Geomorfologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
|||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
== Sejarah ==
Geomorfologi telah menjadi sebuah [[disiplin ilmiah]] sebelum abad ke-17 [[Masehi]]. Pada abad ke-19,
== Ruang lingkup kajian ==
Baris 10:
=== Objek dan aspek kajian ===
Geomorfologi menetapkan objek kajiannya adalah bentuk [[lahan]]. Karenanya, aspek kajian dari
=== Bentang alam ===
Baris 18:
==== Bentang alam konstruksional ====
Bentang alam konstruksional disebut juga sebagai bentang alam endogenik. Pembentukan bentang alam destruksional dikendalikan oleh gaya ekdogen.{{Sfn|Noor|2012|p=164}} Gaya endogen mencakup semua jenis gaya yang berasal dari [[Bumi]]. Secara umum, gaya endogen meliputi aktivitas tektonik, aktivitas magmatik dan aktivitas vulkanik. Aktivitas tektonik disebabkan oleh pergeseran lempeng dan pembentukan [[pegunungan]]. Aktivitas magmatik meliputi semua intrusi [[magma]] yang menuju ke permukaan Bumi atau berada di dekat permukaan Bumi. Sedangkan aktivitas vulkanik meliputi pembentukan [[gunung berapi]] dan [[letusan gunung]] berapi.{{Sfn|Noor|2012|p=164}}
=== Proses Pembentuk Alam ===
Baris 56:
Di bawah ini adalah beberapa bentuk morfologi permukaan [[karst]] dalam ukuran [[meter]] sampai [[kilometer]]:{{Butuh rujukan}}
* ''Swallow hole'': Lokasi di mana aliran permukaan seluruhnya atau sebagian mulai menjadi aliran bawah permukaan yang terdapat pada batu [[gamping]]. ''Swallow hole'' yang terdapat pada [[polje]] sering disebut ''ponor''. Pengertian ini dipergunakan untuk menandai tempat di mana aliran air menghilang menuju bawah tanah.
*
* ''Vertical shaft:'' pada bentuk ideal, merupakan silinder dengan dinding vertikal merombak perlapisan melawan inklinasi perlapisan.
* ''Collapse'': runtuhan
* ''Cockpit'': bentuk lembah yang ada di dalam
* [[Polje]]: depresi aksentip daerah karst, tertutup semua sisi, sebagian terdiri dari lantai yang rata, dengan batas-batas terjal di beberapa bagian dan dengan sudut yang nyata antara dasar/ lantai dengan tepi yang landai atau terjal itu.
* ''Uvala'': cekungan karst yang luas, dasarnya lebar tidak rata: [[lembah]] yang memanjang kadang-kadang berkelak-kelok, tetapi pada umumnya dengan dasar yang menyerupai cawan.
* ''Dry valley'': terlihat seperti halnya lembah yang lainnya namun tidak ada aliran kecuali kadang-kadang setelah adanya es yang hebat diikuti oleh pencairan es yang cepat.
*Jendela karst: lubang pada atap gua sebagai tempat masuknya cahaya matahari yang terbentuk akibat runtuhnya dinding gua.
[[Jawa|Pulau Jawa]] memiliki kawasan karst yang cukup spesifik yaitu karst [[Pegunungan Sewu]], di mana bentukan bukit-bukit seperti cawan terbalik dan kerucut begitu sempurna dengan lembah-lembahnya. Bukit merupakan residu erosi dan lembahnya adalah merupakan daerah diaman terjadi erosi aktif dari dulu sampai sekarang. Bagian-bagian depresi atau cekungan merupakan titik terendah dan menghilangnya air permukaan ke bawah permukaan. [[Erosi]] memperlebar struktur (lihat geologi gua dan teori terbentuknya gua), kekar, sesar, dan bidang lapisan, dan membentuk gua-gua, baik vertikal maupun horisontal. Gua-gua juga dapat terbentuk karena adanya [[mata air karst]].{{Butuh rujukan}}
[[Mata air karst]] ini ada beberapa jenis:{{Butuh rujukan}}
* ''Bedding spring'', mata air yang terbentuk pada tempat di mana terjadi pelebaran bidang lapisan,
* ''Fracture spring'', mata air yang terbentuk pada tempat di mana terjadi pelebaran bidang rekahan,
* ''Contact spring'', mata air yang terbentuk karena adanya kontak antara batu gamping dan batu lain yang impermiabel.
Disamping itu secara khusus ada jenis mata air yang berada di bawah permukaan air laut disebut dengan vrulja.
==== Morfologi mikro ====
Ada kawasan karst dengan sudut dip yang kecil dan permukaannya licin. Area ini dipisah-pisahkan dalam bentuk blok-blok oleh ''joint'' terbuka disebut dengan ''grike'' ([[bahasa Inggris]]) atau ''Kluftkarren'' ([[bahasa Jerman]]). Bentukan-bentukan minor ini dalam bahasa Jerman memiliki akhiran ''karren''. Sering permukaan blok itu terpotong menjadi sebuah pola ''dendritic'' dari ''runnel'' dengan deretan dasar dipisahkan oleh deretan punggungan yang mengeringkannya
== Penafsiran ==
=== Sungai
Penafsiran geomorfologi dapat dipermudah dengan pemahaman mengenai sungai subsekuen. Sungai subsekuen adalah sungai yang terbentuk di sepanjang suatu garis atau zona yang [[Resistensi|resisten]]. Letak sungai ini secara umum berada pada sungai yang alirannnya mengalir di sepanjang jalur perlapisan batuan. Lapisan batuan ini memiliki resistensi terhadap erosi. Salah satu jenis lapisan batuan ini adalah lapisan [[batu pasir]].{{Sfn|Noor|2012|p=142}}
== Pengelompokan ilmu ==
Pengelompokan [[ilmu]] geomorfologi dibedakan menjadi tiga, yaitu geomorfologi sejarah, geomorfologi fungsional dan geomorfologi terapan.{{Sfn|Santosa|2016|p=10}}
=== Geomorfologi terapan ===
Baris 95:
=== Pencegahan banjir ===
Kondisi [[hidrologi]] permukaan dan bawah permukaan berkaitan dengan aspek geomorfologi, khususnya tentang kemiringan lahan. Informasi mengenai kemiringan lahan dimanfaatkan untuk menentukan ukuran dan kecepatan pengaliran air tanah di suatu wilayah. Pengetahuan ini berguna untuk mencegah bencana [[banjir]] pada [[dataran]]. Caranya dengan memilih tapak di dataran yang lebih tinggi daripada wilayah dataran banjir.<ref>{{Cite journal|last=Sucipta|date=1998|title=Karakteristik Geomorfologi Calon Lahan Disposal Limbah Radioaktif Aktivitas Rendah dan Sedang di Daerah Lemahabang|url=https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/33/052/33052513.pdf?r=1&r=1|journal=Hasil Penelitian Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif Tahun 1997/1998|pages=79|issn=0852-2979|access-date=2022-03-06|archive-date=2022-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220306043022/https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/33/052/33052513.pdf?r=1&r=1|dead-url=no}}</ref>
== Lihat juga ==
Baris 103:
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Noor|first=Djauhari|date=2012|url=https://www.academia.edu/16849979/PENGANTAR_GEOLOGI|title=Pengantar Geologi|publisher=Pakuan University Press|edition=2|ref={{sfnref|Noor|2012}}|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2022-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220407132934/https://www.academia.edu/16849979/PENGANTAR_GEOLOGI|dead-url=no}}
* {{Cite book|last=Santosa|first=Langgeng Wahyu|date=2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Keistimewaan_Yogyakarta_dari_Sudut_Panda/ndWWDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&pg=PA10&printsec=frontcover|title=Keistimewaan Yogyakarta dari Sudut Pandang Geomorfologi|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-007-4|pages=10|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731134243/https://www.google.co.id/books/edition/Keistimewaan_Yogyakarta_dari_Sudut_Panda/ndWWDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&pg=PA10&printsec=frontcover|dead-url=no}}
* {{Cite book|last=Suharjo, dkk.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/r7VVDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|title=Geomorfologi Dasar: Dinamika Permukaan Bumi dan Dampaknya terhadap Manusia di Berbagai Lingkungan Bentang Lahan|location=Surakarta|publisher=Muhammadiyah University Press|isbn=978-602-361-072-3|ref={{sfnref|Suharjo, dkk.|2017}}|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731134145/https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/r7VVDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|dead-url=no}}
{{Geologi |state=expanded}}
[[Kategori:Geomorfologi| ]]
|