Kesultanan Gorontalo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) |
||
(30 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kesultanan Gorontalo
| common_name =
| native_name =
| continent = moved from Category:Asia to Southeast Asia
| region = Asia Tenggara
| image_flag =
| image_map = Kawasan Benteng Kesultanan Gorontalo (Pohala'a Gorontalo).png
| image_map_alt = Gorontalo Sultanate Territory.png
| image_map_caption =
| country = Indonesia
| religion = [[Sunni Islam]]
| p1 =
| flag_p1 = 1878
| image_p1 =
| s1 =
| flag_s1 = Flag of
| year_start =
| year_end = 1878
| event_start = Didirikan
Baris 41:
| HDI_year =
| today =
| Sebutan =
| s2 = Republik Indonesia
| flag_s2 = Flag of Indonesia.svg
| map_caption = Lukisan Kawasan Benteng dan Istana Kesultanan Gorontalo tahun 1821. Kawasan Kesultanan ini dibangun oleh Sultan Botutihe tahun 1738
| image_coat = Gorontalo Sultanate Royal Seal.png
| symbol_type = Cap Surat Resmi Kesultanan Gorontalo
| image_map2 = Gorontalo Sultanate Territory.png
| map_caption2 = Wilayah kekuasaan dan pengaruh Kesultanan Gorontalo yang meluas hingga ke tomini-bocht di [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]] dan [[Teluk Tomini]] tahun 1821
| image_flag2 =
| alt_flag2 =
| flag_caption = Surat Sultan dari Kesultanan Gorontalo tahun 1791
}}
'''Kesultanan Gorontalo''' yang mulanya disebut juga sebagai
Pada masa kejayaannya, Kesultanan Gorontalo menjadi pusat penyebaran islam dan pusat perdagangan paling berpengaruh dengan luas wilayah Kesultanan meliputi jazirah Gorontalo hingga ke wilayah [[Teluk Tomini]] (Teluk Gorontalo), sampai ke ujung [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]], [[Kabupaten Parigi Moutong|Parigi Moutong]] di Tomini-Bocht (tikungan Tomini), hingga beberapa wilayah di utara dan tengah pulau Sulawesi.<ref>Reinwardt, C.G.C., 1858. ''Reis naar het oostelijk gedeelte van den Indischen Archipel in het jaar 1821. Uit zijne nagelaten aanteekeningen opgestelt met een levensberigt en bijlagen vermeerderd door WH de Vriese''. Muller.</ref>
Kerajaan Gorontalo kemudian berubah menjadi [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam|Kerajaan Islam]] pada masa Pemerintahan Raja Amai yang kemudian berganti menjadi Sultan. [[Sultan Amai]] yang bergelar ''Ta Olongia Lopo Isilamu'' (Raja yang mengislamkan Negeri) merupakan ''Olongia'' atau Raja pertama dari Kerajaan Gorontalo yang menganut agama [[islam]].
== Ilomata Wopato ==
Dalam catatan manuskrip sejarah kerajaan-kerajaan di Gorontalo, terapat empat era atau zaman keemasan dari peradaban masyarakat Gorontalo yang dikenal dengan istilah "''Ilomata Wopato"''.
''Ilomata Wopato'' secara harfiah berarti empat karya agung (''wopato'' berarti empat dan ''ilomata'' berarti maha karya). Pada empat era tersebut, Kerajaan Gorontalo dipimpin oleh Raja yang arif dan bijaksana hingga akhirnya Kerajaaan berubah menjadi Kesultanan yang berlandaskan ajaran agama Islam. Pada era tersebut, tata kelola pemerintahan hingga kehidupan bermasyarakat diatur sedemikian rupa sehingga rakyat menjadi makmur dan sejahtera.
''Ilomata Wopato'' berada pada empat era dengan rentang waktu sekitar abad ke-14 pada kepemimpinan Raja Ilahudu, abad ke-15 pada kepemimpinan Sultan Amai, abad ke-17 pada kepemimpinan Sultan Eato, dan abad ke-18 pada kepemimpinan Sultan Botutihe. <gallery mode="packed" caption="Empat Raja dan Sultan yang menandai era keemasan peradaban Gorontalo">
Berkas:Raja Ilahudu Holontalo.png|al=Raja Ilahudu|Raja Ilahudu (1385–1427)
Berkas:Sultan Amai Pohala'a Holontalo.png|Sultan Amai (1523–1550)
Berkas:Sultan Eato Pohalaa Holontalo.png|Sultan Eato (1646–1674)
Berkas:Sultan Botutihe Holontalo.png|Sultan Botutihe (1737–1757)
</gallery>{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
▲Kerajaan Gorontalo kemudian berubah menjadi [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam|Kerajaan Islam]] pada masa Pemerintahan Raja Amai yang kemudian berganti menjadi Sultan. [[Sultan Amai]] yang bergelar ''Ta Olongia Lopo Isilamu'' (Raja yang mengislamkan Negeri) merupakan ''Olongia'' atau Raja pertama dari Kerajaan Gorontalo yang menganut agama [[islam]]. {{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
== Ibukota Kesultanan ==
Kedudukan ibukota Kesultanan Gorontalo mulanya berada di Desa [[Hulawa, Telaga, Gorontalo|Hulawa]], Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Kemudian pada tahun 1024 H, ibukota Kesultanan Gorontalo dipindahkan ke Kelurahan [[Tuladenggi, Dungingi, Gorontalo|Tuladenggi]], Kecamatan [[Dungingi, Gorontalo|Dungingi]].<ref>{{Cite web |url=https://gorontalokota.go.id/page/sejarah-gorontalo |title=Salinan arsip |access-date=2019-11-12 |archive-date=2019-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191112075247/https://gorontalokota.go.id/page/sejarah-gorontalo |dead-url=yes }}</ref> Lokasi ibukota Kesultanan Gorontalo yang terakhir terletak di Kelurahan [[Biawu, Kota Selatan, Gorontalo|Biawu]], Kecamatan [[Kota Selatan, Gorontalo|Kota Selatan]], [[Kota Gorontalo]].<ref>https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/sejarah-gorontalo_indonesia/</ref>
Baris 59 ⟶ 84:
Masing-masing perwakilan Buatulo tersebut akan dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh ''Buatulo Bantayo'' yang dikepalai oleh seorang Bate. Selain itu, Buatulo Bantayo juga bertugas menciptakan peraturan-peraturan adat dan garis-garis besar tujuan kerajaan/kesultanan.
== Batas Wilayah Kesultanan ==
Kesultanan Gorontalo memiliki wilayah kedaulatan yang berbatasan dengan Kerajaan [[Limboto, Gorontalo|Limboto]], Kerajaan [[Suwawa, Bone Bolango|Suwawa]], dan Kerajaan Bolango.
Meskipun begitu, pengaruh dan wilayah kekuasaan Kerajaan ini meluas hingga melintasi batas-batas Kerajaan tersebut, bahkan hingga ke wilayah perairan [[Teluk Tomini|Teluk Tomini (Teluk Gorontalo)]] sampi ke [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]], Parigi Moutong di Tomini-Bocht.<ref>Reinwardt, C.G.C., 1858. ''Reis naar het oostelijk gedeelte van den Indischen Archipel in het jaar 1821. Uit zijne nagelaten aanteekeningen opgestelt met een levensberigt en bijlagen vermeerderd door WH de Vriese''. Muller.</ref>
Adapun wilayah Kerajaan Gorontalo saat ini kini berada di dalam wilayah [[Kota Gorontalo]], serta sebagian kecil berada di wilayah [[Kabupaten Gorontalo]], Provinsi Gorontalo.
== Terbentuknya Kerajaan Gorontalo ==
[[Berkas:Portret van Monoarfa, Radja van Gorontalo, KITLV 36A135.tiff|kiri|jmpl|314x314px|Foto Raja Monoarfa dari Gorontalo]]
Menurut manuskrip sejarah Gorontalo, cikal bakal Kerajaan Gorontalo bermula pertama kali dari sebuah Kerajaan Kecil (Linula) bernama Kerajaan ''Hulontalangi'' yang diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1300. Dalam catatan R. Tacco (1956), saat itu Kerajaan Hulontalangi telah dipimpin oleh Raja Humalanggi. Di kemudian hari, Raja Humalanggi memiliki seorang anak bernama Ilahudu yang kemudian merangkul dan mempersatukan 17 Kerajaan kecil di lereng atau kaki gunung.<ref>Sirajuddin, S. (2018). Peran para Sultan dalam Penyebaran Islam di Gorontalo. ''Al-Qalam'', ''14''(1), 57-74.</ref> 17 Kerajaan-Kerajaan inilah yang kemudian membentuk Kerajaan Gorontalo yang pengaruhnya menjadi lebih besar dan meluas di beberapa wilayah di [[Teluk Tomini]] (Teluk Gorontalo).
Baris 91 ⟶ 119:
# Kerajaan Hulontalangi, Rajanya: Ilahudu
== Kedatangan Islam ==
[[Berkas:Masjid Hunto Sultan Amai.jpg|kiri|jmpl|Masjid Hunto Sultan Amai]]
Kesultanan Gorontalo merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur, selain [[Kesultanan Ternate]], [[Kesultanan Gowa]] dan [[Kesultanan Bone]].<ref>Maili, M., & Suryani, W. (2018). Jaringan Islamisasi Gorontalo.(Fenomena Keagamaan dan Perkembangan Islam di Gorontalo). ''Al-Ulum'', ''18'', 435-458.</ref> Penyebaran agama Islam di Gorontalo diperkirakan bermula sejak abad ke-16 (antara tahun 1501-1600), ditandai dengan Islamnya salah satu Raja Gorontalo yang bernama Amai. Raja Amai kemudian mengganti sebutan raja menjadi sultan, sehingga namanya dikenang luas sebagai Sultan Amai dari Kesultanan Gorontalo.[[Berkas:Masjid hunto gorontalo.jpg|jmpl|Masjid Hunto adalah Masjid pertama dan tertua di Gorontalo.|al=|kiri]]Salah satu referensi masuknya Islam di Gorontalo berasal dari penjelasan Profesor Ibrahim Polontalo, dimana perkawinan antara ''Olongia Amai'' atau Raja Amai dengan Puteri Owutango dari Kerajaan Palasa.<ref>Polontalo, Ibrahim. 1968. ''Peranan Tidi Lopolopalo Gorontalo dalam Pembinaan Kepribadian Suku Gorontalo'', (Menado: FKPS-IKIP).</ref> Agama Islam yang dianut oleh Kerajaan Palasa Ogomonjolo (Kumonjolo) berasal dari hubungan pertalian darah kerajaan tersebut dengan para Raja dari Kesultanan Ternate.<ref>Richard Tacco. 1935. ''Het Volk Van Gorontalo: Historich Traditioneel Maatschappelijk Cultural Sociaal Karakteristiek…'', hlm. 26.</ref> Dalam perkawinan tersebut, Raja Amai dan para pengikutnya dipersyaratkan untuk memeluk Islam dan Al-Quran sebagai sumber utama tatanan kehidupan dan adat istiadat masyarakat Gorontalo.<ref>Amin, B. (2012). Islam, Budaya dan Lokalitas Gorontalo. ''Dalam Jurnal Sejarah dan Budaya (KURE). Manado. Balai Pelestarian Nilai Budaya Manado''.</ref> ▼
Kesultanan Gorontalo merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur, selain [[Kesultanan Ternate]], [[Kesultanan Gowa]] dan [[Kesultanan Bone]].<ref>Maili, M., & Suryani, W. (2018). Jaringan Islamisasi Gorontalo.(Fenomena Keagamaan dan Perkembangan Islam di Gorontalo). ''Al-Ulum'', ''18'', 435-458.</ref> Penyebaran agama Islam di Gorontalo diperkirakan bermula sejak abad ke-16 (antara tahun 1501-1600), ditandai dengan Islamnya salah satu Raja Gorontalo yang bernama Amai. Raja Amai kemudian mengganti sebutan raja menjadi sultan, sehingga namanya dikenang luas sebagai Sultan Amai dari Kesultanan Gorontalo.
▲
Setelah lamaran diterima, maka Raja Amai yang kemudian bergelar Sultan Amai kembali ke Gorontalo bersama istrinya Putri Owutango, serta didampingi 8 Raja-Raja kecil (''Olongia Walu Lontho Otolopa'') yaitu Raja Tamalate, Raja Lemboo, Raja Siyendeng, Raja Hulangato, Raja Siduan, Raja Sipayo, Raja Soginti dan Raja Bunuyo.<ref>Amin, B. (2017). Lokalitas Islam Gorontalo. ''Suyatno Ladiqi, Ismail Suardi Wekke, Cahyo Seftyono'', 1.</ref> Para Raja ini yang di kemudian hari membantu Sultan Amai dalam membimbing dan merancang adat istiadat yang berpedomankan pada agama Islam.
Baris 98 ⟶ 130:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de raja assistent-resident en hoofden Gorontalo Sulawesi TMnr 10020859.jpg|jmpl|Sultan Gorontalo terakhir, Ti Tulutani Zainal Abidin Monoarfa (duduk sebelah kiri)|al=|kiri]]
Pada era kolonial [[Belanda]], Kerajaan Gorontalo sendiri memiliki banyak nama yang disebutkan dalam berbagai literatur sejarah, termasuk dalam surat-menyurat antara Belanda dan para Raja Gorontalo saat itu. Nama lain dari Kerajaan Gorontalo yang banyak ditemukan dalam berbagai sumber referensi ilmiah dan media cetak sejak tahun 1800-an
Dalam catatan sejarah, asal usul nama Gorontalo sendiri memiliki banyak versi. Namun asal usul nama Gorontalo yang paling sesuai dengan fakta sejarah adalah berasal dari kata ''Huidu Totolu'' (Tiga Gunung), yang kemudian oleh berbagai literatur era kolonial diserap menjadi ''Goenong-Talo'' atau ''Goenong-Tello''. Penjelasan sejarah ini ditegaskan secara lugas oleh Profesor [[Jusuf Sjarif Badudu]] dalam Buku Morfologi Bahasa Gorontalo pada tahun 1982.<ref>J.S. Badudu. 1982. ''Morfologi Bahasa Gorontalo.'' Djambatan</ref>
Dalam bukunya tersebut, Prof. Badudu menjelaskan bahwa Tiga Gunung yang menjadi asal usul nama Gorontalo merujuk pada Gunung Tilonggabila (kini disebut [[Gunung Tilongkabila]]), Gunung Malenggalila, dan Gunung ketiga yang tidak bernama. Tiga gunung inilah yang kemudian dalam [[bahasa Gorontalo]] disebut sebagai ''Huidu Totolu'' yang kemudian diserap menjadi Hulonthalo atau ''Goenong-Talo'', hingga akhirnya dikenal sebagai Gorontalo seperti sekarang ini.
== Daftar Olongia (Raja) dan Tulutani (Sultan) ==
{| class="wikitable"
!No
!Olongia
!Tahun
|-
Baris 146 ⟶ 178:
|2
|Matolodula Kiki
|1550–1585
|-
|3
Baris 157 ⟶ 189:
|-
|5
|Eato (Eyato)
|1646–1674
|-
Baris 177 ⟶ 209:
|-
|10
|Bia (Bea/Biya)
|1798–1809
|-
Baris 263 ⟶ 295:
|-
|15
|
|1818–1829
|-
Baris 290 ⟶ 322:
|1859–1878
|}
== Lihat Pula ==
* [[Kesultanan Limboto]]
* [[Kesultanan Bolango]]
* [[Suku Gorontalo]]
* [[Masakan Gorontalo]]
* [[Marga Gorontalo]]
* [[Bahasa Gorontalo]]
* [[Bahasa Melayu Gorontalo]]
== Daftar Pustaka Rujukan ==
Baris 314 ⟶ 355:
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Kerajaan Islam]]
|