Kota Magelang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(85 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|kota di Indonesia|kabupaten bernama sama|Magelang}}
{{Dati2
|settlement_type = Kota
|nama = Kota Magelang
|semboyan =
|julukan = {{hlist|Kota
|
|
|translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
|translit_lang1_info1 = ماڬلاڠ
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
|translit_lang1_info2 = Magêlang
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|image1=Klenteng-liong hok bio magelang(1).jpg
|caption1=Klenteng Liong Hok Bio
|image2=Magelang alun alun.JPG
|caption2=Patung [[Diponegoro|Pengeran Diponegoro]] di Alun-alun Magelang
}}
|lambang = Seal of the City of Magelang.svg
|flag = Flag of Magelang City.png
|peta = Locator kota magelang.gif
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
|tanggal = {{start date
|dasar hukum = UU No. 13 tahun 1950
|koordinat = {{Coord|-7.504197, 110.221115}}
|nama walikota = [[Muchamad Nur Aziz]]
|nama wakil walikota = M. Mansyur
|nama sekretaris daerah = Joko Budiyono
|ketua DPRD = Budi Prayitno
|area_rank = 97
|luasref =
|luas =
|luasdaratan =
|luasperairan =
|persenperairan =
|luascat =
|elevation_m =
|population_rank = 85
|penduduk =
|penduduktahun = 30 Juni [[
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri
|kepadatan =
|population_density_rank = 20
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|85,71% [[Islam]]
|bahasa = [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]▼
|{{Tree list}}
▲|kecamatan = 3 [[kecamatan]]
* 13,46% [[Kekristenan]]
▲|kelurahan = 17 [[kelurahan]]
** 8,61% [[Protestan]]
** 4,85% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,39% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,08% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}}
|area_code = 0293
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|56100]]
|nomor_polisi =
|slogan = Kota Sejuta Bunga{{efn|Slogan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang}}
|flora = [[Dadap serep]]
|fauna = [[Gelatik-batu kelabu|Gelatik madu]]
|dau = Rp 460.404.050.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
▲|IPM = {{increase}} 79,43 ([[2021]])<br> {{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=4 Maret 2022|format=pdf}}</ref>
▲|zona = WIB
|web = {{URL|http://www.magelangkota.go.id/}}
}}
'''Kota Magelang''' ({{lang-jv|
== Sejarah ==
[[Berkas:KITLV A137 - Raadhuis van Magelang, KITLV 65323.tiff|jmpl|ki|220px|Gambar kantor balaikota Magelang, tahun 1924]]
Hari jadi Kota Magelang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi Kota Magelang. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerja sama dengan [[Universitas Tidar|Universitas Tidar Magelang]] dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi [[Universitas Gadjah Mada]], Drs. M.M. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta.▼
▲Hari jadi Kota Magelang ditetapkan pada tanggal 11 April 907 Masehi, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989
Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan. Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah prasasti Poh, prasasti Gilikan dan prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan [[prasasti]] yang ditulis di atas lempengan tembaga.▼
▲Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di [[Magelang, Magelang Tengah, Magelang|Kelurahan Magelang]]. Di kampung Meteseh
Prasasti Poh dan Mantyasih ditulis masa Mataram Hindu saat pemerintahan Raja [[Dyah Balitung|Rake Watukura Dyah Balitung]] (898-910 M), dalam prasasti ini disebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.
Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut ''Gunung Susundara'' dan ''Wukir Sumbing'' yang kini dikenal dengan [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing (Jawa Tengah)|Gunung Sumbing]]. Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi ibu kota [[Karesidenan Kedu]] dan juga pernah menjadi ibu kota [[Kabupaten Magelang]]. Setelah masa kemerdekaan, kota ini menjadi kota praja dan kemudian kota madya dan pada era reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan [[kotamadya|kota madya]] ditiadakan dan diganti menjadi kota.
Baris 68 ⟶ 88:
== Geografi ==
=== Letak ===
Letak Kota
=== Iklim ===
Baris 115 ⟶ 135:
|Dec precipitation days=18.0
|year precipitation days=147.6
|source 1= <ref name="Weatherbase">{{Cite web |url=http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602401&units=metric |title=Magelang, Indonesia Travel Weather Averages |website=Weatherbase |accessdate=10 Februari 2016 |archive-date=2019-04-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190414143531/http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602401&units=metric |dead-url=no }}</ref>
}}
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Wali Kota Magelang}}
{{:Daftar Wali Kota Magelang}}▼
Walikota yang menjabat saat ini di kota Megelang ialah [[Muchamad Nur Aziz]], didampingi wakil walikota, M. Mansyur. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum wali kota Magelang 2020. Mereka dilantik di Pendopo Pengabdian kompleks rumah jabatan Wali Kota, oleh gubernur [[Jawa Tengah]], [[Ganjar Pranowo]], pada 26 Februari 2021, untuk periode jabatan 2021-2024.<ref>{{cite web|url=https://humas.magelangkota.go.id/pelantikan-wali-kota-dan-wakil-wali-kota-magelang-26-februari-2021/|title=Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang 26 Februari 2021|website=humas.magelangkota.go.id|accessdate=3 November 2023}}</ref>
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
!No
!colspan="2"|Wali Kota
!Mulai Menjabat
!Akhir Jabatan
!colspan="2"|Wakil Wali Kota
|-
|14
|[[Berkas:Muchamad Nur Aziz Magelang.jpg|100px]]
|[[Muchamad Nur Aziz]]
|26 Februari 2021
| ''[[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Jawa Tengah|Petahana]]''
|[[Berkas:M. Mansyur Magelang.jpg|100px]]
|M. Mansyur
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 134 ⟶ 172:
== Pendidikan ==
Kota Magelang merupakan daerah dengan pendidikan yang paling maju di Karesidenan Kedu, bahkan di Jawa Tengah, pun dapat bersaing dengan kota-kota maju lainnya seperti [[Semarang]] dan [[Surakarta]]. Kota Magelang selalu menduduki peringkat 3 besar di Jawa Tengah dan bahkan dalam skala nasional berhasil mengalahkan daerah-daerah lain yang cukup favorit.
Terdapat sejumlah institusi pendidikan ternama di Kota Magelang, antara lain [[SMP Negeri 1 Magelang]], [[SMP Negeri 2 Magelang]], [[SMP Negeri 7 Magelang]], [[SMA Negeri 1 Magelang]], [[SMA Negeri 2 Magelang]], [[SMA Negeri 3 Magelang]], [[SMA Negeri 5 Magelang]], [[SMK Negeri 1 Magelang]], dan Akademi Militer (AKMIL) yaitu sekolah calon perwira [[TNI Angkatan Darat]] bernama [[Akademi Angkatan Darat]] (dahulu AKABRI). AKMIL merupakan tempat seleksi Tiga Angkatan TNI sebelum diterima di AAD (Magelang), AAU (Yogyakarta) dan AAL (Surabaya). Mantan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] merupakan alumni kampus ini.
Perguruan tinggi swasta lainnya adalah [[Universitas Muhammadiyah Magelang]] (termasuk Akademi Kebidanan Muhammadiyah, Akademi Keperawatan Muhammadiyah, dan Politeknik Muhammadiyah), serta STMIK Bina Patria serta Akademi Tirta Indonesia yang merupakan akademi tirta satu-satunya di Indonesia.
Baris 152 ⟶ 190:
== Kesehatan ==
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar
== Transportasi ==
Kota Magelang merupakan jalur tengah [[Semarang]]–[[Yogyakarta]] , [[Magelang]]–[[Purwokerto]] Dan [[Magelang]]–[[Purworejo]].
=== Angkutan Antar Kota ===
Kota magelang terdapat Terminal Tidar di Kota ini
Tipe A (milik Pemerintah Pusat melalui [[Kementerian Perhubungan]] )
Terminal Kebonpolo Tipe C (
Milik Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan )
=== Angkutan Kereta Api ===
Dulu juga pernah yang lewati kereta api yang nonaktif milik NIS Yaitu :
* '''Stasiun Magelang'''
* '''[[Stasiun Magelang Kota]]'''
* '''Stasiun Tidar'''
== Pariwisata ==
Baris 165 ⟶ 223:
=== Taman Kiai Langgeng ===
[[Taman Kiai Langgeng|Taman Kyai Langgeng]] terletak di Kota Magelang, [[Jawa Tengah]], tepatnya di Jalan Cempaka. Merupakan satu-satunya taman wisata di Kota Magelang dengan luas seluruhnya meliputi 28 hektare, letaknya sekitar 1 kilometer dari pusat kota ke arah selatan. Taman wisata ini memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai objek penelitian, patung-patung dinosaurus dalam ukuran asli, aneka fasilitas permainan, serta yang terbaru adalah ''prototipe'' pesawat terbang. Objek wisata ini terletak sekitar 19 Kilometer dari [[Borobudur|Candi Borobudur]], 35 kilometer dari [[Kopeng, Getasan, Semarang|Kopeng]] atau 50 Kilometer dari [[Candi Prambanan]] dan 42 kilometer dari [[Museum Monumen Yogya Kembali|Monumen
Di Taman Kiai Langgeng, khususnya pada hari libur anda akan disuguhi dengan berbagai atraksi kesenian daerah maupun musik, selain arena permainan untuk anak-anak dan keluarga
Petualangan ini bisa dinikmati setiap hari dari pukul 08.00 sampai 14.00 tentu saja dengan melihat kondisi perairan di Sungai Progo. Anda akan didampingi oleh pemandu yang berpengalaman serta memperoleh fasilitas lain seperti makan, asuransi dan tranportasi kembali ke pos pemberangkatan.
=== Pecinan
[[Jalan Pemuda (Semarang)|Jalan Pemuda]] atau yang lebih dikenal dengan nama Pecinan sering disebut Malioboro-nya Magelang. Pecinan ini merupakan pusat perbelanjaan sekaligus bisnis yang ada di Kota Magelang. Di sisi kiri dan kanan jalan sepanjang 1,5
Pecinan terdiri atas 2 ruas jalan. Ruas pertama adalah ruas jalan untuk kendaraan bermotor yang merupakan ruas jalan satu arah. Sedangkan ruas satunya lagi merupakan jalan khusus untuk [[becak]]. Ruas jalan ini dulunya dilalui [[kereta api]] yang kini sudah tidak ada lagi di Magelang. Pecinan merupakan ''landmark'' Magelang di samping tempat lainnya. Yang jelas, di ruas jalan ini tidak ada satupun ruang kosong karena semuanya telah dipadati oleh pertokoan.
Selain itu, sekarang di kota Magelang sudah dibangun lapangan [[golf]] internasional, tepatnya pada tahun 2006 yang bernama "Borobudur International Golf". Magelang juga memiliki stadion [[sepak bola]] "ABU BAKRIN" dan [[Stadion dr. H. Moch.Soebroto|Stadion dr. H. Moch. Soebroto]]
=== Taman Badaan ===
Taman Badaan merupakan salah satu taman yang ada di Jalan Pahlawan selain Kiai Langgeng yang ada di kota ini. Taman Badaan lebih terpusat pada rekreasi anak-anak, hal ini dibuktikan dengan adanya patung [[badak]], gajah, [[jerapah]] dan lainnya yang mengundang minat anak-anak. Di sini terdapat beragam jenis [[bakso]], mulai bakso tenis sampai bakso yang super kecil.
=== Alun-alun Kota Magelang ===
Baris 195 ⟶ 253:
GOR (Gedung Olah Raga) Samapta terletak di wilayah Kecamatan Magelang Utara. Saat ini lingkungan sekitarnya, yang dkenal dengan Kawasan GOR Samapta, mulai ditata dan dibenahi karena pada kawasan ini telah dan masih akan dibangun beberapa sarana olahraga, diantaranya adalah: [[Stadion dr. H. Moch.Soebroto]] dengan kapasitas 15.000 penonton, Kolam Renang standar Internasional kapasitas 5.000 penonton, Wisma Atlet, Lapangan Tennis ''Indoor'', serta beberapa sarana olahraga dan rekreasi lainnya.
Penataan dan pembenahan mulai dilakukan dengan membuat akses jalan baru yang lebih lebar. Saat ini, akses menuju GOR ini dapat ditempuh melalui 2 akses jalan, yaitu 1)
Wilayah di sekitar GOR Samapta sangat ideal untuk kawasan olahraga, selain karena hawanya cukup sejuk, serta tidak bising meski berada di dalam kota. Hal ini dikarenakan posisinya yang berada di sisi timur atas Sungai Progo, serta tiupan angin gunung yang berasal dari arah Gunung Sumbing. Dari Kawasan GOR Samapta, yaitu pada sisi yang bersinggungan dengan Sungai Progo, yang dapat dikembangkan sebagai ''starting point'' untuk olahraga arung jeram.
Baris 209 ⟶ 267:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.magelangkota.go.id/ Situs web resmi Pemkot Magelang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201026175326/http://www.magelangkota.go.id/ |date=2020-10-26 }}
{{commonscat|Magelang}}
{{Kota Magelang}}
{{Jawa Tengah}}
Baris 220 ⟶ 279:
[[Kategori:Kota di Jawa Tengah|Magelang]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Magelang]]
[[Kategori:Enklave dan eksklave]]
[[Kategori:Candi Borobudur]]
|