Arnold de Vlaming: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
}}
'''Arnold de Vlaming van Oudtshoorn'''
(
==Karier==
Hingga sekitar tahun 1800an, [[cengkeh]], [[lada]], dan [[pala]] hanya dapat ditemukan di [[Kepulauan Maluku]] yang sekarang menjadi bagian dari [[Indonesia]] dan dahulu dijuluki sebagai ''Kepulauan Rempah-Rempah''. [[Rempah-rempah]] memiliki banyak kegunaan
Gubernur Jenderal [[Jan Pieterszoon Coen]] (1587-1629) dan banyak lainnya juga menggunakan kekerasan untuk mengamankan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku dan menyingkirkan persaingan Inggris. Penduduk asli [[Suku Banda (Indonesia)|Banda]] diperbudak dengan kejam dan bahkan dibantai oleh VOC. VOC membuat pohon cengkeh milik musuh dicabut dan desa-desa dibakar. [[Ekspedisi Hongi]] adalah ekspedisi militer inspeksi oleh armada bersenjata Praus. Kata "hongi" berasal dari [[pulau Ternate]] di Maluku yang berarti "armada". Setidaknya dibutuhkan sepuluh tahun sebelum cengkeh dapat dipanen dari pohon muda. Jadi, penduduk kehilangan mata pencaharian dan tidak punya pilihan selain pindah atau mati kelaparan.<ref>{{cite web|url=http://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/nnbw/#source=7&page=639&view=imagePane&size=1219&accessor=accessor_index|title=Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek|language=nl|access-date=13 Februari 2022|website=resources.huygens.knaw.nl}}</ref>
Pada tahun 1651, setelah masa yang kurang lebih tenang, pemberontakan baru melawan kekuasaan Belanda pecah di Maluku. Untuk melindungi monopoli perdagangan cengkeh, VOC sekali lagi memberlakukan pembatasan penanaman pohon cengkeh. Majira, seorang kepala suku Huamual di [[Pulau Seram]], menolak untuk menghancurkan sebagian dari perkebunan muda dan juga ingin menjual cengkeh kepada pedagang Asia. Amasser, sebuah kota di [[pulau Sulawesi]] yang diperintah oleh [[Kesultanan Gowa]], mendukung para pemberontak, seperti yang dilakukan [[Kesultanan Ternate]].
Pada periode antara 1651 dan 1656, gubernur Maluku, Arnold de Vlaming
Penulis sejarah Levinus Bor, yang menemani Arnold de Vlamingh van Oudshoorn, melaporkan kampanye terakhir dalam buku yang berjudul
Pada awal tahun 1770an, para pelaut dari [[Perancis]] menyelundupkan potongan rempah-rempah ke [[Mauritius]] yang terletak di [[
==Referensi==
Baris 34:
{{Authority control}}
{{lifetime|1662}}
{{DEFAULTSORT:van Oudtshoorn, Arnold de Vlaming}}
[[Kategori:Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tokoh dari Belanda]]
|