Gégé Katana Bukuru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Gégé Katana Bukuru'''<ref>{{Cite web|url=http://www.swemfa.se/2017/12/20/morewomenmorepeace-gege-katana-bukuru/|title=#MoreWomenMorePeace: Gégé Katana Bukuru {{!}} Swedish Foreign Policy News|website=www.swemfa.se|language=en-US|access-date=2018-03-10|archive-date=2018-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20180310135733/http://www.swemfa.se/2017/12/20/morewomenmorepeace-gege-katana-bukuru/|dead-url=yes}}</ref> adalah seorang ''"Iron lady"'' <ref>{{Cite web|url=http://www.levandehistoria.se/press/release/2017/anger-priset-till-gege-katana-bukuru|title=MOREWOMENMOREPEACE: GÉGÉ KATANA BUKURU|last=|first=|date=22 September 2017|website=Forum for Levande Historia|publisher=|access-date=Sabtu 10 Maret 2018}}</ref>dari [[Republik Demokratik Kongo]] yang lahir pada tahun 1963. Beliau dikenal sebagai aktivis dalam bidang hak-hak asasi manusia khususnya terhadap hak-hak perempuan. Motivasi terbesarnya bersumber dari ayahnya yang mengambil studi di [[Prancis]]. Republik Demokratik Kongo dan provinsi-provinsi yang dilanda kekerasan di bagian selatan-timur negara ini menjadi sasaran utama perjuangannya.<ref>{{Cite news|url=https://docs.google.com/spreadsheets/d/1fEfOSaaeWst8Lelnc5PKQrALD4PpwVEjOWIgIINUMs4/edit#gid=627972185|title=2018 WikiGap - women to write about|newspaper=Google Docs|language=id|access-date=2018-03-10}}</ref> Mottonya adalah "Saya menyebut diri saya seorang feminis karena saya berjuang keras dalam membela hak semua wanita, terlepas dari ras, afiliasi politik atau agama mereka".
 
'''Gégé Katana Bukuru'''<ref>{{Cite web|url=http://www.swemfa.se/2017/12/20/morewomenmorepeace-gege-katana-bukuru/|title=#MoreWomenMorePeace: Gégé Katana Bukuru {{!}} Swedish Foreign Policy News|website=www.swemfa.se|language=en-US|access-date=2018-03-10|archive-date=2018-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20180310135733/http://www.swemfa.se/2017/12/20/morewomenmorepeace-gege-katana-bukuru/|dead-url=yes}}</ref> adalah seorang ''"Iron lady"'' <ref>{{Cite web|url=http://www.levandehistoria.se/press/release/2017/anger-priset-till-gege-katana-bukuru|title=MOREWOMENMOREPEACE: GÉGÉ KATANA BUKURU|last=|first=|date=22 September 2017|website=Forum for Levande Historia|publisher=|access-date=Sabtu 10 Maret 2018|archive-date=2023-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230201125740/https://www.levandehistoria.se/press/release/2017/anger-priset-till-gege-katana-bukuru|dead-url=no}}</ref> dari [[Republik Demokratik Kongo]] yang lahir pada tahun 1963. Beliau dikenal sebagai aktivis dalam bidang hak-hak asasi manusia khususnya terhadap hak-hak perempuan. Motivasi terbesarnya bersumber dari ayahnya yang mengambil studi di [[Prancis]]. Republik Demokratik Kongo dan provinsi-provinsi yang dilanda kekerasan di bagian selatan-timur negara ini menjadi sasaran utama perjuangannya.<ref>{{Cite news|url=https://docs.google.com/spreadsheets/d/1fEfOSaaeWst8Lelnc5PKQrALD4PpwVEjOWIgIINUMs4/edit#gid=627972185|title=2018 WikiGap - women to write about|newspaper=Google Docs|language=id|access-date=2018-03-10|archive-date=2023-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230812075851/https://docs.google.com/spreadsheets/d/1fEfOSaaeWst8Lelnc5PKQrALD4PpwVEjOWIgIINUMs4/edit#gid=627972185|dead-url=no}}</ref> Mottonya adalah "Saya menyebut diri saya seorang feminis karena saya berjuang keras dalam membela hak semua wanita, terlepas dari ras, afiliasi politik atau agama mereka".
 
== Perjuangan ==
Awal mula perjuangannya berawal saat dirinya masih kecil dan dilahirkan di sebuah keluarga kerajaan. Dia sangat terkejut saat melihat para pelayan wanitanya bekerja keras sepanjang hari meski memiliki seorang anak kecil. Hal ini menjadikannya sebagai seorang pramuka dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya sambil menangani berbagai masalah sosial. Selanjutnya, dia tergabung dalam sebuah organisasi yang dikenal dengan sebutan SOFAD (Solidarité des Femmes Activistes pour la Défense des Droits Humains).<ref name=":0">{{Cite web|title=2017: Gégé Katana Bukuru|url=https://www.levandehistoria.se/english/about-us/anger-prize/prize-winners/2017-gege-katana-bukuru|website=Forum för levande historia|access-date=2021-03-20|archive-date=2023-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230201125354/https://www.levandehistoria.se/english/about-us/anger-prize/prize-winners/2017-gege-katana-bukuru|dead-url=no}}</ref> SOFAD hadir sebagai organisasi perempuan pertama yang membela hak asasi manusia. Ketika berlangsung perang, melihat terjadinya gencatan senjata, para wanita berpikir bahwa wanita perlu memiliki pengaruh besar dalam negosiasi perdamaian dan untuk itu mereka perlu bersekolah. Menurutnya, wanita dapat berkontribusi dalam perdamaian sebab mereka dapat mempengaruhi keluarga laki-laki mereka. selain itu, para wanita juga cenderung untuk tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan, melainkan dengan kerjasama.