Prasasti Kota Kapur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) |
k Menambah Kategori:Prasasti berbahasa Melayu Kuno menggunakan HotCat |
||
(72 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
Orang yang pertama kali membaca prasasti ini adalah H. Kern, seorang ahli epigrafi bangsa Belanda yang bekerja pada ''Bataviaasch Genootschap'' di [[Batavia]]. Pada mulanya ia menganggap "Śrīwijaya" adalah nama seorang raja. [[George Coedes]] lah yang kemudian berjasa mengungkapkan bahwa Śrīwijaya adalah nama sebuah kerajaan besar di Sumatra pada abad ke-7 Masehi, yaitu kerajaan yang kuat dan pernah menguasai bagian barat Nusantara, Semenanjung Malaysia, dan Thailand bagian selatan.▼
[[Berkas:Prasasti Kota Kapur.jpg|ka|jmpl|170px|Prasasti Kota Kapur]]
'''Prasasti Kota Kapur''' adalah [[prasasti]] berupa tiang batu bersurat yang ditemukan di pesisir barat [[Pulau Bangka]], di desa [[Kota Kapur, Mendo Barat, Bangka|Kota Kapur]], [[Mendo Barat, Bangka|Mendo Barat]], [[Kabupaten Bangka]].<ref name="Yudono">Yudono J. [http://oase.kompas.com/read/2010/12/28/22355692/Prasasti.Kota.Kapur.Tersimpan.di.Belanda Prasasti Kota Kapur Tersimpan di Belanda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110112081743/http://oase.kompas.com/read/2010/12/28/22355692/Prasasti.Kota.Kapur.Tersimpan.di.Belanda |date=2011-01-12 }}. Artikel pada Kompas Daring edisi Selasa, 28 Desember 2010. Pranala cadangan: ''[http://dongengarkeologi.blogspot.com/2011/01/prasasti-kota-kapur-tersimpan-di.html Prasasti Kota Kapur Tersimpan di Belanda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305063038/http://dongengarkeologi.blogspot.com/2011/01/prasasti-kota-kapur-tersimpan-di.html |date=2016-03-05 }}''</ref> Tulisan pada prasasti ini ditulis dalam aksara [[aksara Pallawa|Pallawa]] dan menggunakan bahasa [[Bahasa Melayu Kuno|Melayu Kuno]], serta merupakan salah satu dokumen tertulis tertua ber[[bahasa Melayu]]. Prasasti ini dilaporkan penemuannya oleh [[J.K. van der Meulen]] pada bulan Desember 1892, dan merupakan prasasti pertama yang ditemukan mengenai [[Sriwijaya|Kedatuan Sriwijaya]].
▲Orang
== Isi prasasti ==▼
Hingga tahun 2012, prasasti Kota Kapur berada di ''[[Rijksmuseum]]'' (Museum Kerajaan) Amsterdam, negeri [[Belanda]] dengan status dipinjamkan oleh [[Museum Nasional Indonesia]].<ref name="Yudono"/>
# ''Wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul dan melindungi Kadātuan Śrīwijaya ini; kamu sekalian dewa-dewa yang mengawali permulaan segala sumpah !'' ▼
# ''Bilamana di pedalaman semua daerah yang berada di bawah Kadātuan ini akan ada orang yang memberontak yang bersekongkol dengan para pemberontak, yang berbicara dengan pemberontak, yang mendengarkan kata pemberontak;'' ▼
# ''yang mengenal pemberontak, yang tidak berperilaku hormat, yang tidak takluk, yang tidak setia pada saya dan pada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu; biar orang-orang yang menjadi pelaku perbuatan-perbuatan tersebut mati kena kutuk biar sebuah ekspedisi untuk melawannya seketika di bawah pimpinan datu atau beberapa datu Śrīwijaya, dan biar mereka'' ▼
# ''dihukum bersama marga dan keluarganya. Lagipula biar semua perbuatannya yang jahat; seperti mengganggu :ketenteraman jiwa orang, membuat orang sakit, membuat orang gila, menggunakan mantra, racun, memakai racun upas dan tuba, ganja,'' ▼
# ''saramwat, pekasih, memaksakan kehendaknya pada orang lain dan sebagainya, semoga perbuatan-perbuatan itu tidak berhasil dan menghantam mereka yang bersalah melakukan perbuatan jahat itu; biar pula mereka mati kena kutuk. Tambahan pula biar mereka yang menghasut orang'' ▼
# ''supaya merusak, yang merusak batu yang diletakkan di tempat ini, mati juga kena kutuk; dan dihukum langsung. Biar para pembunuh, pemberontak, mereka yang tak berbakti, yang tak setia pada saya, biar pelaku perbuatan tersebut'' ▼
# ''mati kena kutuk. Akan tetapi jika orang takluk setia kepada saya dan kepada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu, maka moga-moga usaha mereka diberkahi, juga marga dan keluarganya'' ▼
# ''dengan keberhasilan, kesentosaan, kesehatan, kebebasan dari bencana, kelimpahan segalanya untuk semua negeri mereka ! Tahun Śaka 608, hari pertama paruh terang bulan Waisakha (28 Februari 686 Masehi), pada saat itulah'' ▼
# ''kutukan ini diucapkan; pemahatannya berlangsung ketika bala tentara Śrīwijaya baru berangkat untuk menyerang bhūmi jāwa yang tidak takluk kepada Śrīwijaya.''▼
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu yang berbentuk tugu bersegi-segi dengan ukuran tinggi 177 cm, lebar 32 cm pada bagian dasar, dan 19 cm pada bagian puncak. ▼
Prasasti Kota Kapur adalah salah satu dari lima batu prasasti yang dibuat oleh [[Dapunta Hyang]], seorang penguasa dari ''[[Sriwijaya|Kadātuan Śrīwijaya]]''.{{Butuh rujukan}} Isi di dalamnya membahas mengenai [[kutukan]] dan ancaman bagi penduduk yang tinggal di wilayah [[Kota Kapur, Mendo Barat, Bangka|Kota Kapur]]. Selain itu, di dalamnya juga dibahas mengenai keberangkatan pasukan Sriwijaya untuk memperluas wilayah kekuasaan di Pulau Jawa dengan menaklukkan [[Tarumanagara]].<ref>{{Cite book|last=Syarifuddin, dkk.|date=Februari 2023|url=https://repository.unsri.ac.id/91572/2/A4_Buku%20Koleksi%20Museum%20Negeri%20Sumatera%20Selatan%20%28revisi%29.pdf|title=Koleksi Museum Negeri Sumatera Selatan|location=Palembang|publisher=Bening Media Publishing|isbn=978-623-8006-53-3|pages=50|url-status=live}}</ref> Di dalamnya berulang disebutkan kata ''çrivijaya.'' Berikut ini isi lengkap dari Prasasti Kota Kapur, sebagaimana ditranskripsikan dan diterjemahkan oleh Coédes.
=== Naskah asli ===
Adapun alihaksara prasasti ini sebagai berikut.
# ''Siddha titam hamba nvari i avai kandra kayet ni paihumpaan namuha ulu lavan tandrun luah makamatai tandrun luah vinunu paihumpaan hakairum muah kayet ni humpa unai tunai.''
# ''Umentern bhakti ni ulun haraki. unai tunai kita savanakta devata mahardika sannidhana. manraksa yan '''kadatuan çrivijaya'''. kita tuvi tandrun luah vanakta devata mulana yan parsumpahan.''
# ''paravis. kadadhi yan uran didalanna bhami paravis hanun. Samavuddhi lavan drohaka, manujari drohaka, niujari drohaka talu din drohaka. tida ya.''
# ''Marppadah tida ya bhakti. tida yan tatvarjjawa diy aku. dngan diiyan nigalarku sanyasa datua. dhava vuathana uran inan nivunuh ya sumpah nisuruh tapik ya mulan parvvanda datu '''çriwi-'''''
# '' '''jaya'''. Talu muah ya dnan gotrasantanana. tathapi savankna yan vuatna jahat. makalanit uran. makasuit. makagila. mantra gada visaprayoga. udu tuwa. tamval.''
# ''Sarambat. kasihan. vacikarana.ityevamadi. janan muah ya sidha. pulan ka iya muah yan dosana vuatna jahat inan tathapi nivunuh yan sumpah talu muah ya mulam yam manu-''
# ''ruh marjjahati. yan vatu nipratishta ini tuvi nivunuh ya sumpah talu, muah ya mulan. saranbhana uran drohaka tida bhakti tatvarjjava diy aku, dhava vua-''
# ''tna niwunuh ya sumpah ini gran kadachi iya bhakti tatvjjava diy aku. dngan di yam nigalarku sanyasa dattua. çanti muah kavuatana. dngan gotrasantanana.''
# ''Samrddha svasthi niroga nirupadrava subhiksa muah vanuana paravis chakravarsatita 608 din pratipada çuklapaksa vulan vaichaka. tatkalana''
# ''Yan manman sumpah ini. nipahat di velana yan vala '''çrivijaya''' kalivat manapik yan bhumi java tida bhakti ka '''çrivijaya'''.''
=== Terjemahan ===
# ''Keberhasilan !'' (disertai mantra persumpahan yang tidak dipahami artinya)
▲# ''Wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul dan melindungi Kadātuan Śrīwijaya ini; kamu sekalian dewa-dewa yang mengawali permulaan segala sumpah !''
▲# ''Bilamana di pedalaman semua daerah yang berada di bawah Kadātuan ini akan ada orang yang memberontak yang bersekongkol dengan para pemberontak, yang berbicara dengan pemberontak, yang mendengarkan kata pemberontak;''
▲# ''yang mengenal pemberontak, yang tidak berperilaku hormat, yang tidak takluk, yang tidak setia pada saya dan pada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu; biar orang-orang yang menjadi pelaku perbuatan-perbuatan tersebut mati kena kutuk biar sebuah ekspedisi untuk melawannya seketika di bawah pimpinan datu atau beberapa datu Śrīwijaya, dan biar mereka''
▲# ''dihukum bersama marga dan keluarganya. Lagipula biar semua perbuatannya yang jahat; seperti mengganggu
▲# ''saramwat, pekasih, memaksakan kehendaknya pada orang lain dan sebagainya, semoga perbuatan-perbuatan itu tidak berhasil dan menghantam mereka yang bersalah melakukan perbuatan jahat itu; biar pula mereka mati kena kutuk. Tambahan pula biar mereka yang menghasut orang''
▲# ''supaya merusak, yang merusak batu yang diletakkan di tempat ini, mati juga kena kutuk; dan dihukum langsung. Biar para pembunuh, pemberontak, mereka yang tak berbakti, yang tak setia pada saya, biar pelaku perbuatan tersebut''
▲# ''mati kena kutuk. Akan tetapi jika orang takluk setia kepada saya dan kepada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu, maka moga-moga usaha mereka diberkahi, juga marga dan keluarganya''
▲# ''dengan keberhasilan, kesentosaan, kesehatan, kebebasan dari bencana, kelimpahan segalanya untuk semua negeri
▲# ''kutukan ini diucapkan; pemahatannya berlangsung ketika bala tentara
▲Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu yang berbentuk tugu bersegi-segi dengan ukuran tinggi 177
== Arti penting ==
Prasasti Kota Kapur adalah prasasti Śrīwijaya yang pertama kali ditemukan, jauh sebelum [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang baru ditemukan di [[Palembang]] pada tanggal 29 November 1920, dan [[Prasasti Talang
Prasasti Kota Kapur ini, beserta penemuan-penemuan arkeologi lainnya di daerah tersebut, merupakan peninggalan masa [[Sriwijaya]] dan membuka wawasan baru tentang masa-masa [[Hindu]]-[[Budha]]
==
* [[Prasasti Talang Tuwo]]
* [[Prasasti Kedukan Bukit]]
* [[Prasasti Telaga Batu]]
* [[Prasasti Karang Brahi|Prasasti Karang Berahi]]
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{DEFAULTSORT:Kota Kapur}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Prasasti berbahasa Melayu Kuno|Kota Kapur]]
|