Palamedes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
 
(9 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2:
Di dalam [[mitologi Yunani]], '''Palamedes''' ({{lang-grc|Παλαμήδης}}) adalah putra [[Nauplios]], Raja [[Euboea|Evia]].<ref name="L Schmitz">{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=Gx0QAAAAYAAJ&q=William+Smith+-++A+Dictionary+of+Greek+and+Roman+Biography+and+Mythology%2C+Volume+3|author=L Schmitz|title=A Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology, Jilid 3|year=1873|publisher=J. Murray, 1873| access-date=13 April 2015}}</ref>
 
Selain dikenal sebagai salah seorang pejuang Yunani dalam [[Perang Troya]],<ref name="L Schmitz"/> Palamedes juga disebut-sebut sebagai seorang pereka-cipta. Di dalam jilid ke-2 risalah ''Wisata Keliling Yunani'' ({{lang-el|Ἑλλάδος Περιήγησις}}, ''Helados Periegesis''), [[ahli geografi|geograf]] [[Pausanias (geograf)|Pausanias]] menginformasikan bahwa di [[Korintus]] terdapat sebuah Kuilkuil Keberuntungandewi keberuntungan, tempat Palamedes mempersembahkan dadu ciptaannya. Di dalam jilid ke-7 risalah ''[[Republik (Plato)|Daulat Rakyat]]'' ({{lang-el|Πολιτεία}}, ''Politea''), filsuf [[Plato|Platon]]n memaparkan (melalui tokoh [[Sokrates]]) bahwa Palamedes mengaku menciptakan angka-angka, sementara beberapa pujangga lain menghubung-hubungkan Palamedes dengan penciptaan aksara Yunani.
 
== Keluarga ==
Baris 11:
Meskipun merupakan salah seorang tokoh utama di dalam sejumlah hikayat Perang Troya, Palamedes tidak muncul di dalam wiracarita ''[[Ilias]]'' karangan [[Homeros]].
 
Sesudah [[Paris (mitologi)|Paris]] melarikan [[Helene|Helene]] ke Troya, [[Agamemnon]] mengutus Palamedes ke [[Ithaki|Itaki]] untuk menjemput [[Odisseus|Odiseus]], yang pernah bersumpah akan membela keutuhan rumah tangga Helene dan [[Menelaus]] dari segala rongrongan. Lantaran enggan berperang, Odiseus berpurapura-pura gila. Ia berlagak sibuk membajak ladang, tetapi memasang gandar penarik bajak pada tengkuk seekor keledai dan seekor lembu jantan. Memasangkan dua hewan berlainan ukuran untuk menghela bajak tentu saja menimbulkan kekacauan, sehingga ladang Odiseus tidak kunjung tuntas dibajak. Sadar sedang diakali Odiseus, Palamedes mengambil [[Telemakhus]], anak Odiseus yang masih bayi, dan membaringkannya di tanah yang akan dilalui bajak. Odiseus segera berhenti membajak dan tidak lagi berpura-pura gila.<ref>Apolodoros, Epitome [https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0022%3Atext%3DEpitome%3Abook%3DE%3Achapter%3D3%3Asection%3D7 3.7]</ref>
 
Sumber-sumber kuno memuat keterangan yang berbeda-beda mengenai cara Palamedes menyongsong ajalnya.<ref name="L Schmitz"/> Konon Odiseus menaruh dendam kepada Palamedes karena menggagalkan usahaakal cerdiknyabulusnya untuk tidak ikut [[Perang Troya|berperang di Troya]]. Ketika Palamedes mengimbau orang-orang Yunani untuk pulang ke tanah air, Odiseus menyembunyikan emas di kemah Palamedes dan merekayasa sepucuk surat palsu yang seakan-akan dikirimkan [[Priamos]] kepada Palamedes. Orang-orang Yunani mendapati surat itu dan menuding Palamedes sebagai pengkhianat. Palamedes akhirnya tewas dirajam angkatan perang Yunani.<ref>[[Gaius Julius Hyginus|Hyginus]], ''Fabulae'' [http://www.theoi.com/Text/HyginusFabulae3.html#105 105]</ref> Menurut sumber lain, Odiseus dan anak-anak buah [[Diomedes]] menenggelamkannya saat memancing ikan bersama-sama.<ref>[[Pausanias (geograf)|Pausanias]], ''Graeciae Descriptio'' 10.31.2 mengutip wiracarita ''[[Kipria]]''</ref> Menurut sumber yang lain lagi, Palamedes diperdaya mencari harta di dalam sebuah sumur, lalu dirajam sampai mati.{{cn|date=May 2021}}
 
== Di dalam karya-karya sastra kuno ==
Pujangga [[Ovidius]] memaparkan peranan Palamedes dalam [[Perang Troya]] di dalam risalah ''[[Metamorphoses|Salin Rupa]]'' ({{lang-la|Metamorphoses}}).<ref>{{cite book | last = Ovidius | author-link = Ovidius | title = Metamorphoses | pages = 13.34–60, 308–312 | url = http://www.gutenberg.org/files/26073/26073-h/Met_XII-XV.html#bookXIII}}</ref> Pujangga [[Vergilius]] menjabarkan penghujung nasib Palamedes di dalam wiracarita ''[[Aeneis]]''.<ref>{{cite book | last = Virgil | author-link = Virgil | title = Aeneid | pages = 2.81–85 | url = http://www.gutenberg.org/files/228/228-h/228-h.htm}}</ref> Filsuf [[Plato|Platon]]n mengisahkan di dalam risalah ''[[Apologia Sokratous|Pembelaan Sokrates]]'' ({{lang-el|Ἀπολογία Σωκράτους}}, ''Apologia Sokratous'') bahwa [[Sokrates]] berharap akan bertemu dan berbincang dengan Palamedes sesudah ajal menjemputnya,<ref> [[Plato]], ''Apologia Sokratous'' 41b</ref> dan mengemukakan di dalam risalah [[Faidros (dialog)|''Gemilang'']] ({{lang-el|Φαῖδρος}}, ''Faidros'') bahwa Palamedes menghasilkan sebuah karya tulis [[retorika|retoris]].<ref>''[[Faidros (dialog)|Faidros]]'', [https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0174%3Atext%3DPhaedrus%3Asection%3D261c 261b]</ref> [[Euripides]] dan banyak dramawan lain telah menggubah sandiwara-sandiwara yang menceritakan saat-saat terakhir Palamedes. Di dalam risalah retoris ''Demi Membela Palamedes'' ({{lang-el|Ὑπέρ Παλαμήδους ἀπολογία}}, ''Hiper Palamedous Apologia''), orator [[Gorgias]] menyajikan karangan pidato pembelaan diri yang disampaikan Palamedes saat didakwa sebagai pengkhianat.
 
== Aksara Yunani ==
Pujangga [[Gaius Julius Hyginus|Higinus]] mengklaim bahwa Palamedes menciptakan sebelas [[Sejarah alfabet Yunani|aksara Yunani]]:
 
{{quotation|Para [[Moirai|Fata]], yakni [[Moirai#Klotho|Kloto]], [[Moirai|Lakhesis]], dan [[Moirai#Atropos|Atropo]], menciptakan tujuh aksara Yunani, yakni aksara Α Β Η Τ Ι Υ. YangAda lainpula yang mengatakan bahwa [[Merkurius (mitologi)|Merkurius]]lah yang menciptakannya dari burung-[[burung jenjang]] yang membentuk aksara-aksara saat terbang. KendatiSekalipun demikian, Palamedes anak Nauplius menciptakan 11 aksara.<ref>Hyginus. ''Fabulae'', [http://www.theoi.com/Text/HyginusFabulae5.html#277 277].</ref>}}
 
== Penerimaan khalayak ==
=== Sandiwara Vondel ===
Pada tahun 1625, [[Joost van den Vondel]], sandiwarawan Belanda terkemuka, menggubah lakon berjudul ''Palamedes'' dengan mengacu kepada mitologi Yunani. Sandiwara ini terang-terangan berkonotasi politis. Pembunuhan yang tidak adil atas diri Palamedes ditampilkan sebagai gambaran hukuman mati yang dijatuhkan kepada negarawan [[Johan van Oldenbarnevelt]] enam tahun sebelumnya. Sama seperti orang-orang lain di [[Republik Belanda]], Vondel memandang pidana mati tersebut sebagai pembunuhan berencana melalui tangan hukum. Di dalam sandiwara Vondel, [[Agamemnon]] dijadikan pihaktokoh yang paling bertanggung jawab atas pembunuhan Palamedes adalah [[Agamemnon]]. Tokoh ini sengaja ditampilkan lalim dan semena-mena sebagai gambaran Pangeran [[Maurice dari Nassau|Maurits van Oranje]]. Pihak berwenang di Amsterdam tidak kesulitan mengungkap makna politis di balik alusi-alusi Klasika Vondel dan menjatuhkan hukuman denda yang memberatkan dirinya.
 
=== Abad ke-20 ===