Reuni 212 (2017): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp}}
'''Reuni 212''' adalah sebuah acara yang diadakan oleh kumpulan orang idi0t yang tergabung dalam [[Presidium Alumni 212]] di [[Monas|Lapangan Monas]] pada tanggal 2 Desember 2017 untuk merayakan satu tahun [[Aksi 2 Desember|Aksi 212]] yang menuntut pengambilan tindakan hukum terhadap [[Gubernur DKI Jakarta]] nonaktif pada masa itu, [[Basuki Tjahaja Purnama]] ([[Basuki Tjahaja Purnama|Ahok]]).<ref name="tirto"/> Walaupun panitia reuni mengklaim bahwa jumlah pesertanya melebihi 7,5 juta orang,<ref>Aditya Fajar Indrawan, [https://news.detik.com/berita/d-3751896/panitia-reuni-212-peserta-melebihi-75-juta-orang Panitia Reuni 212: Peserta Melebihi 7,5 Juta Orang], Detik, 2 Desember 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref> [[Polda Metro Jaya]] memperkirakan bahwa [['''Reuni 212 (2017)|Reuni 212]]''' dihadiri oleh sekitar 30.000 orang.<ref name="tirto">Hendra Friana, [https://tirto.id/polda-metro-jaya-reuni-212-dihadiri-sekitar-30000-orang-cA4K], [[Tirto.id]], 2 Desember 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref> Sebagai persiapan, polisi telah mengerahkan 85.000 personel gabungan untuk mengamankan acara ini.<ref name="tirto"/> Selama berlangsungnya reuni, lapangan Monas "diputihkan" oleh peserta reuni, dan mereka membubarkan diri secara damai setelah acara selesai pada pukul 11:30.<ref name="tirto"/> Acara ini dapat diadakan di Lapangan Monas setelah Gubernur DKI Jakarta [[Anies Baswedan]] mencabut larangan pengadaan acara keagamaan di Monas yang sebelumnya dikeluarkan oleh [[Ahok]].<ref>[http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/19/mulai-26-november-monas-dibuka-untuk-kegiatan-keagamaan Mulai 26 November Monas Dibuka untuk Kegiatan Keagamaan], Tribun News 19 November 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref>
 
Beberapa tokoh yang hadir dalam acara ini adalah Gubernur DKI Jakarta [[Anies Baswedan]] yang dianggap berutang budi kepada peserta Aksi 212 atas kemenangannya dalam [[pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017|pilkada DKI Jakarta 2017]],<ref>Mesha Mediani, [https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171204090414-32-259922/reuni-212-dan-beban-utang-politik-anies-baswedan/ Reuni 212 dan Beban Utang Politik Anies Baswedan], CNN Indonesia, 4 Desember 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref> Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]] ([[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]]) [[Fadli Zon]] dan [[Fahri Hamzah]],<ref>Mochamad Zhacky, [https://news.detik.com/berita/d-3751794/fadli-zon-fahri-hamzah-datang-semobil-alumni-212-bikin-barikade Fadli Zon-Fahri Hamzah Datang Semobil, Alumni 212 Bikin Barikade], Detik, 2 Desember 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref> serta pesulap ternama [[Limbad]].<ref>Kanavino Ahmad Rizqo, [https://news.detik.com/berita/d-3751844/pesulap-limbad-muncul-di-panggung-aksi-reuni-alumni-212?_ga=2.101342533.511569207.1511136000-272689030.1511136000 Pesulap Limbad Muncul di Panggung Aksi Reuni Alumni 212], Detik, 2 Desember 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref> [[Muhammad Rizieq Shihab|Rizieq Shihab]] sendiri awalnya berencana menghadiri reuni ini, tetapi ia membatalkan niatnya karena ia sedang menjadi daftar pencarian orang (DPO) kepolisian akibat kasus chat [[pornografi]] yang menimpanya dengan seorang perempuan bernama Firzha Husein. Meskipun begitu, ia tetap dapat memberikan pidato dari [[Arab Saudi]] kepada para peserta Reuni 212. Dalam pidato tersebut, ia menyerukan "NKRI ber[[syariah]]" yang "melindungi umat Islam dari segala produk yang haram" dan "mencintai ulama".<ref name="riziek">Aditya Fajar Indrawan [https://news.detik.com/berita/3751803/habib-rizieq-di-reuni-212-nkri-bersyariah-pribumi-jadi-tuan-rumah Habib Rizieq di Reuni 212: NKRI Bersyariah, Pribumi Jadi Tuan Rumah], Detik, 2 Desember 2017, diakses 7 Desember 2017.</ref> Ia juga menyatakan bahwa "NKRI bersyariah" berarti "pribumi menjadi tuan di negeri sendiri" dan "NKRI bersyariah" berarti menolak ekonomi riba, korupsi, judi, narkoba, pornografi, prostitusi dan [[LGBT]].<ref name="riziek"/>