Warih Wisatsana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: ProyekWiki Biografi, removed stub tag
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
Sekitar tahun [[1983]]-[[1984]], Warih menentukan pilihan hidupnya sebagai penyair. Pertemuannya dengan penyair senior [[Umbu Landu Paranggi]] ketika masih bekerja sebagai wartawan di Bali Post semakin memantapkan pilihannya pada puisi yang menjadi bekal pada penciptaan karya-karyanya. Puisi-puisi Warih memiliki kekuatan diksi dan rima pada tiap-tiap bagiannya. Ia mempublikasikan karya-karyanya ke berbagai massa, jurnal, serta beberapa antologi.<ref>[http://sastra-indonesia.com/tag/warih-wisatsana/ Sastra Indonesia], diakses 28 Februari 2015</ref>
 
== Kiprah Kepenyairan ==
Sebagai penyair, Warih meraih Taraju Award, Borobudur Award, Bung Hatta Award, Kelautan Award, SIH Award, dan pada tahun 2020 menerima Anugerah Bali Jani Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali. Diundang sebagai pembicara dan membaca karya pada festival nasional dan internasional, semisal; Istiqlal International Poetry Reading (1995), Pesta Sastra Utan Kayu Internasional Literary Biennale (2003 dan 2009), Winternachten Den Haag (1997), Inalco Paris (1998), Ubud Writers and Readers Festival, Printemps des Poetes (Indonesia-Perancis), Surabaya Festival Internasional, Poetry and Sincerity (Festival Puisi Internasional Dewan Kesenian Jakarta), Jakarta International Literary Festival (JILF), Bersama Joko Pinurbo di Utan Kayu (2002), Tegal Mas Island International Poetry Festival (2020), Puisi Cinta untuk Indonesia persembahan Balai Pustaka dan Titimangsa Foundation (2020),Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2020 di Tanjungpinang, Bintan, dll. Memberi ''opening speech'' pada ''gala opening'' KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival, sebuah festival virtual yang menyatukan elemen-elemen terbaik dari Ubud Writers & Readers Festival dan Ubud Food Festival.
 
Puisinya diterjemahkan dalam bahasa Belanda, Italia, Inggris, Jerman, Portugal, dan Perancis. Buku kumpulan puisi tunggalnya; Ikan Terbang Tak Berkawan (Kompas, 2003), May Fire and Other Poems (Tiga Bahasa, Lontar, 2015), Batu Ibu (KPG, 2019) meraih Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 dan Buku Puisi Rekomendasi Tempo 2018, Kota Kita (Sahaja Sehati, 2018) merupakan Lima Besar Buku Puisi Pilihan Anugerah Hari Puisi 2018. Kelananya di Paris dibukukan dalam Rantau dan Renung II (KPG dan Forum Jakarta – Paris, 2002) bersama 20 seniman dan budayawan lainnya, antara lain: Toeti Heraty, Sitor Situmorang, Rahayu Supanggah, Slamet Abdul Syukur, dll.
 
Pada tahun 2016, tergabung sebagai Anggota Pleno Tim Kerja Kongres Kesenian Indonesia (KKI) III. Ia juga editor buku, semisal: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata (Michel Picard), Waktu Tuhan - Made Wianta (2008), Buna: Suka Duka Sang Kelana, dan lainnya. Tim penulis buku pelukis Srihadi Soedarsono, pelukis Van Oel, pelukis Affandi, perupa Agus Budiyanto dan pelukis Koempoel, pelukis Paul Husner, pelukis Hanafi, biografi Ristra Cosmetics, Museum Pasifika, Biografi pelukis Tedja Suminar, Kumpulan Tulisan BBM 2019 (Kemendikbud RI), penulis liputan Europalia Indonesia 2018 (Belgia, Belanda, Prancis) dll. Pernah berkolaborasi dengan perupa seperti Made Wianta, Nyoman Erawan, koreografer Nyoman Sura, koreografer Miroto dan lainnya, serta sebagai sutradara pertunjukan, antara lain: Odipus Sang Raja bersama koreografer Nyoman Cerita dan Nyoman Wenten. Sempat menjadi koordinator budaya Lembaga Kebudayaan Perancis, Alliance Francaise (AF) Denpasar, kini sebagai kurator Bentara Budaya.
 
== Sebagai Kurator dan Penulis Seni Rupa ==
{| class="wikitable"
|+ Kuratorial :
|-
! Tahun !! Peristiwa
|-
|2012 ||Pameran Seni Lukis Kilas Balik Tedja Suminar
|-
|2014 ||Pameram Seni Fotografi “50 Tahun Berkarya D. Tjandra Kirana”
|-
|2014 ||Pameran Seni Rupa “Artist from Elsewhere – Two Art Brut Artist from Indonesia”
|-
|2014-2019 ||New Music for Gamelan di Bentara Budaya Bali, bersama Wayan Gde Yudane, Dewa Ketut Alit dan Wayan Sudirana
|-
|2015 ||Pameran Fotografi “60 Solusi Untuk Perubahan Iklim” Yann-Arthus Bertrand (kuratorial Bentara Budaya)
|-
|2016 || Pameran “Mahendradatta: Jejak Arkeologis dan Sosok Historis”
|-
|2016 || Pameran Mural Serangkaian World Culture Forum di Bali
|-
|2016 || Pameran Seni Rupa dan Fotografi “Imajinasi Diri T. Hartono”
|-
|2016 || Pameran Fotografi “Tiga Dasa Warsa, Tiga Sisi Rupa” Ida Bagus Putra Adnyana
|-
|2017 || Pameran Seni Lukis Kaca Nagasepaha dan Batu Belah
|-
|2017 || Pameran Seni Lukis Tiga Generasi Padangtegal “Sedulur Air”
|-
| 2018 || Pameran Tunggal perupa Dr. I Wayan Kun Adnyana di Museum NEKA
|-
| 2019 || Pameran Kolosal Bali Megarupa serangkaian Festival Seni Bali Jani
|-
| 2019 || Bali Internasional Literary Simposium
|-
| 2019 || Bali Internasional Literary Simposium
|-
| 2017-2019 || Ubud Writers and Readers Festival
|-
| 2018|| Pameran Topeng dan Pertunjukan Tari “Samadi dan Luh Menek”
|-
| 2019 || Pameran Nasional Apresiasi Perupa Muda Indonesia “Utusan Sosial: Kilat Darurat” di Bentara Budaya Bali
|-
| 2019 || Pameran Seni Rupa Dosen dan Pengajar FSRD ISI Denpasar “Panca Maha Bhuta” di ARMA Museum
|-
| 2019 || Pameran Seni Rupa “Ibu Rupa Batuan” (kuratorial Bentara Budaya) di Bentara Budaya Bali
|-
| 2019 || Pameran Lukisan Lintas Generasi “Kawitan” di Bentara Budaya Bali
|-
| 2019 || Pameran Seni Rupa “Sacred Energy I Made Sumadiyasa” di Bentara Budaya Bali
|-
| 2019 || Pameran Seni Rupa “Semesta Kita” di Bentara Budaya Bali
|-
| 2020 || Pameran Bali Megarupa serangkaian Festival Seni Bali Jani II
|-
| 2021 || Pameran Kolosal Bali Kandarupa serangkaian Pesta Kesenian Bali XLIII Tahun 2021
|-
| 2021 || Ubud Writers and Readers Festival
|}
 
Puisi, cerpen, dan tinjauan seninya dimuat di Kompas, Majalah Horizon, Kalam, Tempo, Bali Post, Tribun Bali, Le Banian, Jentayu, majalah ESENSI terbitan Badan Bahasa, juga Majalah KULTUR (Kemendikbud), dll. Bersama Jean Couteau menulis buku biografi Agung Rai (Museum ARMA). Sebagian esainya hadir pada laman: www.wisatsana.wordpress.com. Menekuni dunia jurnalistik sedini tahun 2003, mendirikan jurnal sastra budaya CAK, sempat mengelola ruang sastra sebuah koran di Bali, serta kini aktif pada laman seni Katarupa.Id. Ia pernah bergabung dalam Sanggar Minum Kopi (SMK) di Denpasar, aktif menyelenggarakan apresiasi sastra keliling Bali termasuk lomba menulis dan baca puisi. Warih juga selama puluhan tahun mengabdi sebagai guru ekstrakurikuler sastra dan jurnalistik di SMP Negeri 2 Denpasar. Serta sempat pula menjadi dosen luar biasa pengampu matakuliah Sanggar Sastra di IKIP PGRI Bali, dan sebagai dosen tamu di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
 
Sebagai penggagas dan menyelenggarakan program Festival Film Internasional Bentara Budaya Bali (2013), kerja sama antara Bentara Budaya Bali, Udayana Scince Club dan pusat-pusat kebudayaan negara sahabat, semisal Goethe Institut, IFI, Erasmus Huis, Japan Foundation, dll.
 
== Karya ==
 
Baris 26 ⟶ 96:
* Managerie 4 (2000)
* Horison Sastra Indonesia (2001)
* Rantau dan Renung II (KPG dan Forum Jakarta – Paris, 2002)
* Ikan Terbang Tak Berkawan (2003)
* May Fire and Other Poems (Tiga Bahasa, Lontar, 2015)
* Kota Kita (2018)
* Batu Ibu (2019)
* Sebelum Rupa Sesudah Barba: Kumpulan Esai (2021)
 
== Penghargaan ==
Baris 44 ⟶ 115:
*Lima Besar Buku Puisi Pilihan Anugerah Hari Puisi (2018), Kumpulan Puisi "Kota Kita" (Sahaja Sehati)
*Anugerah Seni Bali Jani Nugraha, Pemerintah Provinsi Bali (2020)
*Penghargaan Bali-Dwipantara Natha Kerthi Nugraha dari ISI Denpasar (2022)
 
== Referensi ==
Baris 53 ⟶ 125:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
 
 
{{Bio-stub}}