Ebiet G. Ade: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler kemungkinan mengubah tanggal lahir atau meninggal [ * ]
Bintang Palagan (bicara | kontrib)
 
(54 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Ebiet G. Ade
| image = Ebiet InG PendopoAde 2023 stamp of Indonesia.jpg
| image_upright =
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| alt = Ebiet G. Ade
| caption = Ebiet G. Ade, 2011
| pronunciation =
| occupation = {{hlist| [[MusisiPenyanyi-penulis lagu]]|[[penyanyi]]|[[penyair]]|[[pencipta lagugitaris]]|[[filantropi]]s|[[produser rekaman]]}}
| birth_name = Abid Ghoffar
| birth_date = {{birth date and age|19551954|4|21}}
| birth_place = [[Wanadadi, Banjarnegara|Wanadadi]], [[JawaKabupaten TengahBanjarnegara|Banjarnegara]], Indonesia
| nationality = Indonesia<!-- Hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
| years_active = 1970-an–sekarang
| spouseheight = Koespudji<!-- RahayuJangan Sugiantomenambahkan data tinggi badan tanpa rujukan -->
| spouse = {{marriage|Koespudji Rahayu Sugianto|1982}}
| partner = <!-- (unmarried long-term partner) -->
| children = 4, termasuk [[Adera]]<!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
| children = Abietyasakti Ksatria Kinasih<br/>[[Adera]]<br/> Byatriasa Pakarti Linuwih<br/> Segara Banyu Bening
| mother = Saodah
| father = Aboe Dja'far
| relations = [[Iis Sugianto]] (ipar)
| website = {{url|ebietgade.com}}
| module = {{Infobox musical artist
Baris 25 ⟶ 27:
| label = {{hlist|Jackson|EGA|[[Trinity Optima Production|Trinity]]|[[Bertelsmann Music Group|BMG Indonesia]]|[[Musica Studios|Musica]]}}
| instruments={{hlist| Vokal|[[gitar akustik]]}}
| associated_acts = {{hlist|[[Billy J. Budiarjo]]|[[Tommy J. Pisa]]|[[Erwin Gutawa]]|[[Purwa Tjaraka]]|[[Embong Rahardjo]]|[[KLa Project]]|[[Dewa 19]]|[[Ian Antono]]|[[Andi Rianto]]|[[Tohpati]]|[[Emha Ainun Nadjib]]|[[Eko Tunas]]}}
}}
| signature = Signature of Ebiet G Ade.png
Baris 32 ⟶ 34:
| footnotes =
}}
'''Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far''' atau lebih dikenal dengan nama '''Ebiet G. Ade''' ({{lahirmati|[[Wanadadi, Banjarnegara]], [[Jawa Tengah]]|21|4|1955}}) adalah seorang [[penyanyi|musisi]] dan [[penulis lagu]] berkewarganegaraan [[Indonesia]]. Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang bergenre [[folk pop]], [[Musik Country|country]], dan [[soft rock]] serta dikemas dalam format [[balada]], pada awal kariernya, ia memotret suasana kehidupan [[Indonesia]] pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang [[cinta]], tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia [[musik pop]] [[Indonesia]]. Semua [[lagu]] ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu ''Surat dari Desa'' yang ditulis oleh Oding Arnaldi dan ''Mengarungi Keberkahan Tuhan'' yang ditulis bersama dengan [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Nama Ebiet G. Ade sendiri diambil dari pengalamannya saat kursus Bahasa Inggris, sang guru yang merupakan orang asing kesulitan memanggilnya ‘Abid’ Ghoffar. Dengan logat bulenya, Abid selalu dipanggil Ebiet karena dalam Bahasa Inggris ‘A’ dibaca ‘E’.<ref>{{Cite web|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/515-ebiet-g-ade|title=Profil Ebiet G Ade - VIVA|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2017-08-21|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2019-11-22}}</ref>
 
[[Haji (gelar)|H.]] '''Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far''' atau lebih dikenal dengan nama '''Ebiet G. Ade''' ({{lahirmati|[[Wanadadi, Banjarnegara|Wanadadi]], [[JawaKabupaten TengahBanjarnegara|Banjarnegara]]|21|4|19551954}}) adalah seorang [[penyanyi|musisi]] dan [[-penulis lagu]] berkewarganegaraan [[Indonesia]]. Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang bergenre [[folk pop]], [[Musik Country|country]], dan [[soft rock]] serta dikemas dalam format [[balada]], pada awal kariernya, ia memotret suasana kehidupan [[Indonesia]] pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang [[cinta]], tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia [[musik pop]] [[Indonesia]]. Semua [[lagu]] ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu ''Surat dari Desa'' yang ditulis oleh Oding Arnaldi dan ''Mengarungi Keberkahan Tuhan'' yang ditulis bersama dengan [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Nama Ebiet G. Ade sendiri diambil dari pengalamannya saat kursus Bahasa Inggris, sang guru yang merupakan orang asing kesulitan memanggilnya ‘Abid’ Ghoffar. Dengan logat bulenya, Abid selalu dipanggil Ebiet karena dalam Bahasa Inggris ‘A’ dibaca ‘E’.<ref>{{Cite webnews|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/515-ebiet-g-ade|title=Profil Ebiet G Ade - VIVA|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2017-08-21|websitework=www.viva[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2019-11-22}}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
 
Terlahir dengan nama Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far di Wanadadi, Banjarnegara,<ref>Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ebiet lahir di [[Banyumas]]. Banyumas sebenarnya adalah sebuah karesidenan, sementara ia lahir di wilayah [[Kabupaten Banjarnegara]]</ref> merupakan anak termuda dari 6 bersaudara, anak Aboe Dja'far, seorang [[PNS]], dan Saodah, seorang pedagang kain. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti [[insinyur]], [[dokter]], [[pelukis]]. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi—kendati ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepenyairan.<ref>{{cite web|url=http://www.djarumsuper.com/act_fusebox.asp?fuseaction=smusic&act=display&do=detailnews&id=19964|title=EBIET G. ADE: Apresiasi Musik Indonesia Menurun|accessdate=22-07-2007|publisher=Djarum Super Music}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Kehidupan pribadiPribadi ==
Terlahir dengan nama Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far di Wanadadi, Banjarnegara,<ref>Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ebiet lahir di [[Banyumas]]. Banyumas sebenarnya adalah sebuah karesidenan pada saat itu, sementara ia lahir di wilayah [[Kabupaten Banjarnegara]]</ref> merupakan anak termudabungsu dari 6 bersaudara, anak Aboe Dja'far, seorang [[PNS]], dan Saodah, seorang pedagang kain. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti [[insinyur]], [[dokter]], [[pelukis]]. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi—kendati ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepenyairan.<ref>{{cite web|url=http://www.djarumsuper.com/act_fusebox.asp?fuseaction=smusic&act=display&do=detailnews&id=19964|title=EBIET G. ADE: Apresiasi Musik Indonesia Menurun|accessdate=22-07-2007|publisher=Djarum Super Music}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Setelah lulus [[SD]], Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) [[Banjarnegara]]. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke [[Yogyakarta]]. Sekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan melanjutkan ke [[SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta]]. Di sana ia sempat aktif di [[PII]] (Pelajar Islam Indonesia). Namun, ia tidak dapat melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi [[Universitas Gadjah Mada]] karena ketiadaan biaya. Ia lebih memilih bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya yang pensiunan memberinya opsi: Ebiet masuk FE UGM atau kakaknya yang baru ujian lulus jadi sarjana di [[Universitas Jenderal Soedirman]], [[Purwokerto]].<ref>{{cite web|url=http://www.minggupagi.com/article.php?sid=93915|title=Ebit G Ade, Bermusik Karena Tak Ada Kegiatan Lain|accessdate=16-06-2007|publisher=Minggu Pagi Online}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Baris 45 ⟶ 48:
Meski bisa membuat [[puisi]], ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekadar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukannya pada puisi-puisi [[Sapardi Djoko Damono]]. Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Hal itu terjadi karena ia pernah diledek teman-temannya agar membuat lagu dari puisinya sendiri. Pacuan semangat dari teman-temannya ini melecut Ebiet untuk melagukan puisi-puisinya.
 
== KarierKarir ==
[[Berkas:Ebiet at TBT.jpg|jmpl|ka|200px|Ebiet G. Ade, bersamasaat Presidentampil dalam acara Reuni 4E di [[SusiloTaman BambangBudaya YudhoyonoTegal]], tahun 2013.]]
[[Berkas:Ebiet at TBT.jpg|jmpl|200px|Ebiet G. Ade, saat tampil dalam acara Reuni 4E di [[Taman Budaya Tegal]]]]
Ebiet pertama kali belajar gitar dari kakaknya, Ahmad Mukhodam, lalu belajar gitar di Yogyakarta dengan [[Kusbini]]. Semula ia hanya menyanyi dengan menggelar pentas seni di Senisono, [[Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta]] dan juga di [[Jawa Tengah]], memusikalisasikan puisi-puisi karya [[Emily Dickinson]], ''Nobody'', dan mendapat tanggapan positif dari pemirsanya. Walau begitu ia masih menganggap kegiatannya ini sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para sahabat dekatnya dari PSK (Persada Studi Klub yang didirikan oleh [[Umbu Landu Paranggi]]) dan juga temannya satu kos, akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia belantika musik Nusantara. Setelah berkali-kali ditolak di berbagai label rekaman, akhirnya ia diterima di Jackson Record pada tahun [[1979]].<ref>{{cite web|url=http://www.minggupagi.com/article.php?sid=93982|title=Perjalanan Ebiet G. Ade: Cerita Masa Lalu, Ketika Langit di Yogya Masih Biru|accessdate=16-06-2007|publisher=Minggu Pagi Online}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pada bulan FebruariMei 1979, saat Ebiet bergabung dengan Jackson Record, Ebiet akhirnya berhasil merilis album debut Camellia I diproduseri oleh Jackson Arief. Dalam album ini, nama Ebiet yang tambahan menjadi Ebiet G AD, singkatan dari Ghoffar dan Aboe Dja'far. Penggunaan nama inipun tidak terlalu lama, dan akhirnya nama tambahan menjadi Ebiet G. Ade.
 
Jika semula Ebiet enggan meninggalkan pondokannya yang tidak jauh dari pondok keraton, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke Jakarta. Ia melalui rekaman demi rekaman dengan sukses. Sempat juga ia melakukan rekaman di [[Filipina]] untuk mencapai hasil yang lebih baik, yakni album ''[[Camellia III]]''. Tetapi, ia menolak merekam lagu-lagunya dalam [[bahasa Jepang]], ketika ia mendapat kesempatan tampil di depan publik di sana.
Baris 67 ⟶ 69:
 
== Singel ==
Sebagian besar lagu Ebiet G. Ade didasarkan tentang bencana. Di bulan Juni 1978, ia menulis "Berita kepada Kawan" setelah bencana gas beracun di [[Dataran Tinggi Dieng]]. Pada tahun 1981, ia menulis "Sebuah Tragedi 1981" mengenai tenggelamnya [[KMP Tampomas II]] di [[Kepulauan Masalembu]]. Setelah letusan [[Gunung Galunggung]] pada 1982, ia menulis "Untuk Kita Renungkan". Lagu "Masih Ada Waktu" juga didasarkan saat kejadian kecelakaan [[Kecelakaan kereta api Bintaro 1987|kereta api Bintaro]].
 
== Keluarga ==
{{unreferenced section}}
Menikah dengan Koespudji Rahayu Sugianto (atau lebih dikenal sebagai Yayu Sugianto, kakak penyanyi [[Iis Sugianto]]) pada tanggal [[4 Februari]] [[1982]],<ref>{{cite web|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/225644/ebiet-g-ade-merayakan-hut-pernikahan-perak|title=Ebiet G Ade Merayakan HUT Pernikahan Perak|date=26 April 2007|website=[[Liputan6.com]]|access-date=3 September 2023}}</ref> ia dikaruniai 4 anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan, Abietyasakti "Abie" Ksatria Kinasih (lahir [[8 Desember]] [[1982]]), [[Adera|Aderaprabu "Adera" Lantip Trengginas]] (lahir [[6 Januari]] [[19861984]]), Byatriasa "Yayas" Pakarti Linuwih (lahir [[6 April]] [[1987]]), dan [[Segara "Dega" Banyu Bening]] (lahir [[11 Desember]] [[1989]]). Mereka bertempat tinggal di kawasan [[Ciganjur, Jagakarsa]], [[Jakarta Selatan]].. Anak sulung Ebiet, Abie berperan sebagai manager ayahnya dan mengelola usaha keluarga. Anak keduanya pun sudah merambah ke dunia musik, dan dikenal dengan [[nama panggung]] Adera Ega. Ebiet juga seorang penggemar [[golf]], namun sejak terjadinya [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|bencana tsunami]] [[2004]], ia tidak pernah lagi main golf.
 
== Reuni 4E ==
Baris 84 ⟶ 86:
Jumlah album kompilasinya yang dikeluarkan melebihi album studionya. Sejauh ini terdapat sedikitnya 25 album kompilasinya yang diterbitkan oleh berbagai label rekaman.
 
=== Album studioStudio ===
{{col-css3-begin|3}}
* ''[[Camellia I]]'' (1979)
Baris 110 ⟶ 112:
{{col-css3-end}}
 
=== Album Kompilasi ===
{{col-css3-begin|3}}
* ''Lagu-Lagu Terbaik I Ebiet G. Ade'' (1987)
Baris 132 ⟶ 134:
* ''12 Lagu Terbaik Ebiet G. Ade Volume II'' (1979-1986; 1997)
* ''Ilham Seni'' (1998)
* ''Best ofOf theThe Best'' (1999)
* ''Akustik'' (2001)
* ''Balada Country'' (2002)
Baris 141 ⟶ 143:
* ''Kumpulan Lagu-Lagu Terbaik'' (2004)
* ''22 Lagu Hits Sepanjang Masa'' ([[2005]])
* ''Yogyakarta'' ([[2006]])
* ''Tembang Cantik'' (2006)
* ''Yogyakarta'' ([[20062008]])
{{col-css3-end}}
 
=== Album bersama [[Dewa 19]] ===
* ''[[Format Masa Depan]]'' (1994)
 
=== Lagu dari album lain ===
 
* ''Untuk Anakku Tercinta'' (1982) - dalam album "ASEAN Pop Song Festival ke 2".
* ''Surat Dari Desa'' ([[1987]]) - dalam album "[[Lomba Cipta Lagu Pembangunan 1987]]" ditulis oleh Oding Arnaldi.
* ''Berita kepadaKepada Kawan'' (1996;) - versi duet dengan [[M. Nasir]])
* ''Mengarungi Keberkahan Tuhan'' (2007;) - ditulis bersama [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]) dalam album "[[Rinduku Padamu]]".
*Masih Ada''Untuk WaktuKita Renungkan'' (19882019) dalam- album [[Sketsa Rembulan Emas|sketsa rembulan emas]],versi duet dengan [[Adera]],dan Segara)
* ''Masih Ada Waktu'' (2020) - versi duet dengan [[Adera]] dan Segara.
 
== PenghargaanPrestasi dan pengakuan ==
Ebiet G. Ade telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain:<ref>{{cite web|url=http://www.ebietgade.com/biodata.html|title=Biodata Ebiet G. Ade|accessdate=22-07-2007|publisher=Ebiet G. Ade Official Website}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{{col-css3-begin|2}}
Baris 172 ⟶ 178:
* Sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen.
{{col-css3-end}}
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Hasil
|-
| 2019
| [[Anugerah Musik Indonesia 2019|Anugerah Musik Indonesia]]
| ''Legend Award''
| {{okay|Penerima}}
|}
 
== Catatan dan rujukan ==
Baris 190 ⟶ 210:
 
[[Kategori:Ebiet G. Ade| ]]
[[Kategori:Penyanyi-penulis lagu country]]
[[Kategori:Penyanyi-penulis lagu Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Gitaris Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Produser rekaman Indonesia]]
[[Kategori:Filantropis Indonesia]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]
[[Kategori:TokohPemusik Jawa]]
[[Kategori:TokohPenyanyi Jawasuku TengahJawa]]
[[Kategori:TokohPop dari BanjarnegaraJawa]]
[[Kategori:Tokoh Banjarnegara]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Wanadadi]]
[[Kategori:Tokoh PII]]