Nilam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{other uses|Nilam (disambiguasi)}}
 
{{taxoboxTaxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|name = Nilam
|image =Starr-121108-0704-Pogostemon cablin-flowers with bee Apis melifera-Pali o Waipio-Maui (25169592716).jpg
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
|unranked_ordo = [[Asteridae]]
{{kladtb|[[Asterid]]}}
|ordo = [[Lamiales]]
|familia = [[Lamiaceae]]
Baris 20 ⟶ 22:
}}
 
'''Nilam ''' (''Pogostemon cablin'' Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis [[minyak atsiri|minyak asiri]] yang dinamakan sama (minyak nilam). Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya,<ref>M Faizal. (2015). ''Pengaruh Pemberian Streptomycin Sulfate Dan Corynebacterium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Nilam Di Daerah Endemik Penyakit Layu Dan Budog'' (Repository, Institut Pertanian Bogor). Retrieved from [http://repository.ump.ac.id/5200/2/MUHAMMAD%20FAIZAL%20BAB%20I.pdf repository.ump.ac.id]</ref> dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiriasiri, antiserangga,<ref>{{cite journal|last1=Trongtokit|first1=Yuwadee|last2=Rongsriyam|first2=Yupha|last3=Komalamisra|first3=Nerumon|last4=Apiwathnasorn|first4=Chamnarn|title=Comparative repellency of 38 essential oils against mosquito bites|journal=Phytotherapy Research|volume=19|issue=4|year=2005|pages=303–309|doi=10.1002/ptr.1637}}
</ref> dan digunakan pada industri kosmetik.<ref name="Nilam | Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat">{{cite web
| url = http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/58-id-nilam
Baris 27 ⟶ 29:
| work = work 3X
| accessdate = 2020-07-03
| archive-date = 2020-08-08
}}</ref> Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak ''patchouli'' (dari [[bahasa Tamil]] ''patchai'' (hijau) dan ''ellai'' (daun), karena minyaknya disuling dari [[daun]]). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian ([[parfum]]) dan bahan [[dupa]] atau [[setanggi]] pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
| archive-url = https://web.archive.org/web/20200808085129/http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/58-id-nilam
| dead-url = yes
}}</ref> Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak ''patchouli'' (dari [[bahasa Tamil]] ''patchai'' (hijau) dan ''ellai'' (daun), karena minyaknya disuling dari [[daun]]). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian ([[parfum]]) dan bahan [[dupa]] atau [[setanggi]] pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiriasiri lainnya.
 
Tumbuhan nilam berupa [[semak]] yang bisa mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai suasana teduh, hangat, dan lembap. Mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau kekurangan air. Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan biasanya dilakukan secara [[perbanyakan vegetatif|vegetatif]].
Baris 35 ⟶ 40:
 
== Penanaman nilam ==
Untuk mendapatkan tanaman nilam dengan kualitas baik, diketahui bahwa jenis tanah yang cocok untuk ditanammiditanam adalah tanah regosol, latosol merah, atau/dan aluvial. BudidayaBudi daya tanaman nilam dapat dilakukan dengan cara vegetatif (kultur jaringan atau stek). Selain itu, musim yang cocok untuk menanam nilam adalah awal musim hujan dan waktu panen terbaik adalah setiap 4 (empat) bulan saat umur tanaman mencapai 6 (enam) bulan.<ref name=":0" />
 
Pada tahun 2012, tercatat bahwa produksi nilam di Indonesia mencapai 30003.000 ton dengan luas lahan sektarsekitar 2500025.000 hektar. Jumlah produksi tersebut dinilai cukup rendah dan stagnan karena tidak ada peningkatan signifikan meskipun sudah dilakukan perluasan lahan untuk perkebunan tanaman ini. jumlahJumlah produksi yang rendah ini pula diperkirakan disebabkan oleh 3 tiga hal, yakni penurunan tingkat kesuburan tanah, serangan penyakit, dan fluktuasi harga dan kurangnya perawatan.<ref>Setiawan and Rosihan, R. 2013. Produktivitas Nilam Nasional Semakin Menurun. ''Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri''.19 (3).</ref>
 
== Minyak nilam ==
{{further|Minyak nilam}}
[[Minyak nilam]] tergolong dalam [[minyak atsiri]]asiri dengan komponen utamanya adalah [[patchoulol]]. Daun dan bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak [[cengkih]]). Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari Indonesia, [[nilam jawa]] (''Pogostemon heyneani'') yang memiliki kualitas lebih rendah.
 
Minyak nilam yang baik umumnya memiliki kadar PA di atas 30%, berwarna kuning jernih, dan memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak nilam jenis ini didapat dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin penghasil uap (''boiler'') yang diteruskan ke dalam tangki reaksi ([[autoklaf]]) selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (''stainless steel'') dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja (tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Baris 49 ⟶ 54:
Aroma minyak nilam dianggap 'mewah' menurut persepsi orang Eropa, tetapi orang sepakat bahwa aromanya bersifat menenangkan.
 
caraCara terbaik yang dilakukan untuk mendapatkan minyakdariminyak dari nilam adalah melakukan penyulingan terhadap daunnya.<ref name=":0" /> Metode penyulingan dapat meningkatkan produksi minyak tanaman ini, dengan metode penyulingan menggunakan ketel uap modern menghasilkan 2-52–5 kali lebih banyak minyak dibandingkan dengan cara tradisional.<ref>Ramayana and Widyawati. (2013). Pengaruh Kinerja Alat Suling dan Kesesuaian Lahan terhadap Produksi Minyak Nilam di Kabupaten Aceh Jaya. ''Agrisep''. 14 (2): 21-27</ref> Selain itu, secara tradisional, untuk mendapatkan persnetasepersentase kadar minyak optimum pada hasil penyulingan, proses yang dilakukan adalah dengan menjemur daun selama 6 (enam) jam dan dilayukan selama 9 (sembilan) hari.<ref name=":2">Wulansari, N. I. (2005). ''Analisis Kelayakan Ekonomi Usahatani Nilam (Pogostemon sp.)'' (Repository, Institut Pertanian Bogor). Retrieved from [https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2252/Wulansari.%20Nur%20Indah_A2006.pdf?sequence=4&isAllowed=y repository.ipb.ac.id]</ref>
 
===Produksi nilam di Jawa Barat===
Di Jawa Barat, perkebunan nilam tersebar di berbagai kabupaten dan kota, di antaranya Bandung Barat, Garut, Kuningan, Majalengka, Subang, Sumedang, dan Tasikmalaya. Wilayah dengan luas lahan dan produksi paling besar adalah di Kabupaten Garut. Salah satu desa pemasok tanaman nilam, Desa Jatiwangi, memiliki sekitar 30 petani dengan rentang usia dan status kepemilikiankepemilikan wilayah kebunan yang berbeda-beda.<ref name=":2"/> Meskipun desa ini sudah menjadi pemasok tanaman nilam, belum diketahui badanyabedanya proses pengolahan lebih lanjut terhadap tanaman ini setelah dipanen, karena diketahui tidak tersedia koperasi unit desa (KUD) di Desa Jatiwangi atau layanan lainnya dari pemerintah yang memfasilitasi proses hilirnya, seperti penyulingan minyak nilam.<ref name=":2"/>
 
== Pengolahan minyak nilam ==
Di Indonesia, pengolahan minyak nilam sebagai produk primer telah distandardisasi oleh Badan Standar Nasional (BSN) dengan mengeluarkan dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomoor SNI 06-2385-2006. Berdasarkan dokumen tersebut, minyak nilam merupakan minyak atsiriasiri yang diperoleh dengan cara penyulingan daun tanaman nilam ''Pogostemon cablin'' Benth dengan syarat mutu sebagai berikut.<ref>Standar Nasional Indonesia. (2002). ''Minyak Nilam''. Badan Standar Nasional.</ref>
{| class="wikitable"
|+
Baris 66 ⟶ 71:
|Warna
| -
|kuning muda-coklatcokelat kemerahan
|-
|2
Baris 142 ⟶ 147:
 
== Kajian metabolomik nilam ==
Sampai satasaat ini, kajian metabolomik terhadpaterhadap tanaman nilam masih terbatas pada diketahuinya metabolit sekunder yang dominan diproduksi, salah satunya yakni senyawa patchouli alcohol (PA). PA merupakan metabolit sekunder yang diketahui menjadi senyawa aktif pada minyak nilam, Senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi, ''anti-gastric ulcer'', dan ''immune modulation''. Saat ini, senyawa PA terbukti menjadi senyawa yang potensial untuk menyembuhkan penyakit ''ulcerative colitis'' (UC), yakni penyakit radang pencernaan yang dapat disebabkan oleh berbagaoberbagai faktor, seperti lemahnya respon imun. Radang yang terjadi pada pencernaan merupakan akibat dari rusaknya jaringan epitel usuusus yang terjadi karena adanya sekresi sitokin yang menstimulasi respon inflamatori. Pemberian PA pada hewan percobaan mencit yang disengaja menderita penyakit UC menunjukkan adanya aktivitas pencegahan penurunan berat badan dan menekan katabolisme triptofan<ref>Qu, C., Yuan, Z.-W., Yu, X.-T., Huang, Y.-F., Yang, G.-H., Chen, J.-N., … Zhang, X.-J. (2017). Patchouli Alcohol Ameliorates Dextran Sodium Sulfate-Induced Experimental Colitis and Suppresses Tryptophan Catabolism. ''Pharmacological Research'', ''121'', 70–82. [https://doi.org/10.1016/j.phrs.2017.04.017 doi.org]</ref><!-- == Petunjuk Singkat Usaha Tanaman Nilam ==
 
Petunjuk singkat memulai usaha tanaman Nilam kami tujukan kepada para peminat usaha tanaman nilam.
Baris 176 ⟶ 181:
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Minyak atsiri]]
[[Kategori:LamiaceaePogostemon]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]