]'' (Perfini 1957)
* ''[[Bing Slamet Tukang Betjak]]'' (Golden Arrow, 1959) Nurlela, Diwajahmu Kulihat Bulan, Tukang Betjak
* ''[[Amor dan Humoir]]'' (Perfini 1961),
* ''[[Kisah Pelawak]]'' (PT Dara Mega Film 1961)
* ''[[Bing Slamet Merantau]]'' (Panah Mas Film 1962)
* ''[[Bunga Putih]]'' (PT Agora Film 1966)
* ''[[Hantjurnya Petualang]]'' (PT Sarinande Film 1966)
* ''[[2 X 24 Jam]]'' (PT Bola Dunia Film 1967)
* ''[[Juda Saba Desa]]'' (Wahju Film 1967)
* ''[[Bing Slamet Setan Djalanan]]'' (Safari Sinar Sakti Film 1972)
* ''[[Ambisi (film)|Ambisi]]'' (Safari Sinar Sakti Film 1973)
* ''[[Bing Slamet Dukun Palsu]]'' (Safari Sinar Sakti Film 1973)
* ''[[Bing Slamet Sibuk]]'' (Safari Sinar Sakti Film 1973)
* ''[[Bing Slamet Koboi Cengeng]]'' (Safari Sinar Sakti Film 1974)
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Karya yang dinominasikan
! Hasil
|-
Baris 141 ⟶ 242:
| [[Anugerah Musik Indonesia 2018|Anugerah Musik Indonesia]]
| ''Legend Award''
| {{N/A}}
| {{won|Penerima}}
|-
|2008
|The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa
|Legend AWard
|
|Penerima
|}
 
Baris 154 ⟶ 248:
 
* Bing Slamet adalah pengagum [[Bing Crosby]]. Saking kagumnya pada entertainer dunia itu, dia lalu menyusupkan nama Bing di depan namanya sendiri.
* Untuk dedikasinya di bidang seni, Bing, pada [[10 Juni]] [[1972]] menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta, [[Ali Sadikin]].
* Pada saat pemerintahan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]], Bing Slamet memperoleh Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma di Istana Negara tanggal [[7 November]] [[2003]].
* Dalam film [[Gie]] (2005) besutan sutradara [[Riri Riza]], lagu Bing Slamet berjudul 'Gendjer Gendjer' yang terdapat pada album [[Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso]] dan dilarang oleh pemerintah dalam rezim Orde Baru, tampil nyaris utuh dalam adegan yang memperlihatkan situasi politik di Jakarta pada era 60-an.
* Iring-iringan mobil dan motor sepanjang 4 kilometer mengantarkan jenazahnya ke pemakaman Karet siang [[18 Desember]] [[1974]].
* Beberapa penyanyi semisal [[Glenn Fredly]], [[Dewi Sandra]], Denny Wong Pitoe, Shelomita, dan [[Ruth Sahanaya]], menafsir ulang lagu-lagu yang pernah dipopulerkan Bing Slamet. Lagu bertajuk 'Belaian Sayang' dibawakan lagi oleh duet Glen Fredly dan Dewi Sandra juga dilagukan Ruth Sahanaya. [[Shelomita]] bersama grup jazz Opustre melantunkan 'Payung Fantasy' karya [[Ismail Marzuki]] yang lekat dengan citra Bing Slamet di akhir era 50-an. Denny Wong Pitoe malah mencoba menjadi impersonator Bing lewat 'Nurlaila', lagu yang pertamakali dinyanyikan Bing Slamet dalam film [[Bing Slamet Tukang Betjak]] (1959).
* Karakter Bing Slamet sempat dimunculkan dalam "Serial Musikal Payung Fantasi" yang ditayangkan di kanal YouTube "Indonesia Kaya" pada 27 Oktober 2022. Karakter tersebut diperankan oleh penyanyi [[Afgansyah Reza]].
 
== Referensi ==
Baris 171 ⟶ 264:
* {{id}} [http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Bing_Slamet Profil di Gpedia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090305232948/http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Bing_Slamet |date=2009-03-05 }}
 
{{DEFAULTSORT:Slamet, Bing}}
{{pemeran-stub}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Slamet, Bing}}
[[Kategori:Pelawak Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
Baris 181 ⟶ 274:
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]