Pemilihan Presiden Singapura 2017: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|previous_year = 2011
|election_date = 13 September 2017
|next_election = Pemilihan umum Presiden Singapura 2023
|next_year = 2023
|image1 = [[Berkas:Halimah Yacob APEC Women and the Economy Forum 2012.jpg|70px]]
Baris 20:
}}
'''Pemilihan Presiden Singapura 2017''' merupakan pemilihan presiden [[Singapura]] ke-5 sejak jabatan [[Presiden Singapura]] [[pemilihan langsung|dipilih langsung]] oleh rakyat pada tahun 1993. Pemilihan ini merupakan yang pertama kalinya diadakan dengan sistem baru yang mengakomodasi kelompok ras yang belum menjabat sebagai presiden selama 5 periode berturut-turut.
Departemen Pemilihan Singapura menyatakan bahwa mantan Ketua [[Parlemen Singapura]] [[Halimah Yacob]] merupakan satu-satunya calon yang lulus persyaratan calon presiden dan berhak menerima sertifikat kelayakan pencalonan pada 11 September, sehingga Halimah yang merupakan calon tunggal langsung dinyatakan sebagai pemenang pemilu pada 13 September.
== Latar Belakang ==
Baris 28:
[[Presiden Singapura]] adalah [[kepala negara]] tersebut. Sesuai dengan kaidah [[sistem Westminster]], posisi presiden yang bersifat seremonial memiliki beberapa hak tertentu, seperti hak [[veto]] terhadap pengajuan anggaran tahunan serta kuasa mengatur pegawai sipil Singapura. Pemilihan presiden langsung pertama kali diadakan pada tahun 1993 dengan [[Ong Teng Cheong]] sebagai pemenang. Sebelum 1993, presiden dipilih oleh [[Parlemen Singapura]].
Persyaratan dan kualifikasi calon peserta ditentukan oleh Komite Pemilihan Presiden (PEC) yang diberi tugas menerbitkan sertifikat kelayakan pencalonan (COE) kepada para peserta yang dianggap memenuhi syarat.
Sesuai konstitusi Singapura, presiden adalah jabatan [[independen]] sehingga calon presiden harus menanggalkan keanggotaan partai politiknya.<ref>{{cite web|url=http://statutes.agc.gov.sg/aol/search/display/view.w3p;ident=d66f6a16-4d10-4700-94db-5e7d88aea502;page=0;query=DocId%3A%22cf2412ff-fca5-4a64-a8ef-b95b8987728e%22%20Status%3Ainforce%20Depth%3A0;rec=0#pr19-he-.|title=Constitution, Art. 19(2)(f).|website=|quote=Art. 19(2)(f). A person shall be qualified to be elected as President if he is not a member of any political party on the date of his nomination for election;|access-date=2020-07-13|archive-date=2017-09-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20170914193822/http://statutes.agc.gov.sg/aol/search/display/view.w3p;ident=d66f6a16-4d10-4700-94db-5e7d88aea502;page=0;query=DocId%3A%22cf2412ff-fca5-4a64-a8ef-b95b8987728e%22%20Status%3Ainforce%20Depth%3A0;rec=0#pr19-he-.|dead-url=yes}}</ref> Walaupun dengan kewajiban non-partisan tersebut, calon presiden [[Halimah Yacob]] sebelumnya memiliki ikatan erat dengan [[Partai Tindakan Rakyat]]. Halimah merupakan anggota dewan eksekutif partai, serta merupakan Ketua sekaligus perwakilan [[Parlemen Singapura]] untuk daerah Marsiling-Yew Tee sebelum menyatakan pengunduran dirinya dari posisi tersebut sebelum pencalonannya.<ref>{{cite news|last1=Zhu|first1=Melissa|title=Who is Halimah Yacob, Singapore's first female President?|url=https://www.channelnewsasia.com/news/singapore/who-is-halimah-yacob-singapore-s-first-female-president-9206546|accessdate=23 May 2018|work=[[Channel NewsAsia]]|date=13 September 2017|quote=Prior to announcing her intention to run as President last month, Mdm Halimah was serving as both Speaker of Parliament and MP for Marsiling-Yew Tee GRC – both roles she has since relinquished.|archive-date=2019-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20190415031554/https://www.channelnewsasia.com/news/singapore/who-is-halimah-yacob-singapore-s-first-female-president-9206546|dead-url=yes}}</ref>
|