Harimau jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rescuing 10 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8:
| ref_estat = [http://www.iucnredlist.org/details/41681/0 41681]<ref name=IUCN>{{cite iucn |title=''Panthera tigris'' |author=Goodrich, J. |author2=Lynam, A. |author3=Miquelle, D. |author4=Wibisono, H. |author5=Kawanishi, K. |author6=Pattanavibool, A. |author7=Htun, S. |author8=Tempa, T. |author9=Karki, J. |author10=Jhala, Y. |name-list-style=amp |author11=Karanth, U. |page=e.T15955A50659951 |date=2015}}</ref>
}}
'''Harimau
== Pengenalan ==
Dibandingkan dengan jenis-jenis harimau di [[Benua Asia]], harimau jawa terhitung bertubuh kecil. Namun harimau ini mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar daripada [[harimau bali]] dan kurang lebih sama besar dengan [[harimau sumatera]]. Harimau jawa jantan mempunyai berat 100-140 [[kilogram|kg]], sementara yang betina berbobot lebih ringan, antara 75–115 kg.<ref name=home>Tiger Home: [https://web.archive.org/web/20131230233150/http://www.tigerhomes.org/animal/curriculums/javan-tiger-pc.cfm The Javan Tiger - ''Panthera tigris sondaica'']
<!--
Besar tubuh harimau jawa ini diduga karena adanya kompetisi dengan macan tutul dan ajak. Disamping itu ada hukum: semakin menjauhi garis [[khatulistiwa]] maka ukuran tubuh harimau akan semakin besar, kecuali harimau bali. -->
== Habitat dan sebaran ==
Harimau jawa tercatat menghuni [[hutan dataran rendah|hutan-hutan dataran rendah]], hutan belukar, dan mungkin pula berkeliaran hingga ke kebun-kebun [[wanatani]] di sekitar perdesaan, karena pernah pada masanya hewan ini dianggap sebagai [[hama]] sehingga banyak diburu atau diracun orang.<ref name=tribe/><ref>The Sixth Extinction: [
Macan ini biasa memangsa [[babi hutan]], [[rusa jawa]], [[banteng]], dan kadang-kadang juga [[reptil]] serta burung air.<ref name=tribe/>
Harimau jawa diketahui hanya didapati di Pulau Jawa.<ref name=mazak>{{cite journal |author=Mazák, J. H. |author2=Groves, C. P. |name-list-style=amp |year=2006 |title=A taxonomic revision of the tigers (''Panthera tigris'') |journal=Mammalian Biology |volume=71 |issue=5 |pages=268–287 |doi=10.1016/j.mambio.2006.02.007 |url=http://www.dl.edi-info.ir/A%20taxonomic%20revision%20of%20the%20tigers%20of%20Southeast%20Asia.pdf |access-date=2021-09-08 |archive-date=2023-05-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230531133543/http://www.dl.edi-info.ir/A%20taxonomic%20revision%20of%20the%20tigers%20of%20Southeast%20Asia.pdf |dead-url=no }}</ref>
== Kepunahan ==
Baris 27:
Ada kemungkinan [[kepunahan]] ini terjadi di sekitar tahun [[1950-an]] ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun 1972. Pada tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Pada tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.<ref>{{Cite web |url=http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20021030.S03 |title=Bambang M. 2002. In search of 'extinct' Javan tiger. The Jakarta Post (October 30). |access-date=2008-11-17 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929111709/http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20021030.S03 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.javantiger.or.id/ |title=Harimau jawa belum punah! (Indonesian Javan Tiger website) |access-date=2021-02-21 |archive-date=2006-12-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061228195734/http://www.javantiger.or.id/ |dead-url=yes }}</ref>
Meskipun demikian banyak laporan penampakan harimau jawa di hutan Jateng dan Jatim.<ref>
Pada akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional harimau jawa di UC UGM yang berhasil menyepakati untuk dilakukan "peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan di pohon, dan rambut, yang diindikasikan sebagai milik harimau jawa. Secara mikroskopis, struktur morfologi rambut harimau jawa dapat dibedakan dengan rambut [[macan tutul]]. Oleh karena itu hingga sekarang masih dilakukan usaha pembuktian eksistensi satwa penyandang status punah ini.
Baris 36:
Secara tradisional, harimau jawa ditempatkan sebagai salah satu dari sembilan [[subspesies|anak jenis]] ''Panthera tigris'', yakni ''P.t. sondaica''. Akan tetapi kajian baru-baru ini terhadap beberapa ciri pada [[tengkorak]] harimau jawa, dibandingkan dengan beberapa kerabat terdekatnya, menyimpulkan bahwa ia merupakan spesies yang tersendiri; dengan nama ilmiah ''Panthera sondaica''. Di samping itu, kajian juga berpendapat bahwa [[harimau sumatera]] pun merupakan spesies penuh, ''P. sumatrae''; sementara [[harimau bali]] adalah anak jenis harimau jawa dengan nama trinomial ''P. sondaica balica''.<ref name=mazak/>
Yang menarik, walaupun dalam [[Tata nama biologi|binomial nomenklatur]] penamaan harimau ini tertera sebagai ''P.t. sondaica'' yang bermakna Harimau sunda, namun dalam istilah sehari-hari lebih dikenal sebagai harimau jawa terutama dalam surat kabar dan pemberitaan di media, meskipun pada awalnya memang sempat digunakan istilah Harimau sunda untuk merujuk pada jenis harimau ini, belum diketahui alasan perubahan istilah ini bisa terjadi.<ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2011|url=https://books.google.co.id/books?id=27-lDwAAQBAJ&pg=PA7&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false|title=BADAK SUNDA DAN HARIMAU SUNDA Kegagalan Pelajaran Bahasa|location=Jakarta|publisher=PT Dunia Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-377-8|pages=21|url-status=live|access-date=2021-09-22|archive-date=2023-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230816083032/https://books.google.co.id/books?id=27-lDwAAQBAJ&pg=PA7&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref>
Epitet spesifik ''sondaica'' merujuk pada pulau-pulau [[Sunda Besar]], yaitu [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Bali]] di mana ditemukan harimau. Ketika nama itu ditelurkan (1844), belum diketahui bahwa taksa dari Sumatra dan Bali berbeda dengan yang dari Jawa.<ref>{{Cite web|date=2024-02-20|title=Harimau Jawa Panthera Tigris Sondaica|url=https://www.pedulikarnivorjawa.org/2024/02/harimau-jawa-panthera-tigris-sondaica.html|website=PEDULI KARNIVOR JAWA|language=id|access-date=2024-03-21|archive-date=2024-03-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20240321091204/https://www.pedulikarnivorjawa.org/2024/02/harimau-jawa-panthera-tigris-sondaica.html|dead-url=no}}</ref>
Pada tahun 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi taksonomi kucing sehingga populasi harimau yang hidup dan punah di Indonesia (harimau [[Harimau sumatera|sumatera]], jawa, dan [[Harimau bali|bali]]) digolongkan sebagai ''P. t. sondaica''<ref>Kitchener, A.C.; Breitenmoser-Würsten, C.; Eizirik, E.; Gentry, A.; Werdelin, L.; Wilting, A. & Yamaguchi, N. (2017). [https://web.archive.org/web/20170731185717/http://www.catsg.org/fileadmin/filesharing/5.Cat_News/5.3._Special_Issues/5.3.10._SI_11/CN_Special_Issue_11_Revised_taxonomy_of_the_Felidae.pdf "A revised taxonomy of the Felidae: The final report of the Cat Classification Task Force of the IUCN Cat Specialist Group"] (PDF). ''Cat News''. Special Issue 11.</ref>
== Penelitian terakhir ==
Sensus terakhir tentang keberadaan harimau jawa dilakukan selama 1 tahun, yaitu sejak tahun 1999-2000. Survei selama 12 bulan ini berlangsung di Taman Nasional Meru Betiri, [[Jawa Timur]], atas permintaan langsung kepala taman nasional, Indra Arinal, dan didukung oleh Direktur Konservasi Flora dan Fauna, Ir. Koes Saparjadi, karena adanya laporan dari beberapa orang staf taman nasional serta warga setempat yang menduga bahwa harimau jawa masih ada.
Sebanyak 12 staf taman nasional dilatih dengan dibekali 20 unit kamera, selain itu juga mendapat bantuan dari yayasan "The Tiger Foundation" berupa 15 unit kamera [[inframerah]] dalam rangka memfasilitasi upaya sensus. Hasil sensus mengatakan bahwa tiidak ada harimau jawa, hanya sedikit mangsa, banyak pemburu liar.<ref>
== Dugaan penampakan ==
Sesekali, laporan tidak resmi dari harimau jawa masih muncul dari penggemar yang percaya harimau masih ada di Jawa.<ref>Bambang M. (2002). [https://web.archive.org/web/20110607061138/http://www.thejakartapost.com/news/2002/10/30/in-search-039extinct039-javan-tiger.html ''In search of 'extinct' Javan tiger.'']
Pada November 2008, sebuah jasad wanita tak dikenal dari pendaki gunung ditemukan di Taman Nasional [[Gunung Merbabu]], [[Jawa Tengah]], yang diduga meninggal karena serangan harimau. Penduduk desa yang menemukan tubuhnya juga mengklaim beberapa penampakan harimau di sekitarnya.<ref>
Dugaan penampakan lain terjadi di [[Kabupaten Magetan]], [[Jawa Timur]], pada bulan Januari 2009. Beberapa warga mengaku telah melihat harimau betina dengan dua anaknya berkeliaran di dekat sebuah desa yang berdekatan dengan [[Gunung Lawu]]. Berita ini memicu kepanikan massal. Pemerintah setempat menemukan beberapa jejak segar di lokasi. Namun, pada saat itu, hewan-hewan yang dimaksud sudah lenyap.<ref>
Setelah letusan Gunung Merapi pada Oktober 2010, dua warga Indonesia telah mengklaim penampakan dari bekas cakar kucing besar di abu sisa, yang memicu rumor bahwa harimau atau macan tutul berkeliaran di peternakan yang ditinggalkan untuk mencari makanan. Personil dari taman nasional di dekatnya tidak berpikir bahwa itu bekas cetakan kaki dari harimau.<ref>The Sydney Morning Herald (2010) [https://web.archive.org/web/20141015040213/http://news.smh.com.au/breaking-news-world/tiger-rumours-swirl-below-indon-volcano-20101102-17ce0.html ''Tiger rumours swirl below Indon volcano''] The Sydney Morning Herald, 2 November 2010.</ref>
Pada akhir November–Desember 2020, beberapa warga mengaku melihat penampakan satwa liar yang diduga harimau dan berkulit loreng sebanyak dua ekor di sekitar lereng [[Gunung Wilis]], [[Sendang, Tulungagung|Kecamatan Sendang]], [[Kabupaten Tulungagung]], Jawa Timur.<ref>[https://web.archive.org/web/20220326050048/https://surabaya.liputan6.com/read/4454730/jejak-harimau-jawa-di-gunung-wilis-tulungagung-bikin-warga-resah ''Jejak Harimau Jawa di Gunung Wilis Tulungagung Bikin Warga Resah''] Liputan 6, 12 Januari 2021</ref> Menurut informasi yang diterima [[Balai Konservasi Sumber Daya Alam]] (BKSDA), ada sekitar lima warga yang melihat penampakan tersebut. Selain itu, warga juga menemukan jejak kaki serta usus binatang yang diduga hasil buruan harimau.<ref>[https://web.archive.org/web/20220503092017/https://www.idntimes.com/news/indonesia/bramanta-pamungkas/harimau-jawa-dilaporkan-terlihat-di-hutan-wilayah-tulungagung Harimau Jawa Dilaporkan Terlihat di Hutan Wilayah Tulungagung] IDN Times, 11 Januari 2021</ref> Untuk menganggapi laporan dari warga, BKSDA memasang kamera pengintai di beberapa titik pada Januari 2021 untuk memastikan adanya keberadaan harimau jawa.<ref>[https://web.archive.org/web/20220326050048/https://faktualnews.co/2021/01/19/bksda-tambah-4-kamera-pengintai-harimau-jawa-di-tulungagung/251199/ ''BKSDA Tambah 4 Kamera Pengintai Harimau Jawa di Tulungagung''] Factualnews.co, 19 Januari 2021</ref>
== Galeri ==
|