Pemasaran syariah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya) |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{wikify}}
{{unreferenced}}
'''[[Pemasaran]] [[Syariat Islam|syariah]]''' dapat didefinisikan sebagai kebijaksanaan untuk memenuhi kebutuhan [[pelanggan]] melalui perilaku yang baik dalam memberikan produk dan layanan [[halal]], sehat, murni, dan [[sah]] dengan persetujuan bersama dari penjual dan pembeli untuk mencapai kesejahteraan material dan [[Rohani|spiritual]] di dunia dan di akhirat dan membuat konsumen menyadarinya melalui perilaku baik pemasar dan iklan [[Etika|etis]].
Halal mempunyai tiga tingkatan yakni [[wajib]] atau [[fardu ain]] atau [[fardu kifayah]], mandub, dan [[makruh]].
*Wajib adalah tindakan yang wajib dilakukan dan apabila ditinggalkan menjadi dosa. Ini adalah kewajiban yang menjadi inti kehalalan. Dalam pemasaran Islam, perusahaan harus melakukan hal yang wajib. Mandub adalah sesuatu yang disukai tetapi tidak wajib. Hal ini dapat digambarkan sebagai kehalalan tambahan dan harus dilakukan jika memungkinkan. Makruh adalah sesuatu sebisa mungkin harus dihindari kecuali jika itu jalan terakhir yang harus dilakukan.
Baris 10:
== Sejarah ==
Sejarah bisnis dalam [[Islam]] telah dimulai semenjak [[
Hukum syariat ini merupakan turunan berdasarkan [[Al-Qur'an|Al Qur'an]] dan [[Hadis
Pada tanggal 29 sampai 30 November 2010, para praktisi, seperti mahasiswa, akademisi, pembuat kebijakan dan manajer bertemu di [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]] untuk mendiskusikan merek dan pemasaran Islami pada acara "Konferensi
== Etika ==
Islam memiliki empat sumber untuk sistem etika mereka, dan diantaranya adalah [[Al-Qur'an|Al Qur'an]], [[Hadis|Al Hadist]], Ijma atau kesepakatan ulama setelah Nabi saw. wafat, dan Qiyas atau menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukum karena adanya sebab di antara keduanya.
Dalam masyarakat hari ini, bisnis sering bergantung pada [[pasar bebas]] ekonomi di mana perusahaan mengalami tekanan kompetisi dan hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini membuat etika Islami diabaikan, yang membuat penerapan dalam [[Ihsan]] tidak mungkin dilakukan. Dalam lingkungan Islami, penerapan ihsan dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan dan komunitas == Aplikasi dalam pemasaran ==
|