Bahasa Hawu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jspharmando (bicara | kontrib) Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Bahasa Hawu''' atau '''Lī Hawu''' adalah sebuah bahasa yang digunakan [[suku Sabu]].<ref>[http://www.joshuaproject.net/languages.php?rol3=hvn Sabu Speaking Peoples - Joshua Project]</ref> Penuturnya terdapat di [[Kota Kupang]], [[Kabupaten Ende]], [[Pulau Sawu]], [[Pulau Raijua]], [[Pulau Sumba]] khususnya [[Kabupaten Sumba Timur]].
{{Infobox Bahasa
Baris 6:
|states=* {{flag|Indonesia}}
----
|region=
|speakers= 110.000
|familycolor=Austronesia
Baris 14:
|fam4=[[Rumpun bahasa Sumba-Flores|Sumba–Flores]]
|dia1=Hèbha
|dia2=Dimu
|dia3=Liae
|script=Latin
|iso3=hvn|dia4=Mehara|dia5=Raijua|glotto=sabu1255
Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa [[Austronesia]] dengan sub-rumpun Melayu-Polinesia Tengah. Bahasa Hawu berhubungan erat dengan [[bahasa Dhao]] dan bahasa-bahasa Sumba. [[Bahasa Dhao]] pernah sekali dianggap dialek dari bahasa Hawu, tetapi keduanya tidak dapat saling mengerti.
Baris 24:
Bahasa Hawu memiliki lima dialek, yaitu: Seba (Hèbha), Timu (Dimu), Liae, Mesara (Mehara), dan Raijua. Terdapat perbedaan minor pada pengucapan dan beberapa kata di keempat dialek ini.
Dialek Seba dianggap sebagai dialek standar karena penuturnya yang lebih banyak.
== Fonologi ==
Baris 126:
|ikan
|}
Bahasa Hawu memiliki vokal dan aturan tekanan yang sama. Bahasa ini berbagi kesamaan konsonan implosif (atau mungkin pra-glotal) konsonan dengan bahasa Bima-Sumba dan dengan bahasa-bahasa di Flores dan Sulawesi yang lebih jauh ke utara, seperti bahasa Wolio, dan agak mirip bahasa Ngadha yang memiliki pemanjangan konsonan setelah pepet.
Terdapat beberapa perbedaan sistem bunyi (fonologi) bahasa Hawu dan bahasa Indonesia yang memaksa penutur menyesuaikan tulisannya dengan Bahasa Indonesia<ref>{{Cite journal|last=Grames|first=Charles E.|date=1999|title=Implikasi Penelitian Fonologis untuk Cara Menulis Bahasa-Bahasa Daerah di Kawasan Timur Indonesia|url=http://e-ubb.org/wp-content/uploads/2018/02/1998-C-Grimes-PELBBA-orthography.pdf|journal=Centre for Regional Studies, Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang; dan Summer Institute of Linguistics, International}}</ref> yang hanya mempunyai 18 konsonan asli dan 4 konsonan yang dipinjam dari bahasa lain, misalnya dari bahasa Arab<ref>{{Cite journal|first=Moeliono, Anton, dan Charles E. Grimes|date=1995|title=Indonesian Introduction|journal=Darrell Tryon, red. Comparative Austronesian Dictionary: an introduction to Austronesian studies. 4 Parts. Trends in Linguistics, Documentation 10. Berlin: Mouton de Gruyter.
Baris 141:
| rowspan="2" |Hentian
|nirsuara
|[[
|[[
|(c)
|[[
|[[
|-
|bersuara
|[[
|[[
|[[
|[[
|
|-
|Letup
|
|[[
|[[
|[ʄ]
|[[
|
|-
Baris 168:
|
|
|[[
|-
|Sengau
|
|[[
|[[
|[[
|[[
|
|-
Baris 181:
|
|
|[[
|
|
Baris 189:
|
|
|[[
|
|
Baris 196:
|Semivokal
|
|[[
|
|[[
|
|
Baris 206:
Diftong pada bahasa Hawu adalah rangkaian vokal.
Kata-kata pada bahasa Hawu mendapat tekanan pada suku kata atau vokal kedua dari belakang. Karena di dalam bahasa Hawu konsonan selalu diikuti vokal, maka suku katanya selalu adalah konsonan-vokal (CV) atau hanya vokal (V).
== Gramatika ==
Baris 213:
Pronomina adalah kelas kata tertutup yang merujuk kepada pembicara, orang yang tertuju, atau bukan keduanya. Pronomina persona dan posesif memliki bentuk yang sama. Semua preferensi pronominal bahasa Hawu menggunakan pronomina independen.
Pronomina persona dan pronomina posesif memiliki bentuk yang sama
{| class="wikitable"
! colspan="2" |Persona
Baris 250:
=== Nomina ===
Meskipun benar jika dikatakan bahwa nomina bahasa Hawu merupakan kelas kata yang mencakup nama orang, tempat dan benda, kriteria ini tidak cukup untuk membedakan nomina dari kelas kata lain. Kriteria lain yang akan memudahkan tujuan ini adalah sebagai berikut:
# Hanya nomina dapat dijadikan inti dari frasa nomina. Seperti halnya pronomina dan demonstrativa yang adalah kelas kata tertutup, nomina dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai inti non-pronomina, non-demonstrativa, non-klausa dari frasa nomina.
# Hanya frasa nomina yang mengikuti artikel umum ''ne'', demonstratif adjektiva, klausa relatif.
# Kebanyakan frasa nomina dari klausa verba diawali dengan preposisi kasus yang jelas.
Baris 274:
=== Demonstrativa ===
Demonstrativa adalah kelas kata tertutup yang menunjukkan apakah
Demonstrativa sebagai inti frasa nomina adalah '''preposisi''' + '''demonstrativa'''.
Terdapat dua jenis demonstrativa, yaitu pronomina demonstratif dan kata adjektiva demonstratif.
==== Kata Ganti Demonstratif ====
Baris 301 ⟶ 305:
|''napuhère''
(singkat: ''nahère'', ''hère'')
|dekat
|-
|''nani'', ''nadho''
Baris 309 ⟶ 313:
|jauh dari pembicara dan orang yang dirujuk
|}
''Oni'' hanya muncul pada klausa non-verba. Dengan
Setidaknya, satu dari demonstrativa di atas, ''napune'', juga menunjukkan kedekatan percakapan,
==== Kata Sifat Demonstratif ====
Baris 336 ⟶ 340:
|''napuhère''
(singkat: ''nahère'')
|dekat
|-
|''nani''
(singkat: ''ni'')
|''nahidhe''
|jauh dari pembicara dan
|}
Sebagai unit penanggalan, seperti hari, bulan, dan tahun ''nadhe'' dan ''nane'' menunjukkan waktu dari aksi, proses, atau keadaan yang sedang terjadi pada saat pembicaraan
=== Preposisi ===
Preposisi menunjukkan peranan semantik nomina referensi yang didahului. Di bahasa
{| class="wikitable"
!Preposisi
!Penjelasan
|-
|''dhei''
|Preposisi ini memiliki dua fungsi, yaitu:
# penanda area jarak dari aksi atau keadaan. Ini dalam bahasa Indonesia artinya adalah ‘sepanjang’ atau ‘melewati’. Contoh: ''jhī nèru dhei dae'' ‘kami berjalan di sepanjang pantai’
# preposisi dengan apa suatu objek dibawa. Contoh: ''èla jara nahidhe peèba dhei otomobi'' ‘kuda-kuda itu sudah dibawa oleh mobil’
|-
|''jhèra''
|Preposisi ini memiliki dua fungsi, yaitu:
# preposisi dengan apa suatu objek dibawa. Contoh: ''èla jara nahidhe peèba jhèra otomobi'' ‘kuda-kuda itu sudah dibawa oleh mobil’
# penunjuk untuk sesuatu yang sedang dibicarakan. Di dalam bahasa Indonesia, preposisi ini artinya ‘tentang’. Contoh: ''yā ta owe jhèra moto pa liru'' ‘saya berpikir tentang bintang di langit’
|-
|''la''
|Preposisi ini memiliki dua fungsi bergantung posisinya, yaitu
# preposisi untuk nomina benda mati sebagai objek tak langsung. Contoh: ''bhajhu au tatèka ri yā la lemari'' ‘bajumu saya simpan ke lemari’
# preposisi ''la'' yang muncul tepat sebelum verba menunjukkan bahwa subjek dari verba intransitif menjauh dari posisi yang ditempati segera sebelum tindakan, proses atau status dari verba ini. ‘La’ dapat diartikan sebagai ‘pergi dari sini’. Contoh: ''la nga'''ʼ'''a yā'' ‘saya pergi makan’
|-
|''lua''
|Preposisi ini adalah penunjuk untuk sesuatu yang sedang dibicarakan. Di dalam bahasa Indonesia, preposisi ini artinya ‘tentang’.
Contoh: ''yā ta owe lua moto pa liru'' ‘saya berpikir tentang bintang di langit’
|-
|''ma''
|Preposisi ini memiliki dua fungsi yang bergantung pada posisinya, yaitu
# preposisi untuk nomina/pronomina sebagai objek tak langsung. Contoh: ''wie patalo napunène ma yā'' ‘kasih pensil itu ke saya’
# preposisi ''ma'' yang muncul tepat sebelum verba menunjukkan bahwa sebelum aksi, proses, atau keadaan verba ini, subjek verba intransitif bergerak menuju posisi yang ditempati untuk aksi, proses, atau keadaan verba ini. ''Ma'' dapat diartikan sebagai ‘datang ke sini’. Contoh: ''ma nga'''ʼ'''a'' ‘mari datang makan’
|-
|''nga''
|Preposisi ini memiliki dua fungsi, yaitu:
# dengan apa suatu objek dibawa. ''Nga'' jarang dipakai sebelum kata tanya interogatif ''ngā'' ‘apa’. Contoh: ''èla jara nahidhe peèba nga otomobi'' ‘kuda-kuda itu sudah dibawa oleh mobil’
# penanda komitatif yang menunjukkan iringan. Di dalam bahasa Indonesia ini memilik arti yang mirip dengan kata ‘dengan’. Contoh: ''ina penau la paha nga a'''ʼ'''a'' ‘ibu pergi ke pasar dengan kakak’
|-
|''ngara''
|Preposisi ini menunjukkan hubungan kuantitas atau ukuran antara objek dan kata-kata yang lain di dalam suatu kalimat.
Contoh: ''nō teo kako ngara èhi kilomete'' ‘dia perlu berjalan sejauh satu kilometer’
|-
|''pa''
|Preposisi
Jenis preposisi ini juga adalah preposisi penanda lokasi dari aksi, proses, atau keadaan.
Contoh: ''yā nē pa èmu'' ‘saya ada di rumah’
|-
|''rai''
|Preposisi untuk menandai ‘sejak’ kapan suatu kejadian terjadi.
Contoh: ''ta èjhi ke rai jhèmiae he'' ‘sudah hujan sejak tadi pagi’
|-
|''raingati''
(
|Jenis preposisi ini adalah preposisi penunjuk lokasi, materi, atau keadaan statis dari aksi atau proses.
Contoh: ''ne roti tao raingati lawo nga dèlu'' ‘roti terbuat dari tepung dan telur’
|-
|''ri''
|Preposisi ini memiliki dua fungsi, yaitu:
# berfungsi sebagai instrumen (untuk menjelaskan dengan apa suatu aksi atau tindakan dilakukan). Contoh: ''yā wae helau ri hepedamoto'' ‘saya mau jalan-jalan dengan sepeda motor’
# berfungsi sebagai ergatif (untuk subjek pada verba transitif). Contoh: ''nga'''ʼ'''a nadu'''ʼ'''u ri yā'' ‘saya makan ikan’
|-
|''ta''
|Preposisi ini adalah preposisi yang menunjukkan objek sebagai hasil atau proses tindakan.
Contoh: ''nō bubu ta ou'' ‘dia marah karena kamu’
|-
|''wie''
|Preposisi benefaktif menyatakan bahwa rujukan dari nomina yang ditandai menerima manfaat dari situasi yang diungkap oleh klausa.
Contoh: ''yā peboka kelae wie nō'' ‘saya buka pintu untuk dia’
|}
=== Verba ===
Verba bahasa
# Verba biasanya mendahului frasa nomina, tetapi pada klausa dengan
# Hanya verba dan partikel yang dapat secara langsung menggunakan
# Verba sering didahului oleh partikel ''ta'', ''do'', ''la'', dan ''ma
# Verba mendeskripsikan aksi, proses, atau keadaan.
# Beberapa verba menyesuaikan dengan frasa nomina
==== Verba
Dalam bahasa Hawu terdapat pembedaan verba generik dan verba spesifik. Verba generik bersifat umum dan tidak mutlak harus dilakukan. Verba spesifik bersifat mutlak dan tindakan yang terdapat di dalamnya harus dilakukan atau pasti terjadi pada saat itu juga. Misalnya, ''nga’a'' ‘makan’ digunakan dengan maksud perbuatan itu tidak harus dilakukan. Sebagai teguran basa-basi kepada seseorang, lawan bicara sebenarnya tidak disuruh makan atau harus makan. Namun, jika diucapkan ''nga'e'' ‘makan’ perbuatan itu harus dilakukan, tidak boleh ditolak.
{| class="wikitable"
|+Beberapa contoh verba
!Generik
!Spesifik
!Arti
|-
|''dai''
|''dae''
|'menapis'
|-
|''dau''
|''dao''
|'mengambil'
|-
|''
|''
|'menangkap'
|-
|''tuku''
|''tuke''
|'melempar'
|}
==== Verba
Bahasa Hawu memiliki kata kerja bantu. Kata kerja bantu ini selalu mendahului frasa nomina. Mereka tidak mengikuti penanda kata kerja statif atau ''èla...pe-''. Kata kerja bantu boleh diikuti partikel negasi ''dho'' tepat setelahnya.
==== Verba Imperatif ====
Beberapa verba dalam bahasa Hawu memiliki bentuk yang berubah pada verba imperatif.
==== Verba Deiksis ====
Verba deiksis memiliki bingkai kasus intransitif dengan frasa nomina absolut dan adverbia tempat opsional. Mereka menunjukkan kala sekarang, dan kedekatan spasial dari frasa nomina absolut sehubungan dengan subjek dan objek.
{| class="wikitable"
!Tunggal
Baris 505 ⟶ 472:
|''nē''
|''hē''
|subjek ada di dekat
|-
|''nei''
|''hei''
|subjek ada jauh dari
|-
|''nène''
|''hère''
|subjek ada sangat jauh dari objek
|}
===
Bahasa
{|
| rowspan="2" |'''SV'''
|''yā''
|''be'''ʼ'''i''
|-
|saya
Baris 527 ⟶ 494:
|-
| rowspan="2" |'''VS'''
|''be'''ʼ'''i''
|''yā''
|-
Baris 535 ⟶ 502:
| colspan="3" |"Saya tidur"
|}
Pada
{|
| rowspan="2" |'''
|''Ha'''ʼ'''e''
|''tanga'''ʼ'''a''
|''tera'''ʼ'''e''
|-
|Ha'''''ʼ'''''e
|makan
|sorgum
Baris 548 ⟶ 515:
| colspan="4" |"Ha'e makan sorgum"
|}
Ketika ada preposisi ergatif
{|
| rowspan="2" |'''
|''
|''nga'''ʼ'''e''
|''ri''
|''Ha'''ʼ'''e''
|
|-
Baris 560 ⟶ 527:
|makan
|ergatif
|Ha'''''ʼ'''''e
|
|-
| rowspan="2" |'''
|''
|''ri''
|''Ha'''ʼ'''e''
|''terae''
|''nane''
Baris 572 ⟶ 539:
|makan
|ergatif
|Ha'''''ʼ'''''e
|sorgum
|demonstratif
|-
| colspan="6" |"Ha'e memakan sorgum ini"
|}
Baris 583 ⟶ 550:
==== Reduplikasi Keseluruhan ====
Di dalam reduplikasi keseluruhan bentuk dasar yang membentuknya diulang secara keseluruhan. Reduplikasi itu tidak mengalami perubahan. Reduplikasi keseluruhan di dalam bahasa
Reduplikasi nomina untuk menyatakan banyak.
''
Reduplikasi verba untuk menyatakan perbuatan berulang kali dan proses waktunya agak lama.
Reduplikasi adjektiva untuk menyatakan sangat. Di samping itu, reduplikasi adjektiva dapat digunakan untuk menyatakan semuanya.
''
==== Reduplikasi Berafiks ====
Baris 610 ⟶ 577:
Reduplikasi berafiks pada verba
''
Reduplikasi berafiks pada adjektiva
== Bilangan ==
=== Bilangan Pokok (Angka Kardinal) ===
{| class="wikitable"
Baris 724 ⟶ 690:
|sembilan belas
|}
Untuk bilangan pokok puluhan (20 sampai 90) ditulis bilangan satuan lalu diikuti olejh ''nguru''. Untuk bilangan gabungan dari puluhan dan satuan, maka ditulis bilangan puluhannya dulu baru bilangan satuannya, contoh 24 ditulis ''due nguru
{| class="wikitable"
|+Bilangan Pokok Puluhan
Baris 784 ⟶ 750:
|1000
|hetèba
|seribu
|-
|2000
|duetèba
|dua
|-
|9000
|heotèba
|sembilan
|-
|100.000
Baris 828 ⟶ 794:
|-
|ke-1
|petari
|pertama
|-
Baris 840 ⟶ 806:
|-
|ke-4
|keèpa
|keempat
|-
Baris 848 ⟶ 814:
|-
|ke-6
|keèna
|keenam
|-
Baris 856 ⟶ 822:
|-
|ke-8
|kearu
|kedelapan
|-
Baris 878 ⟶ 844:
!Arti
|-
|[tʃ]
|[
|ca'''''ʼ'''''e ~ ha'''''ʼ'''''e
|memanjat
|-
|[s]
|[h]
|risi ~ rihi
|lebih
|-
|[h]
|[h]
|hèba ~ hèbha
|mulut
|-
|[h]
|[[Voiced_bilabial_fricative|[v~β]]]
|hahi ~ wawi
|babi
|-
|[ɖʐ]
|[d]
|madhe ~ made
|made
|-
|[d]
|[ɗ]
|mèda ~ mèdha
|malam
|-
|[ɗ]
|[ɗ]
|lod'''''ʼ'''''o ~ lodho
|matahari, hari
|-
|[bβ]
|[
|bhèni ~ bèni
|perempuan
|-
|[b]
|[ɓ]
|hèba ~ hèbha
|mulut
|-
|[ɓ]
|[ɓ]
|sab'''''ʼ'''''a ~ habha
|usaha
|-
|[[Voiced_postalveolar_affricate|[d͡ʒ]]]
|[ʄ], [j]
|ja'''''ʼ'''''a ~ jhā, yā
|saya, aku
|-
|[[Voiced_postalveolar_affricate|[d͡ʒ]]]
|[[Voiced_postalveolar_affricate|[d͡ʒ]]]
|pajū ~ pèjū
|perintah
|-
|[ʄ]
|[ʄ]
|aj'''''ʼ'''''u ~ ajhu
|pohon
|}
Baris 992 ⟶ 950:
* Grimes, Charles E. 2006. "[http://www.sil.org/asia/philippines/ical/papers/Grimes-Hawu_Dhao.pdf Hawu and Dhao in eastern Indonesia: revisiting their relationship]"
* [http://www.papuaweb.org/dlib/bk/pl/C38/02-10-1.pdf Capell, Arthur. 'The "West Papuan Phylum": General, and Timor and Areas Further West'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304023425/http://papuaweb.org/dlib/bk/pl/C38/02-10-1.pdf |date=2016-03-04 }}, §2.10.1 in Wurm 1977 [1975], ''New Guinea Area Languages and Language Study'', volume 1: ''Papuan Languages and the New Guinea Linguistic Scene''. Canberra.
*Walker, Alan T. 1982. ''A Grammar of Sawu.'' NUSA Linguistic Studies in Indonesian and Languages of Indonesia. Vol. 13.
{{reflist}}
Baris 1.000 ⟶ 958:
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Sabu}}
[[Kategori:Bahasa dari Nusa Tenggara Timur]]
|