Badan Penyelenggara Jaminan Sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 30:
Namun pada Maret 2013, Kementerian Keuangan dikabarkan memotong besaran iuran BPJS menjadi Rp15,500, dengan alasan mempertimbangkan kondisi fiskal negara.<ref>[http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2488420_4202.html Kemenkeu: Negara Hanya Mampu Subsidi Iuran BPJS Rp 15 Ribu Per Bulan]</ref>
Pemangkasan anggaran iuran BPJS itu mendapat protes dari [[Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta|pemerintah DKI Jakarta]]. DKI Jakarta menganggap iuran Rp15 ribu per bulan per orang tidak cukup untuk membiayai pengobatan warga miskin. Apalagi DKI Jakarta sempat mengalami kekisruhan saat melaksanakan program [[Kartu Jakarta Sehat]]. DKI menginginkan agar iuran BPJS dinaikkan menjadi Rp23 ribu rupiah per orang per bulan.<ref>[http://www.portalkbr.com/nusantara/jakarta/2494373_5511.html Pemprov DKI Jakarta Keberatan Subsidi BPJS Kesehatan Rp 15.500]</ref>
Ketua [[Ikatan Dokter Indonesia]] (IDI) Dr. Zaenal Abidin menilai bahwa iuran untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebesar Rp15.500 yang akan dibayarkan pemerintah itu belumlah angka yang ideal untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang layak. IDI telah mengkaji besaran iuran yang ideal berdasarkan pengalaman praktis dari PT Askes, dimana untuk golongan satu sebesar Rp38.000.<ref>{{Cite web |url=http://rsud.pacitankab.go.id/kesiapan-kemenkes-untuk-bpjs-80-persen/ |title=Kesiapan Kemenkes untuk BPJS 80 persen |access-date=2013-06-25 |archive-date=2013-07-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130704004949/http://rsud.pacitankab.go.id/kesiapan-kemenkes-untuk-bpjs-80-persen/ |dead-url=yes }}</ref>
Sementara itu kalangan anggota DPR mendesak pemerintah agar menaikkan pagu iuran BPJS menjadi sekitar Rp 27 ribu per orang per bulan.<ref>[http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2510739_4202.html DPR Tetap Minta Pemerintah Naikkan Asuransi Kesehatan BPJS]</ref>
Direktur Konsultan Jaminan Sosial Martabat Dr. Asih Eka Putri, menilai bahwa rumusan iuran JKN belum mampu menyertakan prinsip gotong-royong dan keadilan. Formula iuran juga belum mampu mengoptimalkan mobilisasi dana publik untuk penguatan sistem kesehatan, khususnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan.
=== Proses transformasi ===
Kementerian Sosial mengklaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berlaku pada awal 2014 akan menjadi program jaminan sosial terbaik dan terbesar di Asia.<ref>[http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2686957_4202.html Kemensos: BPJS Indonesia Akan Jadi yang Terbesar dan Terbaik di Asia]</ref>
Namun pelaksanaan [[Sistem Jaminan Sosial Nasional]] oleh BPJS pada 2014 diperkirakan terkendala persiapan dan infrastruktur. Misalnya, jumlah kamar rumah sakit kelas III yang masih kurang 123 ribu unit. Jumlah kamar rumah sakit kelas III saat ini tidak bisa menampung 29 juta orang miskin. Kalangan DPR menilai BPJS Kesehatan belum siap beroperasi pada 2014 mendatang.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
|