Isostasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Konten Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tanpa_referensi}}{{rapikan}}
[[Berkas:Konsep_Isostasi1.jpg|jmpl|259x259px]]
'''Isostasi''' pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli [[geologi]] [[Amerika Serikat]], C.E. Dutton, dari kata [[Yunani]] yang berarti "dalam kesamaan tekanan". Secara istilah, isostasi adalah suatu kesetimbangan atau keberimbangan antara batuan-batuan berat dan ringan dalam [[Kerak Bumi|kerak bumi]]. Selama belum tercapai keseimbangan, [[kerak bumi]] akan bergerak mencari keseimbangannya.
Isostasi adalah kondisi keseimbangan [[gravitasi]] antara lapisan [[Kerak Bumi|kerak bumi]] dan [[Mantel (geologi)|mantel]] yang mengakibatkan kerak seolah "mengapung" di atas mantel. Konsep isostasi menjelaskan mengapa ada perbedaan ketinggian [[topografi]] [[bumi]].
== Efek Isostasi ==
Efek dari gaya isostasi dapat dianalogikan seperti [[gunung es]] yang mengapung di [[lautan]]. Bila massa [[es]]
Dari bukti seismik (metode [[eksplorasi]] yang didasarkan pada [[pengukuran]] [[respon]] [[gelombang]] seismik ([[suara]]) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan) diketahui bahwa [[kerak benua]] (tebal 30–40 kilometer) 68 kali lebih tebal daripada [[Kerak samudra|kerak oseanik]] (5
== Hipotesis ==
Terdapat dua [[hipotesis]] yang terkenal dikalangan ahli geologi, yaitu [[Hipotesis Pratt]] dan
Pratt mengatakan bahwa [[massa benua]] lebih tinggi daripada [[massa dasar laut]], tetapi densitas batuan yang menyusun [[dasar laut]] lebih besar daripada densitas batuan di [[benua]]. Dengan kata lain adanya perbedaan ketinggian antara [[benua]] dan [[dasar laut]] adalah karena perbedaan kepadatan
Pratt memberikan ilustrasi dengan menggunakan berbagai [[logam]] yang tidak sama berat jenisnya tetapi berat dan penampangnya dibuat sama, kemudian diapungkan di dalam [[air raksa]]. Ternyata [[logam]] yang berat jenisnya lebih besar hanya sedikit tersembul di atas permukaan [[air raksa]], sedang logam yang berat jenisnya kecil banyak tersembul di atas permukaan [[air raksa]].
Airy mengemukakan hipotesisnya pada tahun 1855 dengan jalan pikiran yang agak berbeda dengan Pratt. Airy membenarkan bahwa batuan yang menyusun [[kerak bumi]] tidak sama [[densitas batuan|densitasnya]], tetapi perbedaan densitas batuan tidak terlalu besar untuk menghasilkan perbedaaan ketinggian permukaan bumi yang sedemikian besarnya. Airy memberikan ilustrasi yang mirip dengan ilustrasi Pratt, hanya menggunakan logam yang sejenis, penampangnya juga dibuat sama tetapi tebalnya tidak sama. Setelah logam dimasukkan kedalam air raksa, ternyata logam yang lebih tebal tersembul lebih tinggi di atas permukaan air raksa daripada logam yang tipis. Dengan demikian Airy berkesimpulan bahwa perbedaan ketinggian permukaan bumi bukan disebabkan oleh perbedaan densitas batuan tetapi akibat dari perbedaan tebal [[lapisan kerak bumi]]. Itulah sebabnya hipotesis Airy ini sering pula disebut the Roots of Mountains hypothesis of isostation. Pendapat Airy ini lebih banyak dianut oleh para ahli geologi, tetapi tidak berarti bahwa pendapat Pratt salah. Densitas batuan penyusun kerak bumi memang tidak sama, demikian juga tidak semua [[pegunungan]] akarnya jauh masuk kedalam bumi. Dengan demikian keduanya saling melengkapi. Leon Long memberikan penilaian 65% untuk Airy dan 35% untuk Pratt.
|