Sekolah Minggu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evieda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(55 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sundayschool1900.jpg|thumbjmpl|300px|Sekolah Minggu di [[Oklahoma]], [[ASAmerika Serikat]], ca. 1900.]]
[[Berkas:SundaySchool.jpg|thumbjmpl|Suasana Sekolah Minggu di [[Chicago]], AS, 2008]]
'''Sekolah Minggu''' merupakan kegiatan bersekolahibadah anak-anak khususnya dalam [[Gereja Katolik]] yang diadakan pada hari [[Minggu]]. Banyak denominasi [[denominasi Kristen]] yang mengajarkan pelajarankisah-kisah keagamaanAlkitab di dalam Sekolah Minggu. Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam sebuah [[gereja]]Gereja atau dirumah jemaat dengan sebuatan diluar kata "Sekolah Minggu".
 
Guru yang mengajar biasanya terdiri dari orang-orang [[Kristen]] yang sudah mengerti Alkitab. Biasanya diadakan pelatihan atau penataran sebelum bisa menjadi guru Sekolah minggu.
 
== Sejarah ==
Dimulai dari [[krisis ekonomi]] di [[Inggris]] pada abad ke-18. [[Robert Raikes]] yang adalah [[wartawan]] surat kabar di Inggris meliput berita mengenai keadaan tersebut. Dalam tugasnya tersebut, Raikes menemui banyak anak-anak yang harus menjadi tenaga kerja di pabrik-pabrik sebagai buruh kasar. Mereka bekerja dari hari [[Senin]] sampai dengan hari [[Sabtu]]. Pada hari [[Minggu]] mereka libur.
 
Anak-anak tersebut memiliki uang sendiri untuk mereka belanjakan, hasil dari upah mereka sebagai buruh. Hari Minggu mereka habiskan untuk bersenang-senang. Minum-minuman keras, berjudi, bertingkah liar, dan tindakan-tindakan yang tidak terpuji lainnya.
 
Hati Raikes tergerak. Dia lantas membuka sebuah kelas yang terletak di sebuah dapur kecil milik Meredith di kota Scooty Alley. Kelas tersebut dibuka setiap hari Minggu. Awalnya anak-anak diajarkan sopan santun, kebersihan, membaca, menulis, dan sebagainya. Lama-kelamaan,Perkembangan selanjutnya mulai diajarkan ajaran-ajaran [[Alkitab]].
 
Kelas ini berkembang. Dalam waktu empat tahun sekolah yang diadakan pada hari Minggu itu semakin berkembang bahkan ke kota-kota lain di Inggris. Dan jumlah anak-anak yang datang ke sekolah hari minggu terhitung mencapai 250.000 anak di seluruh Inggris.
 
Ketika Robert Raikes meninggal dunia pada tahun [[1811]], jumlah anak yang hadir di Sekolah Minggu di seluruh Inggris mencapai lebih dari 400.000 anak. Gerakan di Inggris ini akhirnya menjalar ke berbagai tempat di dunia, termasuk negara-negara Eropa lainnya dan ke Amerika.

== Dan dari para misionaris yang pergi melayani ke negaraDasar-negaraDasar Asia,Pelayanan akhirnya pelayanan anak melaluiIbadah Sekolah Minggu jugaAnak hadir di Indonesia.==
Berikut ini dasar [[Alkitab]] dari [[Perjanjian Lama]] maupun [[Perjanjian Baru]] mengenai pelayanan sekolah minggu.<ref>[http://www.pesta.org/gsm_pel01 Pengenalan Sekolah Minggu]</ref>
 
* Pelayanan Anak Masa Perjanjian Lama ({{Alkitab|Ulangan 6:4-7}})
** Pembinaan rohani anak dilakukan sepenuhnya dalam keluarga ({{Ayat|Ulangan|6|4-7}}).
** Pada zaman [[pembuangan ke Babel|pembuangan ke Babilonia]], orang tua wajib mengirimkan anak-anaknya yang berusia di bawah lima tahun ke [[sinagoge]] untuk dididik oleh guru-guru sukarelawan yang mahir dalam kitab [[Taurat]]. Anak-anak dikelompokkan dengan jumlah maksimum 25 orang dan dibimbing untuk aktif berpikir dan bertanya, sedangkan guru menjadi fasilitator yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
* Pelayanan Anak Masa Perjanjian Baru ({{Alkitab|1 Timotius 3:15}})
** Ketika orang-orang Yahudi yang dibuang di Babilonia diizinkan pulang ke Palestina, mereka meneruskan tradisi membuka tempat ibadah sinagoge ini di Palestina sampai masa Perjanjian Baru.
** Tradisi mendidik anak-anak secara ketat terus berlangsung sampai pada masa rasul-rasul ({{Alkitab|1 Timotius 3:15}}) dan gereja mula-mula. Namun, tempat untuk mendidik anak perlahan-lahan tidak lagi dipusatkan di sinagoge tetapi di gereja, tempat jemaat Tuhan berkumpul.
 
== Perkembangan Sekolah Minggu di Indonesia ==
Dari para misionaris yang pergi melayani ke negara-negara [[Asia]], akhirnya pelayanan anak melalui Sekolah Minggu juga hadir di [[Indonesia]].
 
Berikut beberapa dugaan perkembangan pelayanan sekolah minggu di Indonesia. Masih dugaan karena memang tidak ada catatan resminya bagaimana sekolah minggu di Indonesia mulai berkembang.<ref>[http://pepak.sabda.org/bab_xiii_abad_18_20_sekarang_c Silabus PAK Anak]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
# Ada inisiatif pribadi membuka pelayanan anak dan menggunakan hari Minggu, seperti yang disebarkan para misionaris. Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa anak-anak dikumpulkan di rumah tangga-rumah tangga.
# Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian [[gereja]] bersama orang tuanya dikumpulkan untuk ibadah sendiri.
# Pada abad ke-19 sekolah minggu berkembang di [[Eropa]] dan [[Amerika Serikat|Amerika]]. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah Zending-Zending.
# Permulaan abad 20 Zending-Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak yang diterbitkan oleh para missionaris/Zending.
# Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang [[PGI]]) dibentuk "Seksi Sekolah Minggu sementara" dan disahkan pada tahun 1953.
 
== Intervensi Pemerintah Terhadap Sekolah Minggu ==
 
Tanggal 16 Oktober 2018, [[(Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia)]] pada Rapat Paripurna, telah menetapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan sebagai usul inisiatif DPR RI. RUU ini tidak memahami konsep pendidikan keagamaan Kristen di mana ada pendidikan formal melalui sekolah-sekolah yang didirikan oleh gereja-gereja dan ada pendidikan nonformal melalui kegiatan pelayanan di gereja. Pendidikan Sekolah Minggu dan Katekisasi, yang juga hendak diatur dalam RUU ini pada pasal 69 – 70, sesungguhnya adalah proses interaksi edukatif yang dilakukan oleh gereja-gereja di Indonesia, yang merupakan pendidikan nonformal dan masuk dalam kategori pelayanan ibadah bagi anak-anak dan remaja.
 
Pendidikan Sekolah Minggu dan Katekisasi merupakan bagian hakiki dari peribadahan gereja, yang tidak dapat dibatasi oleh jumlah peserta, serta mestinya tidak membutuhkan ijin karena merupakan bentuk peribadahan. Penyusunan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan adalah kecenderungan membirokrasikan pendidikan nonformal khususnya bagi pelayanan anak-anak dan remaja yang sudah dilakukan sejak lama oleh gereja-gereja di Indonesia. Kecenderungan ini dikhwatirkan beralih pada model intervensi negara pada agama.<ref>[https://pgi.or.id/siaran-pers-persekutuan-gereja-gereja-di-indonesia-terkait-dengan-ruu-pesantren-dan-pendidikan-agama/]</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Sunday school}}
* {{id}} [http://sekolah-minggupepak.sabda.org/ SekolahPusat Elektronik Pelayanan Anak MingguKristen]
* {{id}} [http://sekolah-minggu.org/ Sekolah Minggu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090306055314/http://sekolah-minggu.org/ |date=2009-03-06 }}
*{{id}}[http://www.pesta.org/gsm_pel01 Pelatihan Guru Sekolah Minggu]
* {{enid}} [http://www.gracemagazinepesta.org.uk/articles/historical/raikes.htm Robert Raikes andgsm_pel01 thePelatihan SundayGuru SchoolSekolah MovementMinggu]
* {{id}} [http://yesuscintaku.wordpress.com/ Pernak-Pernik Sekolah Minggu]
* {{en}} [http://www.gracemagazine.org.uk/articles/historical/raikes.htm Robert Raikes and the Sunday School Movement]
 
 
[[Kategori:Gereja, Pelayananan Anak]]
[[en:Sunday school]]