Sunan Prawoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahpamulang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Erwin Mulialim (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(127 revisi perantara oleh 47 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious biography
'''Sunan Prawoto''' adalah raja keempat [[Kesultanan Demak]] yang memerintah tahun 1546-1549. Nama aslinya ialah '''[[Raden Mukmin]]'''. Ia lebih cenderung sebagai seorang ahli agama dari pada ahli politik.
| honorific-prefix =
| name = Raden Mukmin <br>
== Kematian( Sunan Prawoto ==)
| image =
| alt =
| caption = Lukisan Potret Raden Fatah
| religion = [[Islam]]
| denomination = [[Sunni]]
| known_for = [[Wali Songo]]
| birth_name = Mukmin
| birth_date =
| birth_place = [[Berkas:Id-siak1.GIF|25px]] [[Demak]], [[Kesultanan Demak]]
| death_date = 1549
| death_place = [[Berkas:Id-siak1.GIF|25px]] [[Prawoto, Sukolilo, Pati]], [[Jawa Tengah]]
| children = *[[Arya Pangiri]]
*Rara Semaken (Rara Semangkin), Istri dari [[Panembahan Senapati|Danang Sutawijaya]]
*Rara Priatin
| father = [[Trenggana]]
| mother = Ratu Pembayun binti [[Sunan Kalijaga]]
| spouse =
|predecessor=[[Trenggana]]|successor=[[Sultan Hadiwijaya]]|office1=Sultan [[Demak]] ke-4|term_start1=1546|term_end1=1549|predecessor1=[[Trenggana]]|successor1=[[Arya Penangsang]]|title=|region=}}
 
'''Sunan Prawoto''' (nama lahirnya '''Raden Mukmin''' atau '''Muk Ming'''<ref>{{id}} {{cite book|last=Muljana|first=Slamet|year=2005|url=http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&lpg=PA78&dq=suma%20oriental&pg=PA70#v=onepage&q=suma%20oriental&f=false|title=Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|isbn=9798451163|pages=70}}ISBN 9789798451164</ref>) adalah raja [[Kerajaan Demak|Demak]] keempat bergelar Sultan Prawoto, yang memerintah tahun 1546-1549.merupakan Sultan demak ke 4 dan putra dari Sultan Trenggono
== Raden Mukmin Semasa Muda ==
Naskah ''babad'' dan ''serat'' menyebut Raden Mukmin adalah putra sulung [[Sultan Trenggana]]. Ia lahir saat ayahnya masih sangat muda dan belum menjadi raja.
 
Menurut [[Babad Tanah Jawi]], ia tewas dibunuh oleh Rungkud, orang utusan Adipati Jipang [[Arya Penangsang]], yang tak lain adalah sepupunya sendiri,Rungkud pun tewas dalam pertarungan tersebut. Setelah kematiannya, [[Arya Penangsang]] menggantikannya menjadi Raja Demak lalu memindahkan pusat pemerintahan ke Jipang. Masa ini dikenal dengan sebutan [[Demak-Jipang]].
Pada tahun 1521 [[Pangeran Sabrang Lor]] meninggal dunia tanpa keturunan. Kedua adiknya beraing memperebutkan takhta, yaitu Raden Trenggana dan Raden Kikin. Raden Trenggana adalah adik kandung [[Pangeran Sabrang Lor]], sama-sama lahir dari permaisuri [[Raden Patah]], sedangkan Raden Kikin meskipun lebih tua usianya, tapi lahir dari selir, yaitu putri bupati Jipang.
 
== Masa muda ==
Dalam persaingan ini tentu saja Raden Mukmin memihak ayahnya. Ia mengirim pembantunya yang bernama Ki Surayata untuk membunuh Raden Kikin sepulang [[Salat Jumat]]. Raden Kikin tewas di tepi sungai, sedangkan para pengawalnya sempat membunuh Ki Surayata.
Naskah ''babad'' dan ''serat''{{cn}} menyebut Raden Mukmin adalahsebagai putraputera sulung raja Demak [[Sultan Trenggana]]. IaSunan Prawoto lahir saat ayahnya masih sangat muda dan belum menjadi raja.
 
Pada tahun 1521, [[Pangeran Sabrang Lor]] meninggal dunia tanpa keturunan. Kedua adiknya beraing memperebutkan takhta, yaitu Raden Trenggana danberebut takhta dengan Raden Kikin/ Pangeran Surowiyoto Putra Sulung R. Fatah. Raden Trenggana adalah adik kandung [[Pangeran Sabrang Lor]], sama-samaorang lahirJepara. dari permaisuri [[Raden Patah]], sedangkanSedangkan Raden Kikin meskipunyang lebih tua usianya, tapi lahir dari selirPermaisuri R. Fatah bernama Putri Solekha, yaituanak dari pasangan P. Wironegoro Adipati Lasem dengan Nyai Ageng Malokha putriBinti bupatiSunan JipangAmpel.
Sejak saat itu Raden Kikin terkenal dengan sebutan '''Pangeran Sekar Seda ing Lepen''', artinya "bunga yang gugur di sungai". Pangeran Sekar Seda Lepen meninggalkan dua orang putra dari dua orang istri, yang bernama [[Arya Penangsang]] dan [[Arya Mataram]].
 
Dalam persaingan ini tentu saja Raden Mukmin memihak ayahnya dalam persaingan ini. Ia mengirim pembantunya yang bernama Ki Surayata untuk membunuh ayah dari [[Arya Penangsang]] yaitu Raden Kikin/Pangeran Surowiyoto sepulang [[Salatsalat Jumat]]. Raden Kikin tewas di tepi sungai, sedangkan para pengawalnya sempat membunuh Ki Surayata. Sejak saat itu Raden Kikin terkenal dengan sebutan [[Sekar Seda Lepen|Pangeran Sekar Seda ing Lepen]], dalam [[bahasa Jawa]] artinya "bunga yang gugur di sungai".
== Pemerintahan Sunan Prawoto ==
[[Sultan Trenggana]] memerintah [[Kesultanan Demak]] tahun 1521-1546. Sepeninggalnya, Raden Mukmin selaku putra tertua naik takhta. Ambisinya sangat besar untuk melanjutkan usaha ayahnya menaklukkan [[Pulau Jawa]]. Namun keterampilannya dalam berpolitik sangat rendah. Ia lebih suka hidup sebagai ulama suci dari pada sebagai raja.
 
== Pemerintahan Sunan Prawoto ==
Pusat pemerintahan Raden Mukmin dipindahkan dari kota Bintoro menuju bukit Prawoto. Oleh karena itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.
Sepeninggal [[Trenggana]] yang memerintah Demak tahun 1521-1546, Raden Mukmin selaku putra tertua naik tahta. Namun, keterampilan berpolitiknya tidak begitu baik, ia lebih berbakat sebagai ulama daripada sebagai raja. Raden Mukmin kemudian menggantikan kedudukan Sultan Trenggana dan memindahkan Pusat Pemerintahan ke daerah Prawoto. Masa ini dikenal dengan sebutan Demak-Prawoto, oleh karena itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan '''Sunan Prawoto'''. Raden Mukmin juga memiliki sebuah pasanggarahan yang sering digunakan Raja/Sultan Demak Trenggana selama musim hujan.
 
== Kematian ==
Pemerintahan Sunan Prawoto juga terdapat dalam catatan seorang [[Portugis]] bernama '''Manuel Pinto'''. Pada tahun 1548 Manuel Pinto singgah ke [[Jawa]] sepulang mengantar surat untuk uskup agung Pastor Vicente Viegas di [[Makassar]]. Ia sempat bertemu Sunan Prawoto dan mendengar rencananya untuk mengislamkan seluruh [[Jawa]], serta ingin berkuasa seperti sultan [[Turki]]. Sunan Prawoto juga berniat menutup jalur beras ke [[Malaka]] dan menaklukkan [[Makassar]]. Akan tetapi, rencana itu berhasil dibatalkan oleh bujukan Manuel Pinto.
Selain Sunan Prawoto munculterdapat dua orang lagi menjadi tokoh kuat sepeninggal [[Sultan Trenggana]], yaitu Adipati [[Arya Penangsang]] bupatidari Kadipaten Jipang, dan Adipati [[Hadiwijaya|Adiwijaya]] bupati(Hadiwijaya) penguasa Kadipaten [[Pajang]]. Masing-masing adalah keponakan dan menantu [[Sultan Trenggana]].
 
[[Arya Penangsang]] adalah putra Pangeran Sekar Seda ing Lepen atau Pangeran Surowiyoto atau Surawiyata alias Raden Kikin adalah Adipati Babagan Caruban Lasem.
Pada kenyataannya, cita-cita Sunan Prawoto tidak pernah terlaksana. Ia lebih sibuk sebagai ahli agama dari pada mempertahankan kekuasaannya. Satu per satu daerah bawahan, misalnya [[Banten]], [[Cirebon]], [[Surabaya]], dan [[Gresik]] berkembang bebas sedangkan [[Demak]] tidak mampu menghalanginya.
 
Pada tahun 1549, Arya Penangsang disebutkan mengirim utusan yang bernama Rangkud untuk membalas kematian ayahnya. Menurut [[Babad Tanah Jawi]],<ref>{{aut|Kertapradja, Ng.}} (2014). [https://archive.org/details/babad-tanah-jawi/page/48/mode/2up ''Sêrat Babad Tanah Jawi'']. Edisi prosa Bahasa Jawa versi JJ. Meinsma. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.</ref>{{rp|47}} pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Sunan mengakui kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda Lepen. Ia rela dihukum mati asalkan keluarganya diampuni. Rangkud setuju, lalu menikam dada Sunan Prawoto yang pasrah tanpa perlawanan sampai tembus. Ternyata istri Sunan yang sedang berlindung di balik punggungnya ikut tewas pula. Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya.
== Kematian Sunan Prawoto ==
Selain Sunan Prawoto muncul dua orang lagi menjadi tokoh kuat sepeninggal [[Sultan Trenggana]], yaitu [[Arya Penangsang]] bupati Jipang, dan [[Hadiwijaya]] bupati [[Pajang]]. Masing-masing adalah keponakan dan menantu [[Sultan Trenggana]].
 
Pada tahun itu pula, 15491554 Aryo Penangsang berhasil dibunuh oleh Danag[[Sutawijaya|Danang Sutawijaya]] dan Pasukan Pajang atas siasat cerdasdari [[Ki Juru Martani]].
[[Arya Penangsang]] adalah putra Pangeran Sekar Seda ing Lepen yang mendapat dukungan dari gurunya, yaitu [[Sunan Kudus]] untuk merebut takhta [[Demak]]. Pada tahun 1549 ia mengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membalas kematian ayahnya.
 
Sunan Prawoto tewas meninggalkan seorang putra yang masih kecil bernama [[Arya Pangiri]], yang kemudian diasuh bibinya, yaitu [[Ratu Kalinyamat]] dari [[Jepara]]. Setelah dewasa, [[Arya Pangiri]] menjadi menantu [[Sultan Hadiwijaya]] raja, [[Pajang|Sultan Pajang]], dan diangkat sebagai bupatiBupati [[Demak]].
Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Sunan mengakui kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda Lepen. Ia rela dihukum mati asalkan keluarganya diampuni.
 
Menurut kronik Cina Kuil Sam Po Kong, Ja Tik Su melantik seorang putera dari Mukming/ Raden Mukmin sebagai raja Demak sepeninggal Mukming/ Raden Mukmin.
Rangkud setuju. Ia lalu menikam dada Sunan Prawoto yang pasrah tanpa perlawanan sampai tembus. Ternyata istri Sunan sedang berlindung di balik punggungnya. Akibatnya ia pun tewas pula. Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya.
 
== Raden Mukmin dalam Kronik Cina ==
Sunan Prawoto tewas meninggalkan seorang putra yang masih kecil bernama [[Arya Pangiri]], yang kemudian diasuh bibinya, yaitu [[Ratu Kalinyamat]] dari [[Jepara]]. Setelah dewasa, [[Arya Pangiri]] menjadi menantu [[Sultan Hadiwijaya]] raja [[Pajang]], dan diangkat sebagai bupati [[Demak]].
Raden Mukmin disebut dengan nama '''Muk Ming''', menurut [[Kronikkronik Cina]] dari [[kuil Sam Po Kong]], menyebutdi Radendaerah MukminSimongan, dengansebelah namabarat '''Mukdaya Ming'''[[Kota Semarang]]. PadaDisebutkan bahwa pada tahun 1529, ia menggantikan Kin San (Raden Kusen) sebagai kepala galangan kapal di [[Semarang]]. Kin San adalah adik Jin Bun (alias Raden Kusen adik [[Raden Patah]]).
 
Muk Ming bekerja keras dibantu masyarakat [[Cina]] baik yang muslim ataupundan non muslim bekerja menyelesaikan 1.000 kapal besar yang masing-masing dapat memuat 400 orang prajurit. Pembangunan kapal-kapal perang tersebut untuk kepentingan angkatan laut ayahnya, yaitu Tung-ka-lo ([[Sultan Trenggana]]) yang berniat merebut [[Maluku]]. Belum sempat Tung-ka-lo merebut [[Maluku]], ia lebih dulu tewas saat menyerang [[Panarukan]] tahun 1546. Muk Ming pun naik takhta.
Pada tahun itu pula, 1549 Aryo Penangsang berhasil dibunuh oleh Danag Sutawijaya atas siasat cerdas Ki Juru Martani.
 
== Raden Mukmin dalam Kronik Cina ==
[[Kronik Cina]] dari [[kuil Sam Po Kong]] menyebut Raden Mukmin dengan nama '''Muk Ming'''. Pada tahun 1529 ia menggantikan Kin San sebagai kepala galangan kapal di [[Semarang]]. Kin San adalah adik Jin Bun (alias Raden Kusen adik [[Raden Patah]]).
 
Muk Ming bekerja keras dibantu masyarakat [[Cina]] baik yang muslim ataupun non muslim menyelesaikan 1.000 kapal besar yang masing-masing dapat memuat 400 orang prajurit. Pembangunan kapal-kapal perang tersebut untuk kepentingan angkatan laut ayahnya, yaitu Tung-ka-lo ([[Sultan Trenggana]]) yang berniat merebut [[Maluku]].
 
Belum sempat Tung-ka-lo merebut [[Maluku]], ia lebih dulu tewas saat menyerang [[Panarukan]] tahun 1546. Muk Ming pun naik takhta namun dimusuhi sepupunya yang menjadi bupati Ji-pang (alias [[Arya Penangsang]]).
 
Perang saudara terjadi. Kota [[Demak]] dihancurkan bupati Ji-pang. Muk Ming pindah ke [[Semarang]] tapi terus dikejar musuh. Akhirnya ia tewas di kota itu. Galangan kapal hancur terbakar pula. Yang tersisa hanya [[masjid]] dan [[kelenteng]] saja.
 
== Kepustakaan ==
Baris 45 ⟶ 58:
* H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. ''Kerajaan Islam Pertama di Jawa''. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
* Moedjianto. 1987. ''Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram''. Yogyakarta: Kanisius
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara'' (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS
 
==Catatan kaki==
{{reflist}}
 
{{kotak mulai}}
{{s-reg}}
{{kotak suksesi|jabatan=SultanRaja Demak|tahun=1546—1549|pendahulu=[[Sultan TrenggonoTrenggana]]|pengganti=[[-Hadiwijaya]]}}
{{kotak selesai}}
 
[[Kategori:SultanRaja Demak]]
[[Kategori:KesultananKerajaan Demak]]
[[Kategori:Kematian 1549]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Nusantara]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]