Stratifikasi sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yoshi flyer (bicara | kontrib)
k menambahkan pranala
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{sosiologi}}
[[Berkas:Anti-capitalism color-2.jpg|jmpl|Stratifikasi sosial dalam struktur masyarakat [[kapitalis]].]]
'''Stratifikasi sosial''' atau '''penstrataan sosial''' adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota [[masyarakat]] secara vertikal (bertingkat). Menurut sosiolog [[Italia]], [[Gaetano Mosca]] bahwa pembedaan di dalam masyarakat ini terkait dengan konsep [[kekuasaan]], yakni ada sekelompok orang memang berkuasa atas kelompok orang yang lain.{{Sfn|Sunarto|2004|p=83 : "In all societies--from societies that re meagerly developed and have barely attained the dawning of civilization, down to the most advanced and powerful societies--two classes of people appear--a class that rules and a class that is ruled (Mosca, 1939)"}}
 
Selain terkait dengan konsep kekuasaan, stratifikasi sosial juga memiliki keterkaitan dengan konsep status sosial - sebuah konsep yang dikemukakan oleh antropolog [[Amerika Serikat]], Ralph Linton. Dengan adanya status sosial, baik itu status utama (''master status''), status yang diraih (''achieved status''), dan status yang diperoleh (''ascribed status''). Adanya perbedaan-perbedaan status sosial itu juga turut mempengaruhi pembentukan stratifikasi sosial.{{Sfn|Sunarto|2004|p=83}}
Baris 17:
Stratifikasi sosial menurut Astried S. Susanto adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang baik secara vertikal maupun mendatar.<ref>{{Cite book|last=|first=Budiyono|date=2009|url=https://epaper.myedisi.com/bse/15641/docs/15641.pdf?reload=1552284901036|title=Sosiologi 2 untuk SMA dan MA kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-213-9|pages=20|url-status=live}}</ref>
 
Stratifikasi sosial menurut D. Hendropuspito adalah tatanan vertikal berbagai lapisan sosial berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan. <ref>{{Cite book|last=Raharjo|first=Puji|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|title=Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-751-6|pages=21|url-status=live|access-date=2020-11-14|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026222608/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Dasar-Dasar Pembentukan Pelapisan Sosial ==
Proses terbentunknya stratifikasi sosial terjadi melalui dua cara; (1) terjadi secara alamiah selaras dengan pertumbuhan masyarakat, dan (2) terjadi secara disengaja atau direncanakan manusia.<ref>{{Cite book|last=Widianti|first=Wida|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Wida_Widianti_2009.pdf|title=Sosiologi 2 untuk SMA dan MA kelas XI IPS|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-750-9|pages=3|url-status=live|access-date=2020-11-14|archive-date=2020-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20201110001028/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Wida_Widianti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
=== Ukuran kekayaan ===
'''Ukuran kekayaan''' adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah materiil saja.<ref name=":0">{{Cite book|last=Wrahatnala|first=Bondet|date=2009|url=https://assets.annibuku.com/bse/Kelas11/Kelas11_Sosiologi_728.pdf|title=Sosiologi jilid 2 untuk SMA dan MA kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-748-6|pages=19|url-status=live}}</ref> Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota [[masyarakat]] ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
Baris 45:
 
=== Stratifikasi Sosial Tertutup ===
'''Stratifikasi tertutup''' merupakan bentuk stratifikasi yang setiap anggota dari stratanya sukar melakukan mobilitas vertikal. Mobilitas dalam stratifikasi ini hanya terbatas pada mobilitas horizontal. Oleh karena itu, stratifikasi sosial ini bersifat diskriminatif.<ref>{{Cite web|title=Official Site of LIA AULIA FACHRIAL - Gunadarma University|url=http://fachriallia.staff.gunadarma.ac.id/|website=fachriallia.staff.gunadarma.ac.id|access-date=2020-11-28}}</ref>. '''Contohnya''' adalah sistem kasta yang adaditerapkan oleh pemerintah kolonial Inggris dan Portugis pada agamamasa Hindukolonialisme di India, dimana anggota masyarakatnya dikelompokkan ke dalam 4 kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pada sistem tersebut seseorang akan sulit melakukan perpindahan kelas, karena sitemsistem kasta didapatkan melalui garis keturunan. Perlu untuk diperhatikan, sistem kasta ini bukan berasal dari Agama Hindu, walaupun idenya diambil dari agama tersebut. Agama Hindu tidak mengajarkan adanya kasta, melainkan Catur Warna yang merupakan diferensiasi sosial (pengelompokan dan pembagian kerja masyarakat secara horizontal). Pada Catur Warna, tidak ada profesi atau pembagian tugas yang lebih tinggi ataupun rendah antara satu sama lain. Setiap orang apapun profesi dan tugasnya dianggap sederajat. Dalam konsep tersebut diuraikan bahwa meskipun seseorang lahir dalam keluarga [[Sudra]] (budak) ataupun [[Waisya]] (pedagang), apabila ia menekuni bidang kerohanian sehingga menjadi [[pendeta]], maka ia berhak menyandang status [[Brahmana]] ([[rohaniwan]]). Jadi, status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu<ref>{{Cite journal|date=2022-01-04|title=Warna (Hindu)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Warna_(Hindu)&oldid=19652738|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. Hal ini sangat berbeda dengan sistem kasta yang menganggap rendah atau hina seseorang yang memiliki kasta di bawahnya .
[[Berkas:Stratifikasi tertutup.jpg|pus|jmpl|Interaksi pada stratifikasi tertutup hanya dilakukan oleh sesama kelompok atau kelasnya saja,]]
 
=== Stratifikasi Sosial Terbuka ===
'''Startifikasi terbuka''' adalah bentuk stratifikasi yang memiliki sifat dinamis dan memiliki kemungkinan mobilitas yang sangat besar. Maksudnya, setiap anggota strata dapat berpindah-pindah dengan bebas dalam strata sosial, baik vertikal maupun horizontal. Walaupun kenyataannya mobilitas ini harus melalui perjuangan yang berat, kemungkinan untuk berpindah dalam strata ini selalu ada.<ref>{{Cite book|last=Maryati, Kun,|url=https://www.worldcat.org/oclc/958873421|title=Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 2, [Schülerband] Kelas XI|location=Jakarta|isbn=978-602-254-134-9|edition=Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah|others=Suryawati, Juju,|oclc=958873421}}, hlm. 77-78: Startifikasi terbuka adalah bentuk stratifikasi yang bersifat dinamis dan memiliki kemungkinan mobilitasnya sangat besar. </ref> '''Contohnya''', seseorang yang semula pekerjaannya hanya sebagai staff biasa di bank kemudian mendapatkan promosi untuk menjadi manager di cabangnya.
[[Berkas:Stratifikasi Terbuka.jpg|pus|jmpl|Stratifikasi ini memberikan kebebasan bagi anggota kelompoknya untuk naik atau turun kelas]]
#
Baris 77:
 
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Pemisahan sosial]]