Imprinted brain hypothesis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{Infobox hypothesis
| name = ''Imprinted brain hypothesis''
Baris 12 ⟶ 14:
'''''Imprinted brain hypothesis''''' adalah [[hipotesis]] yang tidak berdasar dalam [[psikologi evolusioner]] mengenai penyebab [[Gangguan spektrum autisme|spektrum autisme]] dan gangguan spektrum skizofrenia. Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Bernard Crespi dan Christopher Badcock pada tahun 2008. Dalam hipotesis ini, kedua orang tersebut mengklaim bahwa ciri-ciri autis dan penderita skizofrenia adalah berlawanan dan ini menyiratkan bahwa [[etiologi]] dari kedua kondisi tersebut haruslah bertentangan.
''Imprinted brain hypothesis'' didasarkan pada [[perakaman genomik]], yaitu sebuah proses [[Epigenetika|epigenetik]] di mana gen [[Ekspresi gen|diekspresikan]] secara berbeda melalui kontribusi satu orang tua yang lebih dominan daripada yang lain. Secara khusus, para pendukung ''imprinted brain hypothesis'' mengusulkan bahwa gangguan spektrum autisme disebabkan oleh dominasi
Hipotesis ini pada dasarnya tidak memiliki dukungan ilmiah sama sekali, meski hipotesis ini telah mendapatkan beberapa perhatian dalam sains populer.<ref>{{Cite thesis|last=Russell-Smith|first=Suzanna|date=2012|title=[https://drive.google.com/file/d/1oPNLewl9y4cath4dsDiER6KPJe7rDbKq/view?usp=sharing The Relationship Between the Autism and Schizophrenia Spectra: An Investigation at the Trait and Cognitive Levels]|degree=PhD|publisher=University of Western Australia|url=}} hlm. 15-33
==
[[
== Hipotesis dan latar belakang ==
Pendukung ''imprinted brain hypothesis'' berpendapat bahwa karena tidak dapat dipastikan apakah anak-anak lain dan masa depan seorang wanita memiliki dan akan memiliki ayah yang sama, serta seorang ayah pada umumnya akan memiliki [[investasi orang tua]] yang lebih rendah. Rendahnya investasi orang tua pada ayah disebabkan kepentingan reproduksi ayah bagi anaknya adalah supaya sumber daya dari ibu lebih banyak digunakan, sementara kepentingan reproduksi ibu bagi seorang anak adalah supaya sumber daya yang diambil darinya akan lebih sedikit dan membuat dirinya sendiri dan anak-anaknya pada masa depan menjadi lebih bebas.<ref name="Nature">{{Cite journal|date=Agustus 2008|title=Battle of the sexes may set the brain|url=https://www.researchgate.net/publication/23222613_Battle_of_the_sexes_may_set_the_brain|journal=Nature|volume=454|issue=7208|pages=1054–5|bibcode=2008Natur.454.1054B|doi=10.1038/4541054a|pmid=18756240|vauthors=Badcock C, Crespi B
Dalam hal ini,
Ciri-ciri seperti ambivalensi yang terlihat pada [[tanda klinis]] versus fokus pikiran-tunggal yang khusus pada penderita autis juga dianggap sebagai perbedaan antara autisme dengan skizofrenia,<ref name="Nature"/> meskipun kesamaan yang ada dan tumpang tindih antara tanda klinis yang nampak pada kedua gangguan tersebut dapat melemahkan hipotesis ini secara substansial.<ref>{{Cite journal|date=Juni 2002|title=High-functioning autism and schizophrenia: A comparison of an early and late onset neurodevelopmental disorder|url=https://watermark.silverchair.com/17-5-461.pdf?token=AQECAHi208BE49Ooan9kkhW_Ercy7Dm3ZL_9Cf3qfKAc485ysgAAAsAwggK8BgkqhkiG9w0BBwagggKtMIICqQIBADCCAqIGCSqGSIb3DQEHATAeBglghkgBZQMEAS4wEQQMuo51OhgqZN3wbdN6AgEQgIICc68J8yifWuVjDGisQfQMeNRiU7dJ8yIGd_BnkdEf4RJ_kqtFH82RsyM1YCFpi2eHYjAp6kOqj2TtM3Agaz_KRrfnPAZYXH6UCSiQzZih-D-Xuvi8CjLgGDrRQhWUg2IXUBkzs1JhlLj5TCozWHcn0n4UgRImuuV2QNh9g1XOjF3f_6ZDyIm_8I4Pch8tYzJen4ME43oToRpuru1C4QnmX4QOesmHh36HS1Of-R6oh1wWs91UXRmv9lhSy1OAoooQO6YVQkQdd2bmeRpFdmBul3Wb9dH4GkN1pH_jGo8WkZKoPaAXdon1IQ4k3s7o-HxX2Iap0HBrTZ3Cw9Y7B_8eXa-t9JSlCDzI6gtB95zJ6xmyqrWUegjn3HcEMt6Oczgkl44S9Z6lZ5vb5TyMm3yrBxpB0vDUeIRNd3IGJHGc_2lNQjR64jYMigiOHNaLkA74pa1evOmIIJS-jn1UQnBvilJrv36-1ayxaLXSugMK5in5_r5gGy_TU4-R3MNk5bSE9o8tKcs3QudY5mHX2BqUazZj1rt2KQcK2sRSRP9weI-zKt0hxLm9nEGd_G4f7E5GJi1QGf6SBr9cWaEX1K3sSz2N-yUNDJ1bAZDVpDloIwMfGhJOYvVTLeSmP5mxDd16N4uNxF4AOF8YxFYEBbLlsq_nExSYj20EIc2NRllWEIQkk9XXAoat7zw0X4YfKT6SE25DjlREsKZKn7O_Uf60QZDreJNBajAjWfyttcVcJModv5FIE6gIngpfQ4pDexN1tDBUyJSyi4X-Y3aEd0YGJE8uo-bWzfSyOIqyIGqAZus6U0JD6elVzX5etiEIU9cagkD1BQ|journal=Archive of Clinical Neuropsychology|volume=17|issue=5|pages=461–475|doi=10.1016/S0887-6177(01)00129-9|pmid=14592000|vauthors=Goldstein G, Minshew NJ, Allen DN, Seaton BE}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Juni 2020|title=Autism Spectrum Disorder and Schizophrenia Are Better Differentiated by Positive Symptoms Than Negative Symptoms|journal=Frontiers in Psychiatry|volume=11|page=548|doi=10.3389/fpsyt.2020.00548|pmc=7301837|pmid=32595540|vauthors=Trevisan A, Foss-Feig JH, Naples J, Srihari V, Anticevic A, McPartland JC}}</ref>
''Imprinted brain hypothesis'' pertama kali diusulkan pada tahun 2008 oleh ahli biologi Bernard Crespi dan sosiolog Christopher Badcock. Mereka berdua tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam ilmu kognitif atau genetika perilaku.<ref name="NYT">{{Cite web|last=Carey|first=Benedict|year=2008|title=In a Novel Theory of Mental Disorders, Parents' Genes Are in Competition|url=https://www.nytimes.com/2008/11/11/health/research/11brain.html|website=The New York Times}}</ref> Mereka menerbitkan presentasi pertama mereka dari klaim yang ditemukan di jurnal ilmu kognitif terkenal ''Behavioral and Brain Sciences.'' Hipotesis tersebut kemudian menarik perhatian yang signifikan, baik yang benar-benar tertarik maupun yang kritis pada hipotesis tersebut.<ref name="CrespiBadcock2008">{{Cite journal|date=Juni 2008|title=Psychosis and autism as diametrical disorders of the social brain|url=https://pdfs.semanticscholar.org/f069/df78727581b3732a75ca5c9f38b9b40a11c5.pdf|journal=The Behavioral and Brain Sciences|volume=31|issue=3|pages=241–61; discussion 261–320|doi=10.1017/S0140525X08004214|pmid=18578904|archive-url=https://web.archive.org/web/20170320233446/https://pdfs.semanticscholar.org/f069/df78727581b3732a75ca5c9f38b9b40a11c5.pdf|archive-date=2017-03-20|vauthors=Crespi B, Badcock C|url-status=dead}}</ref>
== Argumen para pendukung ==
''Imprinted brain hypothesis'' memiliki beberapa kesamaan dengan teori autisme otak pria ekstrem, meski kedua hipotesis tersebut memiliki perbedaan secara signifikan. Pendukung ''imprinted brain hypothesis'' menyatakan bahwa mekanisme
Baik pada autisme maupun skizofrenia, seseorang akan memiliki [[teori pikiran]] yang terganggu, yang mana menurut ''imprinted brain hypothesis'' terjadi melalui mekanisme yang berbeda dan tidak dapat digeneralisasikan ke neurotipe dasar yang lebih luas. Pendukung hipotesis ini mengklaim orang yang menderita skizotipal memiliki teori pikiran yang tinggi, meningkatnya kemampuan empati dan kemampuan untuk mengenali emosi orang lain,<ref name="CrespiBadcock2008" /> tetapi ini tidak didukung oleh penelitian pada populasi gangguan kepribadian skizotipal,<ref name="szempath1">{{Cite journal|date=November 2013|title=Empathic accuracy and cognition in schizotypal personality disorder|url=
Faktor-faktor seperti nutrisi selama kehamilan diyakini mempengaruhi prosesi
Autisme dan skizofrenia seringkali diasosiasikan dengan berat badan bayi ketika lahir. Para penderita autisme sering dikaitkan dengan beratnya badan bayi ketika lahir dan skizofrenia dikaitkan dengan rendahnya berat badan bayi. Pendukung hipotesis ini mengajukan asosiasi tersebut sebagai bukti.<ref name="auto">{{Cite journal|date=November 2014|title=Opposite risk patterns for autism and schizophrenia are associated with normal variation in birth size: phenotypic support for hypothesized diametric gene-dosage effects|journal=Proceedings. Biological Sciences|volume=281|issue=1794|pages=20140604|doi=10.1098/rspb.2014.0604|pmc=4211440|pmid=25232142|vauthors=Byars SG, Stearns SC, Boomsma JJ}}</ref>
Pendukung hipotesis ini juga mengajukan kelainan genetik yang dapat meningkatkan risiko suatu kelainan dan hal itu tidak dapat meningkatkan risiko kelainan yang lain, terutama dalam kelainan
Data dari variasi jumlah salinan dan studi asosiasi genom mendukung mekanisme genetik bersama yang menyebabkan skizofrenia dan autisme, meskipun ini hanya memberikan dukungan tidak langsung pada ''imprinted brain hypothesis'' dan juga dapat digunakan untuk mendukung banyak hipotesis yang ada.<ref name="CrespiEtAll">{{Cite journal|date=Januari 2010|title=Evolution in health and medicine Sackler colloquium: Comparative genomics of autism and schizophrenia|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=107 Suppl 1|pages=1736–41|bibcode=2010PNAS..107.1736C|doi=10.1073/pnas.0906080106|pmc=2868282|pmid=19955444|vauthors=Crespi B, Stead P, Elliot M}}</ref><ref name="StearnsEtAll2010">{{Cite journal|date=Januari 2010|title=Evolution in health and medicine Sackler colloquium: Evolutionary perspectives on health and medicine|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=107 Suppl 1|issue=Suppl 1|pages=1691–5|bibcode=2010PNAS..107.1691S|doi=10.1073/pnas.0914475107|pmc=2868294|pmid=20133821|vauthors=Stearns SC, Nesse RM, Govindaraju DR, Ellison PT}}</ref>
Peran [[oksitosin]] dalam autisme dan skizofrenia juga diteliti, dan beberapa temuan serta karakterisasi dalam penelitian tersebut juga digunakan untuk mendukung hipotesis ini. Oksitosin dianggap memiliki potensi sebagai obat baik pada gangguan autisme<ref>{{Cite
== Masalah ==
Klaim luas bahwa autisme dan skizofrenia merupakan fenomena yang bertentangan pada tingkat biologis tidak didukung oleh penelitian. Dalam sampel orang dewasa, baik pengidap autisme, skizofrenia dan gangguan psikotik non-afektif lainnya, mereka dapat berada pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada masyarakat umum. Ini ada pada sekitar 8-10% dari populasi gangguan spektrum autisme secara luas<ref>{{Cite journal|date=Agustus 2019|title=Prevalence of Non-Affective Psychoses in Individuals with Autism Spectrum Disorders: A Systematic Review|journal=Journal of Clinical Medicine|volume=8|issue=9|page=1304|doi=10.3390/jcm8091304|pmc=6780908|pmid=31450601|vauthors=De Giorgi R, De Crescenzo F, D'alo GL, Rizzo Pesci N, Di Franco V, Sandini C, Armando M
Crespi dan Badcock membuat sejumlah klaim tentang kelainan genetik dan hubungannya dengan hipotesis ini. Misalnya, hubungan antara kedua kelainan tersebut dan aneuploidi kromosom seks mendukung hipotesis mereka karena [[Sindrom Tiga X|trisomi X]] dan [[sindrom Klinefelter]] (tambahan kromosom X) dapat meningkatkan risiko skizofrenia sedangkan [[sindrom Turner]] (satu kromosom X) dapat meningkatkan risiko autisme.<ref name="Crespi2008" /> Namun, kondisi polisomi X dan sindrom Turner yang dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme serta risiko skizofrenia,<ref>{{Cite journal|date=Mei 2010|title=A review of trisomy X (47,XXX)|url=|journal=Orphanet Journal of Rare Diseases|volume=5|issue=8|page=8|doi=10.1186/1750-1172-5-8|pmc=2883963|pmid=20459843|vauthors=Tartaglia NR, Howell S, Sutherland A, Wilson R, Wilson L}}</ref><ref>{{Cite journal|year=2019|title=Autism and social anxiety in children with sex chromosome trisomies: an observational study|journal=Wellcome Open Research|volume=4|issue=32|page=32|doi=10.12688/wellcomeopenres.15095.2|pmc=6567293|pmid=31231689|vauthors=Wilson AC, King J, ((Bishop DVM))}}</ref> kira-kira tiga kali lebih sering menimpa pada wanita skizofrenia dibandingkan populasi wanita secara umum.<ref>{{Cite journal|date=Juni 2000|title=Investigation of Turner syndrome in schizophrenia|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10898917/#:~:text=Eleven%20patients%20with%20Turner%20syndrome,population%20(P%20%3C%200.02).|journal=American Journal of Medical Genetics|volume=96|issue=3|pages=
[[Berkas:Pws.jpg|jmpl|
Selain itu, prediksi spesifik yang dibuat oleh ''imprinted brain hypothesis'' tentang [[Perakaman genomik|gangguan
Sementara Crespi dan Badcock telah mengklaim studi ''neuroimaging'' memberikan dukungan pada ''imprinted brain hypothesis'', studi ''neuroimaging'' lainnya telah menemukan hasil yang bertentangan. Beberapa temuan neurologis umum dapat terjadi pada autisme dan skizofrenia.<ref name="brainscan" /><ref name="hugestudy" /> Bagian otak yang dianggap menjadi pembeda penyakit skizofrenia dari autisme juga menjadi pusat kontroversi ketika otak dapat menunjukkan dampak dari pengobatan neuroleptik,<ref name="szneuro1" /><ref name="szneuro2" /> yang mana hal itu dapat mengurangi akurasi otak sebagai parameter untuk membedakan kedua gangguan tersebut. Subjek autis yang menggunakan obat psikotropika dapat menunjukkan beberapa efek neurokonektivitas, yang mana hal itu disangkal oleh Crespi dan Badcock karena dianggap berasal dari skizofrenia.<ref>{{Cite journal|year=2017|title=Psychotropic medication use in autism spectrum disorders may affect functional brain connectivity|journal=Biological Psychiatry: Cognitive Neuroscience and Neuroimaging|volume=2|issue=6|pages=518–527|doi=10.1016/j.bpsc.2017.06.008|pmc=5667652|pmid=29104944|vauthors=Linke AC, Olson L, Gao Y, Fishman I, Müller RA}}</ref>
''Imprinted brain hypothesis'' juga telah dikritik karena menyajikan spektrum skizofrenia secara tidak akurat dan membuat klaim tentang gangguan skizofrenia yang bertentangan dengan keadaan yang sesungguhnya. Klaim bahwa gangguan spektrum skizofrenia dikaitkan dengan empati yang intensif dan teori pikiran yang kuat sangat rapuh apabila dihadapkan dengan penelitian yang menunjukkan keadaan yang sebaliknya.<ref name="szempath1" />
Crespi dan Badcock juga telah dikritik karena menghindari klaim yang dapat difalsifikasi, selain falsifikasi klaim yang mereka buat sendiri. Tanggapan terhadap publikasi utama Crespi tentang topik tersebut juga mencatat berbagai bukti yang dapat digunakan untuk "mengikat" dan menjelaskan hipotesis ini, tanpa mempertimbangkan konsekuensi dugaan besar seperti itu untuk sifat dan komorbiditas yang dapat bertentangan dengan hipotesis. Sehingga hal itu digunakan untuk menghindari masalah yang akan memberikan konsekuensi berupa falsifikasi atau diskonfirmasi.<ref name="dickins"/>
Salah satu komponen yang paling signifikan dari hipotesis ini adalah bahwa ia memprediksi autisme harus dikaitkan dengan "hypo-mentalizing" dan skizofrenia dengan "hyper-mentalizing". Secara sederhana dapat dikatakan bahwa para pendukung hipotesis ini beranggapan baik orang yang mengidap autisme atau skizofrenia harus memiliki gangguan mental yang sangat berbeda satu sama lain.<ref name="Crespi2008" />
== Catatan kaki ==
{{reflist|group="n"}}
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Penyebab autisme]]▼
[[Kategori:
[[Kategori:Psikologi evolusioner]]
|