Goreng dangkal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Short description|Memasak dengan cara mencelupkan sesuatu ke dalam minyak panas dalam jumlah yang lebih sedikit}} {{periksaterjemahan|shallow frying}} thumb|Irisan [[tahu berbentuk segitiga digoreng dangkal dengan minyak dedak]] '''Goreng dangkal''' atau '''goreng cetek''' ({{lang-en|shallow frying}}) adalah teknik memasak berdasar minyak panas. Teknik ini biasanya digunakan untuk menyiapka...' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|Memasak dengan cara mencelupkan sesuatu ke dalam minyak panas dalam jumlah yang lebih sedikit}}
{{periksaterjemahan|en|shallow frying}}
[[Berkas:Shallow-frying tofu triangles.jpg|thumb|Irisan [[tahu]] berbentuk segitiga digoreng dangkal dengan [[minyak dedak]]]]
'''Goreng dangkal''' atau '''goreng cetek''' ({{lang-en|shallow frying}}) adalah teknik [[memasak]] berdasar [[Minyak masakan|minyak]] panas. Teknik ini biasanya digunakan untuk menyiapkan potongan daging, [[ikan]], kentang, dan burger seperti [[Fritter|gorengan]]. Goreng dangkal juga dapat digunakan untuk memasak
== Teknik ==
Goreng dangkal adalah proses memasak dengan api sedang hingga tinggi. Suhu goreng dangkal biasanya dilakukan pada suhu antara 160–190°C, tetapi goreng dangkal juga dapat dilakukan pada suhu serendah 150°C untuk jangka waktu yang lebih lama.<ref>{{cite journal |last1=Pedreschi |first1=Franco |last2=Kaack |first2=Karl |last3=Granby |first3=Kit |title=Reduction of acrylamide formation in potato slices during frying |journal=LWT - Food Science and Technology |date=1 September 2004 |volume=37 |issue=6 |pages=679–685 |doi=10.1016/j.lwt.2004.03.001 |url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0023643804000581 |language=en |issn=0023-6438 |access-date=2022-03-08 |archive-date=2023-06-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230605015614/http://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0023643804000581 |dead-url=no }}</ref> Panas yang tinggi menyebabkan denaturasi protein menjadi [[Pencokelatan|kecokelatan]] dan adakalanya menyebabkan [[reaksi Maillard]]. [[Goreng rendam]] biasanya dilakukan pada suhu antara 177-205°C sehingga goreng dangkal sering kali dianggap sebagai teknik memasak yang kurang kuat (intens). Makanan yang akan digoreng dangkal biasanya telah dibagi menjadi satu bagian sebelum dimasukkan ke dalam minyak. Oleh karena makanan hanya sebagian terendam, makanan harus dibalik di tengah proses memasak. Beberapa juru masak menganjurkan untuk memasak sisi "sajian" makanan terlebih dahulu karena sisi ini akan lebih kecokelatan.
== Hidangan ==
Baik makanan yang digoreng rendam maupun digoreng dangkal sering kali dilumuri [[adonan encer]], [[Tepung roti|dilapisi tepung roti]], atau ditaburi tepung'' (biasanya dengan [[tepung gandum]] atau [[tepung jagung]])'' sebelum dimasak. Langkah ini kadang-kadang disebut sebagai [[Tepung roti|penepungrotian, peremahan]], ''[[velveting]]'', atau [[Pengerukan (memasak)|pengerukan]] bergantung pada bahan yang digunakan. Struktur baluran tepung menjadi keras berongga ketika dipanaskan dalam minyak. Baluran keras tersebut meningkatkan [[kelezatan]] makanan yang digoreng dengan mencegah hilangnya kelembapan dan menciptakan sifat ‘[[kegaringan]]’ yang diinginkan.<ref>{{cite web|title=Why Starch Gets Crispy When Fried {{!}} Cook's Illustrated|url=https://www.cooksillustrated.com/how_tos/8360-why-starch-gets-crispy-when-fried|access-date=16 October 2020|website=www.cooksillustrated.com|language=en|archive-date=2022-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20221011231410/https://www.cooksillustrated.com/how_tos/8360-why-starch-gets-crispy-when-fried|dead-url=no}}</ref> Alhasil, makanan yang digoreng dengan pati kadang-kadang disebut
==Lihat pula==
Baris 20:
{{teknik memasak}}
[[
[[
[[
|