Bahasa Sunda Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syf.Ed77 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(139 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bahasa
|familycolor=Austronesia
|name=Bahasa Sunda Bogor
|pronunciation={{IPA|basa sʊnda bɔgɔr}}
|states= {{flag|Indonesia}}
|image=Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor (1985) 0000.jpg
|region= {{flag|Jawa Barat}}
|imagecaption=Sampul buku ''Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor'', terbitan 1985.
* [[Jabodetabek]] (kecuali [[Kabupaten Bogor]] bagian utara dan barat, [[Kabupaten Bekasi|Kabupaten]] dan [[Kota Bekasi]], dan [[Kota Depok]])
|states= [[Indonesia]]
** [[File:Emblem of Bogor.svg|15px]] [[Kota Bogor]]
|region= {{tree list}}
** [[File:Lambang Kabupaten Bogor.svg|15px]] [[Kabupaten Bogor]]
* [[Keresidenan Bogor|eks-Keresidenan Bogor]]
** {{Kab singkat|Bogor}}
** {{Kab singkat|Bekasi}}
*** [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]]
*** [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]]
*** [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]]
*** [[Setu, Bekasi|Setu]]
*** sebagian [[Cikarang (Kota)|Cikarang]]
**{{Kab singkat|Karawang}}
*** [[Tegalwaru, Karawang|Tegalwaru]]
*** sebagian [[Pangkalan, Karawang|Pangkalan]]
** [[Kota Bogor]]
** [[Kota Depok]]
*** [[Tapos, Depok|Tapos]]<ref>{{cite web|url=https://www.radardepok.com/2018/03/bahasa-sunda-di-kota-depok-belum-prioritas-tapi-tetap-menggeliat/|title=Bahasa Sunda di Kota Depok, Belum Prioritas Tapi Tetap Menggeliat|website=www.radardepok.com|access-date=1 Januari 2023|archive-date=2023-01-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230101132404/https://www.radardepok.com/2018/03/bahasa-sunda-di-kota-depok-belum-prioritas-tapi-tetap-menggeliat/|dead-url=yes}}</ref>
**** [[Cimpaeun, Tapos, Depok|Cimpaeun]]<ref name="Sunda Tapos">{{cite web|url=https://depokrayanews.com/disdik-depok-gelar-lomba-kependidikan-pembinaan-minat-bakat-dan-kreativitas-tingkat-pelajar/|title=Disdik Depok Gelar Lomba Kependidikan Pembinaan Minat Bakat dan Kreativitas Tingkat Pelajar|website=depokrayanews.com|language=id|access-date=18 Agustus 2023|date=4 Mei 2023}}</ref>
**** [[Leuwinanggung, Tapos, Depok|Leuwinanggung]]<ref name="Sunda Tapos"/>
** [[Kota Bekasi]]
*** [[Bantargebang, Bekasi|Bantargebang]]
*** [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]]
{{tree list/end}}
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3=diperdebatkan:<br>[[Rumpun bahasa Melayu–Sumbawa|Melayu–Sumbawa]] atau [[Rumpun bahasa Kalimantan Utara Raya|Kalimantan Utara Raya]]?
|fam4=[[BahasaRumpun bahasa Sunda-Badui|Sunda-Badui]]
|fam5=[[Bahasa Sunda|Sunda]]
|fam6=[[Bahasa Sunda Pesisir Utara|Sunda Utara]]
| fampos = Sunda
|ancestor=[[Bahasa Proto-Austronesia|Proto-Austronesia]]
|ancestor2=[[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|Proto-Melayu-Polinesia]]
|ancestor3=[[Bahasa Sunda Kuno|Sunda Kuno]]
|ancestor4=[[Bahasa Sunda Klasik|Sunda Klasik]]
|ancestor5=[[Bahasa Sunda pada masa Kolonial Belanda|Sunda Modern Awal]]
|glotto=bogo1241
|nativename=''Basa Sunda Bogor''<br/>{{Sund|ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}
|speakers=± 7.1 juta
|script=* [[Alfabet Latinbahasa Sunda]], [[Aksara Sunda Baku]]
|mapcode=Sunda Bogor
* [[Aksara Sunda Baku]]|map=Bogor-Sundanese-Map.png|mapcaption={{legend|#0080ff|Area di mana bahasa Sunda Bogor adalah mayoritas}}
|map=Bogor-Sundanese-Map.png
{{legend|#88c4ff|Area di mana bahasa Sunda Bogor adalah minoritas}}|notice=IPA|agency={{flagicon|Indonesia}} [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]|date=2020|ref={{Sfnp|Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat|2020}}|minority={{flag|Indonesia}}|glottofoot=no}}
|mapcaption={{legend3|#0080ff|Area di mana bahasa Sunda Bogor adalah mayoritas}}
[[Berkas:Bogor-Sundanese-Map.png|thumb|Peta bahasa di Bogor]]
{{legend3|#88c4ff|Area di mana bahasa Sunda Bogor adalah minoritas}}
|notice=IPA
|notice2= Sunda
|agency=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=v-vi|1984}}{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=vii}}|date=2020|ref={{Sfnp|Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat|2020}}
| extvideo = Bahasa Sunda Bandung dan Bogor (Basa Wewengkon) Belajar Bahasa Sunda Episode 11
|extlink= GqVFdfkf6uk
|glottofoot=no
|linglist=sun-bog
|sk=NE
}}
'''Bahasa Sunda Bogor''' ('''BSDB'''){{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=18|1984}}{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2019}} adalah sebuah dialek dari [[bahasa Sunda]] yang dituturkan di sebagian besar wilayah [[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Bogor]]. Dialek ini memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Sunda standar/[[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]] dan lebih berhubungan dekat dengan [[bahasa Sunda Banten]],{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=14|1984}}''{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=271|1984}}'' tetapi penutur dialek ini masih mengenal [[Tatakrama bahasa Sunda|''tatakrama basa'']] (sistem tuturan honorifik pada bahasa Sunda) seperti yang digunakan pada dialek Priangan, khususnya di wilayah selatan, tenggara, dan timur penggunaan dialek ini.
 
Ciri-ciri khusus bahasa Sunda yang digunakan di wilayah kabupaten Bogor diduga dapat terjadi dalam berbagai tataran kebahasaan; misalnya, dalam bidang [[fonologi]], [[morfologi]], [[Leksikologi|leksis]], [[sintaksis]], [[semantik]], dan beberapa ciri prosodi seperti ''pitch'', ''stress'', dinamik, tempo, jeda, [[intonasi]], dan kontur. Keseluruhannya dipergunakan dalam pengucapan bahasa Sunda sehari-hari.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13-14|1984}}
'''Bahasa Sunda Bogor{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=18|1984}}''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}|Basa Sunda Bogor}}) atau '''dialek Bogor'''{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2019}} adalah sebuah dialek dari [[bahasa Sunda]] yang dituturkan di wilayah [[Kabupaten Bogor|Bogor]] dan sekitarnya. Dialek ini memiliki memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Sunda standar/[[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]] dan lebih berhubungan dekat dengan [[bahasa Sunda Banten]],{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=14|1984}} tetapi penutur dialek ini masih mengenal [[Tatakrama bahasa Sunda]] (sistem tuturan honorifik pada bahasa Sunda) seperti yang digunakan pada dialek Priangan meskipun penggunaannya tidak terlalu ketat.{{Butuh rujukan}}
 
Ciri-ciri khusus bahasa Sunda yang digunakan di wilayah kabupaten Bogor diduga dapat terjadi dalam berbagai tataran kebahasaan; misalnya, dalam bidang [[fonologi]], [[morfologi]], [[Leksikologi|leksis]], [[sintaksis]], [[semantik]], dan beberapa ciri prosodi seperti ''pitch'', ''stress'', dinamik, tempo, jeda, [[intonasi]], dan kontur. Keseluruhannya dipergunakan dalam pengucapan bahasa Sunda sehari-hari.{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13-14|1984}}
 
== Kedudukan dan peranan ==
Oleh para pemakainnya, bahasa Sunda Bogor dianggap memiliki peranan yang sangat penting, sejalan dengan situasi dan kepentingan pemakaian bahasa, hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai [[bahasa daerah]] dengan fungsi [[bahasa Indonesia]]. Di mana bahasa Indonesia juga memiliki peranan penting di samping penggunaan bahasa Sunda dialek Bogor bagi para penuturnya.{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
 
Kedudukan bahasa Sunda Bogor cukup kuat, sesuai dengan fungsinya sebagai [[alat]] [[komunikasi]] intra [[daerah]] dan [[budaya]]. Bahkan menurut informasi dari para [[pejabat]] setempat, bahasa Sunda Bogor sering sangat membantu penyampaian [[informasi]] dari atas ke bawah, serta dari pejabat dan aparat kepada rakyat. Dilihat dari segi penggunaannya yang seperti itu, di samping sebagai bahasa daerah, bahasa Sunda Bogor mempunyai kedudukan dampingan bagi bahasa Indonesia, termasuk dalam menjalankan [[administrasi]] [[Pemerintah|pemerintahanpemerintah]]an yang sifatnya [[Bahasa lisan|lisan]].{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
 
== KekhasanTradisi sastra ==
Seperti halnya di beberapa [[daerah]] lainnya. Telah lama dikenal di [[Jawa Barat]] [[sastra]] daerah yang diungkapkan dalam [[bahasa daerah]], dalam hal ini [[bahasa Sunda]]. Sastra yang diungkapkan dalam bahasa Sunda ini dikenal dengan sebutan [[sastra Sunda]]. Pada masa-masa yang lebih awal sastra Sunda [[Bahasa lisan|lisan]] lebih dahulu berkembang di [[Suku Sunda|masyarakat Sunda]], termasuk di daerah [[kabupaten Bogor]] dan [[kota Bogor]]. Pada masa-masa itu [[puisi]] yang berupa [[mantra]] dan ''sindir'' '[[Pantun Sunda|pantun]]'. Demikian juga bentuk prosa seperti dongeng dan ''[[Pantun Sunda|carita pantun]]'' sudah menjadi khazanah [[tradisi]] masyarakat Sunda. Setelah [[masyarakat]] mengenal [[Menulis|tulisan]], baik tulisan atau [[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]], [[Abjad Arab|Arab]], maupun [[Alfabet Latin|Latin]]. Sastra tulis mulai pula dikenal dan digemari masyarakat. Tradisi sastra tulis Sunda berlaku dan tetap digemari masyarakat hingga kini.{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
Secara geografis, wilayah pemakaian bahasa Sunda dialek bogor meliputi hampir seluruh daerah kota dan Kabupaten Bogor,{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=6}} kecuali beberapa daerah seperti [[Gunung Sindur, Bogor|Gunungsindur]], [[Rumpin, Bogor|Rumpin]], [[Jasinga Raya]] (menggunakan [[Bahasa Sunda Banten|dialek Banten]]) dan [[Cibinong, Bogor|Cibinong]] yang digolongkan menggunakan dialek atau bahasa yang berbeda.{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13|1984}} Dialek Bogor memiliki beberapa leksikon-leksikon atau unsur-unsur leksikal yang khas dipergunakan di wilayah kabupaten Bogor, di antaranya yaitu:{{Sfnp|Wahya|2012|pp=3-4}}{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=254|1984}}
 
== Distribusi dan kekhasan ==
{{Lihat juga|Bahasa di Kabupaten Bogor|Kota Bogor#Bahasa}}
[[File:Peta Bahasa di Bogor Raya (Kabupaten & Kota).png|ka|jmpl|225px|Peta bahasa dan dialek di wilayah Bogor Raya.]]
Secara geografis, wilayah pemakaian bahasa Sunda dialek Bogor meliputi hampir seluruh wilayah [[Kabupaten Bogor]] terutama di wilayah tengah, timur, selatan, dan seluruh kecamatan di [[Kota Bogor]],{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=6}} kecuali beberapa kecamatan seperti [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Tanjungsari, Bogor|Tanjungsari]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], [[Megamendung, Bogor|Megamendung]], [[Caringin, Bogor|Caringin]], [[Cigombong, Bogor|Cigombong]], dan [[Ciawi, Bogor|Ciawi]] yang menggunakan [[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]], kemudian [[Gunung Sindur, Bogor|Gunungsindur]], [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] bagian utara, dan wilayah eks-[[Kewedanaan Jasinga]] ([[Jasinga, Bogor|Jasinga]], [[Parungpanjang, Bogor|Parungpanjang]], [[Tenjo, Bogor|Tenjo]], [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]], dan [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]]) yang menggunakan [[Bahasa Sunda Banten|dialek Banten]], serta [[Cibinong, Bogor|Cibinong]] bagian utara, [[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], [[Tajurhalang, Bogor|Tajurhalang]], [[Parung, Bogor|Parung]], [[Kemang, Bogor|Kemang]] bagian utara, dan sebagian [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] yang menggunakan [[bahasa Melayu Betawi]].{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13|1984}} Dialek Bogor memiliki beberapa leksikon-leksikon atau unsur-unsur leksikal yang khas dipergunakan di wilayah kabupaten Bogor, di antaranya yaitu:{{Sfnp|Wahya|2012|pp=3-4}}{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=254|1984}}
 
* "''sangeuk''" berarti "malas" (bahasa Sunda standar: ''horéam'');
* "''nyaneut''" berarti "mengudap" (bahasa Sunda standar: ''ngopi'');{{Efn|dalam dialek Bogor, kata ''ngopi'' lebih dikenal sebagai aktivitas meminum kopi, seperti pada [[bahasa gaul]]}}
* "''joré''" berarti "jelek" (bahasa Sunda standar: ''goréng'');
* "''tundun''" berarti "rambutan" (bahasa Sunda standar: ''rambutan'');'''{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=266|1984}}'''
* "''doang''" berarti "saja" (bahasa Sunda standar: ''hungkul''); misal dalam kalimat "''ngan boga hiji doang''" yang berarti "hanya punya satu saja";
* "''nyaah''" berarti "sayang" (bahasa Sunda standar: ''lebar'') dalam konteks menyesali; misalnya "''nyaah, ari duit jang dipaké ulin hungkuldoang mah''" yang berarti "sayang, jika uang hanya dipakai untuk bermain saja." Dalam bahasa Sunda standar, kata "''nyaah''" hanya diperuntukkan untuk manusia atau makhluk hidup lainnya, namuntetapi dalam dialek Bogor, bisa digunakan untuk semua benda termasuk benda mati.
* "''kékéncéng''" berarti "wajan" (bahasa Sunda standar: ''katél{{Efn|serapan dari [[bahasa Belanda]]}}'');
* "''[[cucurak]]''" berarti "makan bersama" (bahasa Sunda standar: ''botram''); merupakan sebuah tradisi pada masyarakat Sunda pada zaman dahulu, di mana setelah mereka pulang berladang mereka akan melakukan makan bersama dengan rekan-rekan mereka dengan beralaskan daun pisang;
*"''enéng''" berartiberfungsi "anak"sebagai dalamsapaan konteksterhadap pronominaanak kecil tanpa memandang jenis kelamin (bisa digunakan terhadap laki-laki dan perempuan), dalam bahasa Sunda standar,baku dibedakan menjadi dua yaitu: anak perempuan=''enéng'', anak laki-laki=''ujang'';
* "''tilok''" berarti "jarang" (bahasa Sunda standar: ''tara'');
* "''sampé''"/"''nyampé''" berarti "sampai" (bahasa Sunda standar: ''tepi''/''nepi'');
* "''ilokamat''" berarti "masasangat" (bahasa Sunda standar: ''piraku''/''maenyapisan'') dalam bentuk adverbia; misalnya dalam kalimat "''ahloba amat ieu téh, ilokcokot bisabaé kitu?mun daék mah''" berarti "ahini sangat banyak, masaambil bisasaja sepertikalau itu?mau";
* "''sipeunteuilok''" berarti "mencuci mukamasa" (bahasa Sunda standar: ''tamaspiraku''/''maenya'') dalam tingkatanbentuk [[Tatakramaadverbia; bahasa Sunda#Basa Hormat|bahasa halus]] ([[bahasa Sunda]]:misalnya "''basaah, hormat''/''basailok bisa lemeskitu?'')," dalamberarti konteks bahasa formal/biasa"ah, keduamasa dialekbisa sama-samaseperti menggunakan kata "''sibeungeut''"itu?;
* "''sipeunteu''" berarti "mencuci muka" (bahasa Sunda standar: ''tamas'') dalam tingkatan [[Hormat|bahasa halus]] ([[bahasa Sunda]]: ''basa hormat''/''basa lemes''), dalam konteks bahasa formal/biasa, kedua dialek sama-sama menggunakan kata "''sibeungeut''";
* "''nyaré''" (bersal dari kata "''saré''" yang bermakna "tidur") berarti "menginap" (bahasa Sunda standar: ''ngéndong'');
* "''nyaré''" (berasal dari kata "''saré''" yang bermakna "tidur") berarti "menginap" (bahasa Sunda standar: ''ngéndong'');
* "''parangsa''" berarti "kukira" (bahasa Sunda standar: ''panyana''); contoh kalimatnya: "''parangsa téh saha, ari pék téh manéh''" yang berarti "kukira siapa, ternyata kamu";
* "''danas''" berarti "nanas" (bahasa Sunda standar: ''ganas'');'''{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=256|1984}}'''
* "''deuleu''" berarti "lihat" (bahasa Sunda standar: ''ningali''); misalnya "''ilok baé sia teu ngadeuleu?''" yang berarti "masa iya kamu tidak melihatnya?";
* "''aseupan''" berarti "kukusan" (bahasa Sunda standar: ''haseupan'');
* "''hi'id''" berarti "kipas bambu" (bahasa Sunda standar: ''hihid'');
Baris 54 ⟶ 98:
* "''cérécét''" berarti "saputangan" (bahasa Sunda standar: ''carécét'');
* "''réhé''" berarti "sepi" (bahasa Sunda standar: ''tiiseun''/''sepi'');
* "''endekendék/endeuk''" berarti "akan" (bahasa Sunda standar: ''arék'');
* "''haju''" berarti "lalu"/"terus" (bahasa Sunda standar: ''laju'');
* "''kos''" berarti "seperti" (bahasa Sunda standar: ''kawas''); misalnya "''éta sapatu téh kos nu aing boga''" yang berarti "itu sepatu seperti kepunyaanku".
 
Bahasa Sunda yang digunakan di bagian utara Kabupaten Bogor, terutama yang dituturkan di perbatasan dengan Bekasi dan Depok sangat dipengaruhi oleh [[bahasa Melayu Betawi]]. Hal ini dapat dilihat dari kosakata serapan yang digunakan, serta aksennya yang terdengar lebih keras dan cepat.<ref>{{cite web|url=https://mojok.com/terminal/dilema-orang-bogor-terlalu-betawi-untuk-disebut-sunda/|title=Dilema Orang Bogor: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda|website=mojok.co|language=id|access-date=17 Oktober 2024|date=27 Juni 2024|first=Tito S.|last=Kamil}}</ref>
 
== Fonologi ==
Sistem fonologi dan morfologi bahasa Sunda Bogor tidak begitu berbeda dengan sistem fonologi dan morfologi [[Bahasa Sunda Priangan|bahasa Sunda ''lulugu'']]''.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=272|1984}}''
 
=== Vokal ===
Bahasa Sunda Bogor memiliki 6 fonem vokal dalam kotak fonem bahasanya, yakni sebagai berikut:{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align: center;"
|+1. Vokal{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
!
![[vokal depan|Depan]]
![[vokal madya|Madya]]
!Tengah
![[vokal belakang|Belakang]]
|-
![[konsonan tertutup|Tertutup]]
!Tinggi
|{{IPA link|i}}
|
|{{IPA link|o}}</br>&nbsp;{{IPA link|ɤ}}
|-
![[Vokal tengah|Tengah]]
!Sedang
|
|{{IPA link|ə}}
|
|-
![[vokal setengah terbuka|½&nbsp;Terbuka]]
!Agak Rendah
|
|
|{{IPA link|ɔ}}
|-
![[vokal terbuka|Terbuka]]
!Rendah
|
|{{IPA link|ä|a}}
Baris 89 ⟶ 137:
 
=== Konsonan ===
Berikut merupakan tabel konsonan bahasa Sunda Bogor.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
{| class="wikitable" style="text-align: center"
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align: center;"
|+2. Konsonan{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
 
! colspan="2" rowspan="2" |Cara Ucapan
! colspan="5" |Dasar Ucapan
|-
![[Konsonan bibir|BibirDwibibir]]
![[konsonan rongga-gigi|Rongga-<br>gigi]]
![[Apikal|Ujung Lidah]]
![[konsonan langit-langit|Langit-<br>Langit]]
![[Laminal|Daun Lidah]]
![[Konsonan velar|Punggung LidahLangbel.]]
![[Konsonan glotalcelah-suara|Anak TekakCelah-<br>suara]]
|-
! rowspan="2" |[[Plosifkonsonan letup|LetusLetup]]
!<small>[[Suara (fonetik)|nirsuara]]</small>
|{{IPA link|p}}
Baris 111 ⟶ 160:
|{{IPA link|b}}
|{{IPA link|d}}
|{{IPA link|jɟ}}
|{{IPA link|ɡ}}
|
|-
! rowspan="2" |[[Konsonan gesekgeser|Geser]]
!<small>[[Suara (fonetik)|nirsuara]]</small>
|
Baris 130 ⟶ 179:
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan nasalsengau|NasalSengau]]
|{{IPA link|m}}
|{{IPA link|n}}
Baris 137 ⟶ 186:
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan lateralsisi|SampinganSisian]]
|
|{{IPA link|l}}
Baris 154 ⟶ 203:
|{{IPA link|w}}
|
|{{IPA link|yj}}
|
|
|}
 
=== Macam dan Distribusi bahasa Sunda Bogordistribusi ===
 
Macam fonem bahasa Sunda di daerah kabupaten Bogor terlihat pada bagan di bawah ini.
Baris 167 ⟶ 216:
|-
|/p/:
| colspan="2" |Konsonan letus, tak bersuara, bibir{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=249|1984}}
|-
|
Baris 181 ⟶ 230:
|-
|
|[gɘlapgəlap]
|'guntur'
|}
Baris 187 ⟶ 236:
{|
|/b/:
| colspan="2" |Konsonan letus, bersuara, bibir{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=249|1984}}
|-
|
Baris 193 ⟶ 242:
|-
|
|[bɘgɔgbəgɔg]
|'kera'
|-
Baris 201 ⟶ 250:
|-
|
|[kɘkɘbkəkəb]
|'tempat nasi bertutup'
|}
Baris 207 ⟶ 256:
{|
|/m/:
| colspan="2" |Konsonan sengau, bibir{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=249|1984}}
|-
|
Baris 217 ⟶ 266:
|-
|
|[lɘmpɘhləmpəh]
|'bubur tepung'
|-
|
|[gɘtɘmgətəm]
|'masam budi'
|}
Baris 227 ⟶ 276:
{|
|/w/:
| colspan="2" |Konsonan luncuran, bibir{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=249|1984}}
|-
|
Baris 243 ⟶ 292:
{|
|/t/:
| colspan="2" |Konsonan letus, tak bersuara, ujung lidah{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 263 ⟶ 312:
{|
|/d/:
| colspan="2" |Konsonan bersuara, ujung lidah, letus{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 269 ⟶ 318:
|-
|
|[dɘlitandəlitan]
|'mudah tersinggung'
|-
Baris 282 ⟶ 331:
{|
|/s/:
| colspan="2" |Konsonan tak bersuara, ujung lidah, letus{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 288 ⟶ 337:
|-
|
|[sɘkutɘŋsəkutəŋ]
|'sekoteng'
|-
Baris 301 ⟶ 350:
{|
|/l/:
| colspan="2" |Konsonan ujung lidah, sampingan{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 307 ⟶ 356:
|-
|
|[lɛtɘranlɛtəran]
|'literan beras'
|-
|
|[pəlandiŋan]
|'petai cina'
|-
|
|[bɔbɔl]
|'bobol'
|}
{|
|/rc/:
| colspan="2" |Konsonan ujung lidah, getar{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 320 ⟶ 377:
|[rampadan]
|'baki kuningan'
|-
|
|[marbɔt]
|'penabuh beduk'
|-
|
|[lɤkɤr]
|'tempat dandang'
|}
{|
|/c/:
| colspan="2" |Konsonan tak bersuara, daun lidah, letus{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 331 ⟶ 396:
|[cɛdɛt]
|'burung ketilang'
|-
|
|[kicik]
|'anak anjing'
|}
{|
|/j/:
| colspan="2" |Konsonan bersuara, daun lidah, letus{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=250|1984}}
|-
|
Baris 340 ⟶ 409:
|-
|
|[jəjəŋklɔk]
|[jɘjɘnkok]
|'bangku kecil'
|-
|
|[panəjəg]
|'pesuruh desa'
|}
{|
|/jn/:
| colspan="2" |Konsonan daun lidah, sengau{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
Baris 353 ⟶ 426:
|[ñɛndɛr]
|'menyandar'
|-
|
|[ʔɔnɔŋ-ʔɔnɔŋ]
|'sejenis ikan'
|}
{|
|/y/:
| colspan="2" |Konsonan daun lidah, luncuran{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[yɤh]
|'ini'
|-
|
|[parukuyan]
|'pedupaan'
|-
|
|[ʔɔcɔy]
|'congek'
|}
{|
|/k/:
| colspan="2" |Konsonan tak bersuara, punggung lidah, letus{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[kapintik]
|'terpukul'
|-
|
|[tambakaŋ]
|'sejenis ikan'
|-
|
|[kɔdɔk]
|'katak'
|}
{|
|/g/:
| colspan="2" |Konsonan bersuara, punggung lidah, letus{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[garahaʔ]
|'gerhana'
|-
|
|[ŋagarɔkan]
|'membuat garis petak sawah'
|-
|
|[ʔɛntɔg]
|'itik manila'
|}
{|
|/n/:
| colspan="2" |konsonan punggung lidah, sengau{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ŋɔkɔp]
|'minum dari bumbung bambu'
|-
|
|[nɔŋtrɔŋ]
|'memukul kentongan dipercepat'
|-
|
|[wadaŋ]
|'nasi sisa kemarin'
|}
{|
|/h/:
| colspan="2" |konsonan tak bersuara, anak tekak, geseran{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[hajatan]
|'selamatan'
|-
|
|[surubahaʔ]
|'serabi'
|-
|
|[tɛtɛkɛh]
|'tangga rumah'
|}
{|
|/i/:
| colspan="2" |vokal depan, agak tinggi, tak bundar{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=251|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ʔimpun]
|'sejenis ikan
|-
|
|[jaliŋɤr]
|'cepat kaki ringan tangan'
|-
|
|[kɔndaliʔ]
|'tali kekang kerbau'
|}
{|
|/ɛ/:
| colspan="2" |Vokalvokal depan, agak rendah, tak bundar{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
|-
|
Baris 362 ⟶ 553:
|-
|
|[ñɛndɛrtɛtɛh]
|'panggilan untuk wanita yang lebih tua'
|'menyandar'
|-
|
|[ŋɔsɛksrak]
|'serba ingin tahu'
|-
|
|[lampɛyɛʔ]
|'(penganan)'
|}
{|
|/a/:
| colspan="2" |vokal tengah, rendah, tak bundar{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ʔamat]
|'sangat'
|-
|
|[lɛŋotan]
|'pelupa'
|-
|
|[gɤgɤra]
|'cepat-cepat'
|}
{|
|/ə/:
| colspan="2" |vokal tengah, sedang, tak bundar{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ʔəndɤk]
|'akan'
|-
|
|[cəcələmɛk]
|'serba ingin tahu'
|}
{|
|/ɤ/:
| colspan="2" |vokal belakang, tinggi, bundar{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ʔɤʔɤrihɤn]
|'tersedu-sedu'
|-
|
|[naɤn]
|'apa'
|-
|
|[cɤcɤʔ]
|'sebutan untuk wanita yang lebih tua'
|}
{|
|/ɔ/:
| colspan="2" |vokal belakang, agak rendah, bundar{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ʔɔsɔm]
|'perangkap ikan'
|-
|
|[bɔbɔdɔr]
|'badut'
|-
|
|[gɔlɔjɔʔ]
|'algojo'
|}
{|
|/u/:
| colspan="2" |vokal belakang, tinggi, bundar{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
|-
|
| colspan="2" |Misalnya:
|-
|
|[ʔurakʔarik]
|'sayur campur sisa kemarin'
|-
|
|[limuŋ]
|'belut besar'
|-
|
|[lukuʔ]
|'bajak'
|}
 
==== Catatan ====
* Konsonan letus pada posisi akhir tidak dilepas.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
* Konsonan /c/'','' /j/, sengau /ñ/'','' serta vokal tidak terdapat pada posisi akhir.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
* Konsonan /k/ pada posisi akhir diucapkan jelas, tidak dilepas dan tidak berupa hamzah (glotal).{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=253|1984}}
* Bunyi hamzah /ʔ/ pada awal kata yang dimulai dengan vokal, pada tengah kata di antara dua vokal yang sejenis dan pada akhir kata dengan suku terbuka tidak bersifat fonemis.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=253|1984}}
 
=== Gugus konsonan ===
* Konsonan letus pada posisi akhir tidak dilepas.{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252|1984}}
*Gugus Konsonankonsonan /c/'',''yang /j/,terdapat sengaudalam /ñ/'','' serta vokal tidak terdapatbahasa padaSunda posisiBogor akhir.ialah:{{Sfnp|SuramiharjaSuriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=252253|1984}}
{|
* Konsonan /k/ pada posisi akhir diucapkan jelas, tidak dilepas dan tidak berupa hamzah (glotal).{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=253|1984}}
|py
* Bunyi hamzah /ʔ/ pada awal kata yang dimulai dengan vokal, pada tengah kata di antara dua vokal yang sejenis dan pada akhir kata dengan suku terbuka tidak bersifat fonemis.{{Sfnp|Suramiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=253|1984}}
|[ʔampyak]
 
|'bangunan tambahan rumah'
== Keterangan ==
|-
{{Notelist}}
|pl
|[gaplak]
|'(sejenis) penganan'
|-
|dr
|[bɛndrɔŋ]
|'(sejenis) minuman'
|-
|tr
|[bacɛtrɔk]
|'gado-gado'
|-
|bl
|[bɛlɛkɛtɛblɛʔ]
|'sayur campur sisa kemarin'
|-
|sr
|[ŋɔsɛksrak]
|'serba ingin tahu'
|-
|br
|[jabrug]
|'(sejenis) alat penangkap ikan'
|-
|kr
|[buŋkrɤn]
|'anak ikan'
|-
|kl
|[jəjəŋklɔk]
|'bangku kecil'
|-
|gr
|[grahaʔ]
|'gerhana'
|}
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Bahasa|Indonesia|Sunda}}
 
* [[Bahasa Sunda Banten]]
* [[Bahasa Sunda Priangan]]
* [[Bahasa Badui|Bahasa Sunda Badui]]
* [[Bahasa Sunda Banyumas]]
* [[Bahasa Sunda Banten]]
* [[Bahasa Sunda Brebes]]
* [[Bahasa Sunda Ciamis]]
* [[Bahasa Sunda Cirebon]]
* [[Bahasa Sunda Cianjur]]
* [[Bahasa Sunda di Kota Dеpok]]
* [[Bahasa Sunda Tangerang]]
* [[Bahasa Sunda Karawang]]
* [[Bahasa Sunda Bekasi]]
* [[Dialek bahasa Sunda]]
 
== Referensi ==
=== Keterangan ===
{{Notelist}}
 
=== Catatan kaki ===
Baris 397 ⟶ 731:
* {{Cite conference|conference=Seminar Bahasa dalam Era Globalisasi di Universitas Widyatama|first=|last=Wahya|location=Bandung|publisher=Universitas Widyatama|ref=harv|title=Perubahan Leksikal Parsial Dalam Bahasa Sunda Bogor: Tinjauan Data Lingual Dalam Perspektif Geografis|year=2012|type=Makalah|url=http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Pustaka_Unpad_Perubahan_-Leksikal_-Parsial.pdf.pdf|author-mask=3}}
* {{Cite book|last=Sutawijaya|date=1985|url=https://archive.org/details/struktur-bahasa-sunda-dialek-bogor-1985|title=Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|url-status=live|first=Alam|last2=Samsuri|first2=Elin|last3=Jupena Wahyu|first3=Ucu|oclc=565980720|ref=harv}}
* {{Cite book|last=SuramiharjaSuriamiharja|first=Agus|last2=Hidayat|first2=Hidayat|last3=Mulyana|first3=Yoyo|last4=Sjarif|first4=Ny. Tiem Kartimi Sjahrul|year=1984|url=httphttps://repositoriarchive.kemdikbud.go.idorg/2648details/geografi-dialek-sunda-kab-bogor/mode/2up?view=theater|title=Geografi Dialek Sunda Kabupaten Bogor|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|oclc=13495807|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite web|last=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat|date=2020|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota (Jiwa), 2018-2020|url=https://jabar.bps.go.id/indicator/12/133/1/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota.html|website=bps.go.id|access-date=7 Februari 2022|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Rahmawati|first=Siti|year=2014|title=Geografi Dialek Bahasa Sunda di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor (Kajian Dialektologi Sinkronis)|url=https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_Antologi_Ind/article/view/525|journal=Jurnal Bahtera Sastra Indonesia|issue=1}}
Baris 403 ⟶ 737:
 
== Pranala luar ==
=== Bahasa Sunda Bogor ===
* [https://www.youtube.com/watch?v=d5PUEDxwq74 Bahasa Sunda Bogor] - kanal Djadjas Djasepudin
* [https://www.youtube.com/watch?v=GqVFdfkf6uk Bahasa Sunda Bandung dan Bogor (Basa Wewengkon) <nowiki>[Belajar Bahasa Sunda Episode 11]</nowiki>] - kanal TheBudakBageur
 
* [https://www.youtube.com/watch?v=d5PUEDxwq74== Bahasa Sunda Bogor]Umum ===
{{Bahasa Sunda/Pranala luar}}
{{Bahasa Sunda}}
 
{{Bahasa-stub}}
[[Kategori:Bahasa Sunda]]
[[Kategori:Dialek bahasa Sunda]]