Pengembangan diri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan "Psikodinamika" |
WanaraLima (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(14 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
=== Bisnis-ke-konsumen pasar ===
Bisnis-ke-konsumen pasar melibatkan penjualan buku-buku, kursus dan teknik-teknik untuk individu, seperti; fasilitas modern yang terdiri dari kebugaran, kosmetologi, peningkatan kecantikan, menurunkan berat badan. Adapun praktik-praktik tradisional seperti; yoga, seni bela diri, meditasi. Beberapa program disampaikan secara online dan banyak memiliki [[Alat|alat-alat]] yang dijual seiring berjalannya program tersebut, seperti buku-buku motivasi, ''self-help'', resep untuk menurunkan berat badan atau pedoman teknis untuk yoga dan program seni bela diri. Sebagian daftar dari penawaran pengembangan diri pada bisnis-ke-pasar individu mungkin termasuk: buku, seminar motivator atau motivasi, [[teknologi pendidikan]] atau program e-Learning, lokakarya atau workshop, konseling pribadi, pembinaan kehidupan, manajemen waktu.
=== Bisnis-ke-bisnis ===
Baris 26:
Dalam yoga, disiplin ilmu yang berasal di [[India]], sekitar lebih dari 3000 tahun yang lalu, tekhnik-tekhnik pengembangan diri mencakup meditasi, irama pernapasan, peregangan dan postur. [[Wushu|"Yi"Wushu]] dan [[Taijiquan|t'ai chi ch'uan]] menggunakan teknik tradisional Cina, termasuk pernapasan dan pengelolaan [[Qi|energi]], [[meditasi]], [[seni bela diri]], serta praktik-praktik yang terkait dengan [[Pengobatan tradisional Tionghoa|pengobatan tradisional Cina]], seperti diet, pijat dan [[akupunktur]].
Dalam Islam, yang muncul hampir 1500 tahun yang lalu di Timur Tengah, tekhnik pengembangan diri mencakup [[Sembahyang|ritual doa]], bacaan [[Al-Qur'an|Al-qur'an]], [[Haji|ibadah haji]], puasa dan ''tazkiyah'' (penyucian jiwa).<ref>{{
<sup class="noprint Inline-Template" style="white-space:nowrap;">[''[[Wikipedia:Hindari penyamaran opini|<span title="The material near this tag possibly uses too vague attribution or weasel words. (October 2013)">yang?</span>]]'']</sup> dikenal sebagai sumber utama{{Butuh rujukan|date=February 2010}} dari apa yang telah menjadi pengembangan diri abad ke-21, yang mewakili tradisi Barat dan Asia Timur. Di tempat lain berbagai sekolah pengembangan diri yang tidak dikenal muncul secara endemik – dalam hal ini tradisi dari sub-benua India.
Baris 33:
=== Pengembangan diri dalam Islam ===
Khurram Murad menjelaskan bahwa pengembangan diri dalam Islam adalah usaha menuju kehidupan abadi di surga. Surga adalah tujuan akhir kehidupan. Allah telah menyediakan cara untuk membantu mereka yang berjuang menuju kehidupan abadi, termasuk menjauhi hal-hal duniawi. Hal-hal duniawi ini dapat mengalihkan perhatian mereka dari jalan menuju surga. Pada akhirnya, surga akan memberikan kepuasan bagi mereka yang sedang berusaha mengembangkan dirinya karena keridhaan yang datang dari Allah.<ref>{{Cite book|last=Murad|first=Khurram|date=2006|url=https://islamicstudies.info/literature/Self_Development.htm|title=Self Development|location=Daryagunj, New Delhi|publisher=Adam Publishers & Distributors|isbn=81-7435-482-4|pages=8–10|url-status=live}}</ref>
=== Aristoteles dan tradisi Barat ===
Baris 43:
, khususnya di bidang ekonomi dari pembangunan manusia<ref>Nobel Prize winner Amartya Sen identifies economic development with Aristotle's concepts of individual development in his co-authored book written with Aristotle scholar Nussbaum:
{{Cite book|url=|title=The Quality of Life|publisher=Clarendon Press|year=1993|isbn=0-19-828395-4|editor-link=Martha Nussbaum|edition=|location=Oxford|page=|pages=|format=|quote=|access-date=|editor-last2=Sen|editor-first2=Amartya|editor-link2=Amartya Sen}}</ref>
dan dalam [[psikologi positif]].<ref>Daniel Seligman explicitly identifies the goals of positive psychology with Aristotle's idea of the "Good Life" and ''eudaimonia'' in Seligman, Martin E. P. (2002).</ref>
=== Konfusius dan tradisi Asia Timur ===
Dalam tradisi Cina, [[Kong Hu Cu (filsuf)|Konfusius]] (551 SM – 479 SM) mendirikan filsafat berkesinambungan. Ide itu terus mempengaruhi nilai-nilai keluarga, pendidikan dan [[manajemen]] di Cina dan [[Asia Timur]]. Dalam ''Great Learning-nya,'' Konfusius menulis: Orang dahulu yang ingin menggambarkan kebajikan di seluruh kerajaan, pertama memerintahkan baik negara mereka sendiri. Yang ingin menata negara mereka dengan baik, mereka pertama kali harus menata keluarganya sendiri. Yang ingin mengatur keluarga mereka, mereka pertama kali harus mendayakan diri mereka sendiri. Yang ingin mendayakan orang-orangnya, mereka pertama kali harus memperbaiki hati mereka. Sebelum memperbaiki hati, mereka pertama-tama harus berusaha untuk menjadi tulus dalam pikiran mereka. Ingin menjadi tulus dalam pikiran mereka, mereka pertama kali harus memperpanjang dengan maksimal pengetahuan mereka. Seperti ekstensi pengetahuan awam dalam penyelidikan hal-hal.<ref>Confucius, ''Great Learning'', translated by James Legge.</ref>
== Konteks ==
Baris 69:
==== Psikologi sosial ====
Psikologi sosial
==== Psikodinamika ====
Pengertian pengembangan diri dari sudut pandang [[psikodinamika]] sangat bervariasi. Salah satu di antaranya adalah bahwa perkembangan sifat, kepribadian, dan pola pikir kita sebagian besar terjadi di alam bawah sadar.<ref>{{Cite journal|last=Bargh, J. A.; Morsella, E.|date=2008|title=The Unconscious Mind|url=https://
==== Psikologi kognitif-perilaku ====
Pandangan kognitif-perilaku pada pengembangan diri mengikuti pola tradisional pengembangan diri: [[modifikasi perilaku]], pembingkaian ulang kognitif, dan pendekatan berturut-turut, sebagai beberapa teknik utama.<ref name=":0">{{Cite web|last=American Psychological Association|date=Juli 2017|title=What is Cognitive Behavioral Therapy?|url=https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/cognitive-behavioral#:~:text=Cognitive%20behavioral%20therapy%20(CBT)%20is,disorders%20and%20severe%20mental%20illness.|website=APA.org|access-date=14 Maret 2022}}</ref> Seorang individu terlihat mampu mengendalikan tindakan dan pikiran mereka, padahal selain itu diperlukan juga penguasaan diri. Dengan modifikasi perilaku, individu akan mengembangkan keterampilan dan sifat diri yaitu dengan mengubah perilaku mereka terlepas dari emosi mereka. Misalnya, seseorang mungkin merasa sangat marah tetapi tetap berperilaku positif. Mereka mampu menekan emosi mereka dan bertindak dengan cara yang lebih dapat diterima secara sosial. Akumulasi dari upaya tersebut akan mengubah orang tersebut menjadi pribadi yang lebih sabar. Pembingkaian ulang kognitif memainkan peran penting dalam pengembangan pribadi.<ref>{{Cite journal|last=Goodfriend, W., & Arriaga, X. B|date=2018|title=Cognitive reframing of intimate partner aggression: Social and contextual influences|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30400614/|journal=International journal of environmental research and public health|volume=15|issue=11|doi=10.3390/ijerph15112464}}</ref> Psikolog kognitif-perilaku percaya bahwa cara kita memandang peristiwa lebih penting daripada peristiwa itu sendiri. Jadi, jika seseorang dapat melihat peristiwa negatif dengan cara yang menguntungkan, mereka dapat maju dan berkembang. Pendekatan berturut-turut—atau pengkondisian—paling erat dan sejalan dengan pengembangan diri. Pendekatan berturut-turut adalah ketika seseorang menginginkan hasil akhir tetapi mengambil langkah-langkah tambahan untuk mencapai hasil tersebut. Biasanya, setiap langkah yang berhasil diwujudkan untuk menuju tujuan akhir akan diberi penghargaan, sampai tujuan tercapai. Pengembangan diri, jika ingin bertahan lama, dicapai secara bertahap.<ref name=":0" />
==== Psikologi pendidikan ====
[[Psikologi pendidikan]] berfokus pada pengalaman belajar manusia: metode pembelajaran dan pengajaran, pengujian bakat, dan sebagainya.<ref>{{Cite web|last=American Psychological Association|date=2014|title=Educational Psychology Promotes Teaching and Learning|url=https://www.apa.org/education-career/guide/subfields/teaching-learning|website=APA.org|access-date=14 Maret 2022}}</ref> Psikologi pendidikan mengusahakan pengembangan diri lebih lanjut dengan meningkatkan kemampuan seseorang untuk belajar, menyimpan informasi, dan menerapkan pengetahuan untuk pengalaman di dunia nyata. Jika seseorang mampu meningkatkan pembelajaran yang efektif, mereka lebih siap untuk melakukan pengembangan diri.
=== Pendidikan dasar ===
Pendidikan menawarkan anak-anak kesempatan untuk memulai pengembangan diri pada usia muda. Kurikulum yang diajarkan di sekolah harus direncanakan dan dikelola dengan hati-hati agar berhasil mempromosikan pengembangan diri.<ref name=":1">{{Cite book|last=Delwyn & Eva Tattum|date=1992|url=https://archive.org/details/socialeducationp0000tatt|title=Social Education and Personal Development|location=London|publisher=David Fulton Publishers|isbn=1-85346-110-5|pages=165-178|url-status=live}}</ref> Menyediakan lingkungan bagi anak-anak yang memungkinkan terciptanya hubungan sosial yang berkualitas dan tujuan serta sasaran yang dikomunikasikan dengan jelas adalah kunci perkembangan mereka. Jika pendidikan dini gagal memenuhi kualifikasi ini, hal itu dapat sangat menghambat perkembangan anak, menghambat keberhasilan mereka dalam pendidikan dan juga masyarakat. Mereka dapat tertinggal dalam perkembangan dibandingkan dengan teman sebaya dari kelompok usia yang sama.<ref name=":1" />
=== Pendidikan tinggi ===
|