Lewis Terman: Perbedaan antara revisi

{{SedangInfobox ditulisorang}}

'''Lewis Madison Terman''' (1877-1956) adalah [[ilmuwan]] di bidang Pendidikan[[pendidikan]] dan Psikologi[[psikologi]] dari [[Universitas Clark]]. Di bawah bimbingan [[Granville Stanley Hall]], Dia menerima gelar Ph.D[[Doktor Filsafat]]. Lewis M. Terman berpengalaman sebagai [[guru]], [[kepala sekolah]] dan [[dosen]]. Lewis bergabung dengan fakultas psikologi [[Universitas Stanford]] sampai pensiun pada tahun 1942.

Perhatiannya pada tes mental sepanjang kariernya menjadikan Lewis M. Terman tokoh terkemuka dalam mengembangkan gerakan tes pengujian yang tren. Hasil karyanya yang paling terkena dan digunakan paling luas adalah ''[[tes Stanford-Binet]]'' tentang intelegensi, yang diiambil dari Skala Intelegensi Binet-Simon tahun 1916 yang direvisi tahun 1937. Hasi karya Lewis yang selanjutnya yang tak kalah terkenalnya, dia mengembangan ''[[tes Alpha dan Beta]]'' ( tes intelegensi kelompok pertama) yang digunakan dalam klasifikasi prajurit selama [[Perang Dunia I]]. Dengan diterbitkannya Tahun 1916 [[Tes Stanford-Binet|Tes ''Stanford-Binet'']], Lewis memperkenalkan istilah [[intelligencekecerdasan quotientintelektual]] (IQ).

Melalui studi komperhensif pertamanya Lewis mengenal anak-anak berbakat untuk mengidentifikasi anak-anak dengan IQ[[kecerdasan diatasintelektual]] di atas 140. Dari temuannya dia berkesimpulan anak-anak dengan IQkecerdasan intelektual yang tinggi cenderung lebih sehat dan lebih bahagia serta lebih stabil daripada anak-anak dengan kemampuan rata-rata. Masih menurut Lewis, anak-anak dengan IQ[[kecerdasan intelektual]] yang tinggi lebih berhasil di dalam kehidupan pribadinya dan profesional. Di Akhirakhir karyanya dia mendirikan gerakan anak berbakat dan menyediakan program [[pendidikan-]] khusus bagi siswa yang mampu.<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Luar Biasa|last=Baihaqi|first=MIF|publisher=Nuansa cendekia|year=2014|isbn=9786028395755|location=Bandung|page=380-381}}</ref>

Tes Stanford-Binet merupakan hasil revisi dari tes Binet-Simon yang diadakan oleh Terman. Revisi ini diadakan di [[Universitas Stanford]].<ref>{{Cite book|last=Suteja dan Affandi, A.|date=2016|url=https://core.ac.uk/download/pdf/196580492.pdf|title=Dasar-Dasar Pendidikan|location=Cirebon|publisher=CV. Elsi Pro|isbn=978-602-1091-46-3|pages=110|url-status=live}}</ref> Tujuannya adalah untuk menetapkan standar baku pada tes kecerdasan intelektual.<ref>{{Cite book|date=2021|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/17290/1/Prof.%20Ridhahani%20PAI%203007.pdf|title=Dimensi-dimensi Pendidikan Agama Islam|location=Pati|publisher=Maghza Pustaka|isbn=978-623-6106-24-2|editor-last=Ridhahani|pages=193|url-status=live}}</ref> Bahan pertimbangan yang digunakan untuk revisi ini adalah norma-norma populasi.<ref>{{Cite book|last=Enny|first=Mahmudah|date=2019|url=http://eprints.ubhara.ac.id/424/31/Buku-MSDM-2019.pdf|title=Manajemen Sumber Daya Manusia|location=Surabaya|publisher=UBHARA Manajemen Press|isbn=978-602-744-2443|pages=106|url-status=live}}</ref>

Revisi ini dikerjakan oleh Terman pada tahun 1916.<ref>{{Cite book|last=Nastiti, D., dan Laili, N.|date=2020|url=https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/download/978-623-6833-74-2/1011|title=Buku Ajar Asesmen Minat dan Bakat: Teori dan Aplikasinya|location=Sidoarjo|publisher=UMSIDA Press|isbn=978-623-6833 74-2|editor-last=Maryam|editor-first=Effy Wardati|pages=3|url-status=live}}</ref> Perbaikan yang dilakukannya adalah penetapan indeks numerik. Indeks ini menyatakan bahwa kecerdasan sebagai sebuah perbandingan antara umur jiwa dan umur kronologi.<ref>{{Cite book|last=Suralaga|first=Fadhilah|date=2021|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55466/1/PSIKOLOGI%20PENDIDIKAN.pdf|title=Psikologi Pendidikan: Implikasi dan Pembelajaran|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-623-231-827-4|pages=60|url-status=live}}</ref> Terman kemudian menggunakan istilah kecerdasan intelektual yang telah diperkenalkan pada tahun 1912 oleh [[William Stern (psikologis)|William Stern]]. Ia menggunakan istilah ini untuk hasil tes dari skala kecerdasan dalam tes Stanford-Binet. Penggunaan istilah ini dimulai oleh Terman pada tahun 1916 di Amerika Serikat.<ref>{{Cite book|last=Nur’aeni|date=2012|url=https://perpustakaan.gunungsitolikota.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/OGQ0YjNmNjAxOTc3ZjI0ZGM0MDdkYTJlOGFjYWQ0Y2NlMDkwODg3MQ==.pdf|title=Tes Psikologi: Tes Inteligensi dan Tes Bakat|location=Yogyakarta|publisher=Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press|pages=24|url-status=live}}</ref> Tes Stanford-Binet kemudian diperkenalkan secara luas olehnya dan para rekannnya di Universitas Stanford pada tahun yang sama.<ref>{{Cite book|last=Wibowo|first=Mungin Eddy Wibowo|date=2018|url=http://lib.unnes.ac.id/40322/1/FA_PROFESI%20KONSELING%20ABAD%2021_upload.pdf|title=Profesi Konseling Abad 21|location=Semarang|publisher=Unnes Press|isbn=978-602-285-121-9|editor-last=Ramadhoni, S. R., dkk.|pages=23|url-status=live}}</ref> Tes ini juga disesuaikan penggunannnya untuk dipakai di Amerika Serikat.<ref>{{Cite book|last=Ismail|first=Wahyudi|date=2020|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/19660/1/Buku_Religiusitas%20Pecandu%20Narkoba.pdf|title=Religiusitas Pecandu Narkoba|location=Gowa|publisher=Alauddin University Press|isbn=978-602-328-354-5|pages=73|url-status=live}}</ref> Karenanya, tes Stanford-Binet dikenal secara luas di Amerika Serikat.<ref>{{Cite book|last=Ediati, A., dkk.|date=2020|url=https://doc-pak.undip.ac.id/4813/1/Full%20Buku_Psikologi%20Klinis_2020.pdf|title=Psikologi Klinis: Teori dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Penerbit Erlangga|isbn=978-623-266-361-9|editor-last=Hardan|editor-first=H.M. Wibi|pages=10|url-status=live|access-date=2022-03-13|archive-date=2022-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220305023410/https://doc-pak.undip.ac.id/4813/1/Full%20Buku_Psikologi%20Klinis_2020.pdf|dead-url=yes}}</ref>

Setelah merevsisimerevisi rumus kecerdasan intelektual, Terman kembali mengembangkan tes untuk individu-individu di [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite book|last=Yusnidar dan Suriati, I.|date=2020|url=http://digilib.umpalopo.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/544/1/BUKU%20AJAR%20PSIKOLOGI%20KEBIDANAN-%20YUSNIDAR%20%26%20ISRAINI%20SURIATI.pdf|title=Psikologi Kebidanan|location=Palopo|publisher=LPPI UM Palopo|isbn=978-623-93776-3-2|pages=6|url-status=live|access-date=2022-03-13|archive-date=2022-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220204162501/http://digilib.umpalopo.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/544/1/BUKU%20AJAR%20PSIKOLOGI%20KEBIDANAN-%20YUSNIDAR%20%26%20ISRAINI%20SURIATI.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ia kembali merevisi tes Stanford-Binet. Revisi ini diadakannya pada tahun 1937. Ia melakukan revisi bersama dengan Maud Amanda Merrill.<ref>{{Cite book|last=Inanna, dkk.|date=2021|url=http://eprints.unm.ac.id/21188/1/FIX%20BUKU%20EVALUASI%20PEMBELAJARAN.pdf|title=Evaluasi Pembelajaran: Teori dan Praktek|publisher=Tahta Media Group|isbn=978-623-6436-29-5|pages=78|url-status=live}}</ref>

Terman merupakan salah satu tokoh yang memperkenalkan definisi dan konsep keberbakatan.<ref>{{Cite book|last=Yuwono, I., dan Mirnawati|date=2021|url=https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/20724/Aksesibilitas%20Bagi%20Penyandang%20Tunanetra%20di%20Lingkungan%20Lahan%20Basah.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Aksesibilitas Bagi Penyandang Tunanetra di Lingkungan Lahan Basah|location=Sleman|publisher=Deepublish|pages=18|url-status=live}}</ref> Pada awal abad ke-19, Terman memperkenalkan konsep tes mental di [[sekolah]]-sekolah yang ada di Amerika Serikat. Upayanya ini telah menjadi dasar bagi konsep keberbakatan. Pengenalan Terman ini kemudian menghasilkan konsep kecerdasan intelektual sebagai bagian dari pengukuran talenta dan bakat. Selanjutnya, konsep kecerdasan intelektual ini menjadi awal bagi pengembangan konsep bakat intelektual.<ref>{{Cite journal|last=Sugiarti, R., dan Suhariadi, F.|date=2015|title=Gambaran Kompetensi Sosial Siswa Cerdas Istimewa|url=https://mpsi.umm.ac.id/files/file/299-305%20Rini%20sugiarti.pdf|journal=Seminar Psikologi dan Kemanusiaan|pages=300|isbn=978-979-796-324-8}}</ref>

Terman sendiri menemukan bahwa kondisi fisik dari anak-anak yang berbakat secara intelektual lebih baik dibandingkan dengan anal-anak dengan kecerdesan rata-rata. Selain itu, anak-anak dengan bakat intelektual yang dibandingkan dengan sebayanya, memiliki kondisi fisik yang lebih kuat dan lebih sehat. Sementara dalam hal penyesuaian sosial, tidak ada perbedaan antara anak yang berbakat secara intelektual maupun anak dengan kecerdasan rata-rata.<ref>{{Cite book|last=Thabrani|first=Abdul Muis|date=2013|url=http://digilib.iain-jember.ac.id/423/1/10.%20Buku%3B%20Pengantar%20%26%20Dimensi-Dimensi%20Pendidikan.pdf|title=Pengantar dan Dimensi-Dimensi Pendidikan|location=Jember|publisher=STAIN Jember Press|isbn=978-602-8716-83-3|editor-last=Faisol|editor-first=Moh.|pages=42|url-status=live|access-date=2022-03-13|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326061726/http://digilib.iain-jember.ac.id/423/1/10.%20Buku%3B%20Pengantar%20%26%20Dimensi-Dimensi%20Pendidikan.pdf|dead-url=yes}}</ref>

Pada tahun 1965, Terman menetapkan usia rata-rata mulai berbicara sebagai acuan bagi pemilihan anak berbakat intelektual. Menurutnya, anak laki-laki dikatakan berbakat intelektual jika mulai mampu pada usia 11,7 [[Bulan (penanggalan)|bulan]]. Sedangkan anak perempuan dikatakan berbakat intelektual ketika mulai mampu berbicara saat berumur sekitar 11 bulan. Terman meyakini bahwa ucapan yang dihasilkan oleh anak-anak memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat kecerdasan yang dimilikinya.<ref>{{Cite book|last=Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Ekasakti dan Dosen|date=2019|url=https://zenodo.org/record/2556205/files/Variasi%20Bahasa%20Masyarakat.pdf?download=1|title=Variasi Bahasa Masyarakat|publisher=Tonggak Tuo|isbn=978-602-14103-9-4|editor-last=Aditiawarman|editor-first=Mac|pages=264|url-status=live}}</ref>

[[Kecerdasan]] diberikan [[definisi]] oleh Terman sebagai kemampuan berpikir secara abstrak.<ref>{{Cite book|last=Darmawati|date=2019|url=http://repository.iainpare.ac.id/1174/1/Fun%20Learning.pdf|title=Fun Learning Berbasis Learning Style Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Arab|location=Yogyakarta|publisher=Idea Press|isbn=978-623-7085-40-9|pages=41|url-status=live}}</ref> Ia mendefinisikan kecerdasan pada tahun 1925. Definisi ini diperoleh sebagai hasil dari studi terhadap seribu anak cerdas dengan menggunakan tes Stanford-Binet.<ref>{{Cite book|last=Muhid|first=Abdul|date=2019|url=http://digilib.uinsby.ac.id/41744/1/Abdul%20Muhid_Gifted-Underachiever.pdf|title=Gifted-Underachiever: Mengungkap Black Box Sekolah tentang Rekam Jejak Siswa Berbakat Berprestasi Kurang|location=Malang|publisher=Inteligensia Media|isbn=978-602-5562-98-3|editor-last=Sa’adillah|editor-first=Rangga|pages=XX|url-status=live}}</ref> Terman menetapkan bahwa kecerdasan terbentuk oleh faktor tunggal. Faktor tunggal ini adalah faktor genetik. Karena penggunaan faktor tunggal, maka makna dari keberbakatan diartikan sebagai tingkat kecerdasan yang tinggi akibat pengaruh genetik.<ref>{{Cite book|last=Zaitun|date=2017|url=https://files.osf.io/v1/resources/jqu3f/providers/osfstorage/5ac40c1229ad60000e316891?format=pdf&action=download&direct&version=1|title=Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|pages=65|url-status=live}}</ref>