Kota Sibolga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(69 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type = Kota |nama = Kota Sibolga
|translit_lang1_type = [[Surat Batak]]
|translit_lang1_info = ᯘᯪᯅᯞᯬ᯲ᯎ
|
|
|koordinat =▼
|lambang = Lambang Kota Sibolga.png
|peta = Lokasi Sumatera Utara Kota Sibolga.svg
|motto = Sibolga nauli<br/>{{small|{{lang icon|Batak Toba}} Sibolga yang indah}}
▲|koordinat =
|nama kepala daerah =[[Jamaluddin Pohan|H. Jamaluddin Pohan]]▼
|dasar hukum = UU No. 27 Tahun 2024<ref name="UU dasar hukum">{{cite web| date = 2024-07-02 | url = https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177258/Salinan_UU_Nomor_27_Tahun_2024.pdf | title = Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2024 tentang Kota Sibolga di Provinsi Sumatera Utara | publisher = Lembaran Negara Republik Indonesia | access-date = 2024-07-15 | archive-date = 2024-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20240715085828/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177258/Salinan_UU_Nomor_27_Tahun_2024.pdf }}</ref>
|hari jadi = {{start date and age|1700|4|5}}<ref>{{Cite web|date= 5 April 2021|title=Peringati Hari Jadi Sibolga ke-321, Wali Kota Ajak Warga Lakukan Ini|url=https://www.merdeka.com/sumut/peringati-hari-jadi-sibolga-ke-321-wali-kota-ajak-warga-lakukan-ini.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-07-25}}</ref>
|nama wakil kepala daerah=[[Pantas Maruba Lumbantobing]]▼
|tanggal = [[24 November]] [[1956]]<ref name="UU dasar hukum"/>
|sekretaris daerah =M. Yusuf Batubara▼
|ketua DPRD =Akhmad Syukri Nazry Penarik▼
▲|sekretaris daerah = M. Yusuf Batubara
|kelurahan =17 [[kelurahan]]▼
▲|ketua DPRD = Akhmad Syukri Nazry Penarik
|luas =10,77▼
|
▲|kelurahan = 17 [[kelurahan]]
|penduduktahun=[[2021]]▼
▲|luas = 10,77
|
|pendudukref = <ref name="SIBOLGA"/>
|bahasa =[[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Siboga]], [[Bahasa Batak]], [[Bahasa Minangkabau]], dan [[Bahasa Nias]] ▼
|
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|zona waktu =[[WIB]]▼
|57,39% [[Islam]]
▲|julukan ="'''Kota Berbilang Kaum'''"
|{{Tree list}}
* 39,67% [[Kekristenan]]
|dau = Rp 429.362.930.000,- ([[2020]])▼
** 34,58% [[Protestan]]
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=15 April 2021}}</ref>▼
** 5,09% [[Katolik]]
|IPM = {{increase}} 73,94 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=2 Desember 2021}}</ref>▼
{{Tree list/end}}
|web ={{url|http://www.sibolgakota.go.id/}}▼
|2,94% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="AGAMA"/>}}
▲|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa
▲|IPM = {{increase}}
|kodearea = +62 631
▲|zona waktu = [[WIB]]
|APBD = Rp 780.600.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?periode=11&tahun=2024&provinsi=02&pemda=17|title=Postur APBD Kota Sibolga Tahun 2024|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024}}</ref>
▲|
|DAK = Rp 92.199.673.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-sumatera-utara|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Sumatera Utara|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024|page=II-39}}</ref>
▲|web = {{url|http://www.sibolgakota.go.id/}}
}}
'''Kota Sibolga''' ([[Surat Batak]]: {{btk|ᯘᯪᯅᯞᯬ᯲ᯎ}}) adalah salah satu [[Kota (Indonesia)|kota]] yang
Pada masa [[Hindia Belanda]], kota ini merupakan ibu kota dari [[
== Sejarah ==
Pada awalnya Sibolga hanya berupa sebuah bandar kecil di [[Teluk Tapanuli]] yang terletak di Pulau Poncan Ketek, sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan Sibolga sekarang. Bandar tersebut diperkirakan berdiri sekitar abad ke-18 oleh [[Orang Minangkabau|perantau Minangkabau]] yang berdagang di pantai barat Sumatera. Penguasa bandar tersebut adalah Datuk Itam dengan gelar Datuk Bandar yang berada di bawah pengawasan Inggris sejak tahun 1801. Pada tahun 1837, Poncan Ketek dan sekitarnya diambil alih oleh [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]] dan memasukkannya ke dalam Keresidenan Air Bangis.
Karena bandar di Pulau Poncan Ketek dianggap tidak akan dapat berkembang, pada tahun 1841 Belanda membangun bandar baru yang terletak di Kota Sibolga sekarang. Masyarakat dari Pulau Poncak Ketek-pun kemudian berpindah ke Sibolga dan mendirikan pasar baru di kawasan Pasar Belakang sekarang (Sibolga Kota). Selain dari Pulau Poncan Ketek, [[Saudagar Minangkabau|saudagar Minang]] dari Barus dan Sorkam-pun juga berdatangan ke Sibolga. Akhirnya bandar Poncan Ketek mati, bahkan bekas-bekasnya-pun tidak terlihat saat ini kecuali makam Datuk Itam.
Selain pedagang Minangkabau, masyarakat [[Suku Batak Toba|Batak]] dari [[Silindung]] pimpinan Ompu Hurinjom juga telah menetap di Sibolga sejak abad ke-18.<ref>Sahat Simatupang, Pasang Surut Kerajaan Sibolga Tempo Doeloe, 2014</ref> Jauh sebelum itu, masyarakat Silindung telah ulang-alik menyusuri bukit untuk menjual hasil alam kepada para pedagang di pesisir. Salah seorang cucu Ompu Hurinjom yang bergelar Tuanku Dorong Hutagalung, kemudian menikah dengan salah satu putri Datuk Itam. Sejak itulah terjadi percampuran adat Batak dan Minangkabau di Sibolga yang kemudian dikenal dengan ''adat sumando''.
Tata cara pemerintahan yang telah teratur di Poncan Ketek diteruskan di Sibolga ini dengan dimulainya pemberlakuan penetapan adat tanggal 1 Maret 1851 oleh Raja Sibolga di hadapan Residen Tapanuli. Sebagai ketua adat diangkatlah
keturunan Datuk Itam mengepalai seluruh pemangku adat yang lain. Jabatan itu disebut ''Datuk Pasa'' (Datuk Pasar) yang membawahi Sibolga dan pulau-pulau di sekitarnya. ''Datuk Pasa'' ini turun temurun dipangku oleh keturunan Datuk Itam. Sedangkan raja Sibolga yang kemudian disebut kepala kuria dijabat oleh keturunan Ompu Hurinjom. Jabatan kepala kuria terakhir dijabat oleh Sultan Parhimpunan Muhamad Sahib, dan setelah kemerdekaan jabatan ini dihapuskan.
Setelah terjadi perlawanan masyarakat Sibolga di akhir abad ke-19, tahun 1906 Belanda memindahkan ibu kota [[Keresidenan Tapanuli]] dari Sibolga ke [[Kota Padangsidimpuan|Padangsidimpuan]].
Pada masa pemerintahan militer Jepang, Sibolga dipimpin oleh seorang ''sityotyo'' yang memegang pimpinan kota. Jabatan ini sebagai kelanjutan dari kepala distrik yang masih dijabat oleh ''districhoofd'' (demang) pada masa pendudukan Belanda yaitu [[Zainal Abidin (gubernur)|Zainal Abidin gelar Sutan Kumala Pontas]]. Pada tahun 1947, A. M. Djalaluddin diangkat menjadi kepala daerah di Sibolga dan pada masa inilah Sibolga menjadi daerah otonom tingkat B sesuai dengan surat keputusan Residen Tapanuli Negara Republik Indonesia<ref>M. Solly Lubis, Sibolga dan sekeping sejarahnya, di dalam
buku “Hari Jadi Sibolga,” Pemko Sibolga, 1998</ref>.
== Geografi ==
=== Topografi ===
[[Berkas:Fort-Tapanoeli-on-Poncan-Ketek.png|kiri|jmpl|
Kota Sibolga terletak di pesisir barat provinsi [[Sumatera Utara]]. Lokasinya berada di sebelah selatan [[Danau Toba]].<ref>{{Cite book|last=Koestoro, L. P., dkk.|date=Juni 2001|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/19356/1/BPA%20No.%206%2C%202001_Sibolga%2CTapTeng.pdf|title=Berita Penelitian Arkeologi Nomor 06: Penelitian Arkeologi di Kotamadia Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara|location=Medan|publisher=Balai Arkeologi Medan|pages=3|issn=|url-status=live}}</ref> Wilayah Kota Sibolga terbagi menjadi daratan pantai, lereng, dan pegunungan.{{Cn}} Ketinggian wilayah Kota Sibolga berkisar antara 0-200 [[meter di atas permukaan laut]].<ref>{{Cite book|last=Sinaga, R., Lumbangaol, W. R., dan Ibrah, M.|date=2023|url=https://sibolgakota.bps.go.id/publication/2023/02/28/77a57f647d6f34e3e85e96ff/kota-sibolga-dalam-angka-2023.html|title=Kota Sibolga Dalam Angka 2023|publisher=BPS Kota Sibolga|editor-last=Rahayu|editor-first=Amalia Harinda|pages=4|issn=2339-1200|url-status=live}}</ref> Kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %.
{| class="wikitable"
Baris 58 ⟶ 85:
|}
===
Batas-batas wilayahnya: timur, selatan, utara pada [[Kabupaten Tapanuli Tengah]], dan barat dengan [[
Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32 °C dan minimum 21.6 °C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang.▼
=== Iklim ===
▲Batas-batas wilayahnya: timur, selatan, utara pada [[Kabupaten Tapanuli Tengah]], dan barat dengan [[Samudera Hindia]]. Sementara sungai-sungai yang mengalir di kota tersebut adalah Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon, dan Aek Horsik.
▲Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32 °C dan minimum 21.6 °C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.{{cn}} Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang.
{{Sibolga weatherbox}}
== Pemerintahan ==
Baris 67 ⟶ 96:
{{utama|Daftar Wali Kota Sibolga}}
Wali kota Sibolga adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Sibolga. Wali kota Sibolga bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
!style="background: lavender;" colspan=2|Wali Kota
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Prd.
!style="background: lavender;" colspan=2|Wakil Wali Kota
|-
Baris 83 ⟶ 111:
| 26 Februari 2021
|''petahana''
|1<br><small>([[Pemilihan umum Wali Kota Sibolga 2020|2020]])
|[[Berkas:Wakil Walikota Sibolga periode 2021-2024.jpg|100px]]
|[[Pantas Maruba Lumbantobing]]
Baris 101 ⟶ 128:
==== Mars Sibolga ====
<blockquote>"Hidup rukun damai sentosa, Bersatu padu membangun negara, Bersama masyarakat Sibolga, Dari berbagai suku dan agama, Berbilang kaumlah semboyannya, Kota perekat
== Demografi ==
▲[[Berkas:Sibolga dari Tor Simarbarimbing.jpg|jmpl|Kota Sibolga dari Tor Simarbarimbing]]
=== Penduduk ===
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kota Sibolga sementara adalah 84.481 orang, yang terdiri atas 42.408 laki-laki dan 42.073 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut Kecamatan Sibolga Selatan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 30.082 orang, sedangkan kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Sibolga Kota yaitu 14.304 orang.
Baris 139 ⟶ 165:
=== Suku bangsa ===
Masyarakat Sibolga terdiri dari bermacam-macam etnis, antara lain [[Batak Toba]], [[Suku Pesisir|Pesisir]], [[Suku Mandailing|Batak Mandailing]], [[Batak Angkola]], [[Suku Karo|Batak Karo]], [[Suku Nias|Nias]], [[Orang Minang|Minang]], [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Dalam kesehariannya, bahasa yang dipergunakan adalah [[Bahasa Pesisir]] (bahaso Baiko) yang
=== Agama ===
[[Berkas:HKBP Sibolga
[[Berkas:Mosque-in-sibolga-2013-10-18.jpg|jmpl|ka|200px|ka|Sebuah masjid di Sibolga]]
Berdasarkan agama yang dianut, Penduduk Kota Sibolga cukup beragam. Agama Islam mayoritas dipeluk warga sibolga, namun agama Kristen juga banyak dianut oleh penduduk. Dengan demikian, keharmonisan dalam beragama di Sibolga sangat terjaga dengan baik. Semua warga saling hidup berdampingan meskipun berbeda keyakinan. Berikut jumlah atau persentase penduduk Kota Sibolga berdasarkan agama tahun 2015:<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sibolgakota.bps.go.id/statictable/2016/07/27/73/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-agama-yang-dianut-di-kota-sibolga-2015.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Sibolga 2015|website=www.sibolgakota.bps.go.id|accessdate=10 Juli 2020|archive-date=2020-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200713044918/https://sibolgakota.bps.go.id/statictable/2016/07/27/73/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-agama-yang-dianut-di-kota-sibolga-2015.html|dead-url=no}}</ref>
{{Bar box||title=Agama di Kota Sibolga
Baris 158 ⟶ 185:
* [[Islam]]: dipeluk oleh suku Pesisir, Melayu, Batak Mandailing, Batak Angkola, sebagian Batak Toba, Batak Pakpak dan Batak Karo atau Simalungun
* [[Protestan]]: dipeluk oleh suku Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Nias, Sebagian Batak Angkola, dan Tionghoa
* [[Katolik]]: sebagian dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias dan
* [[Buddha]]: dipeluk oleh sebagian suku peranakan Tionghoa
Baris 171 ⟶ 198:
[[Berkas:Mursalaisland.jpg|kanan|jmpl|300px|Air terjun [[Pulau Mursala]], salah satu tempat pemutaran film ''[[King Kong (film 2005)|King Kong]]'' tahun 2005 oleh [[Peter Jackson]]]]
Untuk perhubungan darat, Sibolga telah terhubung dengan kota-kota lain di [[
== Tokoh
* [[
* [[Rinto Harahap]]
* [[Jan Sihar Aritonang]]
* [[Williardi Wizard]]
* [[Putri Ayu Silaen]]
* [[Iwan Simatupang]]
* [[Dolorosa Sinaga]]
* [[Mufidah Jusuf Kalla]]
== Referensi ==
Baris 195 ⟶ 223:
[[Kategori:Kota Sibolga| ]]
[[Kategori:Kota di
[[Kategori:Kota di Indonesia|Sibolga]]
|