Kabupaten Lebak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:11A1:1A4C:6C0F:F2C1:4FEA:D959 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian |
||
(102 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|
|nama = Kabupaten Lebak
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|translit_lang1_info = {{sund|ᮜᮨᮘᮊ᮪}} atau {{sund|ᮼᮘᮊ᮪}}
|foto = Rumah adat Sulah Nyanda BADUY.jpg
|caption = Permukiman masyarakat [[suku Badui]], didominasi oleh rumah adat bernama ''[[sulah nyanda]]''.
|lambang = Coat of arms of Lebak.svg
|peta = Locator_kabupaten_lebak.png
|motto = Iman aman uman amin<br/>{{small|{{su icon}} Tangguh menghadapi rintangan, yang diimbangi dengan kesucian iman, perbuatan yang menenteramkan, dan sikap toleransi}}
|semboyan =
|provinsi = [[Banten]]
|ibukota = [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]]
|kecamatan = 28
|kelurahan = 5
|desa = 340
|dasar hukum =
|tanggal =
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1828|12|2}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = Iwan Kurniawan (Pj.)
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|sekretaris daerah = Budi Santoso
|ketua DPRD =
|luas = 3426,56
|luasref = <ref>{{Cite web |url=http://www.lebakkab.go.id/index.php?pilih=hal&id=25 |title=Luas kabupaten Lebak versi situs web resmi pemerintah kabupaten Lebak |access-date=2010-02-16 |archive-date=2014-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141126133635/http://www.lebakkab.go.id/index.php?pilih=hal&id=25 |dead-url=yes }}</ref>
|penduduk = 1506378
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,07% [[Islam]] |0,60% [[Sunda Wiwitan]]
|{{Tree list}}
* 0,24% [[Kekristenan]]
** 0,17% [[Protestan]]
** 0,07% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,10% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|
|IPM = {{increase}} 67,68 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sedang </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/indicator/26/519/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.banten.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2024}}</ref>
|zona waktu
|kodearea = +62 252
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|423xx – 423xx]]
|SNI = LBK
|nomor_polisi = A
|dau = Rp 1.114.873.247.000.-
|dauref = ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 Juli 2021|pages=19}}</ref>
|flora =
|fauna = [[Hylobates moloch|Owa abu-abu]]
|web = {{URL|http://www.lebakkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Lebak''' ({{Lang-su|{{sund|ᮜᮨᮘᮊ᮪}}}}) adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di [[Banten|Provinsi
Kabupaten Lebak juga biasa disebut Rangkasbitung saja oleh masyarakat setempat karena merepresentasikan Ibu Kota Kabupaten yang menjadi jalur utama [[KRL Commuter Line|Commuter Line]] terintegrasi ke Jabodetabek dan [[Jalur kereta api Merak–Tanah Abang|jalur kereta api Jakarta-Merak]].
Museum Multatuli (nama pena [[Eduard Douwes Dekker]], penulis buku ''Max Havelaar'' yang menjadi asisten residen di Lebak pada 1856) juga menjadi museum anti-kolonial pertama di Indonesia yang telah dibuka pada 11 Februari 2018 di Rangkasbitung. Museum ini berisi tentang sejarah kolonial Belanda dan peran [[Multatuli]] dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.<ref>{{cite news|date=14 Februari 2018|title=10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Museum Multatuli|url=https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX|work=Historia|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20200622171534/https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX|archive-date=22 Juni 2020|access-date=3 Februari 2022}}</ref>
== Sejarah ==
Sebagai bagian dari wilayah Kesultanan Banten, Kabupaten Lebak dengan luas Wilayah 304.472 Ha, sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kesultanan Banten. Berkaitan dengan hari jadi Kabupaten Lebak yang jatuh pada tanggal 2 Desember 1828
=== Kesultanan Banten ===
* Wilayah Banten Lor
* Wilayah Banten Kulon
* Wilayah Banten Tengah dan
* Wilayah Banten Kidul
Ibu kota Wilayah Banten Kidul terletak di [[Cilangkahan, Malingping, Lebak|Cilangkahan]] dan pemerintahannya dipimpin oleh Bupati yang diangkat oleh Gubernur Jenderal Inggris [[Thomas Stamford Raffles]], yaitu Tumenggung Suradilaga (Raden Muhammad). Ia bertanggung jawab langsung kepada Residen Banten (wakil Pemerintah Inggris), bukan pada Kesultanan Banten lagi hingga pada tahun 1816, Banten kembali jatuh ke Belanda. Di tahun itu pula Kesultanan Banten dihapuskan/dibubarkan, Joyo Miharjo/Muhammad Rafiudin dicopot gelar Sultannya. Kemudian mengganti semua keempat Bupati yang diangkat oleh Pemerintah Inggris diwilayah Banten. Untuk Banten Kidul Tumenggung Suradilaga/Raden Muhammad digantikan oleh Tubagus Jamil (Putra Sultan Banten Abul Mahasin Muhammad Syifa'u Zainul Abidin) dengan gelar Raden Adipati Jamil atau Pangeran Sanjaya, dengan Ki Ngabehi Bahu Pringga (Bekas Punggawa Kesultanan Banten) sebagai Wakilnya dengan gelar Patih Derus.
=== Perubahan Nama Menjadi Kabupaten Lebak ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kustgezicht met kokospalmen bij Sawarna TMnr 10027506.jpg|jmpl|250px|ki|Pemandangan pantai di Sawarna pada tahun 1929.]]
Pada tahun 1828, ibu kota Kabupaten Banten Kidul dipindahkan dari Cilangkahan ke [[Lebak Parahiang, Leuwidamar, Lebak|Lebak Parahiang]] (daerah [[Leuwidamar, Lebak|Leuwidamar]]) dan mengganti nama Kabupaten Banten Kidul menjadi Kabupaten Lebak pada tanggal 2 Desember 1828.<ref>{{Cite news|title=Mengenal Lebak Parahiang pernah menjadi ibu kota Lebak|url=https://banten.idntimes.com/news/banten/amp/muhammad-iqbal-15/mengenal-lebak-parahiang-pernah-jadi-ibu-kota-lebakbr?page=all#page-2|work=Idn Times|language=id-ID|access-date=2022-07-04|archive-date=2023-03-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230328132827/https://banten.idntimes.com/news/banten/amp/muhammad-iqbal-15/mengenal-lebak-parahiang-pernah-jadi-ibu-kota-lebakbr?page=all#page-2|dead-url=no}}</ref> Tanggal bulan ini dijadikan hari jadi Kabupaten Lebak.
Karena Pangeran Sanjaya/Raden Adipati Jamil (Bupati Lebak Pertama) dan Patih Derus (Patih Lebak Pertama) tidak mampu mengatasi perlawanan rakyat terhadap Belanda, tahun 1830 Pemerintah Belanda pun mengganti kedudukan mereka berdua, Raden Adipati Jamil diganti oleh Raden Tumenggung Adipati Karta Nata Nagara (Demang Jasinga yang telah berhasil membantu Belanda menumpas perlawanan Nyai Gumparo/Nyi Mas Gamparan) dan Patih Derus diganti oleh Patih Jahar. Pada tahun 1842, ibu kota Kabupaten Lebak dipindahkan dari Lebak Parahiang (daerah Leuwidamar) ke Warunggunung, namun nama Lebak tetap dipakai.
=== Pemindahan Ibu Kota ke Rangkasbitung===
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, ibu kota Kabupaten Lebak yang saat itu berada di [[Warunggunung, Lebak|Warunggunung]] harus dipindahkan. Kemudian Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara (Bupati Lebak) memerintahkan wakilnya yaitu Patih Jahar (Patih Lebak) untuk menemukan lokasi strategis untuk dijadikan ibu kota Pusat Pemerintahan Lebak. Maka ditemukanlah daerah hutan bambu belantara, yang kemudian setelah hutan tersebut dibuka, kemudian langsung dinamai [[Rangkasbitung]]. Lalu dimulailah pembangunan berbagai macam sarana pusat pemerintahan dan pelaksanaan pemindahan ibu kotanya secara resmi baru dilaksanakan pada tahun 1851 dengan diresmikan pada tanggal 31 Maret 1851.
Kabupaten Lebak juga dikenal sebagai tempat bertugasnya [[Eduard Douwes Dekker]], yang lebih dikenal dengan [[nama pena]] "Multatuli". Eduard pernah diangkat pada tahun 1856 sebagai Asisten Residen. Setelah mengundurkan diri dari tugasnya di Lebak selama tiga bulan, Eduard telah menerbitkan buku pada empat tahun kemudian, yaitu [[Max Havelaar]]. Tulisan itu berupa novel satirisnya yang berisi kritik atas perlakuan buruk para penjajah terhadap orang-orang [[Inlander|pribumi]] di [[Hindia Belanda]].
== Demografi ==
=== Suku Bangsa ===
Sebagian besar penduduk kabupaten ini berasal dari suku [[Sunda]] (termasuk [[Suku Badui|masyarakat adat Kanekes]]).
=== Agama ===
Kabupaten ini merupakan kabupaten dengan populasi yang beragama [[Sunda Wiwitan]] terbesar di Provinsi [[Banten]]. Hampir seluruh penduduk kabupaten ini beragama [[Islam]], yaitu sebanyak 99,07%, sisanya adalah [[Sunda Wiwitan]] sebanyak 0,60%, [[Kekristenan|Kristen]] sebanyak 0,24% di mana terdapat [[Protestan]] sebanyak 0,17% dan [[Katolik]] sebanyak 0,07%, [[Buddhisme|Buddha]] sebanyak 0,10%, serta agama [[Hindu]] dan [[Konfusianisme|Konghucu]] kurang dari 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>
== Geografi ==
Kabupaten Lebak secara geografis terletak pada titik koordinat 105º25' – 106º30' Bujur Timur dan 6º18'–7º00' Lintang Selatan.<ref>{{Cite book|last=Ginandar|date=2022|url=https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|title=Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak|location=Lebak|publisher=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak|isbn=978-623-9785-56-7|pages=15|url-status=live}}</ref> Topografi Kabupaten Lebak terdiri atas pantai, dataran rendah hingga [[pegunungan]].{{Cn}} Ketinggian wilayah Kabupaten Lebak berkisar antara 0–1.929 meter di atas permukaan air laut.<ref>{{Cite book|last=Lasmana, H., dkk.|date=2022|url=https://dlh.lebakkab.go.id/public/unduh/bankdata/1660553448_e89ab8f74398d86245c0.pdf|title=Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerag Kabupaten Lebak Tahun 2022|location=Lebak|publisher=Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak|pages=I-5|url-status=live}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Lebak berbatasan dengan beberapa [[wilayah]] berikut:<ref>{{Cite book|last=Ginandar|date=2022|url=https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|title=Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak|location=Lebak|publisher=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak|isbn=978-623-978-556-7|pages=15|url-status=live|access-date=2023-05-29|archive-date=2023-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230202085909/https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|dead-url=no}}</ref>{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Serang]] dan [[Kabupaten Tangerang]]
|selatan = [[
|barat = [[Kabupaten Pandeglang]]
|timur = [[
}}
Baris 116 ⟶ 102:
Iklim di Kabupaten Lebak dipengaruhi oleh angin [[Muson]] dan [[La Niña|La Nina]]. Cuaca didominasi oleh angin baratan dari Samudera Hindia dan benua Asia pada musim hujan dan angin timuran pada musim kemarau. Curah hujan rata-rata per tahun mencapai 2.000-4.000 mm dengan suhu udara antara 20°-32 °C.
[[Ci Ujung|Sungai Ciujung]] yang mengalir ke arah utara menuju [[Laut Jawa]] melintasi Kabupaten Lebak merupakan sungai terpanjang di [[Provinsi Banten]]. Sedangkan sungai yang bermuara ke [[
{{Lebak weatherbox}}
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Lebak}}
{{:Daftar Bupati Lebak}}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lebak}}
Baris 127 ⟶ 120:
=== Pemekaran Daerah ===
Pemerintah Provinsi Banten mengajukan 12 wilayah pemekaran yang
Kabupaten Lebak memiliki destinasi wisata yang beragam, baik wisata budaya maupun wisata alam.
===
Wisata budaya berupa destinasi [[Orang Kanekes|Urang Badui]] yang terletak di [[Leuwidamar, Lebak|Kecamatan Leuwidamar]], serta Museum Multatuli di Rangkasbitung yang berisi tentang sejarah kolonial Belanda dan peran [[Multatuli]] dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.<ref>{{cite news |title=10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Museum Multatuli |url=https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX |access-date=3 Februari 2022 |work=Historia |date=14 Februari 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200622171534/https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX |archive-date=22 Juni 2020|language=id}}</ref>
====
Museum Multatuli adalah [[museum]] umum yang menempati bekas [[Kawedanan|Wedana]] [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]] yang telah digunakan sejak tahun 1923.
[[Berkas:Het huis van Multatuli in Betoeng - The home of the Dutch writer Eduard Douwes Dekker (4599067583).jpg|al=Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Lebak|jmpl|273x273px|Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Lebak]]
[[Berkas:Museum multatuli rangkasbitung lebak.jpg|al=Museum Multatuli Rangkasbitung Lebak Banten|jmpl|272x272px|'''Museum Multatuli Rangkasbitung Lebak Banten''']]
Multatuli atau bernama asli [[Eduard Douwes Dekker|Edward Douwes Dekker]] adalah tokoh Belanda yang berperan penting dalam membentuk dan memodifikasi kebijakan kolonial Belanda di Hindia Belanda pada ke-19. Multatuli menulis Max Havelaar yang membuat masyarakat Eropa mulai menyadari bahwa kekayaan yang mereka dapat merupakan hasil penderitaan di bagian lain dunia. Kesadaran ini kemudian membentuk motivasi [[Politik Etis|kebijakan politik etis]], dimana pemerintah kolonial Belanda berusaha untuk membayar hutang mereka kepada rakyat kolonial. Pembayaran hutang ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada beberapa kelas pribumi, umumnya anggota pribumi yang setia kepada pemerintah kolonial.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-06-22|title=Max Havelaar: Cerita, Kritik, dan Dampak Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/22/200000179/max-havelaar--cerita-kritik-dan-dampak|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-05-03|archive-date=2023-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230508175617/https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/22/200000179/max-havelaar--cerita-kritik-dan-dampak|dead-url=no}}</ref>
Novel karya [[Eduard Douwes Dekker|Multatuli]] yang mulai terbit pada 1860, merupakan karya yang banyak mengisahkan potret kondisi masyarakat Lebak pada masa kolonial Belanda. [[Politik Etis|Gerakan politik etis]] dari rakyat belanda sebagai dampak novel Max havelaar inilah yang memunculkan ide terkait perlunya membayar utang budi terhdap tanah jajahan wilayah Hindia-Belanda. Ide politik etis ini yang disebut menjadi awal kehancuran kolonialisme Belanda di nusantara. Khusus untuk program edukasi yang akhirnya diberikan pemerintah Belanda bagi pribumi ini yang diyakini berpengaruh pada lahirlah masyarakat terpelajar di wilayah Nusantara yang 'melek' untuk memerdekakan Indonesia seperti Soekarno, Hatta dan para pejuang terdidik lainnya.<ref>{{Cite web|date=2019-11-01|title=Max Havelaar, Novel Legendaris yang Mengguncang Belanda|url=https://republika.co.id/share/q0a5f4430|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-05-03|archive-date=2023-05-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230505210051/https://republika.co.id/share/q0a5f4430|dead-url=no}}</ref>
Sementara untuk wisata alam cukup beragam dimulai dari wisata di wilayah pegunungan dan wisata di wilayah dataran rendah seperti pantai, salah satunya destinasi wisata pantai adalah [[Desa Wisata Sawarna]] yang terletak di [[Bayah, Lebak|Kecamatan Bayah]] dan Geopark Bayah Dome.
==== Geopark Bayah Dome ====
[[Berkas:Sawarna Banten Green View.jpg|jmpl|Sawarna di Bayah, Lebak|kiri]]
[[Berkas:Surfing Sawarna, 2017.jpg|kiri|jmpl|Berselancar di Sawarna]]
[[Geopark Bayah Dome]] merupakan Prioritas Pariwisata Kabupaten Lebak. Geopark Bayah Dome tersebut meliputi geosite Bayah, Cilograng, Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Sajira dan Curugbitung.<ref>{{Cite web|title=Geopark Bayah Dome Bakal Dikembangkan Jadi Prioritas Pariwisata Kabupaten Lebak {{!}} Dinas Pariwisata Provinsi Banten|url=https://dispar.bantenprov.go.id/Berita/topic/588|website=dispar.bantenprov.go.id|access-date=2023-05-03|archive-date=2022-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220820050211/https://dispar.bantenprov.go.id/Berita/topic/588|dead-url=no}}</ref> Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah menetapkan Kawasan Bayah Dome atau Kubah Bayah di Kabupaten Lebak sebagai Geopark yang memiliki warisan Geologi atau Geoheritage melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 164 Tahun 2022 tentang Penetapan Warisan Geoheritage kawasan Bayah Dome atau Kubah Bayah tersebut. Geopark Bayah Dome bertujuan untuk menjaga konservasi alam, melestarikan budaya, serta menjadi sumber pendapatan berbasis wisata edukasi.<ref name=":0">{{Cite web|last=Jurnalistika|date=2022-12-14|title=ESDM Tetapkan Kawasan Bayah Dome Jadi Geopark|url=https://www.jurnalistika.id/news/esdm-tetapkan-kawasan-bayah-dome-jadi-geopark/|website=Jurnalistika.id|language=id|access-date=2023-05-03|archive-date=2023-05-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230506061213/https://www.jurnalistika.id/news/esdm-tetapkan-kawasan-bayah-dome-jadi-geopark/|dead-url=no}}</ref>
Sejarah [[Geopark Bayah Dome]] juga sudah tercatat sejak lama melalui tulisan seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, Van Bemmelen membuat buku tentang Geologi Indonesia yang ia terbitkan tahun 1949. Di dalam buku itu, Van Bemmelen membahas pembentukan Kubah Bayah. Kubah ini adalah sebuah struktur atau bentang alam gunung api yang berumur Neogen sampai Kuarter (23 – 0.01 juta tahun lalu). Di kawasan Bayah Dome juga terbentuk cebakan-cebakan emas, perak, dan bahan galian logam lainnya yang bernilai ekonomis. Sehingga kawasan ini terkenal sebagai kawasan “Gold District”. Selain itu, kawasan ini juga populer sebagai tambang emas sejak zaman penjajahan. Hingga kini, aktivitas penambangan di beberapa tempat masih berlangsung.<ref name=":0" />
== Transportasi ==
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
** [[KAI Commuter]]
*** {{rint|jakarta|green}} [[KA Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung|Lin Rangkasbitung]]
*** {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Kereta api Commuter Line Merak|Lin Merak]]
==== Stasiun kereta api ====
Kabupaten Lebak memiliki 3 stasiun kereta api yang masih beroperasi, diantaranya:
* {{rint|jakarta|green}} {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Stasiun Rangkasbitung]]
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Maja]]
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Citeras]]
Selain itu, Kabupaten Lebak juga memiliki 17 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tersebut sudah tidak aktif, namun wacana reaktivasi jalur kereta banyak dibahas pemangku kebijakan dan menunggu keputusan pemerintah, yaitu:
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Kaduhauk]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Jalupang]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Pasung]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Kerta]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Gintung]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Malingping]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Cilangkahan]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Sukahujan]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Cihara]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Cisiih]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Karangtaraje]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Darmasari]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Gunung Mandur]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Bayah]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Pasirtangkil]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Cibuah]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Warunggunung]]
==== Terminal ====
Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan wilayah Kabupaten Lebak dan beberapa rute yang menghubungkan [[Kabupaten Pandeglang]] dengan [[Terminal Mandala]].
* [[Terminal Mandala]], [[Cibadak, Lebak]]
* [[Terminal Aweh]], [[Kalanganyar, Lebak]]
* [[Terminal Malingping]], [[Malingping, Lebak]]
* [[Terminal Bayah]], [[Bayah, Lebak]]
* [[Terminal Cikotok]], [[Cibeber, Lebak]]
==== Ruas jalan tol ====
* [[Jalan Tol Jakarta–Merak]]
* [[Jalan Tol Serang–Panimbang]]
== Pendidikan ==
=== Universitas ===
Universitas di Kabupaten Lebak terdiri dari:
# [[Universitas Setia Budhi Rangkasbitung]]
# Universitas La Tansa Mashiro Rangkasbitung
=== Sekolah dasar dan Menengah ===
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Taman Kanak-kanak|TK]] atau RA
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] atau [[madrasah aliyah|MA]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Lainnya]]
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Negeri
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 780
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 149
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 30
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0
Baris 192 ⟶ 218:
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Swasta
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 81
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 209
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 158
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 70
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 19
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 11
Baris 202 ⟶ 228:
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Total
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''83'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''989'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''307'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''100'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''24'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''11'''
Baris 218 ⟶ 244:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|